Keesokan paginya, saat Rain sedang bersiap-siap untuk pergi ke akademi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
"Permisi, tuan" kata seorang wanita.
Rain yang mendengar suara tersebut pun segera membukakan pintunya, dan ia melihat seorang wanita dengan seragam pelayan.
"Ada apa ya?" Tanya Rain.
"Maaf mengganggu tuan Rain, saya di sini ingin memberitahukan bahwa keluarga tuan, sedang berkunjung ke asrama, dan sedang menunggu tuan di bawah." Kata pelayan tersebut.
"Oh, begitu ya, katakan bahwa aku akan segera pergi ke sana" Kata Rain.
"Baik" Jawab pelayan tersebut singkat, dan menunduk dan pergi.
"Ada apa Rain?" Terdengar suara Haris dari belakang Rain.
"Ehh!, Haris!, jangan mengagetkan begitu" Kata Rain sambil mengelus dadanya.
"hehehe, lagian kenapa kau melamun begitu setelah pelayan itu pergi?" Kata Haris.
"Tidak, hari ini aku tidak pergi ke akademi, karena keluargaku datang berkunjung"
"Oh, begitu ya" Kata Haris sambil mengangguk.
Setelah itu Rain pun segera bergegas ke lantai 1 asrama, dimana keluarganya berada.
beberapa saat kemudian, Rain sampai di ruang tempat dimana keluarganya berada, ia pun segera membuka pintu kamar tersebut.
Saat Rain membuka pintu kamar, di sana terlihat ada ayah, ibu serta Cristina yang sedang berbincang-bincang, di sana juga terlihat kakaknya, yaitu Pricilia sedang duduk diam.
Rain pun segera masuk ke dalam dan menyapa keluarganya.
"Pagi ayah, ibu, dan juga kakak" Sapa Rain.
"Oh, Rain kamu sudah datang" Kata Ibu Rain, sambil memeluk Rain. Sedangkan kakak Rain, yaitu Pricilia, hanya mengangguk.
Yah, kakak Rain memang orang yang cukup pendiam, serta tidak terlalu suka bergaul, dan hanya berbicara jika ada perlu saja, bahkan ia sangat jarang sekali berbicara dengan Rain, namun meskipun begitu, soal kekuatan, tidak perlu ditanyakan, karena ia telah di nobatkan sebagai anak paling jenius dalam kerajaan.
"Oh iya Rain, ayah dengar cerita dari Cristina, kalau kamu sudah bisa menggunakan sihir, apa itu benar?" Tanya Ayah Rain.
"Oh, iya ayah, aku memang sudah bisa menggunakan sihir entah bagaimana caranya" Jawab Rain.
"Ahh, begitu ya, itu adalah kabar bagus, kalau begitu kita harus merayakan keberhasilanmu" Kata Ayah Rain.
"Tidak perlu yah, kalau aku kembali, bagaimana dengan akademi?" Tanya Rain.
"Soal itu kamu tenang saja, ayah akan mengurusnya, kamu hanya harus menyiapkan barang-barang milikmu" Kata Ayah Rain.
"Baiklah kalau begitu" Kata Rain dengan wajah pasrah.
Rain dan Cristina pun segera kembali ke kamarnya masing-masing, untuk mengemasi beberapa barang yang ingin dibawa pulang. Sedangkan ayah Rain, pergi menuju ke akademi untuk menemui bu Ella untuk meminta izin.
Setelah beberapa saat, akhirnya ayah Rain kembali, dan menyuruh mereka semua untuk segera pergi ke kereta kuda.
Rain dan yang yang lain pun segera menuju ke kereta kuda mereka berada.
Sesampainya di sana, Rain melihat Kereta kuda berwarna biru yang cukup mewah, dengan beberapa bagian berwarna emas yang tampak elegan.
Rain dan keluarganya pun segera masuk ke dalam kereta kuda tersebut, dan mereka pun segera berangkat menuju ke kediaman keluarga Wolford berada.
Dalam perjalanan, mereka banyak bercerita, namun kebanyakan Cristina yang bercerita tentang kehebatan kekuatan Rain selama di akademi, seperti pertarungannya melawan Indra, lalu ia menjadi anggota komite kedisiplinan, serta mengalahkan Raclus hingga ia tidak masuk ke dalam anggota komite, dan masih banyak lagi.
Rain pun hanya mengangguk saja mendengar adiknya membongkar semua kejadian mengenai dirinya, yang sebenarnya ia ingin merahasiakannya dari keluarganya, agar tidak ditanyai pertanyaan yang rumit. Seperti,
"Bagaimana kamu yang baru saja bisa menggunakan sihir mengalahkan Raclus yang berada di Circle 2 awal", dan berbagai pertanyaan lain yang mirip.
Dalam perjalanan, Rain sangat berusaha untuk mencari sebuah alasan yang masuk akal, agar tidak di curigai oleh mereka, dan untungnya, Rain berhasil mencari alasan yang bisa menjawab rasa penasaran mereka semua.
Perjalanan mereka, akan memakan waktu sekitar 2 hari, dan saat malam, mereka berkemah untuk tidur dan makan, tentu saja mereka membangun kemah sendiri, karena mereka tidak membawa pengawal yang mengawal mereka. Rain pun sampai bertanya.
"Bu, kenapa kalian tidak membawa seorang pengawal saat berpergian?, seperti keluarga bangsawan yang lain?"
"Yah, itu karena ayahmu yang keras kepala untuk tidak membawa seorang pengawal, ia bilang bahwa tidak ada gunanya membawa seorang pengawal, toh ia sendiri adalah penyihir terkuat di kerajaan saat ini, dan tidak membutuhkan seorang pengawal, begitulah kata ayahmu" Jawab Ibu Rain.
"..."
Rain yang mendengarnya pun hanya bisa diam, yah memang benar, jika mereka memang tidak memerlukan perlindungan dari seorang pengawal, namun tugas pengawal juga tidak hanya melindungi, namun juga mempersiapkan sesuatu yang dibutuhkan oleh penyewa, seperti menyiapkan kemah untuk tidur, membuat api unggun, menyiapkan makanan dan masih banyak lagi.
Keesokan paginya, mereka pun melanjutkan kembali perjalanan menuju ke kediaman keluarga Wolford, dan di tengah perjalanan, tiba-tiba ada sekelompok bandit yang ingin merampok mereka, jumlah bandit tersebut cukup banyak, ada sekitar 25 bandit yang mengelilingi kereta kuda mereka.
"Bagaimana ini tuan, kita di serbu oleh para bandit" Kata pak kusir.
Rain pun segera beranjak keluar dari kereta kuda, dan melihat banyak bandit yang sudah mengelilingi mereka, ia lun segera memasang kuda-kuda bertarung.
"Jangan melawan, itu akan menjadi percuma, cepat serahkan semua barang-barang berharga milik kalian, jika ingin nyawa kalian selamat" Kata Seorang bandit berkulit hitam, bertubuh Besar dan berotot yang membawa kapak.
Rain tidak mempedulikan hal tersebut dan akan segera menyerang bandit tersebut, namun saat ia akan menyerang, tiba-tiba semua bandit yang mengelilingi mereka terbakar oleh api berwarna Merah tua.
"Arrrrgggggg, selamatkan aku!!!"
"Panasss!!"
Suara teriakan para bandit pun langsung terdengar di setiap area sekitar, hingga beberapa saat, sudah tidak ada suara teriakan dari para bandit lagi, karena mereka sudah mati terbakar sampai menjadi abu, bahkan tulang-tulang mereka juga sudah hancur.
Saat Rain melihat kejadian tersebut, ia langsung tahu siapa yang bisa melakukan hal semengerikan itu, tentu saja penyihir terkuat di kerajaan Ethiopia, yaitu ayah Rain, Rainhard Wolford.
Setelah itu, Rain pun segera kembali masuk kedalam kereta kuda.
"Oh, Rain, apa kamu baik-baik saja?, seharusnya kamu tidak keluar, apa kamu tidak merasa mual atau merasa tidak enak badan setelah melihat hal mengerikan seperti itu" Kata Ibu Rain.
"Oh, tidak bu, aku baik-baik saja" Kata Rain.
"Bagaimana Rain?, kau lihat kekuatan ayah?, hebat kan?" Tanya ayah Rain.
"I-iya, hebat kok yah" Jawab Rain.
"Hahahaha, tentu saja" Kata ayah Rain dengan bangga.
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Azze henituse
brutal ajig
2022-10-23
4