Bab 14

Happy Reading

Nafisa sudah menyiapkan koper besar untuk membawa baju dan barang-barang pribadinya, dengan hati yang miris wanita itu memasukkan semua baju-bajunya yang tidak terlalu banyak ke dalam koper.

Sebenarnya bisa saja dia tadi memberondong pertanyaan pada Devan terkait dengan kebohongan pria itu di belakang Nafisa yang ternyata masih sering jalan bersama Cintami.

Tapi Nafisa tidak mau melakukannya, percuma saja dia melakukan itu kalau Devan sendiri yang menginginkan nya.

Devan masih sangat menginginkan Cintami, jadi untuk apa Nafisa harus meminta sebuah penjelasan pada pria itu jika semuanya sudah jelas di depan mata.

Jam menunjukkan pukul 11.00 malam, wanita itu segera menyelesaikan beres-beresnya dan akan pergi ke stasiun jam 04.00 nanti.

Berakhir sudah kisah Nafisa dan Devan, di mana dia yang akhirnya memilih mundur untuk menjaga perasaan yang akan tidak semakin sakit.

Kenangan demi kenangan terlintas begitu saja, bagaimana selama 2 tahun ini Devan begitu menyayanginya bahkan tidak pernah sedetik pun pria itu tidak memberikan perhatian.

Jika dulu sebelum Cintami kembali, waktu malam hari Devan selalu mengirimkan pesan-pesan mesra ataupun sekedar telepon dengan video call, Devan terlihat begitu memuja Nafisa dengan cintanya yang begitu besar.

Tapi apakah selama ini cinta Devan itu nyata, ataukah hanya karena dia mirip dengan cinta masa lalunya.

Nafisa teringat dengan semua ucapan Rafael, kisah masa lalu Devan dan Cintami sebagai pasangan kekasih yang begitu idolakan.

Dan bagaimana terpuruknya Devan saat pria itu ditinggalkan oleh Cintami ke luar negeri karena Wanita itu ingin mengejar karirnya.

Namun setelah 10 tahun kemudian Cintami kembali dan berhasil membuat Devan berpaling darinya. Rafael juga mengatakan jika memang kemiripan wajah mereka bisa saja yang membuat Devan mencintai Nafisa.

"Awalnya aku juga terkejut ketika awal jumpa denganmu di lift waktu itu, bahkan aku hampir saja menyapamu karena ku kira kamu adalah Cintami, tapi setelah dilihat-lihat kalian berbeda."

Masih terngiang ucapan dari Rafael ketika pria itu juga mengatakan bahwa dia sangat mirip dengan Cintami, sungguh itu sudah membuktikan bahwa Devan memang hanya menganggap nya seperti itu.

Sebagai pengganti!

"Ya Tuhan! kenapa sakit sekali!" Nafisa memukul dadanya yang tiba-tiba terasa sangat sesak.

Mengingat semua perbuatan Devan yang membohonginya membuat hatinya hancur, apalagi seandainya benar bahwa pria itu hanya menganggap Nafisa sebagai pengganti dari Cintami. padahal selama ini cinta Nafisah benar-benar tulus, tapi ternyata semua ketulusan yang didapatkan dari Devan hanyalah palsu.

Bukan hanya hatinya yang hancur, tetapi semuanya telah lebur bersama dengan penghianatan yang dilakukan oleh kekasihnya.

Sebuah dering ponsel membuyarkan lamunan Nafisa, wanita itu melihat nama Siska tertera di layar ponselnya.

"Halo Sis,"

"Halo, gimana besok? lo jadi balik ke Surabaya 'kan?

"iya gue jadi balik dan gue juga udah mengirim surat pengunduran diri gue ke Pak Brama, dan menunjuk lo sebagai pengganti gue langsung, jadi lo tinggal ke ruangan presdir sambil membawa berkas-berkas yang udah kita siapin kemarin."

"Lo udah ngomong sama kekasih lo 'kan?"

"Ck, gue udah ngomong kok, lo tinggal berangkat ke kantor aja dan pelajari semuanya yang ada di komputer gue, gue tau lo udah pengalaman sebagai sekretaris, jadi percaya sama elo!"

"Oke deh, Makasih udah percaya sama gue, lo tenang aja semuanya bakal aman sama gue dan gue juga akan bertanggung jawab sebagai pengganti lo!"cm

"Makasih ya Sis, kalau gitu gue tutup dulu teleponnya, gue mau istirahat karena besok gue akan langsung berangkat ke Surabaya."

"Oke, hati-hati ya Na, bye!"

Nafisa menutup panggilannya kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang. Sudah saatnya dia kembali ke Surabaya karena memang sang Ibu sangat membutuhkannya.

*****

Pagi ini Devan bangun dengan begitu tidak bersemangat, pasalnya sang kekasih akan pulang ke kampung halamannya karena ibunya sedang sakit.

Sebenarnya ada rasa tidak rela ditinggalkan oleh Nafisa, tapi Devan juga tidak boleh egois karena biar bagaimanapun Ibu Sari lebih penting daripada pekerjaan.

Devan mengambil ponsel dan melihat pesannya belum dibaca oleh Nafisa.

'mungkin sedang bersiap-siap!' pikir Devan.

Pria itu melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul setengah enam, rencananya pagi ini Devan akan mengantarkan Nafisa ke stasiun.

Devan sudah berdandan sangat rapi karena dia akan mengajak Nafisa sarapan dulu sebelum ke stasiun.

Pria itu mengambil kunci mobil dan menyambar tas kerjanya, Devan akan langsung ke apartemen Nafisa karena kekasihnya itu akan berangkat jam 07.00 nanti.

Devan hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di apartemen Nafisa, bekas keluar dari mobil dan langsung masuk ke gedung apartemen.

Tidak ada firasat apapun yang dirasakan oleh pria itu, meskipun hatinya begitu galau karena Nafisa akan pergi, sampai pesan dari Cintami sejak tadi malam dia abaikan.

"Pak Devan ya?"

Devan menoleh saat seorang wanita memanggilnya.

"Iya, saya sendiri, ada apa Bu?"

Wanita itu membuka tasnya dan mengambil sebuah kartu akses lalu diberikan kepada Devan.

"Ini ada titipan dari Mbak Nafisa untuk bapak Devan, katanya kartu ini milik bapak dan Mbak Nafisa udah pergi dari sejak subuh tadi, menitipkan kartu akses ini pada saya karena saya sering membersihkan lobby ini," ucap wanita yang Devan duga adalah seorang cleaning service.

"Mbak nggak bercanda 'kan, Nafisa sudah pergi sejak tuh subuh tadi? seharusnya 'kan dia belum berangkat karena saya belum menjemputnya?"

"Tapi tadi Mbak Nafisa sudah berpesan seperti itu kepada saya, dia juga sudah membawa tas besar dan juga tas jinjing yang besar seperti akan pindahan gitu Pak," jawab wanita itu jujur.

Devan benar-benar terkejut, mau tidak percaya tapi dia sudah melihat kartu akses yang memang milik Nafisa, akhirnya mereka memutuskan untuk segera berlari ke arah mobil dan mencari Nafisa di stasiun.

Tidak henti-hentinya pria itu menghubungi nomor kekasih nya, tapi hanya suara operator yang Devan dengar.

"Sial!! kenapa kamu nggak ngabarin aku sih sayang, kalau keberangkatanmu dimajukan!"

Akhirnya dengan kecepatan di atas rata-rata karena jalanan juga belum begitu ramai Devan sampai di stasiun dan langsung mencari jadwal kereta yang menuju ke Surabaya.

"Maaf Pak jadwal kereta ke Surabaya sudah berjalan keretanya sejak jam 04.00 subuh tadi," ucap salah seorang petugas.

"Apa? jadi katanya sudah berangkat sejak jam 04.00?"

"Iya Pak dan untuk kereta yang berikutnya nanti jam 11.00 siang."

Devan hanya bisa mengepalkan tangannya karena merasa dibohongi oleh Nafisah.

"Sebenarnya ada apa sih sayang! kenapa kamu tiba-tiba menghindar seperti ini?"

Devan kembali ke mobilnya dengan perasaan yang begitu kalut. Pria itu hanya bisa menerka-nerka, apakah Nafisa memang menghindarinya ataukah karena memang ada sesuatu hal yang membuatnya harus segera pulang ke Surabaya selain karena ibunya.

"Apa dia sudah tahu kalau aku sering jalan bersama Cintami!!"

Bersambung.

Hai, aku ada rekomendasi karya dari author Samudra Lee yang gak kalah seru

Kebahagiaan yang dirasakan oleh Emilia Sarah Ziannisa karena kehadiran calon buah hati yang sudah dinanti selama 3 tahun ini, hancur seketika saat Sang Suami, Bima Ardhana tiba-tiba pulang membawa wanita yang ia kenalkan sebagai istri keduanya, istri yang ternyata telah diwasiatkan oleh almarhum papanya.

Bisakah Nisa menerima keputusan sepihak dari Bima yang menikah tanpa seizinnya? Lalu apakah rumah tangga ketiganya bisa dipertahankan ketika si madu mulai menginginkan Bima seutuhnya?

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MASIH BERTANYA LGI LO, PERTANYAAN LO ITU, HRSNYA LO SENDIRI YG JAWAB, KRN LO YG TAU JAWABANNYA.. INSTROPEKSI DIRI DONK...???😡😡😡😡😡

2023-07-04

0

dyve

dyve

keretanya

2022-12-19

0

dyve

dyve

akhirnya dia memutuskan untuk keluar

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!