Dicky melongo melihat Dita keluar dari kamar ganti. Wajahnya tampak lebih ceria dengan rambut sebahu. Dita tersenyum dengan pria itu, namun tidak di balas.
"Kenapa baju-nya seksi begini. Udah aku bilang jangan yang seksi, Pak!" protes Dita dengan Dicky.
Bukannya menjawab ucapan Dita, pria itu hanya berdiri dan berjalan keluar dari salon. Dita mengikuti sambil ngedumel.
Di sebuah restoran, Dicky masuk. Dita tetap masih mengekor di belakang pria itu. Rendra yang melihat kedatangan Dita dan Dicky menjadi terdiam. Memperhatikan wanita itu tanpa berkedip.
"Duduklah!" perintah Rendra, matanya masih terus menatap ke arah Dita. Rendra memesan makanan.
"Apa saya sudah boleh pergi, Pak?" tanya Dicky.
"Apa tiketnya sudah kamu beli?" tanya Rendra.
"Sudah, Pak. Berangkatnya tiga jam lagi."
"Kamu antar dulu ke bandara, baru kamu kembali. Jika Anggun bertanya kemana perginya aku, jawab aja urusan bisnis."
"Baik, Pak. Bagaimana dengan apa yang Bu Anggun perintahkan dengan para pekerja di villa."
"Kamu ingatkan lagi dengan semua, jika perintah yang perlu mereka dengar itu dari aku, bukan Anggun."
Dita mendengar sambil menyantap makanan, tidak peduli dengan apa yang Rendra dan Dicky omongkan. Kedua pria itu menatap Dita yang sedang lahap memakan nasi dengan lauk udang saos Padang.
"Udah kenyang!" tanya Rendra. Dita menganggukan kepalanya. "Kita langsung ke bandara!"
"Buat apa Pak kita ke bandara?" tanya Dita keheranan.
"Mau jual kamu!"
"Jangan Pak. Apa Bapak lupa kalau dalam rahim saya ada anak Bapak?" Dita tampak ketakutan mendengar ucapan Rendra.
"Ikut saja Bu. Jangan banyak bertanya!" ucap Dicky.
Dita berdiri dan mengikuti kedua pria itu. Pikiran Dita masih tertuju dengan ucapan Rendra. Apa mungkin dia emang mau di jual lagi? Bukankah Rendra inginkan bayi dalam kandungannya, jadi apa tega dia menjualnya?.
Dalam mobil Dita melirik ke arah Rendra yang sibuk dengan ponselnya. "Pak Rendra!" panggil Dita. Rendra hanya melirik sekilas dan kembali sibuk dengan ponselnya. "Apa Bapak tega menjual saya dengan calon anak Bapak yang ada dalam kandungan ini?" Dita kembali bertanya.
Dicky melirik ke arah wanita itu. Tampak wajahnya ketakutan. Dicky yang tidak ingin terjadi sesuatu dengan bayi Rendra karena Dita ketakutan dan stres, langsung menjawabnya. "Ibu dan Pak Rendra akan pergi ke Bali. Itu untuk kesehatan janin yang ada dalam kandungan Ibu. Dengan jalan-jalan diharapkan Ibu senang, dan bayipun jadi sehat."
Dita tidak menyangka mendengar ucapan Dicky, jadi dia dan Rendra akan pergi liburan. Dita memandangi wajah Rendra yang duduk di samping dirinya.
Sampai di Bandara, Dicky mengurus semuanya. Setelah Rendra dan Dita akan naik ke pesawat barulah Dicky kembali.
Di dalam pesawat, Rendra meminta Dita duduk dekat jendela. Dita yang baru pertama naik pesawat, tampak mengamati seluruh isi dalam pesawat.
Saat pesawat akan terbang lepas landas, Dita merasa ketakutan hingga memeluk erat lengan Rendra dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu. Dengan reflek tangan Rendra mengusap rambut Dita dan memeluk tubuhnya untuk menenangkan wanita itu.
"Bukalah matamu lagi. Kita telah berada di atas!" Dita membuka matanya. Wajahnya berada tepat dibawah dagu Rendra. Wanita itu menatap tanpa kedip wajah ganteng Rendra dengan mulut terbuka karena menyadari pinggangnya dipeluk Rendra.
Rendra mengecup bibir Dita membuat wanita makin salah tingkah. "Jangan memandangi wajahku seperti itu. Nanti kamu jatuh cinta. Ingat! Hubungan kita hanya sebatas hubungan ranjang, dan kamu hanya ibu pengganti anakku. Saat anak itu lahir kamu sudah harus meninggalkan segalanya. Jadi jangan pernah main hati!"
Dita menjauhi wajahnya dari dada Rendra dan melepaskan pelukan pria itu. Dia sadar, tidak boleh kagum apa lagi jatuh cinta dengan Rendra. Tadi dia hanya kaget. Dita juga tidak mungkin jatuh cinta dengan pria kejam seperti Rendra. Masih terbayang diingatannya saat pertama bertemu dan berhubungan badan dengan Rendra. Dia diperlakukan bagai wanita malam.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
masnia masnia
sabar dita
2024-11-29
0
Lily Miu
nyeseknya
2023-10-30
1
Sarah
kamu bilang jangan main hati,,,jangan2 nanti kamu sendiri yang main hati😂
2023-02-19
1