Bab 3

Happy Reading

Setelah pertemuan itu, Devan dan Cintami mulai sedikit terbuka. Bahkan mereka saling bertukar nomor telepon untuk bisa saling berkomunikasi.

Devan sekarang lebih sering menghabiskan waktu di luar tanpa Nafisa dan hal itu membuat Nafisa mulai merasa ada yang aneh dengan sikap kekasihnya itu.

"Hari ini kita makan siang bareng, ya?" Nafisa masuk ke dalam ruangan Devan.

Melihat kekasihnya masuk, Devan langsung menyambutnya dengan ciuman di pipi Nafisa. Memang akhir-akhir ini Devan selalu makan siang di luar bersama Cintami dan Devan selalu beralasan bahwa sahabatnya mengajak makan siang bersama.

'Sepertinya hari ini aku akan makan siang bersama Nafisa, sudah seminggu lebih aku menolak ajakan makan siangnya!' batin Devan.

"Apa kamu akan makan siang bersama sahabatmu lagi?" tanya Nafisa yang tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Devan.

"Baiklah, ayo makan siang bersama," jawab Devan memeluk pinggang Nafisa dan mengajaknya keluar.

"Kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, ‘kan?" tanya Nafisa tiba-tiba.

Devan merasa sedikit gugup mendengar pertanyaan kekasihnya itu. Apakah dia harus cerita jujur soal Cintami, tapi pasti hal itu akan membuat Nafisa marah dan meninggalkannya. Devan tidak mau Nafisa pergi, dia masih sangat membutuhkan Nafisa.

Tapi Cintami?

'Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa sama dia, iya! Sekarang hubungan kita hanya sebatas teman, tidak lebih!' batin Devan mengingatkan.

"Tentu saja tidak ada, Sayang, memangnya aku menyembunyikan apa sama kamu?" jawab Devan.

"Sebenarnya beberapa hari yang lalu ada yang memberitahuku bahwa kamu keluar dengan seorang wanita, awalnya dia mengira bahwa itu adalah aku, saat dia mau nyapa ternyata itu adalah wanita lain dan bukan aku, siapa dia, Sayang?" tanya Nafisa.

"Itu adalah aku, mantan kekasih Devan!" tiba-tiba seorang wanita cantik berdiri di hadapan Devan dan Cintami.

Wanita itu sangat cantik, tinggi, putih, seksi, dan wajahnya memang ada kemiripan dengan Nafisa.

"Cintami? Kenapa kamu ke sini?" tanya Devan.

Cintami bisa melihat Devan merangkul pinggang wanita itu, dan hal itu membuatnya terbakar cemburu.

"Aku ke sini mau mengajakmu makan siang, bukankah sudah seminggu ini kita selalu makan siang bersama," jawab Cintami tersenyum lembut.

Nafisa yang mendengar hal itu langsung melototkan matanya ke arah Devan.

"Eh, itu ... I-iya karena Cintami baru pulang dari luar Negeri jadi di-dia— " Devan tergagap.

"Oh, jadi mau nostalgia sama mantan kekasih? Yang katanya mirip sama aku?" sindir Nafisa melepaskan tangan Devan dari pinggangnya.

"Bukan seperti itu, Sayang—"

"Devan, aku udah laper, katanya kamu gak suka liat aku kelaparan," sela Cintami.

Sepertinya wanita itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan merebut Devan kembali.

Nafisa semakin tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Jadi selama ini Devan diam-diam bertemu dengan sang mantan kekasih.

Sakit, tentu saja hatinya sangat sakit melihat pria yang selama setahun ini selalu bersikap jujur padanya, tiba-tiba berbohong hanya karena sang mantan kembali.

Tapi tentu saja Nafisa bukan wanita lemah yang bisa ditindas begitu saja oleh mantan kekasih dari kekasihnya.

"Kalau kamu gak mau kelaparan, ya sana! Makan di restoran, bukannya kemari!" seru Nafisa menatap Cintami dengan tatapan tajam.

Devan menghela napas saat melihat kedua wanita itu terlihat memanas.

"Cintami, kali ini aku akan makan bersama Nafisa," ucap Devan.

"Kenapa kita tidak makan bersama sekalian!" jawab Cintami masih berusaha untuk membuat Devan luluh padanya.

Nafisa berjalan mendekati Cintami sambil bersedekap dada. "Kamu dengar sendiri bukan, Devan ingin makan siang bersamaku, yang notabene adalah kekasihnya, dan kamu sang mantan sebaiknya cepat pergi dari sini!"

Cintami tersenyum sinis. “Apakah kamu berpikir bahwa Devan itu mencintaimu dengan tulus? Apakah kamu tidak melihat kalau wajah kita mirip, dan bisa saja Devan memilih mu karena kamu mirip denganku!"

Deg!

Nafisa mengepalkan kedua tangannya, sungguh kali ini dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari mantan kekasih Devan yang sialnya memang sangat mirip dengannya.

Terpopuler

Comments

Octavia Muliani

Octavia Muliani

🌹🌹🌹🌹🌹

2022-12-06

1

masya imut

masya imut

g sabar nunggu UP berikut nya,si devan belum tau belang pacar lama nya mungkin selama dia ninggali devan

2022-10-25

0

ciput

ciput

next yaa thor semangat dg karya mu

2022-10-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!