Tak terasa hari yang di tunggu-tunggu Shasa akhirnya telah tiba. Hari ini Shasa memutuskan untuk terbang ke Singapura setelah kemarin ia baru saja selesai di wisuda. Meskipun berat hati, mama Dona tetap melepaskan kepergian Shasa karena mengira anaknya butuh refreshing setelah kemarin di sibukkan dengan tugas akhir kuliahnya. Mama Dona pun bisa bernafas lega karena akhirnya kini anaknya sudah lulus kuliah. Tinggal nanti lanjut S2-nya itu pun jika Shasa mau melanjutkannya. Untuk sementara waktu biarlah anaknya itu menghirup udara bebas terlebih dahulu.
Dengan diantar oleh kedua orang tuanya dan juga Omanya, Shasa akhirnya tiba di bandara kota Jakarta. Pesawat take off dua puluh menit lagi dan ia harus segera masuk ke dalam pesawat.
Shasa berpamitan kepada kedua orang tuanya dan omanya, mencium serta memeluknya. Mama Dona dan Oma Sekar tak henti-hentinya menangis karena sebenarnya dalam hati mereka berat untuk melepas kepergian Shasa. Entahlah, mungkin perasaan seorang wanita itu jauh lebih peka. Seperti ada sesuatu dalam diri Shasa yang mungkin tak di ketahui oleh mereka. Bahkan oleh Shasa sendiri, pikir mereka.
"Kamu udah gendutan lagi sekarang Sha." Ucap mama Dona mengurai pelukannya.
Deg!
"Di peluk kayak gini udah empuk. Lihat pipinya juga cabi." Lanjut mama Dona mencubit pipi Shasa gemas membuat anaknya meringis.
"Mu-mungkin ini karena Shasa udah gak mikir lagi kayak kemarin kali ma."
"Ya udah sana cepetan masuk, nanti ketinggalan pesawat."
"Iya ma, Shasa pergi dulu. Pa, Oma, Shasa pergi ya, awas jangan kangen, Shasa mau disana lama."
"Awas aja kalau gak mau pulang, mama jemput nanti dan mama seret pulang!" Ancam mama Dona.
"Hati-hati nak!" Papa Andika memeluk erat putrinya seraya berkaca-kaca.
"Siap papa ku sayang!" Shasa mengurai pelukannya karena bunyi nyaring pengeras suara tanda peringatan kalau pesawat akan segera lepas landas. Shasa pun segera berlari masuk ke dalam pesawat seraya melambaikan tangannya.
Papa Dika dan mama Dona berjalan gontai keluar dari bandara kota dengan menuntun Oma sekar di tengah-tengah mereka. Pak Har sudah standby di depan bandara menunggu mereka. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, pak Har langsung melesatkan mobilnya membelah jalanan kota Jakarta yang pagi itu padat merayap.
"Pa!"
"Heeemm!"
"Kalau mama perhatikan kayak ada sesuatu sama Shasa, papa ngerasa gak sih?" Tanya mama Dona ke papa Andika yang duduk di depan samping pak Har. "Mama gimana?" Mama Dona beralih ke Oma Sekar.
"Mama juga merasakannya Don, tapi mama gak tahu itu apa. Toh selama ini Shasa juga nampak ceria." Jawab Oma Sekar.
"Beberapa Minggu yang lalu Rosi pernah ketemu Shasa di rumah sakit, katanya Shasa habis Nebus vitamin penambah darah karena ia terkena anemia. Lalu mama langsung tanya sediri ke Shasa, dan jawaban Shasa juga sama kayak Rosi."
"Ya udah, mama gak usah curiga begitu. Masa sama anak curigaan begitu."
"Bukannya curiga pa, tapi mama cuma takut Shasa itu ngidap penyakit tertentu dan gak mau cerita sama kita karena takut kita kepikiran."
"Ya coba aja tanya ke dokter langsung."
"Mama gak tau Shasa periksanya sama dokter siapa."
"Sudah-sudah kita berdoa saja semoga cucu Oma itu baik-baik saja." Lerai Oma Sekar.
Akhirnya mobil tiba di kediaman Pratama. Setelah memastikan istri dan mertuanya masuk kedalam rumah, papa Andika langsung masuk ke dalam mobilnya sendiri kemudian melesat menuju kantornya.
*****
*****
*****
*****
*****
Lope-lope sekebun Pare 😘😘🤪🤪
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, kopi juga boleh ☕☕😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
💝DENOK AW💝
Nah kan 🤣🤣🤣🤣
2023-04-03
2
💝DENOK AW💝
ikut mewek 😭😭😭
2023-04-03
2
💝DENOK AW💝
Dahlah doakan saja yg terbaik untuk Shasa 😢
2023-04-03
2