Hari ini Tante Yasmin dan Edward akan kembali ke Singapura. Ya, rencana yang hanya seminggu di Indonesia harus molor menjadi sepuluh hari karena Oma Sekar sepertinya enggan berjauhan dengan anak dan cucu laki-lakinya itu. Maklum, cucu laki-laki satu-satunya begitupun Shasa juga cucu perempuan satu-satunya.
Shasa, mama Dona dan Oma Sekar mengantarkan kepergian Tante Yasmin dan Edward di depan teras. Sedangkan papa Dika sudah berangkat ke kantor tadi sehabis sarapan karena ada meeting penting pagi ini.
"Tunggu aku sebulan lagi Ed." Teriak Shasa saat Edward membuka pintu mobil samping kemudi. Edward hanya tersenyum seraya mengacungkan jempolnya kemudian segera masuk ke dalam mobil.
Dengan diantar supir Oma Sekar, Tante Yasmin dan Edward meninggalkan kediaman Pratama menuju bandara kota Jakarta.
"Sha!" Panggil mama Dona saat Shasa berbalik ingin masuk ke dalam rumah.
"Iya ma!" Shasa pun kembali menghadap mamanya.
"Semalam Tante Rosi telpon mama."
Deg!
"Tante Rosi marah-marah gara-gara mama pindah kesini gak ngasih kabar sama dia. Tante Rosi juga bilang kalau dia ketemu sama kamu di rumah sakit. Kamu ngapain di rumah sakit? Apa ada sesuatu yang kamu tutupi dari mama?"
Deg!
Tenggorokan Shasa terasa tercekat. Seluruh tubuhnya mendadak kaku dan tak bisa di gerakkannya. Ia terpaku di tempatnya berdiri, otaknya di paksa keras untuk memberikan jawaban yang sekiranya logis dan mampu di pahami oleh mamanya. Akhirnya ia memutuskan untuk menyamakan jawabannya seperti saat Tante Rosi bertanya agar nantinya tidak terjadi kesalah pahaman.
"Sha-Shasa, akhir-akhir ini Shasa sering pusing mah, mungkin karena pusing mikirin skripsi yang gak kelar-kelar. Jadi kemarin tuh Shasa coba periksa ke dokter, dan kata dokter anemia. Terus dokter kasih resep vitamin penambah darah. Nah, pas Shasa habis nebus obat di apotik itu Shasa ketemu Tante Rosi." Jawab Shasa sedikit was-was.
"Owh, pantesan akhir-akhir ini mama lihat muka kamu pucat, ternyata kurang darah? Apa gak ada penyakit serius Sha?"
"Eng-enggaklah ma! Cuma anemia aja!"
"Syukurlah!" Mama Dona bernafas lega. "Ya udah jangan terlalu cape, kalau ada waktu luang gunakan untuk istirahat, jangan keluyuran."
"Siap mama ku sayang." Shasa mengecup pipi mamanya kemudian masuk ke dalam rumah. Ia harus segera berangkat ke kampus untuk pengajuan skripsinya.
"Semoga saja tak perlu revisi."
"Ma, aku berangkat dulu." Shasa meraih tangan mamanya lalu menciumnya.
"Heeemm, hati-hati! Oh ya, nanti sepulang kuliah kalau gak sibuk kita ke rumah Tante Rosi ya."
"Lihat nanti aja ma, Shasa gak janji bisa pulang cepat. Kayaknya hari ini bakalan sibuk. Tapi nanti Shasa usahain."
"Kalau sibuk jangan di paksa. Masih banyak waktu, besok-besok kan bisa."
"Iya ma, Shasa berangkat dulu ya, muuuach... dah mama!" Shasa melambaikan tangannya kemudian melenggang keluar rumah karena supir Oma Sekar ternyata sudah datang setelah tadi mengantar Tante Yasmin dan Edward ke bandara.
"Hati-hati!" Teriak mama Dona yang tak yakin di dengar oleh Shasa karena anaknya itu sudah melesat pergi.
"Cepet amat pak? Tadi kan saya udah bilang mau naik taksi saja."
"Tadi jalanan lenggang non, jadi bapak trabas aja."
"Weh, macam Michael Schumacher saja!"
"Siapa itu non?"
"Pacar saya pak, hehe...." Shasa terkekeh sendiri yang membuat pak supir juga ikut terkekeh sambil garuk-garuk kepala.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
💝DENOK AW💝
Temannya Valentino Rossi 🤣🤣🤣
2023-03-12
2
💝DENOK AW💝
Nah kan Sha, mulai kecium 😩
2023-03-12
2
Narti Darsono
masih ada rasa bingung 😕
2023-01-02
3