sudah di atas kapal. Elena melambaikan tangan nya ia juga berteriak agar ibu dan warga setempat situ mendengar suara nya.
"ibu, paman-paman semua nya, Elena berangkat. sampai jumpa lagi" ia mencoba untuk tersenyum walaupun keadaan hati nya untuk saat ini cukup berat.
mereka yang ada di bawah juga membalas lambaian Elena, terutama ibu nya. raut wajah nya sedih karena Puteri nya sudah tidak bersama nya lagi.
sudah agak kejauhan Elena pun mulai masuk ke dalam kapal, pada awal nya ia hanya di luar karena ingin mengucapkan salam perpisahan kepada mereka semua.
"mari masuk, berteman lah dengan yang lain" pria bungkuk itu berpaling, saat bersamaan senyum mencurigakan terlihat.
walaupun Elena melihat senyuman nya, ia tidak curiga atau berpikiran negatif. justru sekarang ia semakin semangat untuk mendatangi ratu lautan.
ketika sudah di dalam. ada 3 anak perempuan yang sedang bermain kejar-kejar an. umur nya masih tergolong cukup muda. mungkin penampilan nya sekitaran 11 tahun sampai 13 tahunan. sedikit lebih muda dari elena yang umur nya telah 14 tahun.
"haha, kena kau. selanjutnya kau yang harus mengejar kami" anak perempuan yang berumur 12 tahun menyentuh pundak teman nya yang lebih muda, mungkin 11 tahun an.
"ehem-ehem. bisakah kalian berhenti dulu bermain" pria bungkuk itu berdehem sedikit lebih keras agar mereka ber 3 mendengar nya.
"eh, ada kakek utusan ratu" mereka bertiga paham dan menuruti kemauan nya.
"jangan menyebut ku begitu, panggil saja kakek Hai agar lebih memudahkan kalian. bagaimana ketiga orang ku, apakah mengurus kalian dengan baik?" kakek Hai bertanya kepada mereka.
"ya, mereka mengurusi kami. bahkan paman-paman itu sangat baik kepada kami" anak yang berumur 12 tahun itu menjenguk kan kepala nya. diri nya melihat elena yang berada di belakang kakek hai. yang lain juga mengikuti kelakuan nya.
"kakek Hai, dia siapa?. apakah itu teman baru kami!" tanya perempuan yang berumur 12 tahun.
"owh ya. dia akan menjadi teman baru kalian, silahkan kalian berkenalan, ajak dia main juga. aku ingin mendatangi ketiga org ku" kakek Hai pun melangkah kan kaki nya menuju ke suatu ruangan.
"siapa nama mu, aku Cia, umur ku 12 tahun, di sebelah kiri ku bernama Yaya umur nya masih 11 tahun, yang agak pendiam ini nama nya Clara dia berumur 13 tahun.
"a-aku na-nama ku ... Elena, besok hari sudah 15 tahun" elena bingung mau mengatakan apa karena ia baru kali ini bertemu dengan seorang gadis yang umur nya kurang lebih hampir sama.
di desa saja Elena tidak memiliki seorang teman, karena di desa tempat elena tinggal memiliki penduduk yang sangat sedikit. kebanyakan dari mereka laki-laki tua berumur 30 tahun an.
"santai saja tidak perlu gugup Elena, sekarang kau lah yang paling tua dari kami semua. salam kenal yah" cia yang berumur 12 tahun mencoba untuk akrab. Yang lain hanya ikut mengangguk.
"emm yah semua nya, salam kenal" Elena mencoba tersenyum, tangan nya membelai rambut putih pendek nya.
"woah, besar sekali tanda lahir bentuk air mu"
"ya. Clara terkejut" akhirnya anak perempuan yang berumur 13 tahun berbicara, walaupun wajah nya terlihat tidak peduli.
"wah iya, lebih besar dari pada punya kami bertiga" Yaya juga ikut terkejut, bahkan sekarang ia menunjukkan punya nya juga yang ada di kaki sebelah kanan.
"ternyata ada juga yang sama seperti ku, tapi punya mu lebih kecil. itu keliatan bagus karena tidak terlalu mencolok dan nampak"
"punya mu lebih bagus karena besar, bahkan itu terlihat keren"
"emm"
"emm"
yang lain setuju sama pembicaraan yaya, bahkan sampai mengangguk dengan cepat.
Menit-menit telah terlewati. Mereka berempat lagi asik berbincang, kadang juga ketawa-ketawa tidak jelas. elena mulai sedikit lebih bahagia ketika bertemu 3 orang seumuran nya.
di dalam hati nya ia mengucapkan kata-kata untuk ibu nya "bu, akhirnya aku ketemu orang yang seumur an sama Elena. ibu baik-baik saja kan di sana, Elena rindu walaupun itu masih tidak terlalu lama. Elena janji akan kesitu lagi.
***
suatu ruangan yang tidak terlalu jauh dari para gadis muda itu, terdapat sesosok kakek tua yang tubuh nya membungkuk. ia sedang tertawa bersama ke tiga pria.
"hahaha, tidak ku sangka aku menemukan tanda lahir air sempurna. jika Elena di berikan ke organisasi air merah kita akan di beri penghargaan berupa naik pangkat.
"haha, itu benar bos Hai. para penduduk desa itu benar-benar bodoh, di baik kan sedikit saja sudah langsung percaya sama omongan kita"
"sekian lama kita mencari orang yang bertanda lahir air sempurna. namun, tidak ketemu-temu.
"biarlah-biarlah lupakan masa lalu, sekarang kita bersenang-senang saja"
"haha, baiklah. habis ini kita akan menuju pulau monster" kakek Hai memberi tau kan apa yang akan di lakukan mereka nanti.
"mengapa kesitu lagi?" tanya nya agak kebingungan sama pikiran kakek Hai.
"bodoh, bukankah misi kita selama ini mencari orang yang tanda lahir berlambang kan air dan mengorbankan nya di pulau monster" salah satu orang kakek Hai memukul kepala pria tua yang di sebelah nya.
"kukira jika mendapat kan tanda lahir sempurna akan bebas dari misi ini"
"walaupun begitu, kita harus menyelesaikan misi yang di berikan petinggi organisasi air merah. mungkin akan ada imbalan besar jika patung monster itu berubah menjadi monster hidup ketika mendapatkan cukup tanda lahir air kecil.
"lagian juga, misi kita ini sudah berjalan 2 tahun an, mungkin adanya 3 lambang air ini cukup untuk menghidupkan monster itu. jika itu beneran terjadi ... keuntungan kita akan meningkat lebih banyak" kakek Hai menjelaskan pemikiran bagus nya pada ketiga orang.
"seperti biasa pemikiran bos selalu bagus dan ada alasan yang jelas. bahkan tingkatan kekuatan bos sudah meningkat 1 level dalam 2 tahun saja, mungkin sekarang tingkatan bos sudah ada di level 4 kami masih bertahan di tingkat 3. sangat cocok menjadi bos kami" mereka memuji kakek Hai.
"haha, kalian ikuti saja aku, aku tidak akan membuat kalian kecewa" kakek Hai sedikit tertawa.
"baik bos" ucap mereka serentak.
ketika sudah lewat 30 menit lebih, mereka pun memutuskan untuk berlayar ke pulau monster. hingga pelayaran ke pulau monster pun mulai.
Elena masih sibuk berbicara sama gadis-gadis lain, ia nampak sangat senang ketika sudah memiliki teman se usia nya. terutama Cia yang sering berbicara kepada nya, menanyakan ini itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Dimas Nugroho
menganggukan kepala lebih cocok
2023-01-22
1
suka novel
terus berkarya Thor, semoga pembaca nya banyak
2022-10-29
3
anggita
oke thor,, trus berkarya smoga sukses novelnya..
2022-10-27
4