"Clark ... benar kan kau tidak akan meninggalkan ku juga" peluk Elena dengan erat, diri nya masih menangis. rasa sesak di hati nya masih saja menghantui nya.
"tenang saja, kau masih mempunyai ku. tatap lah wajah ku sebentar dan ingatlah bahwa orang di depan mu lah yang dapat mengerti diri mu" Clark tersenyum manis, ia menyentuh wajah Elena.
"syukurlah, hiks Clark ... " ia tidak dapat menahan tangisan nya. diri nya lagi-lagi memeluk Clark dengan erat.
"sudah-sudah, jika kau ingin melindungi orang yang kau sayangi ... kau harus menjadi kuat!. kalau kau mau ... aku bisa menjadi master mu" dengan pelan mantan malaikat menepuk pundak nya.
"hiks ... emm, aku mau master" Elena setuju, diri nya sudah tidak mau kehilangan sesosok berharga lagi.
perasaan iblis nya sudah kegirangan, secuil aura keunguan Clark bocor "dikit lagi ... sedikit lagi, terus lah bergantung dengan ku, menangislah sepuasmu, terus, terus, lakukanlah sesukamu, akan ku buat kau patuh. akan kutambahkan tekanan nya"
pas adegan pelukan tersebut berlangsung sebuah tombak melesat kearah punggung Elena. Clark tersenyum licik ketika tombak nya hampir mengenai Elena.
"saat nya tekanan terakhir" Clark secara cepat melukai tangan nya sendiri dengan kuku nya, hingga keluar lah darah segar yang lumayan banyak di tengah-tengah nya, gerakan nya puluhan kali lebih cepat dari kecepatan tombak saat ini.
waktu pun seakan berhenti, tiada siapapun di sekitar situ dapat melihat pergerakan Clark yang begitu gesit.
ketika sudah menyelesaikannya, barulah Clark menahan tombak yang hampir mengenai punggung Elena.
teng ...
bunyi tombak jatuh terdengar cukup jelas.
"AGHHHHH!!!" Clark berteriak, dari wajah nya nampak sangat kesakitan. tangan nya terluka cukup parah. ia menggerakkan tangan nya hingga akhirnya cipratan darah terkena wajah Elena yang sedang berpaling.
"MASTER!!!" Elena semakin dibuat tertekan. ia terlalu takut untuk menerima kenyataan, sudah saja kehilangan keluarga dan teman-temannya, sekarang malah master nya di buat terluka.
"master tangan mu ... demi melindungi ku master sampai berbuat seperti ini!" tangan nya bergetar hebat ketika menyentuh pergelangan tangan Clark. darah di wajah nya tidak ia bersihkan, Elena semakin kepikiran soal darah.
"ugh ... sudahlah tidak apa-apa" Clark sedang menahan sakit nya.
"melihat sandiwara sedih kalian membuat ku muak saja, maka nya aku ingin membunuh kalian berdua dengan tombak itu. yah walaupun tidak berhasil sih"
prok prok prok
"ku akui tingkat kewaspadaan mu di atas rata-rata" pemimpin bertopeng bertepuk tangan begitu juga bawahan lainnya.
Clark hanya bisa diam tak bergeming, sepatah kata pun tidak ada di ucapkan nya. ia sadari tadi masih menahan luka nya, darah nya semakin mengalir berjatuhan kebawah. ekspresi nya tidak dapat ia sembunyikan dari Elena.
"darah master begitu banyak, master terlihat kesakitan, mereka melukai master" batin nya dengan mulut terbuka dan mata membulat.
"jika terus seperti ini aku akan kehilangan master, master ku yang berharga, keluarga ku master, master ku tercinta, master, master, master, master, master, master, master, master ... apa yang harus ku lakukan?" Elena terus berulang memikirkan Clark.
"orang-orang bodoh itu sudah membuat keluarga ku terbunuh, mereka sekarang ingin membuat master juga begitu, oh ... master ... tidak akan kubiarkan mereka melukai master, master milik ku hehe" Elena bangkit, kepala nya menunduk. senyuman kesenangan sudah terpancar jelas di wajah nya.
"Elena apa yang ingin kau lakukan, aghh ... " ia mencoba menggengam tangan Elena dengan tangan yang terluka.
melihat nya Elena semakin tersenyum tapi lebih ke arah manis, diri nya menyentuh lembut tangan Clark "master ku diam saja disini ya, biarkan murid mu ini mengurus nya. aku tidak mau master terluka lebih jauh" sahut nya secara halus.
"bukankah kau tidak dapat menggunakan sihir, bahkan saat melawan monster ular kau tidak sadar. kau akan terluka jika melawan mereka semua"
"ah master begitu imut, dia menghawatirkan ku. darah nya menempel di tangan ku hehe" batin Elena sangat senang.
"tidak akan master ku!, murid kesayangan mu ini akan lebih berhati-hati dan memberikan mereka pelajaran yang pantas karena telah melukai MASTER!!!" tatapan nya berubah seperti serigala yang ingin menerkam mangsanya, dari awal kata-kata nya manis tapi di akhir kata malah terlihat mengerikan serta menekan.
"baiklah lakukan sesuka mu"
"hehe master yang terbaik" jawab nya lembut tapi langsung diam ketika berdiri memandangi sekelompok pria bertopeng.
"ah Elena, kau telah masuk perangkap ku. Mulai sekarang kau akan kehilangan kepribadian mu yang dulu untuk selamanya, tunjukkan lah seberapa banyak berubah nya diri mu ini" batin Clark sembari memulihkan tangan nya sedikit demi sedikit agar tidak ada yang menyadari nya.
"memberikan pelajaran ke kami katamu tadi?, ckck seorang bocah sedang bermimpi. kalian berikan lah dia pelajaran" pria bertopeng emas menyuruh bawahan nya untuk menyerang Elena.
"jangan dendam yah bocah" kedua bawahan nya maju membawa tombak di tangan nya, ia berlari mendekati Elena.
"mati" lingkaran sihir muncul di telapak tangan Elena, sebuah pedang berbentuk air perlahan terlihat. ia bergegas menggenggam nya dan menebaskan nya ke mereka.
Slash ...
pedang nya seperti memanjang sendiri, bilah nya mengiris kedua orang yang ingin menyerang nya, tubuh kedua nya terpotong sangat rapi. Elena terlihat senang ketika melihat cipratan darah kedua nya.
"hahaha, bagaimana rasanya apakah sakit?, sakit kan hahaha, master juga merasakan sakit. eh tapi mereka berdua seperti nya tidak merasakan itu karena sudah mati" padahal pemandangan dihadapan nya bisa saja membuat orang muntah ketika melihat nya, tapi Elena malah seperti terpuaskan.
hasrat jahat nya ingin lebih melihat darah dari orang yang telah membunuh keluarga dan melukai guru nya.
"darah master harus dibayar nyawa, kalian seharusnya cukup diam dan biarkan aku membunuh kalian semua"
"bocah gila!" teriak pemimpin bertopeng sembari melemparkan 2 tombak.
Elena tentu saja tidak tinggal diam, ketika hendak mengenai nya Elena terlebih dahulu memunculkan satu pedang lagi di tangan sebelah nya. ia menggunakan dua pedang agar dapat menangkis tombak sepenuhnya.
ting ... ting ...
dua tombak berhasil dijatuhkan nya, dengan tenang Elena masih waspada menunggu jikalau ada serangan susulan yang akan mengenai nya.
benar saja, bola api besar berukuran 2 kali lipat kepala nya melesat cukup cepat hingga hampir mengenai wajah Elena.
Untung saja ada sesosok pria muncul tiba-tiba sedang menahan bola api nya, wajah nya tampan dapat memikat siapapun jika dia serius menggoda nya. yah siapa lagi kalau bukan Clark sang malaikat jatuh.
"lumayan juga ternyata kemampuan mu walaupun tidak pernah berlatih" Clark mengelus rambut Elena.
"master!" ia merasa kan hawa keakraban, Elena tau bahwa Clark lah yang sedang melindungi dan mengelus nya walaupun ia tidak berbalik melihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Cambil Hati
sukak nih ada yandere nya
2023-01-22
2
suka novel
udah sampai ujung aja Thor, padahal penasaran Ama kelanjutan nya, mana elena udah berubah lagi. makin candu baca nya wkwk
2022-11-01
1
pecinta novel ><
astaga ga nyangka Elena jadi yandere, gila manipulasi nya mulus. pokok nya top markotop thor. up terus yah jangan berhenti di tengah jalan. awas aja kalo sampai berhenti
2022-11-01
1