Pagi harinya setelah berpakaian, seperti biasanya Dita turun ke lantai bawah untuk sarapan. Tidak seperti biasanya sarapan telah tersedia. Dita mencari ke lemari juga tidak ada sarapan. Pembantu di rumah tidak ada satu orang pun yang terlihat.
Dita membuka kulkas mencari bahan makanan yang bisa di masak. Wanita itu mengambil telur dan mie instan yang terlihat di dalam kulkas.
Dita memasak mie instan dan telur. Setelah itu Dita menyantapnya. Baru sesendok masuk ke mulut, Dita dikagetkan dengan tangan seseorang yang melempar mie instan itu ke lantai.
"Kamu mau membunuh calon bayi Pak Rendra!" teriak pria itu.
Dita memandangi wajah pria itu, seseorang yang bernama Dicky asisten pribadi Rendra. Dia sengaja datang atas permintaan Rendra untuk mengawasi keadaan Dita.
"Aku lapar," ucap Dita ketakutan.
"Apa di rumah ini tidak ada makanan lain sehingga harus menyantap mie ikatan?"
Dita menggelengkan kepalanya. Wanita itu memang selalu bicara apa adanya. Pembantu rumah tangga yang mendengar suara pecahan kaca, melihat ke asal suara. Semua pekerja kaget melihat Dicky. Karena mereka tahu, Dicky lebih kejam dari Rendra.
Semua pembantu rumah tangga itu saling pandang. Wajah mereka pucat mendengar Dicky bertanya dengan Dita. Apa yang akan mereka jawab, jika Pak Dicky bertanya pikir semuanya.
"Mungkin bibi lupa buatkan sarapan. Atau sibuk. Aku rasa makan mie instan tidak akan pengaruh ke janin."
"Siapa yang katakan tidak ada pengaruh ke janin."
Dicky lalu berteriak memanggil semua asisten rumah tangga. Semua berkumpul dengan wajah ketakutan.
"Kenapa tidak ada makanan yang tersedia untuk disantap ibu Dita!?" teriak Dicky bertanya.
"Anu, Pak. Anu ...," jawab mereka gugup.
"Anu apa? Jawab dengan jelas! Jangan main-main. Atau kalian semua telah bosan bekerja!"
Dita ketakutan melihat Dicky yang berteriak dengan wajah merah menahan marah. Wanita itu hanya menunduk. Dita juga kasihan melihat para pekerja yang dimarahi.
"Kami dilarang ibu Anggun, Pak. Ibu Anggun meminta kami tidak melayani Ibu Dita. Biar semua dikerjakan sendiri." Salah seorang pekerja akhirnya menjawab.
"Dengarkan baik-baik, ini terakhir kalinya aku melihat Ibu Dita melakukan ini. Jika terjadi lagi, kalian semua di pecat. Yang memberi kalian gaji Pak Rendra bukan Ibu Anggun."
"Baik, Pak."
"Cepat buatkan sarapan dan susu. Dalam sepuluh menit tidak tersedia kalian dipecat!" teriak Dicky.
Enam orang wanita yang bekerja di villa itu langsung bergerak, membuat masakan yang siap cepat dan sehat. Salah seorang membuatkan susu hamil untuk Dita.
Dicky masih berdiri mengawasi semua pekerja itu. Dita segera menghabiskan segelas susu untuk mengganjal perutnya yang lapar.
"Lain kali jangan pernah menyentuh apapun di dapur. Kamu hanya perlu menjaga bayi dalam kandungan dan memastikan dia sehat."
"Iya, Pak," jawab Dita gugup.
Dicky tidak mau dia yang akan menjadi sasaran kemarahan Rendra jika tahu wanita yang sedang mengandung benihnya ini bekerja untuk membuat makanan sendiri.
Sepiring nasi goreng seafood langsung dihidangkan dihadapan Dita. Wanita itu tersenyum pada Dicky.
"Boleh aku makan sekarang?" tanya Dita.
"Nggak."
"Kalau nggak boleh di makan sekarang, ngapain diletakkan dihadapanku!"
"Kalau nggak dimakan sekarang, jadi kapan? Tahun depan!" Dita tersenyum mendengar jawaban Dicky.
Dengan berkacak pinggang Dicky mengawasi Dita makan. Merasa diperhatikan, Dita kembali memberikan senyumannya.
(visual Dicky)
"Pak Dicky mau nasi gorengnya?" tanya Dita.
Dicky tidak menjawab pertanyaan Dita, merasa diacuhkan Dita ngedumel sendiri. "Kalau nggak mau, tinggal jawab aja nggak, apa susahnya sih?"
Dicky merasa heran, baru kali ini ada wanita yang berani ngedumel dihadapkannya langsung. Dicky membuang wajahnya. Pria itu tersenyum melihat tingkah Dita. Padahal tadi wanita itu ketakutan. Namun sekarang lihatlah, dia berani mengatai dirinya.
Para pekerja yang melihat Dicky tersenyum, menjadi heran. Baru kali ini mereka melihat senyuman dari pria itu.
Setelah makan, Dita berdiri dihadapan Dicky. "Terima kasih, Pak. Perutku udah kenyang. Aku mau ke kamar lagi. Nanti kalau di sini terus, dikira nanti aku mau cari jalan untuk kabur."
"Sekali lagi aku ingatkan, tugasmu hanya memastikan bayi dalam kandunganmu sehat. Jangan melakukan apapun!"
"Baik Pak Dicky yang ganteng," ujar Dita sambil tersenyum. Mendengar jawaban Dita hampir saja pria itu kembali tersenyum.
Dita melangkah menaiki tangga. Tanpa dia sadari, Dicky mengamati hingga dirinya menghilang masuk ke kamar.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
LENY
DITA CANTIK BENER. DUH NNT ANGGUN TAHU HABIS PELAYAN DIMARAHI
2025-01-11
0
Alanna Th
waaa, dicky ge'er tuh
2024-10-05
0
Yaser Levi
masih ganteng dicky dunk thor..😁😁😍
2024-09-22
0