9. Dunia Harven

Baik apanya gumam Harven. Masih dengan bola mata terpejam. Merasakan kehangatan tangan kakak perempuan yang mengelus kepalanya, adalah kebahagiaan untuknya.

Aku itu hanya menurut dan jadi anak baik di depan Kak Mei tahu, gumamnya lagi.

Harven memang sangat menyayangi Mei. Dia sudah kehilangan kakak laki-laki yang dulu dia idolakan, dan sekarang dia hanya punya Kak Mei.

Pikiran Harven melayang ke ingatan pertemuan pertamanya dengan gadis itu.

Kejadian kala itu, yang membuat Harven harus berurusan dengan penyataan cinta pantang menyerah, seorang gadis cantik dan sebenarnya popular di sekolahnya. Mungkin dia sendiri yang tidak mengenal gadis itu. Karena dia tidak perduli. Dia hanya sekolah karena harus sekolah demi Kak Mei, karena Kak Mei mau dia sekolah makanya dia berangkat sekolah, mengerjakan tugas, mendapatkan nilai baik. Agar kakak perempuannya itu memujinya.

Pagi itu Harven pergi sekolah seperti biasanya. Di tangannya ada sekaleng makanan kucing yang dia beli di minimarket yang dia lalui tadi. Kebiasanya sebelum berangkat ke sekolah adalah memberi makan dua kucing liar di sebuah gang dekat sekolah. Pagi ini pun dia akan melakukannya.

Sial! Gumam Harven saat melihat pemandangan di depannya. Ada seorang siswi yang terlihat memakai seragam seperti yang dia pakai. Sedang terlihat di ganggu oleh empat orang siswa yang terlihat memakai seragam sekolah lain. Kucing yang biasanya dia beri makan sedang meringkuk di sudut dekat tembok, terbaring tidur.

Kenapa kalian berdiri disana, menggangu saja.

Harven tidak mau ikut campur sebenarnya, kenapa karena malas saja. Namun lama-lama dilihat mereka mengesalkan juga, apalagi mereka menggangu tidur kucing yang biasanya jadi temannya. Dia juga jadi tidak bisa memberikan sarapan untuk kucing. Mana sebentar lagi jam pelajaran pertama lagi, gumamnya semakin kesal.

Akhirnya Harven mendekat.

“Hei!” Harven menendang udara di depannya.

Keempat siswa laki-laki langsung menoleh, mereka berubah posisi karena melihat ada yang datang. Menutupi tubuh siswi yang tadi mereka kerubuti dengan posisi melingkar.

“Apa! Bukan urusanmu pergi sana.”

“Jangan menggangu, enyah sana.”

Hardikan keluar lagi dari salah satu yang terlihat seperti pengambil keputusan di antara gerombolan anak lelaki. Harven semakin jengah karena ditunjuk-tunjuk.

Mentang-mentang mereka menang jumlah, mereka sudah jumawa dan pasti menang gitu. Kalau dilihat dari postur tubuh, Harven memang tidak kalah. Namun, jika diukur dari jumlah, dia pasti tumbang.

“Enyah sana!” Teriak salah satu anak lagi mengeram.

Harven tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Karena waktu sudah mepet akhirnya dia bereaksi.

“Hei kau!” Harven menunjuk pada siswi perempuan yang terlihat diantara pungung anak-anak laki-laki yang berdiri di depannya. “Kemari kau!”

Harven tidak mengubris pembicaraan anak laki-laki yang menghardiknya karena ikut campur. Mata Harven tertuju pada gadis itu.

“Sialan! Dia mengacuhkan kita.” Salah satu menyalak marah.

Sementara gadis yang ditunjuk Harven terlihat ragu, melihat ke arah empat laki-laki, tapi kemudian secepat kilat langsung berlari mendekat berdiri di depan Harven.

“Kemana saja kau?” Harven menuding kening gadis itu dengan telunjuknya. “Bawa ini.” Dia melemparkan tasnya yang diterima dengan gelagapan. Lalu gadis yang kebingungan itu di tarik Harven untuk bersembunyi di balik punggungnya. “Kenapa kalian berulah di kawasan sekolah lain?”

Walaupun mereka menang dalam jumlah, tapi saat kata-kata yang diucapkan Harven dengan penuh percaya diri membuat nyali mereka menciut. Apalagi sikap Harven yang seperti kepala geng. Bahkan gadis yang bicara dengan mereka saja dituding-tuding keningnya.

Padahal tadi gadis itu bicara menyalak galak suaranya.

Sebenarnya, tadi gadis yang diganggu itu tidak pasrah-pasrah amat. Dia bicara dengan galak meladeni ke empat siswa laki-laki, namun karena Harven hanya fokus pada kucing, jadi tidak terlalu memperhatikan. Di mata Harven yang terlihat, hanya gadis yang di tindas.

“Pergi sana, atau kupanggil teman-temanku.” Suara dingin Harven terdengar lagi.

Cih, padahal punya teman saja tidak aku.

“Sudahlah, ayo kembali. Awas kau!” Sebelum pergi masih bisa-bisanya menebar ancaman. Hal ini mereka lakukan supaya pergi dengan cara yang tetap terlihat keren. “Cih, padahal cewek itu seperti orang kaya, pasti banyak duitnya.”

Rupanya sedang malak tadi, tapi adegan itu memang luput dari mata Harven. Karena Harven Cuma mikirin memberi sarapan kucing.

Harven hanya mendengus saat mereka menjauh. Namun dia menarik nafas lega, karena keempat orang itu menyingkir dengan sendirinya. Kalau harus berkelahi dengan mereka, bisa dipastikan dia juga bakalan kalah. Apalagi ini lingkungan sekolahnya, kalau sampai dia terpergok guru berkelahi. Kak Mei dipanggil ke sekolah. Habislah dia.

Aku kan sekolah cuma untuk dipuji Kak Mei.

Harven berjongkok di samping kucing, mereka terbangun saat Harven membelai kepala keduanya. Berlomba memberi salam dengan suara kecil. Sambil menggoyangkan kepala di dekat punggung tangan Harven.

“Kalian sudah lapar ya? Nih makanlah.” Harven menuang dalam wadah kecil makanan kucing. Langsung berebut dua kucing itu. Beberapa waktu Harven bermain dengan mereka sebentar. Setelah melihat jam di hp dia terjaga. Bangun dari berjongkoknya kemudian berbalik. Terkejutnya dia gadis yang tadi masih berdiri tidak jauh di depannya.

“Kenapa kau masih disini? Tidak pergi?” Harven melambaikan tangan pada kucing memberi salam perpisahan. Lalu menatap gadis di depannya lagi.

“Tas mu.” Gadis itu menggangkat tas Harven dalam pelukannya. Menyodorkannya pada Harven.

Sial! Aku lupa memberikan tasku tadi padanya.

“Berikan padaku dan pergilah. Jangan lewat sendirian lagi di tempat seperti ini.” Sebenarnya hanya bicara basa-basi, namun mata gadis itu menangkap kata-kata Harven sebagai bentuk kepedulian, membuat gadis itu tersipu. Wajahnya bersemu merah. Sepertinya dia jatuh cinta begitu saja dengan penolongnya.

“Terimakasih sudah menolong tadi.” Terbata dia bicara dengan suara malu-malu.

“Aku tidak menolongmu, kalian menggangu temanku. Aku harus memberinya makan juga.”

Teman kucing yang jauh lebih berharga bagi Harven.

Harven menyambar tas, lalu beranjak berjalan dengan cepat. Gadis itu berlari mengimbangi langkah Harven.

“Harven.”

Eh, kenapa dia mengenalku.

Harven melengos ketika melihat seragamnya, jelas namanya terpampang nyata di bajunya. Gadis itu pasti membacanya dari sana. Dia tidak tertarik menjawab. Gadis itu terus berjalan di sampingnya. Sampai berjalan melompat-lompat karena mengimbangi Langkah besar kaki Harven.

Memasuki gerbang sekolah masih didiamkan oleh Harven. Mengikuti menyusuri koridor, Harven masih diam. Ikut naik tangga begitu pula, Harven masih malas menegurnya. Tapi ketika gadis itu bahkan berdiri di depan pintu kelasnya dia menjadi kesal.

“Kenapa kau mengikutiku?”

“Maaf, tapi ini kelasku juga.”

“Apa?”

“Kita kan satu kelas Ven, terimakasih ya sudah menolongku.”

Hah!

Sekarang Harven yang kebingungan tidak percaya. Ah, dia mendesah lalu ambruk di kursinya, di belakang. Paling pojok dekat jendela. Sudah lama dia tidak menikmati suasana sekolah, membuatnya lupa mengenal wajah teman-teman sekolahnya.

Sejak ayah meninggal, Ketika ibu mulai terbaring di RS. Ketika kakak pertamanya pergi, hanya ada dia dan Merilin. Baginya sekolah hanyalah karena Kak Mei, menuntaskan tanggung jawabnya pada Merilin. Untuk membayar kerja keras kakaknya, untuk dipuji kakaknya. Selain itu dia tidak perduli. Karena selepas sekolah dia akan disibukkan dengan kerja paruh waktu. Higga tak punya waktu sekedar mengingat wajah teman sekolahnya.

Dari semenjak hari itulah, gadis barbola mata lebar, rambut hitam legam dengan tinggi menyamai dirinya itu selalu mengejarnya. Tidak tahu malu menyatakan cinta. Bahkan seisi kelas sudah sadar karena gadis itu mengejarnya secara terang-terangan.

Harven yang terkenal cuek dan tidak perduli sekitarnya, telah menaklukan gadis popular di sekolahnya. Begitulah gosip yang beredar.

"Kak Mei." Dia bangun dari lamunan saat tangan Merilin berhenti membelai kepalanya. Saat dia mendongak, dia melihat kakak perempuannya sudah jatuh tertidur. "Kak Mei capek ya?" Tidak ada sahutan.

Harven bangun, mendorong tempat tidur cadangan. Mengangkat Merilin dan membaringkannya di tempat tidur. Dia menarik selimut.

"Aku akan kuliah, kalau Kak Mei maunya begitu. Terimakasih ya Kak, jangan buang aku, aku akan menurut apa yang Kak Mei katakan." Harven mengusap kepala kakaknya. Lalu dia menguap, dan menjatuhkan diri tidur lagi di sofa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mifta Siregar

Mifta Siregar

😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-03-02

1

Mifta Siregar

Mifta Siregar

😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-03-02

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

😭😭😭😭kok syedih sih

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kisah Dimulai
2 2. Tawaran Menikah
3 3. Kesalahpahaman
4 4. Menjadi Istri Boneka
5 5. Kedatangan Ke Apartemen
6 6. Biodata Merilin
7 7. Kegelisahan Merilin
8 8. Menginap Di RS
9 9. Dunia Harven
10 10. Pertemuan Pertama
11 11. Kontrak 2 Tahun
12 12. Kunjungan Ke Rumah Presdir
13 13 Nasib Serge
14 14. Memberitahu Harven
15 15. Pengorbanan Kak Mei
16 16. Rion Mengenali Merilin
17 17. Masa Lalu
18 18. Mimpi Buruk
19 19. Bertemu Presdir
20 20. Kakak Laki-Laki Merilin
21 21. Undangan Makan Malam
22 22. Pernikahan Secara Tertutup
23 23. Kafe Musim Semi
24 24. Kemarahan Kakak
25 25. Rahasia Sedikit Terkuak
26 26. Persiapan Pernikahan
27 27. Ada Saja Ide Sherina
28 28. Resmi Menjadi Istri
29 29. Pembicaraan Rahasia
30 30. Pertengkaran Kecil
31 31. Sentuhan Tangan
32 32 Malam Pertama (Part 1)
33 33. Malam Pertama (Part 2)
34 34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya
35 35. Pamer Bekas Kecupan
36 36. Berterimakasih Dengan Setimpal
37 37. Tetangga Serge
38 38. Isi Hati Para Wanita
39 39. Pelukan Di Balkon Apartemen
40 40. Buang Semua Baju Jelek Itu
41 41. Menyimpan Nomor Hp
42 42. Isi Hati Rion
43 43. Tidak Bisa Menolak
44 44. Akhirnya Terjadilah
45 45. Akal Bulus Rion
46 46. Amarah Rion
47 47. Hadiah Mobil
48 48. Kejadian di Lift
49 49. Ada Yang Iri
50 50. Shopping Time
51 51. Hadiah Baim Pemicu Keributan
52 52. Pertengkaran Kecil
53 53. Babak Kedua
54 54. Stiker Pembawa Masalah
55 55. Kakak Posesif
56 56. Siapa Pacar Sherina?
57 57. Masuk Ruangan Presdir
58 58. Keisengan Rion
59 59. Bertemu Serge (Part 1)
60 60. Bertemu Serge (Part 2)
61 61. Bertemu Mantan
62 62. Pertengkaran
63 63. Kesalahpahaman
64 64. Aku Lelah, Kesal dan Marah
65 65. Hadiah Rion
66 66. Proyek Andalusia Mall
67 67. Tanda Kecup-Kecup
68 68. Rion Move On
69 69. Nikmati Saja Mei
70 70. Panggilan Tak terjawab
71 71. Hadiah Rion Yang Asli
72 72. Kesalahpahaman Selesai?
73 73 Cemburu Buta
74 74. Kakak Beradik
75 75. Tetangga Sebelah
76 76. Berbaikan
77 77. Akting Mesra Dengan Maksimal
78 78. Kisah Cinta Lain
79 79. Menunjukkan Kamar Rion
80 80. Pil Kontrasepsi Terungkap
81 81. Bonekaku
82 82. Aku Menemukanmu
83 83. Bermain Dengan Bebas
84 84. Bertemu Dengan Amerla
85 85. Perang Dingin
86 86 Kabur Dari Lapangan Golf
87 87. Tawa Sejuta Makna
88 88. Rencana
89 89. Serangan Mematikan
90 90. Curhat
91 91. Cemburu
92 92. Cemburu Lagi
93 93. Karena Harta
94 94 Pagi Yang Penuh Keseruan
95 95. Gosip Mei Semakin Melebar
96 96. Ada Saja Ulahnya
97 97. Menyelamatkan Mei
98 98. Keributan Jilid Kedua
99 99. Pingsan Berjamaah
100 100. Merealisasikan Khayalan Mei
101 101. Hukuman Biang Gosip
102 102. Terlambat Bangun Pagi
103 103. Dukungan Sahabat
104 104. Kesombongan Amerla
105 105. Rencana Rion
106 106. Mensucikan Diri.
107 107. Pertengkaran Hebat
108 108. Mengaku Cinta
109 109. Ternyata Begitu
110 110. Berterimakasih
111 111. Meminta Hadiah
112 112. Sibuk
113 113. Di loby kantor
114 114. Makan Malam Di Hotel Berbintang
115 115. Eh, Gagal Ehem
116 116. Terungkap Fakta
117 117. Kabur
118 118. Kangen, Pokoknya Kangen
119 119. Hadiah Dari CEO
120 120. Sadar juga Akhirnya
121 121. Lembaran Hidup Baru
122 122. Ayah dan Ibu di Apartemen
123 123. Kejadian Tidak Terduga
124 124. Ingatan Ibu Kembali
125 125. Menginap
126 126. Bayi Kecil
127 127. Suap-Suapan Cake
128 128. Kau Bukan Bonekaku
129 129. Bunga Di Pusara Ayah
130 130. Akhir Pekan Berakhir
131 131. Mei Tahu Rahasia Rion
132 132. Hubungan Yang Menggantung
133 133. Cuma Memijat
134 134. Kamar Rahasia Rion
135 135. Persiapan Wawancara
136 136. Membahagiakan Keluarga
137 137. Rasa Bersalah
138 138. Amarah Ayah
139 139. Rencana Tinggal Rencana
140 140. Aku mencintainya
141 141. Dunia Milik Berdua
142 142. Pukul Aku Balik
143 143. Jemputan Datang
144 144. Tamparan Paman
145 145. Memeriksa Luka
146 146. Makan Malam Romantis
147 147. Hujan-hujanan
148 148. Aku Mencintaimu Mei
149 149. Penipu Itu
150 150. Ingin Bertemu
151 151. Senang Dicemburui
152 152. Kau Cemburu?
153 153. Kerinduan Dan Kemarahan
154 154. Obat Kegelisahan
155 155. Rion Tahu Tentang Pil
156 156. Diam-Diaman
157 157. Serge Selalu Salah (S3)
158 158. Si Kepala Batu
159 159. Terungkap Semua Rahasia (Part 1)
160 160. Terungkap Semua Rahasia (Part 2)
161 161. Isi Hati Mei
162 162. Berdamai Akhirnya
163 163. Ibram Berulah
164 164. Cinta Oh Cinta
165 165. Pagi Setelah Pertengkaran
166 166. Mirip
167 167. Perkenalan Keluarga
168 168. Perilisan Film Promo
169 169. Tamparan Di Pipi
170 170. Kesalahpahaman
171 171. Hadiah Untuk Mei
172 172. Hadiah Lanjutan
173 173. Kesadaran Datang
174 174. Perang Batin
175 175. Hadiah Presdir
176 176. Ngambek
177 177. Rencana Semua Orang
178 178. Rasa Sakit
179 179. Keberangkatan
180 180. Perlindungan ku
181 181. Menjemput Erla
182 182. Tidak Disangka
183 183. Maaf
184 184. Aku boleh cemburu?
185 185. Lamaran
186 186. Kebahagiaan Semua Orang
187 187. Masalah Selesai
188 188. Kebencian
189 189. Kontrakan Jesi
190 190. Cerita Cinta (Part 1)
191 191. Cerita Cinta (Part 2)
192 192. Cerita Cinta (Part 3)
193 193. Kemunculan Si Penipu
194 194. Amarah Yang Tak Berujung
195 195. Ketahuan
196 196. Aku Tidak Apa-Apa
197 197. Sheri dan Harven
198 198. Kata Maaf Yang Terucap
199 199. Dasar Pencuri!
200 200. Dipanggil Presdir
201 201. Hadiah Untuk Serge
202 202. Perceraian
203 203. Kesadaran Datang?
204 204. Cinta Selamanya
205 205. Si Manja Yang Disayang keluarga
206 206. Final Episode
207 Rahasia Yang Terungkap
208 207. Spesial Episode 1 (Kakek Keren kan?)
209 208. Spesial Episode 2 (Kemeriahan Pesta)
210 209. Spesial Episode 3 (Mimpi Dan Cinta)
211 210. Epilog (Hamil?)
Episodes

Updated 211 Episodes

1
1. Kisah Dimulai
2
2. Tawaran Menikah
3
3. Kesalahpahaman
4
4. Menjadi Istri Boneka
5
5. Kedatangan Ke Apartemen
6
6. Biodata Merilin
7
7. Kegelisahan Merilin
8
8. Menginap Di RS
9
9. Dunia Harven
10
10. Pertemuan Pertama
11
11. Kontrak 2 Tahun
12
12. Kunjungan Ke Rumah Presdir
13
13 Nasib Serge
14
14. Memberitahu Harven
15
15. Pengorbanan Kak Mei
16
16. Rion Mengenali Merilin
17
17. Masa Lalu
18
18. Mimpi Buruk
19
19. Bertemu Presdir
20
20. Kakak Laki-Laki Merilin
21
21. Undangan Makan Malam
22
22. Pernikahan Secara Tertutup
23
23. Kafe Musim Semi
24
24. Kemarahan Kakak
25
25. Rahasia Sedikit Terkuak
26
26. Persiapan Pernikahan
27
27. Ada Saja Ide Sherina
28
28. Resmi Menjadi Istri
29
29. Pembicaraan Rahasia
30
30. Pertengkaran Kecil
31
31. Sentuhan Tangan
32
32 Malam Pertama (Part 1)
33
33. Malam Pertama (Part 2)
34
34. Masih Berlanjut Senam Jantungnya
35
35. Pamer Bekas Kecupan
36
36. Berterimakasih Dengan Setimpal
37
37. Tetangga Serge
38
38. Isi Hati Para Wanita
39
39. Pelukan Di Balkon Apartemen
40
40. Buang Semua Baju Jelek Itu
41
41. Menyimpan Nomor Hp
42
42. Isi Hati Rion
43
43. Tidak Bisa Menolak
44
44. Akhirnya Terjadilah
45
45. Akal Bulus Rion
46
46. Amarah Rion
47
47. Hadiah Mobil
48
48. Kejadian di Lift
49
49. Ada Yang Iri
50
50. Shopping Time
51
51. Hadiah Baim Pemicu Keributan
52
52. Pertengkaran Kecil
53
53. Babak Kedua
54
54. Stiker Pembawa Masalah
55
55. Kakak Posesif
56
56. Siapa Pacar Sherina?
57
57. Masuk Ruangan Presdir
58
58. Keisengan Rion
59
59. Bertemu Serge (Part 1)
60
60. Bertemu Serge (Part 2)
61
61. Bertemu Mantan
62
62. Pertengkaran
63
63. Kesalahpahaman
64
64. Aku Lelah, Kesal dan Marah
65
65. Hadiah Rion
66
66. Proyek Andalusia Mall
67
67. Tanda Kecup-Kecup
68
68. Rion Move On
69
69. Nikmati Saja Mei
70
70. Panggilan Tak terjawab
71
71. Hadiah Rion Yang Asli
72
72. Kesalahpahaman Selesai?
73
73 Cemburu Buta
74
74. Kakak Beradik
75
75. Tetangga Sebelah
76
76. Berbaikan
77
77. Akting Mesra Dengan Maksimal
78
78. Kisah Cinta Lain
79
79. Menunjukkan Kamar Rion
80
80. Pil Kontrasepsi Terungkap
81
81. Bonekaku
82
82. Aku Menemukanmu
83
83. Bermain Dengan Bebas
84
84. Bertemu Dengan Amerla
85
85. Perang Dingin
86
86 Kabur Dari Lapangan Golf
87
87. Tawa Sejuta Makna
88
88. Rencana
89
89. Serangan Mematikan
90
90. Curhat
91
91. Cemburu
92
92. Cemburu Lagi
93
93. Karena Harta
94
94 Pagi Yang Penuh Keseruan
95
95. Gosip Mei Semakin Melebar
96
96. Ada Saja Ulahnya
97
97. Menyelamatkan Mei
98
98. Keributan Jilid Kedua
99
99. Pingsan Berjamaah
100
100. Merealisasikan Khayalan Mei
101
101. Hukuman Biang Gosip
102
102. Terlambat Bangun Pagi
103
103. Dukungan Sahabat
104
104. Kesombongan Amerla
105
105. Rencana Rion
106
106. Mensucikan Diri.
107
107. Pertengkaran Hebat
108
108. Mengaku Cinta
109
109. Ternyata Begitu
110
110. Berterimakasih
111
111. Meminta Hadiah
112
112. Sibuk
113
113. Di loby kantor
114
114. Makan Malam Di Hotel Berbintang
115
115. Eh, Gagal Ehem
116
116. Terungkap Fakta
117
117. Kabur
118
118. Kangen, Pokoknya Kangen
119
119. Hadiah Dari CEO
120
120. Sadar juga Akhirnya
121
121. Lembaran Hidup Baru
122
122. Ayah dan Ibu di Apartemen
123
123. Kejadian Tidak Terduga
124
124. Ingatan Ibu Kembali
125
125. Menginap
126
126. Bayi Kecil
127
127. Suap-Suapan Cake
128
128. Kau Bukan Bonekaku
129
129. Bunga Di Pusara Ayah
130
130. Akhir Pekan Berakhir
131
131. Mei Tahu Rahasia Rion
132
132. Hubungan Yang Menggantung
133
133. Cuma Memijat
134
134. Kamar Rahasia Rion
135
135. Persiapan Wawancara
136
136. Membahagiakan Keluarga
137
137. Rasa Bersalah
138
138. Amarah Ayah
139
139. Rencana Tinggal Rencana
140
140. Aku mencintainya
141
141. Dunia Milik Berdua
142
142. Pukul Aku Balik
143
143. Jemputan Datang
144
144. Tamparan Paman
145
145. Memeriksa Luka
146
146. Makan Malam Romantis
147
147. Hujan-hujanan
148
148. Aku Mencintaimu Mei
149
149. Penipu Itu
150
150. Ingin Bertemu
151
151. Senang Dicemburui
152
152. Kau Cemburu?
153
153. Kerinduan Dan Kemarahan
154
154. Obat Kegelisahan
155
155. Rion Tahu Tentang Pil
156
156. Diam-Diaman
157
157. Serge Selalu Salah (S3)
158
158. Si Kepala Batu
159
159. Terungkap Semua Rahasia (Part 1)
160
160. Terungkap Semua Rahasia (Part 2)
161
161. Isi Hati Mei
162
162. Berdamai Akhirnya
163
163. Ibram Berulah
164
164. Cinta Oh Cinta
165
165. Pagi Setelah Pertengkaran
166
166. Mirip
167
167. Perkenalan Keluarga
168
168. Perilisan Film Promo
169
169. Tamparan Di Pipi
170
170. Kesalahpahaman
171
171. Hadiah Untuk Mei
172
172. Hadiah Lanjutan
173
173. Kesadaran Datang
174
174. Perang Batin
175
175. Hadiah Presdir
176
176. Ngambek
177
177. Rencana Semua Orang
178
178. Rasa Sakit
179
179. Keberangkatan
180
180. Perlindungan ku
181
181. Menjemput Erla
182
182. Tidak Disangka
183
183. Maaf
184
184. Aku boleh cemburu?
185
185. Lamaran
186
186. Kebahagiaan Semua Orang
187
187. Masalah Selesai
188
188. Kebencian
189
189. Kontrakan Jesi
190
190. Cerita Cinta (Part 1)
191
191. Cerita Cinta (Part 2)
192
192. Cerita Cinta (Part 3)
193
193. Kemunculan Si Penipu
194
194. Amarah Yang Tak Berujung
195
195. Ketahuan
196
196. Aku Tidak Apa-Apa
197
197. Sheri dan Harven
198
198. Kata Maaf Yang Terucap
199
199. Dasar Pencuri!
200
200. Dipanggil Presdir
201
201. Hadiah Untuk Serge
202
202. Perceraian
203
203. Kesadaran Datang?
204
204. Cinta Selamanya
205
205. Si Manja Yang Disayang keluarga
206
206. Final Episode
207
Rahasia Yang Terungkap
208
207. Spesial Episode 1 (Kakek Keren kan?)
209
208. Spesial Episode 2 (Kemeriahan Pesta)
210
209. Spesial Episode 3 (Mimpi Dan Cinta)
211
210. Epilog (Hamil?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!