Ceklek!
Pintu sebuah ruang perawatan di buka dari luar, mama Rosi langsung masuk ke dalam ruangan tersebut di ikuti Shasa yang mengekor di belakangnya. Terlihat seseorang yang terbaring lemah di atas brankar dengan alat bantu pernafasan dan satu box bayi yang berisi bayi mungil yang nampak tertidur lelap dengan di jaga seorang perawat yang sengaja di bayar khusus untuk mengurus baby girl dan menjaga ibu dari bayi tersebut saat mama Rosi pulang. Shasa yang belum menyadari siapa yang saat ini berada di brankar perawatan pun hanya diam saja. Ia malah lebih tertarik dengan bayi mungil yang berada di dalam box. Tanpa sadar kakinya pun melangkah menghampiri box bayi tersebut. Saat ia sudah berada di samping box, Shasa mengulurkan tangannya mengelus pelan pipi bayi mungil tersebut yang terlihat gembul.
"Cantik!" Senyum tersungging di bibir Shasa. Reflek ia mengelus perutnya yang menarik perhatian perawat di dekatnya. Namun perawat tersebut hanya diam saja.
"Sha, kemarilah." Ucap mama Rosi yang berada di samping brankar perawatan. Mendengar namanya di panggil, Shasa langsung menoleh dengan cengiran karena menyadari tindakannya. Shasa langsung mendekat ke brankar tersebut tepatnya di sebelah mama Rosi.
Deg!
Kedua bola mata Shasa hampir saja copot dari tempatnya saat melihat seorang wanita yang terbaring di atas brankar perawatan tersebut.
"Anja?"
"Betulkan ini Anja?"
"Mata ku gak salah lihat kan?" Shasa mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya. Namun sudah beberapa kali ia menguceknya, tetap saja orang yang saat ini terbaring lemah dengan mata terpejam erat di depannya itu tak berubah.
"Tan-tante, i-ini siapanya Tante?" Tanya Shasa terbata karena syok.
"Dia sudah Tante anggap seperti anak sendiri." Jawab mama Rosi seraya berkaca-kaca.
"Berarti yang di dalam box itu babynya Anja? Oh ya ampun!"
"Kok bisa Tan?" Tanya Shasa penasaran. Mama Rosi pun akhirnya menceritakan semuanya kepada Shasa yang membuat Shasa tak kuasa menahan air matanya.
"Kamu kenal dia Sha?" Tanya mama Rosi yang di jawab Shasa dengan anggukan.
"Dia teman saya Tante." Jawaban Shasa membuat mama Rosi terkejut.
"Saya beberapa kali mengunjunginya ke tempat Bu Mayang. Tapi saya gak tau kalau ini semua ada kaitannya dengan kak Nara. Yang Shasa tau bahwa mobil Zian mengalami kecelakaan. Dan lagi, saya juga gak pernah melihat kak Nara ada disana saat saya datang berkunjung." Jelas Shasa.
"Berarti itu anaknya Anja Tan?" Mama Rosi mengangguk.
"Ya, dia cucu saya! Cantik kan?" Mama Rosi tersenyum seraya memperhatikan bayi yang masih terlelap di dalam box.
"Sudah lama tidurnya sus?" Tanya mama Rosi kepada perawat yang sejak tadi hanya diam saja seraya mendekati box bayi.
"Sekitar satu jam Bu." Jawab perawat sopan.
"Nanti kalau udah dua jam belum bangun, bangunin aja kasih susu."
"Baik Bu!"
"Memang pinter cucu Oma ini." Mama Rosi mengelus pipi gembul bayi Anja. "Sejak datang seminggu yang lalu, dia gak pernah rewel. Paling nangis saat haus atau buang air saja."
"Siapa namanya Tan?"
"Radha! Radhania Azzura Wijaya!" Mama Rosi tersenyum lebar.
"Daddynya yang memberi nama." Lanjut mama Rosi.
"Daddy?" Beo Shasa seraya melongo.
"Iya, Nara yang memberikan nama. Cantik kan?"
"I-iya cantik Tan, nama yang bagus." Puji Shasa tulus meskipun otaknya sedikit ngeblank gara-gara sulit mencerna kata-kata Daddy yang di sematkan oleh mama Rosi.
"Saya pamit dulu Tan, sebentar lagi ada kuliah. Kalau ada waktu saya akan sempatkan untuk berkunjung lagi." Pamit Shasa kepada mama Rosi. Shasa mencium punggung tangan mama Rosi kemudian segera pergi ke kampusnya karena dua puluh menit lagi kelas akan di mulai.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
💝DENOK AW💝
Daddy siapa 🤔🤔🤔
2023-03-06
2
💝DENOK AW💝
Nama yg cantik
2023-03-06
2
💝DENOK AW💝
walah pantesan saja
2023-03-06
2