Shasa benar-benar sibuk selama seminggu terakhir ini. Pasalnya, ia harus merevisi skripsinya kembali karena ada beberapa hal yang perlu dijelaskan secara mendetail. Tak ayal ia sekarang nampak kurus lagi karena sangking sibuknya dan di tambah nafsu makannya yang menurun membuatnya lupa akan asupan gizi yang di butuhkan janin dalam kandungannya.
Namun semua lelahnya itu hari ini terbayarkan dengan berita kelulusannya. Ucapan syukur pun tak henti-hentinya ia panjatkan dalam hati.
"Mama!" Teriaknya saat memasuki rumah siang itu.
"Apa sich Sha kok teriak-teriak begitu." Oma Sekar menyahut dari ruang tengah.
"Aku lulus Oma!" Girang Shasa mencium pipi omanya. "Mama mana Oma?"
"Di atas mungkin."
"Ya udah, Shasa cari mama dulu." Shasa langsung berlari menaiki tangga satu per satu. "Ma, mama!" Teriaknya lagi. Mama Dona yang ada di ambang pintu kamarnya pun hanya bisa geleng kepala melihat tingkah anaknya.
"Bisa gak, gak usah teriak-teriak begitu."
"Aku lulus ma!" Shasa langsung menghambur memeluk mama Dona.
"Alhamdulillah!" Ucap syukur mama Dona. "Selamat ya nak! Oh ya, kapan wisudanya?"
"Belum tau ma, nanti di info lagi."
"Sekarang kamu istirahat, lihat badan kamu sekarang Sha, makin kurus. Baru juga kemarin agak gendutan sekarang udah kurusan lagi. Pipi tirus, muka pucat, mata pandanya ya ampun nak." Mama Dona tak tega melihat keadaan anaknya saat ini.
"Maklum ma, mama sendiri kan tau akhir-akhir ini aku sibuk banget sampe lupa makan dan tidur pun sering larut. Sekarang saatnya balas dendam, aku mau tidur sepuasnya. Pokoknya jangan ada yang bangunin aku sampe aku bangun sendiri."
"Iya, sana makan dulu baru istirahat."
"Siap boss!" Shasa langsung menuju ke ruang makan untuk makan siang.
*****
Di tempat lain.....
"Yess, lulus!" Teriak Laras meloncat kegirangan. Ia langsung menyambar tasnya dan langsung pergi menuju tempat sidang Radit. Nampak Radit yang juga baru saja keluar dari ruangan. Laras pun segera menghampiri Radit.
"Gimana?" Tanya Laras antusias.
"Beres!" Jawab Radit sumringah.
"Alhamdulillah! Aaaaaaa!" Laras spontan memeluk Radit karena sangking bahagianya yang dibalas pelukan pula oleh Radit. Namun sedetik kemudian mereka tersadar dan langsung mengurai pelukannya.
"Ma-maaf reflek!" Cicit Laras.
"It's ok, gue tadi juga pengen meluk loe sangking bahagianya."
"Ayo kita rayain kelulusan kita." Lanjut Radit.
"Rayain?" Beo Laras.
"Iya, ayo kita ajak Riani dan Seno makan sepuasnya di kafe."
"Owh, oke! Ayo!" Emangnya kamu pikir ngerayain seperti apa Ras? Party? Atau makan malam romantis berdua? Gak usah ngarep! Batin Laras miris.
"Hey, kok bengong? Ayo!" Radit menarik tangan Laras dan segera meninggalkan kampus menuju ke kafenya. Tak lupa ia menyuruh Riani dan Seno datang ke kafe untuk ikut merayakan kelulusan mereka.
"Weehh, kayaknya ada kabar bahagia ini kalau di lihat dari roman-romannya." Sindir Erik saat melihat wajah Radit dan Laras yang sumringah saat baru saja memasuki kafe.
"Apa ada yang baru jadian?" pertanyaan Erik sontak mendapatkan jitakan di kepalanya oleh Radit.
"Mulut mu kalau gak bisa diem gue jahit lama-lama." Kesal Radit.
"Ya maaf boss, tapi harusnya di Aminin boss. Karena perkataan itu adalah doa, iya gak Ras? hehe." Cengir Erik. Laras hanya tersenyum menanggapi candaan Erik. Namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia mengaminkannya dan berharap itu menjadi doa yang akan di kabulkan oleh Tuhan. Dan kalau boleh meminta lebih, bukan hanya sekedar pacar namun kalau bisa sampe ke pelaminan. Itu yang Laras inginkan selama ini, yaitu menjadi istri seorang Raditya Erlangga.
*****
*****
*****
*****
*****
Anggap saja Radit dan Laras lulusnya barengan meskipun beda jurusan 🤭 Maaf kalau ada yang salah 🙏 emak cuma lulusan SD dan gak pernah makan bangku kuliah 🤭😂😂
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
💝DENOK AW💝
Aduh knpa harus lari-larian sih Sha 😩
2023-03-23
2
💝DENOK AW💝
Alhamdulillah Sha congrat 🤗🤗
2023-03-23
2
💝DENOK AW💝
Duh Ras, lebih baik jangan 😩😩
2023-03-12
2