Melihat Dita masih bergelung dalam selimut tebal, membuat Rendra sedikit kaget. Tidak biasanya wanita itu masih terlelap di jam sembilan seperti ini. Pria itu menarik selimut membuat Dita kaget dan terbangun.
"Kamu pikir ini hotel. Nyenyak banget tidur kamu!" bentak Rendra.
"Maaf, Pak. Kepala saya pusing. Tadi saya sudah berusaha bangun, tapi perut saya terasa mual. Saya memutuskan tidur kembali. Apa Bapak ingin dilayani? Bapak pengin lakukan itu dengan saya pagi ini?" tanya Dita dengan wajah polosnya.
Selama dua bulan bersama Rendra, Dita mulai terbiasa melayani pria itu seperti suaminya sendiri. Walau terkadang masih ada ganjalan dihatinya, karena dia hanya dijadikan wanita untuk mencetak anak.
"Kamu pikir saya ke sini hanya untuk berhubungan denganmu! Jika bukan karena saya menginginkan keturunan, tidak sudi saya bercinta denganmu!" bentak Rendra.
"Maaf, Pak. Apa yang harus saya lakukan?"
"Cepat ganti pakaianmu! Kita akan ke rumah sakit. Periksa keadaanmu. Kenapa belum hamil juga!" Rendra menarik tangan Dita kasar agar bangun dari tidurnya. Padahal kondisi wanita itu sedang tidak baik-baik saja.
"Baik, Pak. Saya mandi dulu." Dita langsung turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi. Setelah mandi, Dita merias sedikit wajahnya agar tidak terlalu pucat. Entah kenapa seminggu ini dia paling senang berdandan dan berpakaian rapi. Usai bersiap-siap, Dita menemui Rendra yang telah menunggunya di ruang keluarga.
"Saya telah siap. Apa kita akan berangkat sekarang, Pak?" tanya Dita.
Rendra memandangi Dita tanpa kedip dari ujung rambut hingga ujung kaki, membuat wanita itu menjadi salah tingkah.
"Ternyata dia cukup menarik, padahal hanya berdandan seadanya," batin Rendra.
"Apa ada yang salah dengan saya, Pak? Kenapa Bapak memandangi saya seperti itu?" tanya Dita hati-hati, takut memancing emosi pria itu pagi-pagi seperti ini.
"Jangan banyak tanya! Kita berangkat sekarang. Jika kamu belum juga hamil, berarti waktumu hanya tinggal bulan depan. Kamu tau apa yang akan saya lakukan jika bulan depan kamu belum juga mengandung benih saya? Saya akan mengirim kamu ke kebun sawit, kamu akan melayani para pekerja di sana!"
"Jangan, Pak. Bagaimana jika saya belum juga hamil, kita melakukan hubungan hingga 10 kali sehari?" tanya Dita dengan polosnya.
"Apa kamu sanggup?" Rendra balik bertanya. Dita menggeleng kepalanya. Tiga kali sehari saja, tubuhnya sudah terasa remuk. Bagaimana jika sepuluh kali sehari? Dita tersenyum cengengesan.
"Makanya, jangan coba-coba menantang saya! Kamu yang akan pingsan nantinya!"
***
Kini keduanya sudah sampai di rumah sakit. Dita sedang di tangani oleh doker, membuat Rendra duduk dengan gelisah, menunggu Dita. Setelah sepuluh menit, wanita itu kembali duduk di bangku sebelah Rendra.
"Bagaimana, Dok? Apakah wanita ini telah hamil?"
"Selamat Pak Rendra, Ibu Dita saat ini sedang mengandung enam minggu."
"Dokter tidak becanda'kan?" tanya Renda dengan raut wajah terkejut.
"Tidak Pak Rendra. Mana mungkin saya berani becandain Bapak. Setelah melalui rangkaian pemeriksaan, dapat disimpulkan jika saat ini Ibu Dita sedang mengandung benih Bapak."
Rendra tersenyum semringah mendengar ucapan Dokter itu. "Akhirnya saya akan memiliki keturunan juga," gumam Rendra.
"Apa saja yang akan dialami wanita hamil,Dok?"
"Saat hamil muda, ibu biasanya akan merasakan pusing dan mual. Ibu hamil juga mudah berubah suasana hatinya. Perubahan suasana hati yang cepat atau mood swing saat hamil biasanya terjadi pada kehamilan trimester pertama dan ketiga. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormon, perubahan pada tubuh, kurang tidur, kelelahan, rasa cemas, dan stres."
"Jadi apa yang harus dilakukan?"
"Jangan membuat ibu hamil muda banyak pikiran. Buatlah agar suasana hatinya selalu gembira."
"Baiklah, Dok."
Setelah merasa cukup perbincangan dengan Dokter, Rendra pamit. Sebelum mengendarai mobil, Rendra meminta supirnya mengambilkan resep obat yang diberikan Dokter.
Dita teringat ucapan dokter yang mengatakan jika dirinya tidak boleh banyak pikiran. Wanita itu akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengerjai Rendra.
"Pak, saya bosan di kamar terus. Apa saya boleh jalan-jalan di kebun belakang kapan saja saya mau?"
"Kamu mau kabur lagi?"
"Bukan, Pak. Ini juga demi bayi yang ada dalam kandungan saya. Jika saya bosan, pasti itu akan membuat mood saya jelek. Itu bisa jadi stress. Bapak dengar tadikan, jika saya tidak boleh stress atau banyak pikiran."
Rendra melirik ke arah Dita, dia teringat kata-kata Dokter tadi. Jika wanita hamil muda itu rentan mengalami keguguran jika ibu bayi dalam keadaan tertekan dan banyak pikiran. Mengingat itu akhirnya Rendra mengizinkan Dita keluar dari kamar.
"Kamu boleh keluar dari kamar, asal jangan coba-coba melarikan diri. Kamu tau apa akibatnya jika kamu mencoba kabur!"
"Terima kasih, Pak. Saya tidak akan kabur. Percayalah," ucap Dita senang karena Rendra mengabulkan permintaannya.
***
Setelah mengantar Dita ke villa, Rendra kembali ke rumah. Istrinya Anggun menyambut kedatangan Rendra dengan gembira.
"Mas, kamu tampak bahagia sekali. Ada apa ini?" tanya Anggun melihat Rendra yang terus tersenyum.
"Dita, wanita yang aku katakan padamu itu. Dia saat ini sedang hamil. Akhirnya aku akan memiliki keturunan. Aku akan jadi ayah," ucap Rendra dengan senangnya.
"Selamat, Mas. Aku ikut bahagia. Karena itu akan menjadi bayiku juga."
"Aku pulang hanya ingin mengambil berkas pekerjaan. Seminggu ini aku akan di villa menemani Dita. Wanita hamil muda itu harus diberi banyak perhatian agar tidak banyak pikiran."
"Jadi Mas pulang hanya untuk pamit?"
"Aku ingin kamu bisa mengerti. Aku tidak mau terjadi sesuatu dengan bayi dalam kandungan Dita."
Rendra berjalan masuk ke ruang kerjanya dan setelah itu langsung pamit kembali ke villa. Anggun istri Rendra tampak kurang senang.
"Baru saja hamil, wanita itu telah berhasil mencuri perhatian Mas Rendra, bagaimana nanti. Aku tidak akan membiarkan wanita itu merebut hati Mas Rendra," gumam Anggun pada dirinya sendiri.
...****************...
Selamat Siang. Semoga semuanya suka dengan karya terbaru mama ini. Terima kasih.
Bonus visual
Dita
Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Diana Yulita
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
2024-01-22
1
Yenny Mok
lucu ya. kalau mmg blm hamil apa salah wanitanya? emang bs diatur gitu? macam bikin jahit baju udah pasti bisa selesai pada waktu yg ditentukan
2024-01-16
1
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
visualnya pas bangt ,kalo bule begini aku suka bangt jadi semangat bacanya
2024-01-02
1