Telah seminggu lamanya Rendra tidak mengunjungi villa karena Anggun melarangnya dan mengikuti Rendra hingga ke kantor.
Hari ini Anggun harus ke luar negeri dengan teman-temannya. Rendra langsung melajukan mobilnya menuju villa.
Di taman belakang Villa tampak Dita sedang menikmati udara pagi yang segar. Dicky mengizinkan dia keluar kamar dan berada di taman tapi dengan pengawasan dirinya.
Selama Rendra tidak bisa mengunjungi Dita, pria itu meminta Dicky mengawasinya. Dita duduk dibangku taman dengan menutup matanya. Tampak wanita itu menghirup sejuknya udara.
Di bangku yang berhadapan dengannya tampak Dicky mengawasi semua yang wanita itu lakukan. Kedua nya tidak menyadari kedatangan Rendra.
"Hhhhmmmmm," dehem Rendra. Mendengar suara bosnya itu Dicky langsung berdiri.
"Pak Rendra," ucap Dicky gugup.
"Lagi ngapain wanita itu?" tanya Rendra melihat Dita yang menghirup udara pagi dengan menutup mata.
"Bu Dita mengatakan bosan, dan minta izin untuk duduk di taman. Saya hanya menemani seperti yang Bapak perintahkan."
"Kita ke mal dan salon langganan yang tempat biasa Anggun datangi. Aku ingin merubah sedikit penampilannya Dita."
Rendra berjalan perlahan mendekati Dita. Wanita itu masih belum menyadari kehadiran Rendra. Pria itu mendekatkan wajahnya ke Dita, hingga dia membuka matanya. Karena jarak yang begitu dekat bibir Dita dan Rendra bertemu.
Dicky yang melihat, langsung membuang muka, dan berjalan menuju mobil. Pria itu tidak mau Rendra mengiranya mengintip apa yang sedang dilakukannya.
Dita tidak dapat mengatakan sesuatu karena rasa kegetnya. Rendra masih membiarkan bibir mereka beradu. Bahkan pria itu memperdalam ciumannya.
"Apakah kamu kangen denganku?" tanya Rendra akhirnya. Dita menggelengkan kepalanya. "Jadi kamu tidak merindukan aku, ayah dari bayimu?" kembali pria itu bertanya. Kali ini Dita menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Dita takut Rendra marah jika dia jujur dengan jawabannya.
"Jadi yang benar kangen apa nggak!" ucap Rendra lagi.
"Kangen!"
"Kita ke mal dan salon. Aku ingin melihatmu dengan penampilan berbeda. Mari!" perintah Rendra. Dita berjalan mengekori pria itu.
Di dalam mobil Dita hanya diam saja. Sesekali dirinya melirik ke depan, melihat Dicky yang sedang menyetir dengan seriusnya. Dita tidak menyadari jika semua gerak geriknya di awasi Rendra.
"Kalian tampaknya telah akrab?" tanya Rendra, membuat Dita dan Dicky kaget.
"Siapa yang Bapak maksud?" tanya Dicky akhirnya.
"Siapa lagi kalau bukan kau dan Dita?"
"Saya dekat Bu Dita hanya sesuai dengan perintah Bapak."
"Aku tidak mau ada apa-apa antara kamu dan Dita. Dia sedang mengandung anakku. Setelah lahiran, terserah apa maumu!"
Dita hanya menunduk mendengar ucapan dari Rendra. Dia takut pria itu marah. Selama seminggu diawasi Dicky, memang diakui Dita jika Dicky sangat memperhatikan dirinya.
Sampai di salah satu mal ternama di kota itu, Rendra mengajak wanita itu turun. Seumur Dita saat ini, dia baru 3 kali ke mal. Kehidupan ekonominya tidak memungkinkan baginya untuk buang-buang uang hanya untuk sekadar jalan ke mal.
Dita berjalan mengikuti di belakang Rendra kemanapun pria itu melangkahkan kaki. Rendra memasuki sebuah butik dan meminta Dicky memilihkan pakaian buat Dita sementara dirinya duduk di sofa buat pengunjung. Ternyata semua pakaian Dita, pria itulah yang memilih bukan Rendra.
Ketika Dicky memilih pakaian terbuka, Dita mendekati pria itu. "Jangan yang seksi, Pak. Nanti aku dimarahi lagi sama bu Anggun."
"Anggun memarahi kamu?"
Dita mendekati Dicky dan berkata dengan pelan takut di dengar orang lain. "Ibu Anggun marah karena mengira pakaian itu aku yang pilih sendiri."
Dicky tidak peduli dengan laporan Dita, karena dia tahu Rendra sangat menyukai baju yang sedikit terbuka buat wanitanya jika di rumah. Ibu Anggun juga akan berpakaian terbuka jika ada Rendra di rumah.
Setelah membeli pakaian, Rendra langsung meminta Dicky untuk membawa Dita ke salon langganan Anggun yang berada dalam mal.Sedangkan Rendra menunggu di sebuah restoran.
Dicky mengajak Dita ke salon. Pria itu minta agar melayani Dita terlebih dahulu. Dia tidak ingin Rendra menunggu terlalu lama. Dicky minta pada petugas salon juga mengganti pakaian wanita itu. Dicky menyerahkan sepasang pakaian buat ganti.
Satu jam kemudian Dita keluar dengan penampilan barunya, dengan rambut sebahu. Pria itu pangling melihat penampilan baru wanita itu.
...****************...
Bersambung
Selamat Pagi semuanya. Bagaimana ya penampilan baru Dita? Apakah Rendra juga kaget melihat penampilan terbaru wanita itu? Nantikan terus kelanjutan dari novel ini. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
LENY
DITA GAK USAH KE SALON SDH CANTIK BENER. NNT TAMBAH CANTIK ANGGUN IRI LAGI DAN BERBUAT JAHAT SAMA DITA.
2025-01-11
0
Ani Ani
nasib terpasa lah ikut
2023-12-14
0
Endang Priya
aku malah galfok sama buah disekitar dicky duduk. itu buah apa ya. mirip jeruk tp sepertinya bukan.
2023-02-08
0