Batu dari lingkaran sihir milik monster ular melaju kencang ke bawah akibat gravitasi dan berat nya batu membuat kecepatan jatuh nya bertambah.
Walaupun begitu, pelindung air Elena masih bisa menahan nya bahkan membuat batu tersebut seperti tercebur ke air dan mengurangi tingkat kerusakan nya.
Puluhan hingga ratusan batu telah tenggelam ke pelindung tebal Elena, begitu hebat nya sampai-sanpai monster ular di buat keringat dingin.
"Apa-apaan pelindung ini!" ucap monster ular sembari menambahkan 2 lingkaran sihir berukuran besar di udara.
Kali ini, puluhan batu yang besar nya 5 kali lipat dari sebelumnya di keluarkan dari lingkaran sihir.
"Batu ganda" kata monster ular sambil memukul batu besar dengan ekor nya. Pikir nya hal itu dapat membuat kecepatan jatuh lebih cepat.
"Pergi!" sedikit jari yang di gerakkan Elena seperti jari manis dan jari tengah nya, ia saling menempel kan serta mengubah posisi lengan nya ke arah monster ular.
Ratusan batu yang baru saja tenggelam di pelindung Elena malah mengambang dan melayang menuju batu yang ukuran lebih besar itu. Bahkan kali ini ada sebuah air deras menyelimuti permukaan batu, jika di samakan dengan meteor. Mungkin, ini hampir sama tapi beda nya batu ini di selimuti air.
BUMM!
Pertemuan sesama batu membuat sebuah tabrakan dahsyat terjadi, percikan batu kecil dari yang halus, kasar, serta yang lainnya berjatuhan kebawah.
Jika saja ada yang bertanya siapa yang lebih unggul mungkin sekarang Elena lah yang paling di ungguli. Alasan nya simple, masih ada puluhan batu dengan lapisan air masih mengambang di atas Elena.
"Cihh, kau ini benar-benar monster berwujud manusia" entah itu pujian atau apa tapi monster ular hanya menyampaikan perkataan yang ada di kepala nya saat ini.
"Monster?" Elena memiringkan kepala nya, dilihat dari wajah nya Elena seakan tidak tau apa yang di bicarakan monster ular. seperti biasa ketika Elena berubah penampilan ekspresi nya selalu datar, kemana kah diri Elena yang sebenarnya?.
***
Entah ini ada di mana mungkin di sebuah mimpi atau tempat yang lebih menarik kayak diluar akal sehat. Diri Elena yang asli malah sedang berada di kedalaman laut. Tenggelam, sendirian tanpa teman, orangtua, dan keluarga.
"Dimana ini?, kenapa aku seperti tenggelam di tengah lautan?" mulut nya tidak berbicara itu hanya pertanyaan di hati nya, tentu matanya melihat keatas.
Diri nya masih berbaring lemas menghadap ke atas, aneh nya Elena masih bisa bernafas padahal ia berada di ke dalaman air.
Yah walaupun bisa bernafas, Elena tetap saja masih kesulitan melakukan hal itu, bahkan ia merasakan sesak di dada nya.
***
kembali ke Elena di pulau monster kurang lebih masih sama seperti tadi, ia sekarang malah mengambil tindakan untuk menyerang monster ular.
Sisa-sisa batu berlapis air diarahkan nya ke monster ular, tentu saja hal itu tidak semudah keliatan nya.
Monster ular malah mengambil keputusan nya untuk menghancurkan batu berlapis air tersebut dengan buntut nya.
Ia mengambil ancang-ancang bersiap untuk menghancurkan puluhan bebatuan.
Bukk ... bukk ... bukk ...
hanya bermodalkan sedikit kekuatan serta insting, monster ular berhasil memecahkan bebatuan menjadi kerikil-kerikil kecil.
"Bersiap lah untuk mati monster kecil!" ular melengkung kan tubuh nya ke bawah, kepala nya juga mengikuti arah nya, kepakan sayap nya lebih menguat serta cepat, taring telah di perlihatkan. Sepertinya ingin menyerang Elena secara langsung.
Tangan Elena menyentuh pelindung air milik nya yang telah melindungi Clara sedari tadi. begitu ia menyentuh nya, pelindung tersebut menjauh beberapa meter dari nya, bahkan sampai membawa Clara yang sedang berada di dalam nya.
Air laut lebih banyak terkuras ke atas ketika Elena membentang kan tangan nya. Air-air itu bergabung menjadi satu membuat pelindung besar milik nya menumbuhkan duri-duri air.
Monster ular tidak peduli apa yang ada di hadapan nya, tujuan nya masih sama seperti sebelumnya yaitu untuk menyerang Elena dari dekat secara langsung.
Lingkaran sihir di ekor ular lagi-lagi muncul. tapi, kali ini berbeda dari sebelum-sebelum nya.
Sebuah ganggang panjang dan batu besar yang di ujung nya telah di lilit oleh monster ular selayaknya memegang senjata.
Bentuk nya seperti palu tapi ukuran nya lebih besar dari yang biasa nya, ia memukul pelindung air Elena dengan segenap kekuatan nya.
Dung!
Seperti tertahan, ular pun sekali lagi memukul pelindung Elena sekuat tenaga.
Sebenarnya hal itu membuat pelindung Elena bergejolak seperti adanya reruntuhan pulau terjatuh ke dasar laut, itu membuat tetesan air laut yang di kumpulkan Elena terpisah, berjatuhan menjadi hujan.
Elena menghilangkan pelindung berduri nya, kali ini air berjatuhan serta air bekas menjadi pelindung nya berkumpul di sekitaran Elena.
ia memusat kan air nya ke kaki-kaki putih nya.
Adanya yang dilakukan nya membuat kecepatan serta kelincahan nya meningkat cepat karena adanya bantuan dari air.
Ia mengiramakan pergelangan tangannya dari bawah pinggang sampai ke atas telinga nya.
Seperti menuruti permintaan tuan nya, air laut itu mengarahkan kaki nya ke atas seperti ombak yang akan meninggi jikalau ada angin kencang menghembuskan nya.
Elena terlihat seperti berjalan ke atas udara, jari manis dan tengah nya ia lebar kan, arah tangan berbelok-belok gitu seperti memberi arahan ke kumpulan air laut yang ada di bawah pijakan kaki nya.
Ternyata benar, ada air memisahkan diri membentuk seperti mata pisau tajam bercabang dua selayaknya gunting, mengikuti arah tangan Elena yang berbelok serangan tersebut melengkung mengarah ke pinggiran monster ular.
"Sialan serangan mendadak" monster ular kesal, ia hanya sempat meminggirkan tubuh nya sedikit. dua sayap nya memasuki jangkauan serangan Elena.
Ketika telah tersentuh, Elena menggabungkan jari manis dan tengah nya.
Benar-benar sama seperti gunting tajam, serangan air nya memotong kedua sayap monster ular secara tiba-tiba di sisi kiri dan kanan nya.
Ular merasa tersakiti, ia sekaligus kehilangan keseimbangan nya hingga di buat jatuh ke permukaan tanah sampai-sampai pulau monster terjadi gempa sementara karena ukuran monster ular puluhan kali lebih besar dari Elena.
Dgum!!
Ular terlihat sudah tidak bergerak walaupun mulut nya masih terbuka lebar.
Dari ketinggian mata Elena hampir menutup, ia menunduk-nunduk seperti ingin pingsan ataupun ngantuk, jari kelingking Elena sedikit di gerak-gerakan nya.
Air laut mengerti dan menurunkan Elena perlahan hingga mencapai ke permukaan tanah.
Ketika kaki nya telah berpijak, air laut di sekeliling nya telah kembali ke tempat awal mula nya dia berasal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Wiliam
ngeri elena
2022-12-16
0
pecinta novel ><
op banget Elena jir, mode tidak sadarkan diri
2022-11-01
3