Hari ini Radit memutuskan untuk tidak masuk kuliah dulu karena kepalanya yang masih terasa pusing, dan juga tubuhnya yang masih lemas. Alhasil Erik yang harus bolak-balik ke apartemen dan kafe guna mengecek kondisi Radit sekaligus kafenya.
"Gimana keadaan loe bos?" Tanya Erik saat ia mengantarkan makan siang untuk Radit. "Masih pusing?"
"Heeemm!" Jawab Radit tanpa membuka matanya.
"Makan dulu nih, habis itu minum obat. Atau perlu ke dokter?"
"Gak usah!"
"Gue telpon Tante Shela ya?" Radit langsung membuka matanya seraya mendelik ke arah Erik.
"Berani telpon mama, aku potong telinga mu." Tuding Radit ke Erik yang membuat Erik bergidik ngeri seraya memegangi telinganya.
"Ya udah gue balik aja ke kafe." Tanpa persetujuan Radit, Erik sudah ngacir keluar dari kamar.
Sejak pertengkaran Radit dan papa Angga waktu itu, Radit dan orang tuanya tak pernah berkirim kabar sama sekali. Mungkin mama Shela juga di ancam oleh papa Angga agar tak menghubungi Radit. Entahlah, Radit tak ambil pusing. Toh dia juga sudah punya penghasilan sendiri dari kafenya. Sebentar lagi ia akan lulus kuliah, Radit berencana untuk membuka cabang baru kafenya.
Saat ini sambil menjalankan kafe miliknya yang di beri nama "RADITYA CAFE" itu, Radit juga mencari-cari lokasi yang strategis untuk membuka cabang baru. Namun sampe saat ini ia masih belum menemukan lokasi yang strategis.
Pukul dua siang Laras tiba di kafe Radit. Sepulang kuliah tadi ia mencari Radit di kelasnya dan tak menemukannya. Ia juga sudah menghubungi Radit beberapa kali namun gak di angkat. Di chat pun juga gak di lihat. Laras yang khawatir langsung melesat menuju kafe. Namun sesampainya di kafe ia juga tak menemukan Radit.
"Radit ada di apartemennya Ras, dia lagi sakit." Ucap Erik memberitahu Laras.
"Hah, sakit apa Rik?"
"Pusing katanya."
"Udah di bawa ke dokter?"
"Gak mau orangnya, tadi gue baru aja dari sana nganterin makan siang."
"Ya udah gue kesana aja kalau gitu."
Laras langsung meninggalkan kafe dan menyetop sebuah taksi untuk mengantarkannya ke apartemen Radit. Rasa khawatir semakin merajai pikirannya saat mendengar Radit sedang sakit.
Laras langsung masuk ke dalam apartemen Radit setelah mengetikkan beberapa angka sandi di pintu apartemen. Ya, Erik tadi yang memberitahukannya karena tidak mungkin Radit bisa bangun untuk membukakan pintu apartemen.
Ceklek!
"Dit!"
Laras masuk ke dalam kamar Radit dan mendapati Radit yang sedang terlelap. Namun karena mendengar bunyi pintu di buka, Radit pun mengerjapkan matanya beberapa kali guna mengurai pusing yang masih bersarang di kepalanya.
"Kok loe bisa masuk kesini Ras?"
"Maaf, tadi Erik yang kasih tau sandinya karena gak mungkin kamu bisa bangun bukain pintu."
"Owh!"
"Mau ke dokter?" Tanya Laras khawatir.
"Gak usah, di buat tiduran aja nanti pasti hilang pusingnya. Mungkin ini efek pusing mikirin skripsi yang gak kelar-kelar."
"Oh ya, gimana punya loe?"
"Aku udah selesai tinggal pengajuan aja." Laras duduk di bibir ranjang samping Radit. "Apa masih pusing?"
"Sedikit!"
"Udah makan?"
"Udah!"
"Udah minum obat?"
"Udah! Gak usah khawatir. Riani gak ikut?"
"Tadi dari kampus langsung ke kafe terus kesini."
"Owh!"
Sekitar pukul empat sore Laras pamit pulang karena ia juga harus membantu Riani di warung. Sengaja Bu Mayang tak menambah karyawan lagi karena mbak Sih dan mbak Ti siap membatu Riani di depan.
"Woy, darimana saja jam segini baru pulang?" Tanya Riani saat Laras mendekat ke kasir.
"Habis jengukin Radit."
"Radit sakit?"
"Cuma pusing doang katanya. Pusing ngerjain skripsi yang gak kelar-kelar."
"Owh, gimana kabar Shasa?" Tanya Riani tiba-tiba. "Ini udah hampir sebulan ia pergi tanpa kabar."
"Terakhir gue lihat dia posting foto di IG bersama brondong." Jawab Laras.
"Ah, masak iya? Coba lihat?"
"Pake Hp loe sendiri kan bisa Oneng!"
"Oh iya, hehe..." Riani segera membuka IGnya dan mencari foto Shasa.
"Ya ampuuuun, kalau kayak gini sich gue juga mau."
"Mulut mu, gue bilangin Seno tau rasa loe."
"Becanda doang, ah elah."
"Ya udah, gue mau mandi dulu." Laras berlalu pergi dan masuk ke dalam rumah yang ada di samping warung.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
💝DENOK AW💝
gk nolak ya Ri 😂😂😂
2023-03-08
2
💝DENOK AW💝
Apa Radit ngidam ya 🤔🤔🤔
2023-03-08
2
💝DENOK AW💝
Anak durhakim 🤬🤬🤬🤬
2023-03-08
2