15. Pengorbanan Kak Mei

Harven itu sekarang baru naik kelas 3 SMU, dia masih anak-anak bagi Merilin. Secara hukum pun begitu. Dia mau kuliah nanti, harus melibatkan tanda tangan walinya. Bagi Merilin menjaga Harven sampai dia dewasa nanti akan selalu menjadi tanggung jawabnya.

Adik laki-laki yang lahir setelah gadis itu sekolah dasar, samar, ingatan mengurus Harven waktu bayi masih ada dalam ingatan Merilin. Sejujurnya, dia pun tidak sanggup berpisah dengan Harven.

Tapi, membawa Harven untuk masuk ke dalam rumah yang akan dia tinggali dengan Tuan Rion juga adalah sesuatu yang mustahil. Laki-laki itu sudah memberinya peringatan dengan tegas. Kalau dia tidak mau terlibat dengan keluarga Merilin.

Ketakutan Merilin melangkah menuju neraka bernama pernikahan, sesungguhnya masih tidak terlalu menakutkan ketimbang harus kehilangan ibu dan adiknya.

“Jangan buang aku Kak, aku akan menurut pada Kak Mei, aku juga akan belajar dengan rajin supaya bisa kuliah seperti yang Kak Mei minta. Tapi aku mohon jangan buang aku.” Terbata-bata Harven bicara membuat hati Merilin tersayat pilu.

Bagaimanapun kepergian kakak pertama mereka sudah menjadi semacam trauma dan ketakutan. Menikah adalah berpisah dengan keluarga, begitu yang Harven percayai.

“Kak Mei, nggak akan membuangmu Dek.”

Merilin memeluk adiknya yang bahunya masih terguncang.

Ah, dia menyesal kenapa mengatakannya sekarang. Seharusnya dia bicara pelan-pelan dan hati-hati. Gadis itu menyesal sudah mengambil keputusan terburu-buru. Diusapnya bahu Harven, sampai laki-laki itu tenang dan menarik nafas perlahan.

“Dek, dia laki-laki yang baik, dia juga tidak akan memutus hubungan Kak Mei dengan kalian. Dia tahu kondisi keluarga kita. Kak Mei yang harus melunasi hutang ayah dia tahu itu, ibu yang ada di RS dia juga tahu, dan dia tahu Kak Mei punya kamu. Dia mau menerima semua itu.”

Ya, Tuan Rion akan membayar Kak Mei dengan tigal hal itu, asal Kak Mei bisa menjadi istri seperti yang dia inginkan.

Harven sesenggukan, mengusap ujung matanya, mengangkat kepalanya. Melihat keberanan dari kata-kata Merilin, apa kakaknya bicara sebenarnya, bukan hanya untuk menghiburnya dan menutupi kenyataan. Apa benar ada laki-laki sebaik itu gumamnya. Kak Mei cantik dan baik hatinya, namun dibalik punggung Kak Mei berjejer beban yang harus dia tanggung.

”Dengan siapa Kak Mei akan menikah? Teman Kak Serge?”

Merilin mengajak adiknya pindah duduk ke sofa. Lalu dia beranjak mengambil air minum, menyodorkan ke depan Harven. Dalam beberapa kali tegukan, isi gelas itu sudah kandas. Melihat adiknya sudah tenang, dia akan menjelaskan beberapa hal, supaya adiknya tidak khawatir.

“Ia, dia teman Kak Serge. Bukan teman, tapi atasan Kak Serge.”

Dia atasanku juga.

“Apa dia laki-laki baik Kak?”

Entahlah, aku juga tidak tahu, apa dia laki-laki baik atau bukan. Seorang laki-laki yang mencari istri untuk menjadi boneka di sampingnya, yang bergerak sesuai keinginannya. Apa laki-laki semacam itu bisa dikatakan baik. Merilin juga tidak tahu. Namun, seperti apapun dia, dia memberikan janji yang tidak bisa di dapatkan Merilin di manapun. Sudah membuatnya menjadi laki-laki baik bagi Merilin.

“Tentu saja, dia baik. Dia teman Kak Serge kan. Tidak mungkin Kak Serge menjodohkan kami kalau tahu laki-laki itu tidak baik.”

Jawaban Merilin membuat adiknya yang terlihat tegang mulai bisa merebahkan punggungnya ke sandaran sofa.

“Asalkan dia baik, itu sudah cukup untukku Kak, asal dia memperlakukan Kak Mei dengan baik.”

Ah, entahlah. Yang penting kau tidak khawatir.

Merilin hanya menceritakan tentang Rion yang baik-baik saja. Tentang laki-laki itu yang mau membantu pengobatan jangka panjang ibu dan membayar hutang ayah. Perihal kontrak pernikahan, hanya akan menjadi rahasia mereka bertiga.

Harven terlihat berfikir, mengetuk-ngetuk kakinya. Mencoba mempercayai apa yang Merilin ceritakan tentang laki-laki itu. Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Apa benar, ada laki-laki sebaik itu? Bahkan Kak Serge pun tidak akan melunasi hutang ayah, walaupun Harven tahu sebaik apa Serge pada keluarganya. Harven menatap curiga merilin, gadis itu terlihat tidak tenang. Karena merasa dicurigai. Dia berusaha menutupi kegelisahan dengan tersenyum.

“Dia meminta apa pada Kak Mei?”

Daritadi merilin hanya menceritakan tentang apa yang akan diberikan calon suaminya, tapi Harven belum mendengar, apa yang diminta laki-laki itu.

Entah ide dari mana, namun jawaban Merilin keluar begitu saja dari mulutnya.

“Cinta. Hahaha.” Merilin menutup wajahnya dengan tangan. Pura-pura bersemu malu, supaya Harven berhenti mengintrogasinya. “Dia meminta cinta dari Kak Mei.” Mengintip malu dari balik tangan.

Hah, cinta, aku bahkan tidak akan pernah memberikan cintaku padanya Dek, karena aku sudah mencintai laki-laki lain.

Harven menggoyang bahu Merilin kuat-kuat. Sampai tubuh kecil mungil itu bergoyang ke kanan dan ke kiri. Bagi Harven jawaban Kak Mei terdengar seperti candaan. Dia jadi ragu untuk merestui Kak Mei menikah, walaupun katanya laki-laki itu baik.

“Apa sih Kak, tapi, bagaimana Kak Serge. Kak Mei kan mencintai Kak Serge, apa cinta Kak Mei sudah berpaling padanya?"

Aaaaah, jangan banyak bertanya Dek, nanti ketahuan aku banyak berbohongnya.

"Mungkin sekarang aku belum bisa melupakan Kak Ge, tapi, aku akan berusaha mencintai suamiku dengan tulus."

Harven meraih tangan Merilin, menggenggamnya erat. Dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat, menolak pernyataan Kak Mei.

"Jangan lanjutkan Kak, kalau Kak Mei bahkan masih mencintai Kak Ge, bagaimana Kak Mei bisa menikah dengan laki-laki lain? Kak Mei tidak akan hidup bahagia."

Entahlah Dek, tapi pernikahan ini sudah tidak bisa dibatalkan sekarang. Aku sudah menandatangani kontrak yang membelenggu kakiku, demi kamu dan ibu.

Merilin sudah tidak bisa melangkah mundur atau berbalik arah. Dia sudah menganggukkan kepala yakin kemarin. Dua tahun Mei, hanya dua tahun. Begitu gadis itu meyakinkan hatinya lagi.

"Kak Mei, jangan lakukan itu hanya karena aku dan ibu Kak, jangan hancurkan hidup Kak Mei. Aku bisa berhenti sekolah dan bekerja mencari uang membantu Kak Mei."

Plak! Tangan Merilin memukul bahu Harven. Saat lagi-lagi adiknya bicara tentang dia berhenti sekolah.

"Ven, kamu janji kan menurut sama Kak Mei. Kamu sayang kan sama Kak Mei dan ibu. Jadi Kak Mei mohon, jangan menghancurkan kerja keras yang sudah Kak Mei lakukan untukmu. Bukankah mimpi kita membangun lagi apa yang sudah menghancurkan ayah. Kau harus kuliah, kau harus hidup dengan baik. Setidaknya demi Kak Mei lakukanlah itu."

Harven menangis lagi, lalu memeluk Merilin sambil minta maaf berulang kali.

"Maaf Kak, maaf, aku tidak akan bilang begitu lagi. Aku akan merestui Kak Mei menikah Kak. Maaf." isaknya mengeras di bahu Kak Mei. Airmatanya membasahi baju Merilin.

Pernikahan ini memang tidak akan membuatku bahagia, aku juga tahu itu, tapi, aku menikah memang bukan untuk mencari kebahagiaan pada Tuan Rion, begitulah Merilin menuliskan goresan kata itu supaya terpahat di hatinya. Supaya dia tidak berharap kebahagiaan sedikitpun dalam pernikahan ini nanti.

"Kau sudah lebih tenang?" Mengusap kepala Harven pelan. Adiknya mengangguk. "Istirahatlah."

"Belum mengantuk. Kak Mei sudah mau tidur?"

"Kak Mei mau mandi dulu."

Harven yang sudah mau melangkah memutar tubuh lagi. Melihat Merilin.

"Kak, apa Kak Brama mau dikasih tahu?" Suara Harven berubah agak ketus ketika menyebut nama kakak laki-laki pertamanya. "Apa dia mau datang, kalau Kak Mei minta."

Entah kapan terakhir mereka bertatap muka, Harven juga sudah lupa.

"Biar Kak Mei yang kasih tahu."

"Ya sudah, aku belajar di luar saja sambil menunggu Kak Mei selesai mandi."

Merilin tesenyum mendengar jawaban Harven, dan benar saja, saat gadis itu keluar dari kamar mandi, adiknya sedang belajar sambil duduk di karpet menyandar di sofa. Buku-buku berserak.

Mereka mengobrol cukup lama, Harven mengatakan lagi tentang teman sekolahnya. Merilin tertawa menanggapi, lagi-lagi menggoda Harven, dengan kata Cieeee. Lalu mengacak rambut adiknya.

Setelah waktu semakin larut, Merilin dan Harven masuk ke dalam kamar masing-masing. Gadis itu terjatuh di depan pintu kamarnya. Menangis tanpa suara. Lama dia diposisi itu, setelah airmatanya menyusut dia menyeret kakinya menuju tempat tidur.

Jatuh begitu saja tubuh Merilin, dengan posisi tengkurap.

Bayangan wajah Serge melintas. Namun tiba-tiba wajah ramah itu berganti, senyum dingin seorang laki, yang menyentuh dagunya. Seringai menakutkan muncul dari bibir itu sekarang.

"Bonekaku, istri bonekaku."

Merilin menjerit, dia membuka mata. Ternyata hanya mimpi gumamnya. Dia menarik tubuhnya, duduk bersandar. Menyibak rambutnya yang tidak beraturan.

Terpopuler

Comments

Tamao Mirai

Tamao Mirai

haah.. ada garis mouhan fernandes..

2025-03-08

0

Herlina Lina

Herlina Lina

ya Allah iri bgt sm org yg pny kakak2 yg care dan syg tulus k adik2 ny

2024-05-16

4

Arthur Arthur

Arthur Arthur

2 tahun?
atau seumur hidup nih🤭

2023-11-06

3

lihat semua
Episodes
1 1. Kisah Dimulai
2 2. Tawaran Menikah
3 3. Kesalahpahaman
4 4. Menjadi Istri Boneka
5 5. Kedatangan Ke Apartemen
6 6. Biodata Merilin
7 7. Kegelisahan Merilin
8 8. Menginap Di RS
9 9. Dunia Harven
10 10. Pertemuan Pertama
11 11. Kontrak 2 Tahun
12 12. Kunjungan Ke Rumah Presdir
13 13 Nasib Serge
14 14. Memberitahu Harven
15 15. Pengorbanan Kak Mei
16 16. Rion Mengenali Merilin
17 17. Masa Lalu
18 18. Mimpi Buruk
19 19. Bertemu Presdir
20 20. Kakak Laki-Laki Merilin
21 21. Undangan Makan Malam
22 22. Pernikahan Secara Tertutup
23 23. Kafe Musim Semi
24 24. Kemarahan Kakak
25 25. Rahasia Sedikit Terkuak
26 26. Persiapan Pernikahan
27 27. Ada Saja Ide Sherina
28 28. Resmi Menjadi Istri
29 29. Pembicaraan Rahasia
30 30. Pertengkaran Kecil
31 31. Sentuhan Tangan
32 32 Malam Pertama (Part 1)
33 33. Malam Pertama (Part 2)
34 34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya
35 35. Pamer Bekas Kecupan
36 36. Berterimakasih Dengan Setimpal
37 37. Tetangga Serge
38 38. Isi Hati Para Wanita
39 39. Pelukan Di Balkon Apartemen
40 40. Buang Semua Baju Jelek Itu
41 41. Menyimpan Nomor Hp
42 42. Isi Hati Rion
43 43. Tidak Bisa Menolak
44 44. Akhirnya Terjadilah
45 45. Akal Bulus Rion
46 46. Amarah Rion
47 47. Hadiah Mobil
48 48. Kejadian di Lift
49 49. Ada Yang Iri
50 50. Shopping Time
51 51. Hadiah Baim Pemicu Keributan
52 52. Pertengkaran Kecil
53 53. Babak Kedua
54 54. Stiker Pembawa Masalah
55 55. Kakak Posesif
56 56. Siapa Pacar Sherina?
57 57. Masuk Ruangan Presdir
58 58. Keisengan Rion
59 59. Bertemu Serge (Part 1)
60 60. Bertemu Serge (Part 2)
61 61. Bertemu Mantan
62 62. Pertengkaran
63 63. Kesalahpahaman
64 64. Aku Lelah, Kesal dan Marah
65 65. Hadiah Rion
66 66. Proyek Andalusia Mall
67 67. Tanda Kecup-Kecup
68 68. Rion Move On
69 69. Nikmati Saja Mei
70 70. Panggilan Tak terjawab
71 71. Hadiah Rion Yang Asli
72 72. Kesalahpahaman Selesai?
73 73 Cemburu Buta
74 74. Kakak Beradik
75 75. Tetangga Sebelah
76 76. Berbaikan
77 77. Akting Mesra Dengan Maksimal
78 78. Kisah Cinta Lain
79 79. Menunjukkan Kamar Rion
80 80. Pil Kontrasepsi Terungkap
81 81. Bonekaku
82 82. Aku Menemukanmu
83 83. Bermain Dengan Bebas
84 84. Bertemu Dengan Amerla
85 85. Perang Dingin
86 86 Kabur Dari Lapangan Golf
87 87. Tawa Sejuta Makna
88 88. Rencana
89 89. Serangan Mematikan
90 90. Curhat
91 91. Cemburu
92 92. Cemburu Lagi
93 93. Karena Harta
94 94 Pagi Yang Penuh Keseruan
95 95. Gosip Mei Semakin Melebar
96 96. Ada Saja Ulahnya
97 97. Menyelamatkan Mei
98 98. Keributan Jilid Kedua
99 99. Pingsan Berjamaah
100 100. Merealisasikan Khayalan Mei
101 101. Hukuman Biang Gosip
102 102. Terlambat Bangun Pagi
103 103. Dukungan Sahabat
104 104. Kesombongan Amerla
105 105. Rencana Rion
106 106. Mensucikan Diri.
107 107. Pertengkaran Hebat
108 108. Mengaku Cinta
109 109. Ternyata Begitu
110 110. Berterimakasih
111 111. Meminta Hadiah
112 112. Sibuk
113 113. Di loby kantor
114 114. Makan Malam Di Hotel Berbintang
115 115. Eh, Gagal Ehem
116 116. Terungkap Fakta
117 117. Kabur
118 118. Kangen, Pokoknya Kangen
119 119. Hadiah Dari CEO
120 120. Sadar juga Akhirnya
121 121. Lembaran Hidup Baru
122 122. Ayah dan Ibu di Apartemen
123 123. Kejadian Tidak Terduga
124 124. Ingatan Ibu Kembali
125 125. Menginap
126 126. Bayi Kecil
127 127. Suap-Suapan Cake
128 128. Kau Bukan Bonekaku
129 129. Bunga Di Pusara Ayah
130 130. Akhir Pekan Berakhir
131 131. Mei Tahu Rahasia Rion
132 132. Hubungan Yang Menggantung
133 133. Cuma Memijat
134 134. Kamar Rahasia Rion
135 135. Persiapan Wawancara
136 136. Membahagiakan Keluarga
137 137. Rasa Bersalah
138 138. Amarah Ayah
139 139. Rencana Tinggal Rencana
140 140. Aku mencintainya
141 141. Dunia Milik Berdua
142 142. Pukul Aku Balik
143 143. Jemputan Datang
144 144. Tamparan Paman
145 145. Memeriksa Luka
146 146. Makan Malam Romantis
147 147. Hujan-hujanan
148 148. Aku Mencintaimu Mei
149 149. Penipu Itu
150 150. Ingin Bertemu
151 151. Senang Dicemburui
152 152. Kau Cemburu?
153 153. Kerinduan Dan Kemarahan
154 154. Obat Kegelisahan
155 155. Rion Tahu Tentang Pil
156 156. Diam-Diaman
157 157. Serge Selalu Salah (S3)
158 158. Si Kepala Batu
159 159. Terungkap Semua Rahasia (Part 1)
160 160. Terungkap Semua Rahasia (Part 2)
161 161. Isi Hati Mei
162 162. Berdamai Akhirnya
163 163. Ibram Berulah
164 164. Cinta Oh Cinta
165 165. Pagi Setelah Pertengkaran
166 166. Mirip
167 167. Perkenalan Keluarga
168 168. Perilisan Film Promo
169 169. Tamparan Di Pipi
170 170. Kesalahpahaman
171 171. Hadiah Untuk Mei
172 172. Hadiah Lanjutan
173 173. Kesadaran Datang
174 174. Perang Batin
175 175. Hadiah Presdir
176 176. Ngambek
177 177. Rencana Semua Orang
178 178. Rasa Sakit
179 179. Keberangkatan
180 180. Perlindungan ku
181 181. Menjemput Erla
182 182. Tidak Disangka
183 183. Maaf
184 184. Aku boleh cemburu?
185 185. Lamaran
186 186. Kebahagiaan Semua Orang
187 187. Masalah Selesai
188 188. Kebencian
189 189. Kontrakan Jesi
190 190. Cerita Cinta (Part 1)
191 191. Cerita Cinta (Part 2)
192 192. Cerita Cinta (Part 3)
193 193. Kemunculan Si Penipu
194 194. Amarah Yang Tak Berujung
195 195. Ketahuan
196 196. Aku Tidak Apa-Apa
197 197. Sheri dan Harven
198 198. Kata Maaf Yang Terucap
199 199. Dasar Pencuri!
200 200. Dipanggil Presdir
201 201. Hadiah Untuk Serge
202 202. Perceraian
203 203. Kesadaran Datang?
204 204. Cinta Selamanya
205 205. Si Manja Yang Disayang keluarga
206 206. Final Episode
207 Rahasia Yang Terungkap
208 207. Spesial Episode 1 (Kakek Keren kan?)
209 208. Spesial Episode 2 (Kemeriahan Pesta)
210 209. Spesial Episode 3 (Mimpi Dan Cinta)
211 210. Epilog (Hamil?)
Episodes

Updated 211 Episodes

1
1. Kisah Dimulai
2
2. Tawaran Menikah
3
3. Kesalahpahaman
4
4. Menjadi Istri Boneka
5
5. Kedatangan Ke Apartemen
6
6. Biodata Merilin
7
7. Kegelisahan Merilin
8
8. Menginap Di RS
9
9. Dunia Harven
10
10. Pertemuan Pertama
11
11. Kontrak 2 Tahun
12
12. Kunjungan Ke Rumah Presdir
13
13 Nasib Serge
14
14. Memberitahu Harven
15
15. Pengorbanan Kak Mei
16
16. Rion Mengenali Merilin
17
17. Masa Lalu
18
18. Mimpi Buruk
19
19. Bertemu Presdir
20
20. Kakak Laki-Laki Merilin
21
21. Undangan Makan Malam
22
22. Pernikahan Secara Tertutup
23
23. Kafe Musim Semi
24
24. Kemarahan Kakak
25
25. Rahasia Sedikit Terkuak
26
26. Persiapan Pernikahan
27
27. Ada Saja Ide Sherina
28
28. Resmi Menjadi Istri
29
29. Pembicaraan Rahasia
30
30. Pertengkaran Kecil
31
31. Sentuhan Tangan
32
32 Malam Pertama (Part 1)
33
33. Malam Pertama (Part 2)
34
34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya
35
35. Pamer Bekas Kecupan
36
36. Berterimakasih Dengan Setimpal
37
37. Tetangga Serge
38
38. Isi Hati Para Wanita
39
39. Pelukan Di Balkon Apartemen
40
40. Buang Semua Baju Jelek Itu
41
41. Menyimpan Nomor Hp
42
42. Isi Hati Rion
43
43. Tidak Bisa Menolak
44
44. Akhirnya Terjadilah
45
45. Akal Bulus Rion
46
46. Amarah Rion
47
47. Hadiah Mobil
48
48. Kejadian di Lift
49
49. Ada Yang Iri
50
50. Shopping Time
51
51. Hadiah Baim Pemicu Keributan
52
52. Pertengkaran Kecil
53
53. Babak Kedua
54
54. Stiker Pembawa Masalah
55
55. Kakak Posesif
56
56. Siapa Pacar Sherina?
57
57. Masuk Ruangan Presdir
58
58. Keisengan Rion
59
59. Bertemu Serge (Part 1)
60
60. Bertemu Serge (Part 2)
61
61. Bertemu Mantan
62
62. Pertengkaran
63
63. Kesalahpahaman
64
64. Aku Lelah, Kesal dan Marah
65
65. Hadiah Rion
66
66. Proyek Andalusia Mall
67
67. Tanda Kecup-Kecup
68
68. Rion Move On
69
69. Nikmati Saja Mei
70
70. Panggilan Tak terjawab
71
71. Hadiah Rion Yang Asli
72
72. Kesalahpahaman Selesai?
73
73 Cemburu Buta
74
74. Kakak Beradik
75
75. Tetangga Sebelah
76
76. Berbaikan
77
77. Akting Mesra Dengan Maksimal
78
78. Kisah Cinta Lain
79
79. Menunjukkan Kamar Rion
80
80. Pil Kontrasepsi Terungkap
81
81. Bonekaku
82
82. Aku Menemukanmu
83
83. Bermain Dengan Bebas
84
84. Bertemu Dengan Amerla
85
85. Perang Dingin
86
86 Kabur Dari Lapangan Golf
87
87. Tawa Sejuta Makna
88
88. Rencana
89
89. Serangan Mematikan
90
90. Curhat
91
91. Cemburu
92
92. Cemburu Lagi
93
93. Karena Harta
94
94 Pagi Yang Penuh Keseruan
95
95. Gosip Mei Semakin Melebar
96
96. Ada Saja Ulahnya
97
97. Menyelamatkan Mei
98
98. Keributan Jilid Kedua
99
99. Pingsan Berjamaah
100
100. Merealisasikan Khayalan Mei
101
101. Hukuman Biang Gosip
102
102. Terlambat Bangun Pagi
103
103. Dukungan Sahabat
104
104. Kesombongan Amerla
105
105. Rencana Rion
106
106. Mensucikan Diri.
107
107. Pertengkaran Hebat
108
108. Mengaku Cinta
109
109. Ternyata Begitu
110
110. Berterimakasih
111
111. Meminta Hadiah
112
112. Sibuk
113
113. Di loby kantor
114
114. Makan Malam Di Hotel Berbintang
115
115. Eh, Gagal Ehem
116
116. Terungkap Fakta
117
117. Kabur
118
118. Kangen, Pokoknya Kangen
119
119. Hadiah Dari CEO
120
120. Sadar juga Akhirnya
121
121. Lembaran Hidup Baru
122
122. Ayah dan Ibu di Apartemen
123
123. Kejadian Tidak Terduga
124
124. Ingatan Ibu Kembali
125
125. Menginap
126
126. Bayi Kecil
127
127. Suap-Suapan Cake
128
128. Kau Bukan Bonekaku
129
129. Bunga Di Pusara Ayah
130
130. Akhir Pekan Berakhir
131
131. Mei Tahu Rahasia Rion
132
132. Hubungan Yang Menggantung
133
133. Cuma Memijat
134
134. Kamar Rahasia Rion
135
135. Persiapan Wawancara
136
136. Membahagiakan Keluarga
137
137. Rasa Bersalah
138
138. Amarah Ayah
139
139. Rencana Tinggal Rencana
140
140. Aku mencintainya
141
141. Dunia Milik Berdua
142
142. Pukul Aku Balik
143
143. Jemputan Datang
144
144. Tamparan Paman
145
145. Memeriksa Luka
146
146. Makan Malam Romantis
147
147. Hujan-hujanan
148
148. Aku Mencintaimu Mei
149
149. Penipu Itu
150
150. Ingin Bertemu
151
151. Senang Dicemburui
152
152. Kau Cemburu?
153
153. Kerinduan Dan Kemarahan
154
154. Obat Kegelisahan
155
155. Rion Tahu Tentang Pil
156
156. Diam-Diaman
157
157. Serge Selalu Salah (S3)
158
158. Si Kepala Batu
159
159. Terungkap Semua Rahasia (Part 1)
160
160. Terungkap Semua Rahasia (Part 2)
161
161. Isi Hati Mei
162
162. Berdamai Akhirnya
163
163. Ibram Berulah
164
164. Cinta Oh Cinta
165
165. Pagi Setelah Pertengkaran
166
166. Mirip
167
167. Perkenalan Keluarga
168
168. Perilisan Film Promo
169
169. Tamparan Di Pipi
170
170. Kesalahpahaman
171
171. Hadiah Untuk Mei
172
172. Hadiah Lanjutan
173
173. Kesadaran Datang
174
174. Perang Batin
175
175. Hadiah Presdir
176
176. Ngambek
177
177. Rencana Semua Orang
178
178. Rasa Sakit
179
179. Keberangkatan
180
180. Perlindungan ku
181
181. Menjemput Erla
182
182. Tidak Disangka
183
183. Maaf
184
184. Aku boleh cemburu?
185
185. Lamaran
186
186. Kebahagiaan Semua Orang
187
187. Masalah Selesai
188
188. Kebencian
189
189. Kontrakan Jesi
190
190. Cerita Cinta (Part 1)
191
191. Cerita Cinta (Part 2)
192
192. Cerita Cinta (Part 3)
193
193. Kemunculan Si Penipu
194
194. Amarah Yang Tak Berujung
195
195. Ketahuan
196
196. Aku Tidak Apa-Apa
197
197. Sheri dan Harven
198
198. Kata Maaf Yang Terucap
199
199. Dasar Pencuri!
200
200. Dipanggil Presdir
201
201. Hadiah Untuk Serge
202
202. Perceraian
203
203. Kesadaran Datang?
204
204. Cinta Selamanya
205
205. Si Manja Yang Disayang keluarga
206
206. Final Episode
207
Rahasia Yang Terungkap
208
207. Spesial Episode 1 (Kakek Keren kan?)
209
208. Spesial Episode 2 (Kemeriahan Pesta)
210
209. Spesial Episode 3 (Mimpi Dan Cinta)
211
210. Epilog (Hamil?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!