Clara memandang Clark, terlihat senyuman manis Clark sekaligus sedang mengelus rambut gadis itu.
"Bagaimana?, apakah kau mau, atau perlu ku buktikan kekuatan ku sekali lagi?" Clark masih mempertahankan senyuman nya, ia menunduk agar dapat melihat wajah Clara lebih dekat.
"Apakah kau dapat menjanjikan satu hal untuk Clara?" seperti biasa wajah nya masih datar.
"Hooh, kau ingin aku menepati janji?, apa itu"
"Janji lah kepada Clara untuk menjadikan Clara kuat dan membalaskan dendam ayah sendiri"
"itu saja?, baiklah aku akan berjanji""
"Benarkah!" Clara tanpa sengaja sedikit memperlihatkan senyum nya walaupun hanya tipis, ia benar-benar berharap kepada Clark walaupun ia baru saja bertemu.
"Ya tenang saja, aku tidak akan mengingkari janji ku" Clark berdiri, ia mengulurkan tangan nya kehadapan wajah Clara. gigi putih nya ia perlihatkan, bibir nya semakin tersenyum, mata nya tertutup.
kesan baik Clara kepada Clark bertambah ketika Clark mengulurkan tangan nya, ia kepikiran kenapa Clark ingin membantu nya, padahal itu tidak ada untung nya bagi nya, mereka juga baru saja bertemu, tentu saja hal itu mengganjal di pikiran nya.
Walaupun begitu, ia tidak mempedulikan nya, Clara menganggap hal itu adalah keberuntungan semata. Mungkin, dewa mengasihani nya sehingga di kirimkan lah guru kuat ke kehidupan nya. Begitu lah yang ada di pikiran nya saat ini, berbeda sama pikiran Clark yang penuh perhitungan.
"Terimalah"
"Terimalah"
"Jadilah pion ku, kekuatan regenerasi mu itu akan sangat menakjubkan jika ku asah, jadilah salah satu pion terkuat ku" wajah Clark memburam seperti layaknya layar rusak, senyuman ramah nya malah berubah menjadi senyuman iblis yang ingin menguasai seseorang.
Ia pun menerima uluran tangan Clark, diri nya di bantu berdiri.
"Nama mu clara kan?, daritadi kau mengucapkan nama Clara menggantikan kata aku. Orang tua mu mengajari mu untuk tetap sopan kepada yang lebih tua"
"Begitulah. tapi, Clara juga memakai itu kepada teman-teman"
"Ternyata begitu, itu sudah kebiasaan mu" Clark lagi-lagi tersenyum ramah sembari mengacak-ngacak rambut Clara.
"Emm" Clara hanya bisa pasrah, ia menunduk sedikit.
"Mulai hari ini kau adalah murid pertama ku, panggil aku master jika kamu ingin berguru dengan ku"
"Ya master" ketika Clark berhenti mengacak-ngacak rambut nya, Clara ingin meminta pertolongan lagi.
"Tunggu master ... ada lagi yang ingin ku minta"
ketika 1 jam telah berlalu. Clark berdiri dari kejauhan, ia memandang pemakaman teman murid nya, Clara sendiri sedang berbicara di pemakaman teman nya.
"Cia, Yaya, semoga kalian tenang di alam sana" Clara berharap sembari menyentuh batu nisan kedua teman nya.
ketika sudah cukup, ia pun berdiri meninggalkan pemakanan teman nya dan mendatangi Clark yang sedang menunggu nya sedari tadi.
"Apakah sudah selesai"
"Sudah master" jawab Clara datar tapi memiliki kesan tegas.
"Jangan terlalu berlebihan, santai saja jika dengan ku, bukankah sudah ku bilang anggap saja aku seperti keluarga" ia menepuk pundak Clara dan langsung melangkahkan kaki nya, pergi dari sekitar pemakanan.
Clara terdiam, diri nya tidak berjalan melainkan sedang melihat punggung Clark yang barusan saja pergi.
"ternyata master itu orang baik" senyum nya mulai terlihat sebentar ketika Clark paham betul akan diri nya, ia juga mengikuti guru nya dari belakang.
"Bagus. tunjukkan lah senyuman lebar lama mu itu suatu saat kepada ku, takluk lah kepada ku, hanya untuk ku, tidak ada yang lain. Aku hanya perlu seperti ini terus menerus dan menguasai penuh akal pikir mu" batin Clark sembari melirik Clara sebentar.
Pas sudah sampai di suatu tempat, terlihat Elena telah membukakan mata nya, ia memegang kepala nya yang sedang pening mengingat kejadian tadi.
"Elena sudah bangun" Clara bergegas berlari mendatangi Elena, ia membantu Elena duduk. Clark hanya mengamati dari kejauhan.
"Emm, Clara ... kah! dimana ini?"
"Masih di pulau monster, tadi ketika kau hampir mengalahkan monster ular, tubuh mu lemas dan membuat mu pingsan"
"Aku melawan monster ular?. itu tidak mungkin, ku ingat aku masih berada di tengah lautan itu tadi"
"tengah lautan? maksud mu apa?. kau tidak mengingat nya?" Clara malah bingung ketika Elena tidak mengingat nya.
"Tidak, memangnya apa yang telah ku lakukan?, aku saja tidak bisa sihir!" Elena juga bingung, ia secara tiba-tiba teringat sesuatu.
"Bagaimana keadaan Cia dan Yaya!" Elena malah terlihat panik, ia memaksakan tubuh nya bergerak, menaruh kedua tangan nya di pundak Clara.
"Mereka ... sudah mati ... tapi tenang saja, mereka sudah di kubur dengan layak" Clara berbicara jujur.
"tTdak mungkin, mereka berdua mati ... " muka Elena murung, ia baru menyadari tangan Clara masih utuh tidak terputus.
Pada awal nya ia melihat tangan Clara telah di makan monster ular, tapi mengapa sekarang malah baik-baik saja.
"Clara tangan mu ... kenapa bisa baik-baik saja, bukankah tangan mu seharusnya sudah ... "
"oh, ya itu karena tubuh khusus Clara bisa menyembuhkan luka dan me regenerasi nya hingga pulih seperti awal"
"Astaga, kau memiliki tubuh seperti itu, bukankah itu seperti abadi"
"ya ... tapi itu memerlukan beberapa menit untuk menggunakan nya"
"Walaupun begitu itu sudah hebat, tidak seperti ku yang hanya ada tanda air besar" Elena menunjukkan tanda lahir air nya.
Jika di perhatian lebih jelas, tanda lahir air nya berubah warna dari hitam menjadi hitam kebiruan.
"Tanda lahir air mu berubah warna" Clara berwajah datar sadar akan perubahan tanda lahir air teman nya.
"Ah benar juga, aku baru menyadari nya. Kenapa bisa berubah warna yah?"
"Entahlah"
Mereka asik berbincang berbagai hal, Clark dari kejauhan masih mengamati dari kejauhan. ia seperti menganalisa mereka berdua.
"Walaupun belum sempurna kekuatan regenerasi mu sangat di terima di sisi ku, yah walaupun aku tidak menganggap mu sebagai murid ku"
"Orang itu bilang ... bahwa tidak ada bentuk pertemanan ataupun guru dan murid, itu hanya di lakukan demi keuntungan saja. Semua mahluk hidup saling memanfaatkan, jika tidak ada untung nya mereka tidak akan sukarela melakukan nya"
"Contoh nya mahluk hidup yang sedang berteman, mereka berteman hanya untuk menghilangkan rasa bosan atau kesepian, terkadang juga bisa menjadi penyelamat mendadak mereka, yah itulah yang di beritahu orang itu kepada ku"
"siapa yang dapat mengendalikan panggung diri nya lah yang di untungkan, bagi dewa kekuatan adalah segalanya tapi tidak untuk orang itu. Mengendalikan situasi lah yang terkuat, tidak peduli sekuat apapun, dia pasti akan kalah jika pemain panggung memerankan peran nya dengan bagus"
"Nahh, mari nikmati permainan panggung yang ku perani pion ku" bayangan Clark memainkan boneka bertali terlihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Cambil Hati
semangat tor menarik nih cerita
2023-01-22
2
????
gw suka MC kek gini..akhirnya ratusan novel dah di baca..kenapa baru nemu novel ini..nyesel
2023-01-21
1
Sugiono.S.T
perkosa bro
2022-12-24
0