Sudah seminggu ini Shasa dan kedua orang tuanya berada di rumah Omanya yang ada di kota Jakarta. Pagi ini papa Andika memutuskan untuk pulang karena ia harus segera mengurus perpindahan kantor pusatnya dari kota Surabaya ke kota Jakarta dan juga kepindahan kuliah Shasa. Ya, rencananya mereka akan menetap di kota Jakarta untuk merawat Oma Sekar yang sudah sakit-sakitan, karena adik mama Dona memilih menetap di luar negeri ikut suaminya. Namun Minggu depan katanya mau datang ke Indonesia untuk mengunjungi Oma Sekar.
"Mau ikut pulang?" Tawar papa Andika kepada Shasa, namun Shasa hanya menggeleng. Kemudian papa mengelus kepala anak semata wayangnya itu.
"Gak usah di pikirkan, masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik dari pada Radit." Ucap papa Andika sambil tersenyum kepada Shasa. Shasa hanya mengangguk pelan.
"Ma, papa berangkat dulu." Papa Andika beralih mencium kening mama Dona.
"Hati-hati pa!" Ucap mama Dona dan Shasa bersamaan kemudian melambaikan tangannya ke arah mobil papa Andika yang mulai meninggalkan kediaman Oma Sekar. Sopir Oma Sekar akan mengantarkan papa Andika ke bandara untuk kembali ke kota Surabaya.
"Kenapa?" Tanya mama Dona yang melihat putrinya nampak murung setelah kepergian papanya. Namun Shasa hanya menggeleng kemudian segera masuk ke dalam rumah.
"Huuuft!" Mama Dona hanya bisa menghela nafas panjang. Pasalnya setelah putusnya pertunangan antara putrinya dan Radit. Shasa menjadi pendiam dan pemurung, seolah-olah dunianya runtuh tanpa seorang Raditya.
*****
Di tempat lain....
Siang ini sepulang dari kuliah, Radit mencoba lewat depan rumah Shasa, siapa tau hari ini Shasa sudah pulang. Ya, begitulah keseharian Radit, ia akan selalu memantau keadaan rumah Shasa, baik itu sepulang kuliah atau pun sepulangnya dari kafe. Entah berapa kali Radit melintas di depan rumah Shasa dalam sehari, mungkin tak terhitung.
Sepertinya ada yang berbeda dengan siang ini, nampak mobil papa Andika yang sudah seminggu ini terparkir cantik di garasi sekarang ada di halaman rumah keluarga Pratama. Radit pun segera menepikan mobilnya di depan pagar rumah Shasa kemudian mendekati pagar yang tertutup rapat itu.
"Pak!" Di panggilnya pak satpam yang ada di pos. Pak satpam pun segera membukakan gerbang dan Radit langsung melenggang masuk. Papa Andika yang baru saja keluar dari rumah pun nampak terkejut.
"Siang om." Sapa Radit namun tak mendapat jawaban dari papa Andika malah tatapan tajam yang Radit dapatkan dari papa Andika.
"Mau apa lagi kamu!" Teriak papa Andika ke arah Radit.
"Shasa nya ada om?" Tanya Radit lagi mengabaikan tatapan tajam papa Andika.
"Belum puas kamu menyakiti Shasa hah!" Papa Andika mulai tersulut emosi.
Buuugh!
Satu bogem cantik dari papa Andika mengenai rahang Radit sebelah kiri yang membuatnya terhuyung, untung saja tak sampai tersungkur ke lantai.
"Sekarang pergi kamu dari sini dan jangan pernah kembali lagi kesini." Teriak papa Andika keras.
"Dan ingat satu hal, jangan pernah lagi mencari Shasa. Biarkan Shasa mencari kebahagiaannya sendiri!" Tegas papa Andika kemudian masuk ke dalam mobil dan segera melajukannya ke kantor. Radit hanya bisa menatap nanar mobil papa Andika yang meninggalkan halaman kediaman Pratama.
Radit berjalan gontai masuk ke dalam mobilnya kemudian melesat pergi. Saat ini kepalanya di penuhi dengan Shasa, Shasa dan Shasa. Entah apa yang sebenarnya terjadi malam itu hingga ia terShasa-Shasa begini. Seberapa mabuk ia sampai tak mengingat apa yang terjadi malam itu.
"Aaaaaaarrrgh!" Teriak Radit frustasi sambil memukul setir kemudinya. Ia memutuskan untuk pergi ke kafe saja dari pada ke apartemen yang penuh dengan bayangan Shasa.
*****
*****
*****
*****
*****
Weeehh kapok loe Dit, sekarang terShasa-Shasa 🤭😂😂
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Zahra🌼
wkwkwk terShasa-Shasa si Radit, kapok 😂
2023-02-27
3
Zahra🌼
wkwkwk mantap betul 😂😂
2023-02-27
2
Zahra🌼
ngapain Dit? dah gk da guna 😡😡😡
2023-02-27
2