warna senja yang merona mengisyaratkan malam akan tiba, hewan malam mulai menyuarakan lagu, sunyi pun terasa senyap.
mantan malaikat sedang membolak-balikan ikan di dapur kapal. dengan sihir api Clark dapat membakar ikan. ia juga mencampuri beberapa bumbu dapur seperti garam dan hal lainnya.
"Clara memiliki tubuh regenerasi, sedangkan Elena adalah wadah dari dewi lautan. menarik juga, biarkan aku menambah kesan baik kalian kepadaku" Clark tersenyum tipis, ia melanjutkan kegiatan nya.
Clara dan Elena masih berada di pemakaman teman nya, Clara menemani Elena yang sedang berdukacita. Elena terkadang meneteskan air mata nya ketika melihat kuburan teman nya.
"Elena ini sudah malam, mari kita ke kapal" dengan pelan Clara menepuk punggung Elena.
"hmm ... baiklah" Elena mengusap air mata nya, ia langsung meninggal kan pemakaman teman nya.
telah sampai di kapal Elena dan Clara mencium bau khas dari makanan. ketika sudah masuk terlihat tiga ikan bakar berukuran sedang tersedia di sebuah meja bundar.
"kalian lapar kan?, lebih baik makan dulu" Clark menatapi kedua wanita itu, ia tersenyum lembut sembari mempersilahkan nya menduduki kursi.
Clara dan Elena tidak menolak nya, ia berjalan mendatangi meja bundar. ketika mendekat aroma sedap semakin memasuki hidung mereka. Hal itu membuat mereka semakin lapar dan bersemangat ingin memakannya.
satu persatu mereka duduk, senyum hangat Clark melekat di pikiran mereka.
"apakah master yang membuat ini?" Clara bertanya walaupun sudah tau Clark lah yang membuat nya. ia hanya ingin berbasa-basi saja.
"ya tentu, silahkan satu orang satu ikan" Clark menggeser piring ikan ke mereka berdua, ia masih saja mempertahankan senyumannya.
"Clara akan mencoba nya" ia mulai memakan nya, Elena sedari tadi hanya berdiam diri saja melihat ikan bakar seperti tenggelam di lamunan nya sendiri.
"master ini enak" ketika sesuap ikan bakar memasuki mulut Clara, ekspresi biasa nya berubah sedikit keterkejutan.
"kalau begitu habiskan lah" clark pun juga mulai menyantap ikan bakar nya, berbeda dengan Elena yang masih saja tidak menyentuh ataupun memakan nya.
"Elena ada apa?, apakah kau tidak suka?" Clark pun mengalihkan pandangan nya.
"ah, tidak ... justru ini makanan kesukaan ku, hanya saja ... aku teringat ibu ku. biasanya ibu sering menangkap beberapa ikan dan membakarkannya untuk ku"
"dilihat dari ekspresi serta pandangan ku nampak nya kau ingin balik ke kampung halaman mu"
"sebenarnya aku memiliki keinginan untuk berpetualang mengelilingi berbagai tempat. tapi kupikir lagi ... aku masih terlalu kecil untuk itu. jadinya lebih baik kembali ke desa saja.
"hmm ... baiklah. malam ini kau akan ku antarkan ke sana"
"hah? itu tidak mungkin, bagaimana bisa kita kesana. aku saja tidak tau arah nya" Elena tidak percaya.
"makan lah dulu, aku akan perlihatkan nanti" Clark melanjutkan makan nya, ia tidak ingin menjelaskan apapun.
"huh ... baiklah" Clara pun mulai memasuki daging ikan ke mulut mungil nya
"sangat enak, ini lebih enak dari masakan ibu ku" ia langsung suka akan rasa ikan yang telah di bumbu Clark secara langsung.
"baguslah jika itu sesuai selera mu, lupakan dulu masalah mu dan makan lah sampai kenyang" tangan kiri Clark meraih rambut atas milik Elena, ia mengusap-ngusap nya secara halus.
"baiklah" jawab Elena dengan perasaan senang, ia menuruti kemauan Clark.
"master, elus kepala Clara juga" melihat usapan lembut dari Clark, Clara malah juga menginginkan nya. Rambut nya malah mengibas-ngibas seperti kucing kesenangan.
"elusan master begitu nyaman" ketika mantan malaikat mengalihkan tangan nya ke atas kepala murid nya, clara malah berucap begitu walaupun raut wajah nya masih datar.
waktu semakin berlalu, menit berganti jam. bulan indah dengan sinar yang begitu terang menghiasi langit-langit malam.
"kesini lah Elena, Clara. mendekat lah kemari" Clark sedang msnatap bulan di pinggiran pembatas kapal. ia menekukkan jari nya seperti kode menyuruh mereka ke sisi nya.
kedua wanita tersebut menuruti kemauannya. Clara beserta Elena saling berpandangan di pintu masuk ruangan kapal. ketika Elena mengangguk Clara juga mengikuti nya. bersama mereka mendekati Clark.
"Elena kau ingin pulang ketempat asal mu kan"
"ya aku mau"
"kalau begitu tutup matamu dan bayangkan lah kau berada di sana. bayangkan tempat nya secara jelas" Clark menyodorkan tangan kiri nya ke kening Elena.
"hah maksudnya?"
"sudahlah, tugas mu hanya perlu memikirkan nya saja"
Elena mulai membayangi tempat nya, ia terpikir di pinggiran pulau tempat nya berpisah kepada para penduduk desa dan ibu nya. Sebenarnya ia bingung kenapa Clark menyuruh nya melakukan itu walaupun begitu ia tidak menolak ataupun menentang nya.
"pintu ruang" begitu telah dibayangkan Clark pun menggerakkan kedua jari tangan kanan nya layaknya pisau. diri nya membelah udara hingga muncul lah sesuatu seperti portal menuju ke suatu tempat.
"baiklah kau sekarang dapat membuka mata mu" Clark menurunkan tangan kiri nya.
"woah apakah itu salah satu teknik sihir" ketika Elena membuka kan mata nya ia begitu terkejut sekaligus takjub.
"ya jika kau ingin mengganggap nya seperti itu" jawab asal Clark, ia tidak ingin Elena bertanya lebih banyak, jika di jelaskan dengan rinci itu akan memerlukan banyak waktu.
"Clara baru tau ada sihir seperti ini. kata ayah sihir itu terbagi menjadi 6 elemen saja seperti api, air, tanah, angin, cahaya dan kegelapan. setiap elemen ada 2 tahap. seperti api tahap kedua nya lava, air itu es, tanah itu besi, angin itu tornado kalau yang lainnya clara tidak tau"
"tingkatan penyihir tingkat 1 paling lemah nya dan tingkat 9 lah paling tinggi nya, tapi tingkat 9 kata ayah hanya legenda saja. sampai sekarang orang terkuat hanya berada di tingkat 8 saja" penjelasan panjang Clara ia ucapkan dengan wajah dingin acuh tak acuh.
"pintar juga kau dapat mengingat apa yang di katakan ayah mu" puji Clark terhadap Clara, memang sih Clara itu terlihat pintar, tenang dalam situasi apapun dan dapat di andalkan.
"benar!. aku saja sampai tidak mengerti apa yang kau katakan" sahut Elena di pinggiran.
"Clara hanya bisa menghapal, tidak untuk mempelajari nya" balas nya tenang namun seperti menyodorkan kepala nya hingga mendekat ke tangan kiri Clark.
"kau ingin elusan lagi?"
"emm-emm" Clara menganggukkan kepala nya hingga lebih dari 5 kali.
"seperti kucing saja" itulah perkataan yang ada di dalam hati Clark. tangan nya pun meraih dan mengelus kepala Clara.
seperti yang terlihat. Clara mungkin haus akan elusan, ia suka tekstur telapak tangan Clark ketika sedang mengusap kepala nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Sugiono.S.T
Perkosa mereka berdua thor
2022-12-25
0
pecinta novel ><
clara imut bgt, minta elus terus hehe, sini om elus 😆😅
2022-11-01
2
Andianurz
padahal up nya tengah malam sekitaran jam 10 tapi ga lulus² review hingga keesokan hari nya lah baru lulus
2022-10-29
2