Clasy yang sudah melambaikan tangannya sejak tadi langsung menutup matanya tak percaya melihat siapa yang bertabrakan dengan sahabat sekaligus orang yang sudah dianggapnya sebagai kakaknya.
Dia langsung melangkahkan kakinya ke arah sana dengan cepat.
**
"Maaf, maaf saya tidak memperhatikan jalan karena saya terlalu fokus ingin bertemu pada sahabat saya," ucap wanita itu sambil membereskan alat-alat tasnya yang berserakan.
Dika merasa familiar dengan keadaan ini.
"Ck," batin Dika. Dia tersenyum pahit melihat kejadian barusan, namun bedanya yang di tabrak wanita di depannya adalah putranya bukan dirinya.
Dulu saat dia bertemu dengan istrinya yang kedua kali, dia juga bertabrakan dengan istri kecilnya.
Shine hanya diam dan hanya menatap kelakuan ceroboh wanita itu.
"Camella, are you okay?" tanya Clasy sambil membantu sahabatnya membereskan barang-barangnya yang berjatuhan.
"I'm okay," jawab Camella datar.
"Bunda, what are you doing here," tanya Shine melihat bundanya yang saat ini sudah berdiri dan juga menatap ke arahnya.
"Sayang, perkenalkan ini sahabat Bunda yang biasa bunda ceritakan," seru Clasy.
"Camella, perkenalkan ini Shine putra dari Tuan Rhadika," tambah Clasy.
Camella menatap sebentar ke arah pria yang di sebut Tuan Rhadika oleh Clasy. Camella terlihat tersenyum tipis melihat ke arah Rhadika.
Kemudian Camella menunduk dan melihat ke arah Shine. Dia terlihat tersenyum melihat tampang Shine yang begitu tampan dan wibawanya yang tinggi.
"Hai Tuan Kecil, perkenalkan nama Saya Camella," seru Camella tersenyum menatap dalam ke arah Shine.
"Tidak penting," jawab anak kecil itu dengan dingin. Camella sama sekali tidak marah namun dia malah tersenyum lebar.
"Kau sanga lucu," ucap Camella sambil mengelus kepala anak itu. Clasy dan Rhadika yang melihat itu merasa was-was karena tidak ada seorang pun yang berani memegang kepala Shine sebelumnya kecuali Clasy dan itu pun selalu mendapatkan tatapan tajam Shine.
Namun yang di lihat oleh Rhadika dan Clasy, anak itu biasa saja dan tidak menghindar atau melakukan apapun.
Meskipun Clasy melihat tidak ada tanggapan anak kecil itu, dia tetap bergerak menjauhkan tangan Camella. Dia mencegah bom agar tidak meledak
"Camella, Maaf tapi Shine tidak suka di pegang kepalanya," seru Clasy sambil memberikan kode ke pada sahabatnya. Rhadika juga tidak suka melihat tingkah sahabat Bunda dari putranya, terlalu lancang dan berani.
"Lakukan lagi."
Rhadika dan Clasy serentak menatap tak percaya akan suara anak kecil itu. "Seriously?" tanya Rhadika menatap tak percaya pada putranya.
"Emmm, Shine apa kau tidak marah?" tanya Clasy. "Apa perlu ku ulangi lagi pertanyaan ku?" tanya Shine.
"Lakukan sekali lagi," seru Shine lagi. Camella tersenyum mendengar putra tunggal dari pria tampan dan dingin di depannya.
Dengan senang hati Camella melakukan kembali apa yang di lakukannya sebelumnya, bahkan lebih. Camella bahkan mencium pipi anak kecil itu. Camella tersenyum sendiri, meskipun wajah anak kecil itu tetap datar tapi tidak menunjukkan wajah marahnya.
"Bolehkah kita sebentar mencari tempat yang lebih baik, kita menjadi pusat perhatian orang di sini," seru Clasy sambil menatap tiga orang yang berada di sana terutama sahabatnya.
Rhadika melihat sebentar ke arah anaknya lalu merogoh sakunya dan mengambil ponsel miliknya.
Dia mengetik sebentar di ponselnya lalu mengiyakan perkataan Clasy.
Mereka terlihat menuju salah satu meja makan di restoran yang berada di sekitar bandara tersebut.
Rhadika terlihat menatap tidak suka pada Camella sejak pertama kali melihat wanita itu.
Yah, style wanita itu sangat berbeda jauh dengan wanita yang selama ini mengisi hari-harinya.
Rosaline, dia sama sekali tidak suka menggunakan pakaian terbuka dan selalu bersikap sopan dan kekanak-kanakan. Sangat berbeda jauh dengan wanita yang sekarang berada di depannya. Meskipun Imut namun tetap bukan tipe Rhadika. Rhadika menatap tidak suka pada wanita itu.
Camella 😍😍
Terutama saat ini, Camella berada di depan Rhadika. Kaki wanita itu awalnya menyentuh sepatunya. Rhadika awalnya berpikir, ini bukanlah kesengajaan, namun lama kelamaan Rhadika merasakan kaki itu naik ke atas pahanya dan hampir menyentuh miliknya. Secara tidak langsung wanita itu sudah menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.
Sedangkan Camella dia tersenyum remeh pada pria itu.
BRAK
Rhadika menggebrak meja. Namun bukan wajah ketakutan yang di lihat oleh Rhadika, senyum remeh wanita itu tetap di tujukan padanya.
Jangan lupa like 😊👍👍
Horas✋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sita Aryanti
mungkin Camelia iri rose...mkny berani menggoda dikha..heheheh..operasi ganti wajah mungkin ya thot
2025-03-08
0
宣宣
telepati seorang anak dengan ibu nya karena menurut instinct ku Camella ialah Ros...
2022-11-05
1
Anonymous
Lisa??kenapa bukan jenny,dia mukanya ada arogannya,ada sexynya ada playernya,complit,kalau Lisa 🤔agak kekanakan mukanya kecuali di dempul makeup tebal yg bolt.
2022-10-23
2