19. Bertemu Presdir

Gerimis yang jatuh dari langit, seperti ikut menambah suram hari ini buat Merilin, langit menghitam. Ini masih jam empat sore, namun seperti sudah masuk petang. Karena langit yang mendung, hatinya semakin diliputi kegelisahan. Gadis itu berdiri menunggu Serge menjemputnya di dekat persimpangan jalan, agak jauh dari halte bus.

Merilin tidak mau, sampai ada teman kantornya yang melihat dia masuk ke dalam mobil Kak Serge. Mobil yang sering dipakai Kak Serge adalah mobil Tuan Rion, teman-teman di kantor bahkan hafal plat nomor itu.

Gadis itu tertunduk, sambil meremas jemarinya. Teringat telepon Kak Serge tadi pagi.

"Mei, kau sudah hafal kan, naskah yang aku berikan padamu kemarin? itu cerita pertemuanmu dengan Rion." Kak Serge pagi ini menelepon.

Biasanya Merilin selalu berdebar senang setiap kali melihat nama Kak Serge dalam panggilan hpnya, namun, beberapa waktu sekarang, jujur setiap kali Kak Serge menelepon dia selalu gelisah dan takut. Karena sekarang, setiap Kak Serge menelepon selalu berhubungan dengan Tuan Rion. Tidak pernah lagi membicarakan hal pribadi atau sekedar bertanya kabarnya.

Dan benar saja, Merilin langsung mendapat serangan panik setelah kalimat Serge selanjutnya terucap.

"Presdir ingin bertemu secara pribadi denganmu Mei, beliau akan menemui mu tanpa nyonya." Suara Serge bergetar, mengisyaratkan bahaya yang mengancam. Pertemuan pribadi dengan ayah Tuan Rion tanpa ibunya, hah, mendengarnya saja sudah menakutkan bagi Mei. "Mei, kau masih mendengarkan aku kan?"

"Ia kak, teruskan saja, aku dengar kok."

"Baiklah, aku jelaskan ya. Nanti kau jawab seperti apa yang sudah tertulis di naskah itu ya kalau Presdir bertanya. Dan..." Serge terdiam sejenak. "Tolong tunjukkan kesungguhan dan ketulusan mu Mei, Presdir orang yang sangat peka dan hati-hati, bisa jadi pertanyaan yang keluar dari mulutnya akan menjebak mu nanti. Jadi, aku harap kau berhati-hati dalam menjawab. Pikirkan dulu sebelum menjawab ya."

Aku takut gumam Merilin.

"Aku akan menemanimu bertemu Presdir, tapi disana aku tidak bisa membantu apa-apa Mei. Kalau Presdir menyuruhku keluar, aku harus keluar."

Artinya, semua tergantung padamu Mei. Begitulah arti kata-kata Serge.

Merilin yang menerima telepon di tangga darurat, mencengkeram besi tangga. Apa dia bisa melakukannya. Duduk berhadapan dengan Tuan Rion saja rasanya sudah seperti duduk di rumput berduri, dan sekarang harus bertemu Presdir juga.

Merilin sesaat kehilangan tenaga untuk bangun dan kembali ke ruang kerjanya. Dia duduk bersimpuh di tangga dengan kepala tertunduk selama sepuluh menit.

Tin...tin...

Suara klakson mobil membangunkan Merilin dari lamunan. Kak Serge membuka kaca mobil dan melambaikan tangan. Merilin langsung tersenyum, melambaikan tangan juga sambil berjalan cepat menuju mobil.

"Maaf Mei, aku terlambat."

"Nggak kok Kak, cuma lima menit."

Gadis itu menunduk, merapikan rambutnya yang sebenarnya sudah terikat dengan rapi. Melihat Kak Serge tetap saja membuat hatinya berdebar. Walaupun dia sudah tahu kalau dia sudah ditolak bahkan sebelum menyatakan perasaan. Namun hatinya belum mau sadar juga.

"Kau tidak apa-apa Mei? Maaf ya, aku tidak bisa menolak perintah presdir." Mobil kembali melaju.

"Ia Kak, aku paham kok. Dan aku nggak papa, cepat atau lambat kami memang harus bertemu kan."

Merilin melirik Serge di sampingnya. Hari ini Kak Serge habis potong rambut rupanya. Dia memakai parfum yang sama seperti biasanya. Gadis itu bahkan sangat hafal aroma parfum apa yang dipakai Serge.

"Mei.."

"Ia Kak."

"Apa Brama sudah tahu?"

Ah, aku pikir dia mau bertanya apa.

"Belum Kak, mungkin akhir pekan nanti, aku akan mengatakannya saat bertemu langsung."

Membahas Kak Brama selalu mematikan obrolan sesaat di antara mereka. Mei tidak benci pada kakaknya, namun dia pun jarang membahas kakaknya.

Serge mengusir kecanggungan dengan memberi semangat dan nasehat apa yang harus dilakukan Mei nanti saat bertemu Presdir.

...🍓🍓🍓...

Beliau orang yang tegas dan agak menakutkan, lebih menyeramkan dari Rion. Tapi itu karena dia ayah yang baik dan menyayangi anaknya. Aku harap kau tidak mengambil hati, jika nanti kata-katanya ada yang menyinggung hatimu Mei. Keputusan final tetap ada di tangan Rion.

Sebenarnya baik tuan ataupun nyonya berharap Rion segera menikah. Namun, semua perjodohan yang diatur nyonya bahkan bukan gagal, tapi tidak pernah dimulai. Karena bosan dengan tuntutan itu makanya Rion ingin segera menikah.

Penjelasan Serge bukan membuat hati Merilin lega, dia semakin tegang saat memasuki ruangan privat di sebuah restoran mewah. Pelayan wanita yang mengantar mereka masuk menundukkan kepala lalu keluar ruangan.

Presdir sendirian di dalam ruangan. Merilin melihat sekretaris pribadi Presdir di luar pintu masuk tadi.

"Selamat sore Tuan, saya datang bersama Merilin, Mei, perkenalkan dirimu."

Serge memberi salam terlebih dahulu, lalu menyentuh siku Mei untuk bicara. Presdir mengamati gadis di depannya dengan seksama. Dari ujung rambut sampai kaki. Menilai fisik gadis di depannya. Dari kesan pertama melihat Merilin, kecurigaannya semakin bertambah.

"Selamat sore Tuan, nama saya Merilin Anastasya. Saya karyawan Anda sebagai pemimpin redaksi majalah perusahaan Andez Corporation." Merilin bicara dengan lancar.

Dia sudah latihan berulang kali, di kamar mandi tadi siang.

Presdir masih belum memberi reaksi. Masih mengamati. Laki-laki itu bergumam.

Mustahil, Rion menyukai gadis yang ada di depannya. Presdir tahu gadis itu, gadis yang sudah meninggalkan Rion dan menikah dengan laki-laki lain. Dia bahkan melibatkan banyak orang untuk mengumpulkan informasi gadis itu.

Kalau dibandingkan kedua wanita ini, rasanya gadis di depannya sangat timpang untuk disandingkan dengan wanita yang sudah menyakiti Rion.

Yang satu tinggi semampai, dengan rambut hitam panjang lurus yang suka menggerai rambutnya jatuh di bahu. Yang ini, sudah kecil, mungil, rambutnya ikal kecoklatan lagi. Mereka sangat berbeda.

Dari mana gadis ini bisa disebut pengganti wanita itu, mereka jelas-jelas berbeda. Itulah kesimpulan Presdir dari pengamatan fisiknya semata.

Dan Serge bilang, kalau Rion jatuh cinta pada pandangan pertama. Tatapan menusuk Presdir membuat Serge merinding. Isyarat tangan Presdir menyuruh Serge mundur. Laki-laki itu menunduk, dan berjalan ke dekat pintu masuk. Berdiri dengan tegang.

Kalau Merilin salah menjawab, dia juga akan habis.

"Duduklah." Presdir menunjuk kursi di depannya pada Merilin. Gadis itu berterimakasih lalu duduk. Meletakkan tangannya yang gemetar di atas pangkuannya. "Aku sudah mengumpulkan semua informasi tentangmu."

Deg. Deg. Deg.

Apa itu artinya Presdir tahu tentang hutang keluargaku yang menggunung. Merilin tidak berani mengangkat kepalanya.

"Sekarang jelaskan padaku, bagaimana Rion anakku bisa jatuh cinta padamu dan mengajakmu menikah."

Ingatan Merilin langsung tertuju pada naskah drama cinta yang dibuat Kak Serge. Katakan dengan tulus Mei, ucapkan dengan ketulusan.

Terucap dengan terbata, sambil sesekali mengambil jeda nafas. Merilin menyampaikan kronologi pertemuannya dengan Rion.

"Kenapa kau menyukai anakku? apa karena di bisa membantumu melunasi hutang ayahmu?"

Serge di dekat pintu yang paling kelihatan panik dengan pertanyaan Presdir.

"Kakak laki-laki berhati hangat." Merilin mengangkat sedikit kepalanya, agar Presdir melihat kejujuran di matanya. "Karena itu saya jatuh cinta pada Kak Rion."

Wahhh Mei, kau sudah berimprovisasi memanggil Rion kakak, Serge bangga dengan kemampuan akting Merilin.

"Dia selalu memberi saya semangat untuk jangan menyerah pada hidup. Dia selalu tersenyum setiap kami bertemu. Dia juga sangat keren saat bekerja." Wajah Merilin benar-benar tersipu. "Karena itulah saya mencintai kakak."

Ya, saya mencintai Kak Ge, laki-laki berhati hangat yang selalu ada di samping anak Anda.

Mei, kamu sebenarnya sedang bicara tentang siapa! Serge mulai memperhatikan dengan seksama reaksi Presdir. Saat melihat Presdir tersenyum Serge langsung mengelus dadanya lega. Laki-laki itu memang lemah kalau ada yang memuji anaknya.

Anakku memang sifatnya seperti itu, gumam presdir, dulu, sebelum dia merasakan pengkhianatan. Apa kau benar berhasil membuatnya kembali.

"Merilin..."

"Ia Tuan."

"Aku akan melunasi hutang ayahmu, tapi, tinggalkan anakku." Suara Presdir serius terdengar, laki-laki itu sedang menguji Merilin. "Kau tidak pantas untuk anakku."

Aaaa! Apa dia tidak percaya. Serge yang paling panik. Dia bahkan mau berjalan ke arah Merilin untuk ikut membantu menjelaskan. Tapi baru selangkah kakinya terhenti.

"Hiks." Merilin menundukkan wajah sambil meletakkan punggung tangan di ujung matanya. "Saya tidak mengharapkan itu Tuan, Hiks. Saya mencintai kakak. Kalau saya pun harus berpisah dengan kakak, bukan karena Anda memberi saya uang. Tapi, kalau kakak mendorong saya jauh, maka saya yang akan pergi menjauh dari kakak. Walaupun hati saya sakit, tapi melihat kakak bahagia, itu sudah cukup untuk saya."

Melihat gadis di depannya menangis Presdir terhenyak. Laki-laki itu memang lemah terhadap airmata. Dia tidak suka melihat airmata kesedihan. Bukan hanya istrinya yang menangis, tapi dia tidak suka melihat wanita menangis. Apalagi yang menangis karenanya.

"Ehmm, ehemm."

Merilin menyeka ujung matanya, dan berhenti terisak.

"Maaf Tuan, maaf, saya malah menangis."

Presdir mengibaskan tangannya. Lalu melihat mimik wajah Merilin dengan seksama. Gadis di depannya memang terlihat tulus. Tapi, ini masih terlalu aneh pikir presdir, karena Merilin tidak terlihat seperti tipe wanita yang disukai Rion inilah yang masih membuatnya curiga.

"Ge."

Serge langsung setengah berlari mendekat.

"Apa dia tahu perihal masa lalu Rion, tentang wanita itu."

Wanita, wanita siapa, apa Tuan Rion punya wanita yang ia cintai. Lantas dimana sekarang wanita itu?

Merilin yang hanya mendengarkan merekam percakapan itu di kepalanya.

"Anda kan tahu Tuan, Rion tidak suka mengungkit kejadian itu. Saya rasa Mei juga belum tahu."

Aku juga tidak akan berani mengatakannya tanpa izin Rion. Serge sudah mau berteriak menolak perintah, kalau Presdir meminta dia menjelaskan perihal itu pada Mei.

Serge bungkam lagi, saat Presdir bicara dengan suara tegas penuh intimidasi.

"Aku akan mempercayai kata-katamu hari ini, tapi, kalau kedepannya kau memperalat anakku dan menyakitinya, maaf Nak, kalau aku tidak bisa bersikap baik padamu lagi."

"Ba.. baik Tuan."

"Siapkan dirimu untuk bertemu dengan ibunya Rion. Dan, simpan pertemuan kita hari ini hanya untukmu saja, jangan sampai Rion tahu aku memanggilmu."

"Ba.. baik Tuan."

Merilin jujur merasa lega, seperti tali kekang di lehernya putus dan bisa bernafas normal. Presdir tidak semenakutkan yang ia bayangkan.

"Aku akan terus mengawasimu, jadi perhatikan setiap tindakan dan bicaramu."

Tidak, beliau sangat menakutkan. Merilin meralat apa yang sudah dia ucapkan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

perasaan sama Ge yg Mei keluar kan

2024-01-19

0

Rifa Endro

Rifa Endro

berasa di ruang sidang ya waaak... menegangkan

2023-12-14

0

Lala Sumintri

Lala Sumintri

ikal itu sm kya keriting ga sih kak

2023-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kisah Dimulai
2 2. Tawaran Menikah
3 3. Kesalahpahaman
4 4. Menjadi Istri Boneka
5 5. Kedatangan Ke Apartemen
6 6. Biodata Merilin
7 7. Kegelisahan Merilin
8 8. Menginap Di RS
9 9. Dunia Harven
10 10. Pertemuan Pertama
11 11. Kontrak 2 Tahun
12 12. Kunjungan Ke Rumah Presdir
13 13 Nasib Serge
14 14. Memberitahu Harven
15 15. Pengorbanan Kak Mei
16 16. Rion Mengenali Merilin
17 17. Masa Lalu
18 18. Mimpi Buruk
19 19. Bertemu Presdir
20 20. Kakak Laki-Laki Merilin
21 21. Undangan Makan Malam
22 22. Pernikahan Secara Tertutup
23 23. Kafe Musim Semi
24 24. Kemarahan Kakak
25 25. Rahasia Sedikit Terkuak
26 26. Persiapan Pernikahan
27 27. Ada Saja Ide Sherina
28 28. Resmi Menjadi Istri
29 29. Pembicaraan Rahasia
30 30. Pertengkaran Kecil
31 31. Sentuhan Tangan
32 32 Malam Pertama (Part 1)
33 33. Malam Pertama (Part 2)
34 34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya
35 35. Pamer Bekas Kecupan
36 36. Berterimakasih Dengan Setimpal
37 37. Tetangga Serge
38 38. Isi Hati Para Wanita
39 39. Pelukan Di Balkon Apartemen
40 40. Buang Semua Baju Jelek Itu
41 41. Menyimpan Nomor Hp
42 42. Isi Hati Rion
43 43. Tidak Bisa Menolak
44 44. Akhirnya Terjadilah
45 45. Akal Bulus Rion
46 46. Amarah Rion
47 47. Hadiah Mobil
48 48. Kejadian di Lift
49 49. Ada Yang Iri
50 50. Shopping Time
51 51. Hadiah Baim Pemicu Keributan
52 52. Pertengkaran Kecil
53 53. Babak Kedua
54 54. Stiker Pembawa Masalah
55 55. Kakak Posesif
56 56. Siapa Pacar Sherina?
57 57. Masuk Ruangan Presdir
58 58. Keisengan Rion
59 59. Bertemu Serge (Part 1)
60 60. Bertemu Serge (Part 2)
61 61. Bertemu Mantan
62 62. Pertengkaran
63 63. Kesalahpahaman
64 64. Aku Lelah, Kesal dan Marah
65 65. Hadiah Rion
66 66. Proyek Andalusia Mall
67 67. Tanda Kecup-Kecup
68 68. Rion Move On
69 69. Nikmati Saja Mei
70 70. Panggilan Tak terjawab
71 71. Hadiah Rion Yang Asli
72 72. Kesalahpahaman Selesai?
73 73 Cemburu Buta
74 74. Kakak Beradik
75 75. Tetangga Sebelah
76 76. Berbaikan
77 77. Akting Mesra Dengan Maksimal
78 78. Kisah Cinta Lain
79 79. Menunjukkan Kamar Rion
80 80. Pil Kontrasepsi Terungkap
81 81. Bonekaku
82 82. Aku Menemukanmu
83 83. Bermain Dengan Bebas
84 84. Bertemu Dengan Amerla
85 85. Perang Dingin
86 86 Kabur Dari Lapangan Golf
87 87. Tawa Sejuta Makna
88 88. Rencana
89 89. Serangan Mematikan
90 90. Curhat
91 91. Cemburu
92 92. Cemburu Lagi
93 93. Karena Harta
94 94 Pagi Yang Penuh Keseruan
95 95. Gosip Mei Semakin Melebar
96 96. Ada Saja Ulahnya
97 97. Menyelamatkan Mei
98 98. Keributan Jilid Kedua
99 99. Pingsan Berjamaah
100 100. Merealisasikan Khayalan Mei
101 101. Hukuman Biang Gosip
102 102. Terlambat Bangun Pagi
103 103. Dukungan Sahabat
104 104. Kesombongan Amerla
105 105. Rencana Rion
106 106. Mensucikan Diri.
107 107. Pertengkaran Hebat
108 108. Mengaku Cinta
109 109. Ternyata Begitu
110 110. Berterimakasih
111 111. Meminta Hadiah
112 112. Sibuk
113 113. Di loby kantor
114 114. Makan Malam Di Hotel Berbintang
115 115. Eh, Gagal Ehem
116 116. Terungkap Fakta
117 117. Kabur
118 118. Kangen, Pokoknya Kangen
119 119. Hadiah Dari CEO
120 120. Sadar juga Akhirnya
121 121. Lembaran Hidup Baru
122 122. Ayah dan Ibu di Apartemen
123 123. Kejadian Tidak Terduga
124 124. Ingatan Ibu Kembali
125 125. Menginap
126 126. Bayi Kecil
127 127. Suap-Suapan Cake
128 128. Kau Bukan Bonekaku
129 129. Bunga Di Pusara Ayah
130 130. Akhir Pekan Berakhir
131 131. Mei Tahu Rahasia Rion
132 132. Hubungan Yang Menggantung
133 133. Cuma Memijat
134 134. Kamar Rahasia Rion
135 135. Persiapan Wawancara
136 136. Membahagiakan Keluarga
137 137. Rasa Bersalah
138 138. Amarah Ayah
139 139. Rencana Tinggal Rencana
140 140. Aku mencintainya
141 141. Dunia Milik Berdua
142 142. Pukul Aku Balik
143 143. Jemputan Datang
144 144. Tamparan Paman
145 145. Memeriksa Luka
146 146. Makan Malam Romantis
147 147. Hujan-hujanan
148 148. Aku Mencintaimu Mei
149 149. Penipu Itu
150 150. Ingin Bertemu
151 151. Senang Dicemburui
152 152. Kau Cemburu?
153 153. Kerinduan Dan Kemarahan
154 154. Obat Kegelisahan
155 155. Rion Tahu Tentang Pil
156 156. Diam-Diaman
157 157. Serge Selalu Salah (S3)
158 158. Si Kepala Batu
159 159. Terungkap Semua Rahasia (Part 1)
160 160. Terungkap Semua Rahasia (Part 2)
161 161. Isi Hati Mei
162 162. Berdamai Akhirnya
163 163. Ibram Berulah
164 164. Cinta Oh Cinta
165 165. Pagi Setelah Pertengkaran
166 166. Mirip
167 167. Perkenalan Keluarga
168 168. Perilisan Film Promo
169 169. Tamparan Di Pipi
170 170. Kesalahpahaman
171 171. Hadiah Untuk Mei
172 172. Hadiah Lanjutan
173 173. Kesadaran Datang
174 174. Perang Batin
175 175. Hadiah Presdir
176 176. Ngambek
177 177. Rencana Semua Orang
178 178. Rasa Sakit
179 179. Keberangkatan
180 180. Perlindungan ku
181 181. Menjemput Erla
182 182. Tidak Disangka
183 183. Maaf
184 184. Aku boleh cemburu?
185 185. Lamaran
186 186. Kebahagiaan Semua Orang
187 187. Masalah Selesai
188 188. Kebencian
189 189. Kontrakan Jesi
190 190. Cerita Cinta (Part 1)
191 191. Cerita Cinta (Part 2)
192 192. Cerita Cinta (Part 3)
193 193. Kemunculan Si Penipu
194 194. Amarah Yang Tak Berujung
195 195. Ketahuan
196 196. Aku Tidak Apa-Apa
197 197. Sheri dan Harven
198 198. Kata Maaf Yang Terucap
199 199. Dasar Pencuri!
200 200. Dipanggil Presdir
201 201. Hadiah Untuk Serge
202 202. Perceraian
203 203. Kesadaran Datang?
204 204. Cinta Selamanya
205 205. Si Manja Yang Disayang keluarga
206 206. Final Episode
207 Rahasia Yang Terungkap
208 207. Spesial Episode 1 (Kakek Keren kan?)
209 208. Spesial Episode 2 (Kemeriahan Pesta)
210 209. Spesial Episode 3 (Mimpi Dan Cinta)
211 210. Epilog (Hamil?)
Episodes

Updated 211 Episodes

1
1. Kisah Dimulai
2
2. Tawaran Menikah
3
3. Kesalahpahaman
4
4. Menjadi Istri Boneka
5
5. Kedatangan Ke Apartemen
6
6. Biodata Merilin
7
7. Kegelisahan Merilin
8
8. Menginap Di RS
9
9. Dunia Harven
10
10. Pertemuan Pertama
11
11. Kontrak 2 Tahun
12
12. Kunjungan Ke Rumah Presdir
13
13 Nasib Serge
14
14. Memberitahu Harven
15
15. Pengorbanan Kak Mei
16
16. Rion Mengenali Merilin
17
17. Masa Lalu
18
18. Mimpi Buruk
19
19. Bertemu Presdir
20
20. Kakak Laki-Laki Merilin
21
21. Undangan Makan Malam
22
22. Pernikahan Secara Tertutup
23
23. Kafe Musim Semi
24
24. Kemarahan Kakak
25
25. Rahasia Sedikit Terkuak
26
26. Persiapan Pernikahan
27
27. Ada Saja Ide Sherina
28
28. Resmi Menjadi Istri
29
29. Pembicaraan Rahasia
30
30. Pertengkaran Kecil
31
31. Sentuhan Tangan
32
32 Malam Pertama (Part 1)
33
33. Malam Pertama (Part 2)
34
34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya
35
35. Pamer Bekas Kecupan
36
36. Berterimakasih Dengan Setimpal
37
37. Tetangga Serge
38
38. Isi Hati Para Wanita
39
39. Pelukan Di Balkon Apartemen
40
40. Buang Semua Baju Jelek Itu
41
41. Menyimpan Nomor Hp
42
42. Isi Hati Rion
43
43. Tidak Bisa Menolak
44
44. Akhirnya Terjadilah
45
45. Akal Bulus Rion
46
46. Amarah Rion
47
47. Hadiah Mobil
48
48. Kejadian di Lift
49
49. Ada Yang Iri
50
50. Shopping Time
51
51. Hadiah Baim Pemicu Keributan
52
52. Pertengkaran Kecil
53
53. Babak Kedua
54
54. Stiker Pembawa Masalah
55
55. Kakak Posesif
56
56. Siapa Pacar Sherina?
57
57. Masuk Ruangan Presdir
58
58. Keisengan Rion
59
59. Bertemu Serge (Part 1)
60
60. Bertemu Serge (Part 2)
61
61. Bertemu Mantan
62
62. Pertengkaran
63
63. Kesalahpahaman
64
64. Aku Lelah, Kesal dan Marah
65
65. Hadiah Rion
66
66. Proyek Andalusia Mall
67
67. Tanda Kecup-Kecup
68
68. Rion Move On
69
69. Nikmati Saja Mei
70
70. Panggilan Tak terjawab
71
71. Hadiah Rion Yang Asli
72
72. Kesalahpahaman Selesai?
73
73 Cemburu Buta
74
74. Kakak Beradik
75
75. Tetangga Sebelah
76
76. Berbaikan
77
77. Akting Mesra Dengan Maksimal
78
78. Kisah Cinta Lain
79
79. Menunjukkan Kamar Rion
80
80. Pil Kontrasepsi Terungkap
81
81. Bonekaku
82
82. Aku Menemukanmu
83
83. Bermain Dengan Bebas
84
84. Bertemu Dengan Amerla
85
85. Perang Dingin
86
86 Kabur Dari Lapangan Golf
87
87. Tawa Sejuta Makna
88
88. Rencana
89
89. Serangan Mematikan
90
90. Curhat
91
91. Cemburu
92
92. Cemburu Lagi
93
93. Karena Harta
94
94 Pagi Yang Penuh Keseruan
95
95. Gosip Mei Semakin Melebar
96
96. Ada Saja Ulahnya
97
97. Menyelamatkan Mei
98
98. Keributan Jilid Kedua
99
99. Pingsan Berjamaah
100
100. Merealisasikan Khayalan Mei
101
101. Hukuman Biang Gosip
102
102. Terlambat Bangun Pagi
103
103. Dukungan Sahabat
104
104. Kesombongan Amerla
105
105. Rencana Rion
106
106. Mensucikan Diri.
107
107. Pertengkaran Hebat
108
108. Mengaku Cinta
109
109. Ternyata Begitu
110
110. Berterimakasih
111
111. Meminta Hadiah
112
112. Sibuk
113
113. Di loby kantor
114
114. Makan Malam Di Hotel Berbintang
115
115. Eh, Gagal Ehem
116
116. Terungkap Fakta
117
117. Kabur
118
118. Kangen, Pokoknya Kangen
119
119. Hadiah Dari CEO
120
120. Sadar juga Akhirnya
121
121. Lembaran Hidup Baru
122
122. Ayah dan Ibu di Apartemen
123
123. Kejadian Tidak Terduga
124
124. Ingatan Ibu Kembali
125
125. Menginap
126
126. Bayi Kecil
127
127. Suap-Suapan Cake
128
128. Kau Bukan Bonekaku
129
129. Bunga Di Pusara Ayah
130
130. Akhir Pekan Berakhir
131
131. Mei Tahu Rahasia Rion
132
132. Hubungan Yang Menggantung
133
133. Cuma Memijat
134
134. Kamar Rahasia Rion
135
135. Persiapan Wawancara
136
136. Membahagiakan Keluarga
137
137. Rasa Bersalah
138
138. Amarah Ayah
139
139. Rencana Tinggal Rencana
140
140. Aku mencintainya
141
141. Dunia Milik Berdua
142
142. Pukul Aku Balik
143
143. Jemputan Datang
144
144. Tamparan Paman
145
145. Memeriksa Luka
146
146. Makan Malam Romantis
147
147. Hujan-hujanan
148
148. Aku Mencintaimu Mei
149
149. Penipu Itu
150
150. Ingin Bertemu
151
151. Senang Dicemburui
152
152. Kau Cemburu?
153
153. Kerinduan Dan Kemarahan
154
154. Obat Kegelisahan
155
155. Rion Tahu Tentang Pil
156
156. Diam-Diaman
157
157. Serge Selalu Salah (S3)
158
158. Si Kepala Batu
159
159. Terungkap Semua Rahasia (Part 1)
160
160. Terungkap Semua Rahasia (Part 2)
161
161. Isi Hati Mei
162
162. Berdamai Akhirnya
163
163. Ibram Berulah
164
164. Cinta Oh Cinta
165
165. Pagi Setelah Pertengkaran
166
166. Mirip
167
167. Perkenalan Keluarga
168
168. Perilisan Film Promo
169
169. Tamparan Di Pipi
170
170. Kesalahpahaman
171
171. Hadiah Untuk Mei
172
172. Hadiah Lanjutan
173
173. Kesadaran Datang
174
174. Perang Batin
175
175. Hadiah Presdir
176
176. Ngambek
177
177. Rencana Semua Orang
178
178. Rasa Sakit
179
179. Keberangkatan
180
180. Perlindungan ku
181
181. Menjemput Erla
182
182. Tidak Disangka
183
183. Maaf
184
184. Aku boleh cemburu?
185
185. Lamaran
186
186. Kebahagiaan Semua Orang
187
187. Masalah Selesai
188
188. Kebencian
189
189. Kontrakan Jesi
190
190. Cerita Cinta (Part 1)
191
191. Cerita Cinta (Part 2)
192
192. Cerita Cinta (Part 3)
193
193. Kemunculan Si Penipu
194
194. Amarah Yang Tak Berujung
195
195. Ketahuan
196
196. Aku Tidak Apa-Apa
197
197. Sheri dan Harven
198
198. Kata Maaf Yang Terucap
199
199. Dasar Pencuri!
200
200. Dipanggil Presdir
201
201. Hadiah Untuk Serge
202
202. Perceraian
203
203. Kesadaran Datang?
204
204. Cinta Selamanya
205
205. Si Manja Yang Disayang keluarga
206
206. Final Episode
207
Rahasia Yang Terungkap
208
207. Spesial Episode 1 (Kakek Keren kan?)
209
208. Spesial Episode 2 (Kemeriahan Pesta)
210
209. Spesial Episode 3 (Mimpi Dan Cinta)
211
210. Epilog (Hamil?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!