Aku mencintainya tulus. Biarlah aku selalu menjadi sahabat agar bisa selalu ada saat dia membutuhkan bahuku untuk bersandar saat dia rapuh ~Endro Herminanto~
SELAMAT MEMBACA
\~\~\~\~\~
“Kemarin saat mengisi program beasiswa, sudah daftar di fakultas kedokteran UNDIP dan fakultas Hukum di UGM,” jawab Vella. Dia ingin mendengar larangan Nanan untuk kuliah di lain kota. Tapi ternyata Nanan tak melarangnya.
‘Aku berdoa semoga kamu diterima di UGM. Agar bisa membuat jarak. Dan semoga kamu bertemu lelaki yang pantas dengan usiamu,’ Nanan berdoa agar Vella tidak kuliah di Jakarta.
“Saran Eyang kamu ambil kuliah mode. Pilihan utama Paris. Tapi kamu bisa ambil kota besar dunia lainnya. Atau bisa juga kamu ke Australia.” Kamila yang lulusan Brisbane mengarahkan agar cucunya mau kuliah dinegeri Kanguru.
“Nanti lah Eyang. Aku mau fokus ke UAN dulu. Habis itu baru aku mikir mau lanjutin kemana,” sahut Vella pelan. Dia tak ingin bersitenga saat semua kumpul.
‘Ke luar kota aja aku enggak pengen. Apalagi ke luar negeri,’ batin Vella yang tak ingin jauh dari daddynya.
***
Sejak pagi Nungky dan Kamila mempersiapkan ulang tahun Vella yang akan diadakan nanti malam jam tujuh. Mereka mengawasi orang yang menghias rumah dan memasang tenda serta mengawasi masakan untuk semua pekerja di rumah. Kalau makanan untuk pesta tentu mereka memesan catering.
Mengadakan pesta walau kecil, bila di Jakarta tentu Nungky dan Kamila tak bisa segampang bila mengadakan pesta besar di Kutoarjo atau Kebumen. Di kota kecil Kebumen dan Kutoarjo para ibu sekitar akan turun tangan membantu tenaga. Di kota besar seperti Jakarta, terlebih kawasan tempat tinggal Nanan yang berada di pemukiman elit, antar tetangga saja tak saling kenal.
Tentu repot bila harus masak sendiri karena tenaga mereka tak akan bisa melakukannya. Oleh karena itu saat ini mereka hanya masak untuk semua yang ada di rumah ditambah untuk para pemasang tenda dan orang dekorasi.
Itu pun masih ditambah pesan lauk tambahan dari rumah makan didepan pemukiman. Nanan sendiri hari ini sengaja ke kantor utamanya di Jakarta setelah kemarin empat hari dia tinggal ke Singapore. Hari ini ayah dan pamannya juga ikut ke kantornya karena ingin tahu perkembangan usaha Nanan.
***
Bagaskara atau Bagas anak kedua Prasojo sejak siang sudah datang ke rumah Nanan dengan istri dan dua orang putranya. Usia Bagaskara dan “adiknya” Vella selisih 20 tahun. Dia hampir selesai kuliah ketika Vella lahir.
Dalam urutan keluarga, anak Prasojo memnggil Nanan dengan sebutan Mas. Karena Nanan anak bude mereka.
Istri Bagaskara yang namanya mirip sang ibu mertua sudah tak sabar ingin bertemu dengan mertuanya yang baru datang kemarin dari Kutoarjo.
Nungki istri Bagas memang sangat sayang pada Nungky sang mama mertua. Begitu pun kedua jagoan mereka Bayu dan Bima. Sangat ingin bertemu dengan eyang putrinya.
Sebaliknya anak sulung Prasojo tak bisa hadir karena menetap di Semarang. Dan lagi istrinya sedang hamil anak ke empat. Setoaji yang biasa dipanggil SETO, anak sulung Prasojo sangat ingin memiliki anak perempuan.
Sehingga walau dia lebih lambat menikah dari Bagas, tapi anaknya sudah tiga mau empat. Karena dia sedang kejar setoran mendapat anak perempuan. Istrinya Rita sudah mengancam Seto bahwa ini adalah kehamilan terakhir.
Bila dapat lelaki lagi tetap stop. Dia tak ingin jadi mesin tetasnya Seto. Karena kehamilan Rita maka Seto dan keluarga kali ini tak dapat datang ke Jakarta di acara ulang tahun Vella.
***
Acara ulang tahun ke 17 Vella sangat meriah. Teman dan sahabat Vella sangat menikmati pesta meriah ini. Tak ada yang sedih atau kecewa di acara pesta. Semua bahagia, termasuk princess Novella.
Putri kecil Nanan itu menikmati pesta ulang tahunnya didampingi mama dan papanya. Pesta berakhir hampir tengah malam. Semua tamu pulang dengan puas. Para kerabat dan tuan rumah mulai masuk kamar satu persatu karena lelah.
Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, Nanan selalu memberi “hadiah” berupa logam mulia pada putrinya. Dulu saat Laras belum melahirkan, mereka memang sudah merencanakan akan menabung emas di setiap ulang tahun putri mereka agar kelak saat dewasa nanti putri mereka tidak kesulitan karena memiliki emas dari orang tuanya.
Hadiah ini tidak diberikan pada putrinya langsung. Hanya dia simpan di brankasnya saja. Yang dia berikan hanya hadiah biasa sesuai kebutuhan sang anak. Kali ini dia membelikan Vella laptop karena laptop lama Vella sudah dimiliki gadis itu sejak dia naik ke kelas sembilan.
[ Nanan ingat saat itu mereka baru pulang memeriksakan kandungan Laras diusia kehamilan lima bulan. Tadi di dalam ruang periksa dokter memberitahu bayi mereka sehat dan berjenis kelamin perempuan.
“Mas, nanti pas dia lahir, kita belikan logam mulia walau hanya satu gram ya. Dan begitu juga setiap dia ulang tahun. Sehingga saat dia dewasa kelak, tabungan kita untuknya sudah banyak,” ujar Laras kala itu.
“Bagus itu Dek, kita niatkan untuk tabungan dia ya. Nanti bisa dia gunakan untuk bekal hidupnya,” Nanan menyetujui niat istrinya. Sehingga saat Laras melahirkan Nanan langsung membelikan emas dari uang tabungan dirinya dan Laras. Mereka memang menabung untuk itu.]
Nanan mengingat dengan jelas bagaimana niat Laras istrinya untuk selalu fokus pada putri mereka. Dan dihari ulang tahun Vella tang ke 17 malam ini, Nanan ingat bagaimana awal dia bisa menikahi pujaan hatinya dan memiliki Vella.
FLASH BACK ON 18 TAHUN LALU
“Antarkan aku mencari klinik untuk aborsi,” pinta Andika Larasati atau yang biasa dipanggil Dika oleh semua orang yang mengenalnya. Namun Nanan memanggilnya Laras. Andika menganggap Endro sebaagai sahabatnya. Walau sejak dulu Endro memperlihatkan rasa suka padanya.
Aku Endro Herminanto Mulyo yang biasa dipanggil Endro oleh semua yang mengenalku. Dan kedua orang tuaku memanggil aku dengan sebutan NANAN. Aku anak tunggal dari seorang ayah yang baru saja selesai masa jabatan sebagai lurah di desa kami.
Ayahku orang terpandang dan bersih dari gosip. Suroyo Mulyo atau pak Yoyok ayahku adalah pengusaha genteng di Sokka, desa kecil di kota kecil Kebumen. Sedang ibuku perempuan lembut nan bersahaja, anak kepala sekolah dan pemilik sebuah yayasan pendidikan.
Namun aku sengaja sekolah di Kutoarjo agar tak dinilai aku pandai karena bersekolah di yayasan yang dikelola Kamila Gumilar Mulyo, ibu tercintaku. Di Kutoarjo aku tinggal di rumah bibik Nungky Gumilar Wibisono adik ibuku yang memiliki rumah kost.
Ayah dan ibu sangat menyayangiku, tapi tidak memanjakan. Aku anak yang mereka nanti dan harapkan. Tahun kedua pernikahan, nenekku dari pihak ayah sudah mulai rewel, nenek meminta agar ayah mencari istri kedua karena ibuku belum juga bisa melahirkan seorang cucu untuknya.
**============================================================ **
Hallo semua. Semoga selalu sehat yaaaa
YANKTIE mengucapkan terima kasih kalian sudah mampir ke cerita sederhana ini. Ditunggu komen manisnya ya
Jangan lupa juga kasih LIKE, hadiah secangkir kopi atau setangkai mawar dan setiap hari Senin gunakan VOTE yang kalian dapat gratis dari noveltoon/mangatoon untuk diberikan ke novel ini ya
Salam manis dari Sedayu~Yogyakarta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments