Pulau lagi-lagi berguncang seperti terkena gempa susulan, air laut sedari tadi agak tenang malah terangkat teratas hingga menyebabkan hujan sebentar. Mungkin, itu semua karena Clark yang terjatuh ke dasar laut karena saking cepat nya.
Monster ular langsung terjatuh dari ketinggian, pasir yang mengelilingi tubuh nya juga mulai berguguran kebawah, tidak ada lagi pergerakan yang di lakukan ular.
"Meteor nya menjatuhkan monster" Clara keheranan, ular yang awal nya masih baik-baik saja malah secara tiba-tiba terjatuh tanpa kepala, bahkan kali ini rintikan air laut membasahi Clara dan Elena.
Clara sebentar memandang monster ular, ia sedikit mengamati pergerakan monster, takut jika hal yang tidak di inginkan terjadi lagi.
"Udah mati" Clara pun menyimpulkan nya, ia memikul Elena yang masih saja tidak sadar.
"Berat nya, padahal tubuh nya kecil" Clara membawa Elena pelan-pelan mendatangi tempat meteor tersebut terjatuh. Ia begitu penasaran dengan hal yang dapat menghancurkan kepala monster ular dalam sekejap.
Masih berwajah tenang tanpa tekanan, Clara berpapasan lewat di kedua mayat teman nya, keadaan nya benar-benar parah, darah masih mengalir, hujan sementara juga mengenai mereka, tanah menjadi becek hingga membuat seluruh tubuh mereka kotor penuh dengan tanah dan darah.
"Cia, Yaya ... maaf, nanti Clara akan mengubur kalian" Clara sedikit menundukkan kepala nya, ia pun melewati mereka berdua.
Tak terasa Clara telah sampai di tempat nya meteor tersebut jatuh, bukannya melihat meteor, ia malah melihat sesosok pria berumur 18 tahun sedang melihat baju nya sendiri di pinggiran pulau.
Baju nya terlihat agak kebesaran, tidak basah ataupun terbakar.
"Baju ku tidak cocok jika di gunakan sekarang" pria tersebut berbalik arah melihat Clara karena barusan saja Clara memperhatikan nya.
Ia dapat merasakan hawa keberadaan siapa saja yang mencoba mendekati nya.
Paras nya dapat memikat wanita jika ia serius menggoda, warna rambut nya hitam keunguan, panjang rambut nya melebihi daun telinga, bola mata nya berwarna hitam keunguan jika di lihat lebih jelas, dagu nya agak lancip, hidung nya mancung serta kulit nya tidak terlalu putih banget tapi masih cerah.
Pria itu tidak lain dan bukan merupakan malaikat jatuh yaitu Clark.
"Siapa?" tanya singkat Clark.
Entah rencana apa lagi yang dilakukan Clark, diri nya mengeluarkan sedikit aura kekuatan nya.
"Apakah kau yang menghancurkan kepala monster ular tadi?" bukannya menjawab, Clara malah berbalik bertanya, walaupun Clark sengaja mengeluarkan aura mengerikan di tubuh nya.
Wajah nya masih santai, tatapan nya seperti tidak peduli jika nanti akan ada serangan.
"Bagaimana menurut mu?" Clark juga tidak menjawab nya, ia juga ikutan membalik pertanyaan.
"Dari aura kekuatan mu seperti nya begitu" Clara tidak terlihat ketakutan melainkan seperti tidak peduli.
"Hooh, kau orang yang menarik. Jadilah murid ku" Clark secara blak-blakan mengutarakan isi kepala nya, ia secara tiba-tiba muncul di hadapan Clara dalam 1 tarikan nafas saja. padahal jarak nya lumayan jauh.
"Jadi murid mu?" Clara tidak menunjukan ekspresi terkejut ketika Clark muncul tiba-tiba di hadapan nya, ia malah memiringkan kepala nya ke samping kiri, tentu nya ia masih saja memikul Elena.
"Ya, bukankah kau butuh kekuatan! " kepala Clark mendekati telinga Clara, diri nya membisikan hal tersebut.
"Ugh ... apa maksud mu" Clara membukakan mata nya dengan lebar ketika Clark membisikkan hal itu di telinga nya.
"Kau pasti mengerti, itu semua terlihat dari mata mu, ekspresi mu, kau terlihat tidak lagi ingin hidup, semangat hidup mu telah hilang, biasanya orang seperti itu kebanyakan telah kehilangan orang yang di sayanginya sehingga tidak peduli lagi akan diri nya"
"Bukankah kau ingin balas dendam terhadap seseorang?, kau perlu kekuatan kan?, tidak ada yang melatih mu?, kau selalu sendirian?, kau tidak terlalu menunjukan emosi manusia mu!"
"Kau itu terlalu lemah!, tidak ada yang bisa kau lindungi!, kau hanyalah beban bagi keluarga mu hingga terjadi lah takdir seperti ini!. Lihat lah keadaan mu sekarang!, bagaimana rasanya kesepian di dunia ini?"
"Tidak, diam!" mata nya masih terbuka lebar. Memori kenangan entah mengapa mengalir di otak nya, ia malah teringat masa lalu nya.
***
"Clara ... ayah mu harus menahan kumpulan penghianat di dalam keluarga kita, kau harus selamat. mereka mengincar tubuh regenerasi mu, coba lah untuk bertahan hidup di wilayah Aquari. Tenang saja, di sana lebih indah kok dan tidak panas dibandingkan di sini"
"Tidak, clara tidak mau"
"Jangan tidak mau. Walaupun tubuh mu besar. tapi, umur mu masih lah seperti anak kecil"
"Tapi ... "
"Tidak ada tapi-tapian, puteri ku harus selamat dari kejadian di wilayah Valcke ini. mereka mengincar mu" sesosok wajah ayah serta suara malah muncul di kepala nya.
***
"Apakah kau memikirkan masa lalu, ingatlah andai saja kau kuat, kau pasti masih bersama nya, kekuatan mu sungguh tidak ada" Clark masih saja melanjutkan pembicaraan nya.
"Diam!, Clara masih memiliki kekuatan regenerasi" tanpa pikir panjang Clara malah membocorkan kekuatan nya, ia tidak mau mendengar perkataan Clark.
"Ck, regenerasi?, jangan membuat ku tertawa, apakah itu dapat membunuh musuh mu, apakah kau pikir itu cukup?, jika itu cukup maka kau tidak akan seperti ini!"
"Diam, diam, diam, diam, diam, tutup mulut mu. Clara tidak ingin mendengar nya" Clara yang awal nya berdiri malah berjongkok sembari menutup kedua telinga nya dengan telapak tangan.
Pada awal nya ekspresi Clara memang biasa-biasa saja, seperti tidak ingin hidup. Tapi sekarang, malah terlihat menyedihkan.
Elena yang di pikul nya terjatuh ke permukaan tanah, ia masih belum membukakan mata nya ataupun sadar.
"Kau begitu menyedihkan!, apakah dengan cara mu begitu dapat melupakan apa yang terjadi sebelumnya? " Clark menjauhkan tangan Clara dari telinga, agar ia dapat mendengar ucapan Clark.
"Lebih baik kau diam, kau tidak tau apa-apa" Clara mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman Clark.
"kalau begitu jadilah murid ku!, kau ingin kuat kan?, anggap saja aku seperti keluarga mu" Clark paham, ia pun melepaskan genggaman nya, selanjut nya ia malah mengelus rambut Clara.
Senyuman manis Clark terlihat jelas di wajah nya.
Clara tertegun sejenak, sebenarnya pikiran nya bingung. Apalagi pria di hadapan nya ini baru ia temui tidak sampai 10 menit yang lalu, ia juga takut bahwa pria di hadapan nya hanya ingin tubuh regenerasi milik nya.
Tapi, mau bagaimana lagi, ia tidak ada pilihan lain selain menerima nya dan percaya kepadanya.
Ia sekarang masih lemah, di masa depan pasti masih banyak masalah yang akan berdatangan. Menurut nya dengan adanya guru kuat seperti pria di hadapan nya ini, malah membuat nya merasa aman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
suka novel
menarik, lanjut
2022-11-01
1
pecinta novel ><
manipulasi
2022-11-01
0