Bab 12

Happy Reading.

Cintami tersenyum lebar ketika melihat pria yang di cintai nya duduk disampingnya saat ini, pria itu sedang fokus menyetir, sungguh tidak pernah Cintami bayangkan jika ia akan begitu mudah mendapatkan cinta dari Devan kembali, bahkan sekarang Devan mau menuruti semua keinginannya, jelas sudah jika Devan memang masih memiliki cinta yang besar untuknya.

Wanita itu sedari tadi tidak berhenti tersenyum, apalagi tadi saat makan malam Devan benar-benar sangat romantis.

Sudah dipastikan jika hubungan Devan dan Nafisa harus segera diakhiri karena biar bagaimanapun Devan hanyalah tercipta untuknya.

Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan pulang, namun sejak tadi tidak ada percakapan sama sekali, Devan diam dengan perasaannya yang tidak menentu karena Nafisa sama sekali tidak membalas pesan darinya sejak tadi dan pria itu merasa sangat bersalah karena lagi-lagi dia membohongi kasihnya.

Sedangkan Cintami, dia sedang menyusun rencana agar bisa berbicara langsung dengan Nafisa untuk segera memutuskan hubungannya dengan Devan.

Cintami juga sudah mengirimkan foto dia dan Devan pada saat mereka sedang mengantri untuk membeli tiket bioskop.

Wanita itu menyuruh seseorang untuk mengirimkan foto mereka berdua kepada Nafisa untuk membuktikan bahwa sekarang Devan tidak akan pernah peduli pada Nafisa lagi.

"Sudah sampai, aku akan langsung pulang," ucap Devan datar.

Cintami sedikit terkejut dengan ekspresi yang diperlihatkan oleh Devan, tapi sedetik kemudian Cintami langsung tersenyum.

"Iya nggak papa, makasih ya hari ini udah nemenin aku, nanti langsung pulang ke apartemen 'kan?"

"Hemm!" jawab Devan singkat.

Kemudian pria itu langsung melajukan mobilnya meninggalkan apartemen Cintami setelah wanita itu keluar dari dalam mobil.

Devan akan pergi ke apartemen Nafisa untuk melihat keadaan kekasihnya itu sekarang.

'Apa kamu sudah tidur, sayang, sampai gak bales chat dariku?'

Sedangkan di sisi lain.

Nafisa dan Rafael duduk berdua di balkon apartemen pria itu, pesta yang diadakan Rafael baru saja usai dan semuanya sudah pada pulang, tinggal Nafisa yang memang ingin bertanya sesuatu dengan Rafael.

"Jadi lo kenal dengan Cintami?" Tanya Nafisa.

Rafael mengangguk, "iya, gue kenal, tapi gue gak deket sama dia, gue kenal Cintami karena sepupu gue Alex satu sama geng mereka," jawab Rafael mengambil minuman kaleng yang ada di depan meja kaca.

"Satu geng?" Nafisa menoleh dan mengerutkan keningnya.

"Iya, satu geng, mereka ada berlima, ada Devan, Cintami, Alex, Rian dan Vero," jawab Rafael. "kebetulan Alex adalah sepupu gue dan kita juga pernah satu SMA meskipun tidak pernah satu kelas," lanjutnya.

Nafisa mengangguk paham.

"Jadi memang Devan sama Cintami udah dekat dari sejak kecil, ya?"

Rafael mengedikkan bahunya, "mungkin aja, karena gue juga nggak berteman dengan mereka sejak kecil, awal kenal gue sama mereka ya saat masuk SMA itu, dulu Cintami memang menjadi Queen of school karena kecantikannya, jujur gue dulu juga sempat terpesona sama dia," Rafael terkekeh. "Siapa sih yang nggak terpesona sama Cintami, bukan cuman gue doang tapi hampir seluruh cowok di SMA itu semua mengagumi Cintami," cerita Rafael.

Meskipun Nafisa tidak begitu suka bagaimana Rafael menceritakan tentang Cintami, tapi memang harus diakui bahwa wanita yang mirip dengannya itu memang sangat cantik atau mungkin lebih cantik dari dia.

Hanya ada sebagian wajahnya yang memang mirip dengan Nafisa, tapi setelah diperhatikan dengan seksama, tetap saja mereka itu dua jenis manusia yang berbeda.

"Tapi nggak ada yang berani deketin Cintami waktu itu, karena cewek itu udah jadi milik Devan," Nafisa menghela nafas merasakan hatinya begitu sakit ketika mengetahui bahwa Devan begitu mencintai Cintami.

"Sepertinya mereka memang pasangan yang diciptakan untuk bersama, buktinya dengan kepergian Cintami tidak mengubah rasa cinta Devan kepada wanita itu," ucap Nafisa membuat Rafael terkejut.

"Sorry Nafisa, gue nggak bermaksud bikin elo sakit hati, tapi ya memang secinta itu Devan sama Cintami dan itu sudah menjadi rahasia umum, bahkan mereka dinobatkan sebagai pasangan paling serasi di acara prom night," entah kenapa Rafael semakin membuat telinga Nafisa panas dengan cerita dari kekasihnya di masa lalu.

"Oke, gue udah tahu semua jawabannya," ucap Nafisa yang membuat Rafael langsung menoleh ke arahnya.

"Maksud lo?"

Nafisa menghirup nafas untuk memenuhi rongga paru-parunya yang semakin terasa sesak. "Gue mau menyerah sama hubungan ini, lebih baik gue mundur daripada nanti akan sakit hati," wanita itu menguatkan dirinya agar tidak menangis, "mungkin Devan juga masih mencintai mantan kekasihnya itu jadi lebih baik aku melepaskannya agar dia bisa bersama dengan Cintami," ujar Nafisa mantap.

Sampai membuat Rafael membelalakkan matanya tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh wanita di sampingnya ini.

"Kenapa lo semudah itu menyerah? Apa lo udah gak mencintai Devan?" tanya Rafael.

"Justru karena gue mencintai Devan, gue akan melepaskan dia dengan wanita yang dicintainya dan wanita itu sudah kembali, jadi gue harus rela buat kehilangan," jawab Nafisa.

Karena jika Devan sudah tidak mencintai Cintami dan memang hanya mencintai Nafisa, pria itu tidak akan pergi diam-diam di belakangnya dengan wanita itu.

"Ya udah, gue pulang dulu, makasih ya, elo mau berbagi cerita sama gue," ujar Nafisa berpamitan.

"Iya, sama-sama, kita ini kan tetanggaan, jadi kalau ada apapun lo bisa minta bantuan gue," jawab Rafael.

Nafisa tersenyum, "Oke, bye Rafa!"

Wanita itu keluar dari apartemen Rafa dan kemudian dia terkejut melihat pria yang sudah berdiri di depan apartemen nya.

"Devan!"

"Nafisa!"

Rafael berhenti di depan pintunya ketika mendengar Nafisa memanggil nama Devan, pria itu urung ikut keluar untuk mengantarkan Nafisa dan memilih menutup pintu apartemennya. Dia tidak mau ikut campur dengan urusan orang lain.

"Aku udah nunggu di depan sini hampir setengah jam! kemana ponsel mu?" Nafisa menghela nafas. "Ayo masuk!" Nafisa membuka pintu apartemennya dan masuk ke dalam diikuti oleh Devan.

Mungkin sudah saatnya dia berbicara dengan pria itu.

Bersambung.

Hai akak reader semuanya, aku mau promo novel temenku yang karya nya sangat bagus, Author Yenita Wati

Blurb

Demi menutupi skandal adik dan tunangannya, Haira terpaksa menerima pertukaran pengantin. Dia menikah dengan pria yang akan dijodohkan dengan adiknya, yaitu Aiden yang merupakan orang biasa. Bagaimana jika Haira mengetahui bahwa Aiden adalah pewaris tunggal Alexan Group yang terkenal tajir melintir? Dan apa yang melatarbelakangi penyamaran Aiden menjadi orang biasa?

Terpopuler

Comments

Manggu Manggu

Manggu Manggu

semangat💪👍

2022-11-20

0

masya imut

masya imut

mashaallah hati nafisa ini salut bangeet,betul itu nafisa kamu harus buat devan ambil keputusan ato kamu yg ambil sikap,biar hati kamu nnti nya nggak tersakiti,klo lama2 di biari pasti kamu ngerasa hanya di anggap wanita pengganti,yg sebenar devan itu mencintai kamu,tapi karena cinta lama datang jadi hati dalam keadaan bimbang untuk menentukan sikap

2022-11-19

1

Entin Fatkurina

Entin Fatkurina

good job nafisya, lanjutkan.

2022-11-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!