“Apa dua bocil ini sedang menantang ku?” batin Aero sambil melipat tangan nya memperhatikan dua bocah yang menatapnya dengan wajah yang serius.
"Seperti nya dasi ini tidak muat untuk mu, kau masih harus banyak minum susu agar dapat tumbuh dan bisa memakai dasi itu." Ejek Aero pada sang Jace.
Vicky tersenyum melihat tingkah laku Aero yang memperebutkan dasi dengan dua orang bocah kecil. Padahal dia ingat, Aero sudah membeli banyak sekali dasi.
" Ini bukan untuk ku, paman. Aku akan membelikan ini untuk kakek ku. Menurut ku model dasi seperti ini cocoknya untuk kakek-kakek." Bocah itu menatap sengit pada Aero. "Aku tidak menyangka, paman yang masih muda seperti ini namun seleranya seperti orang yang sudah tua." Lanjutnya, dengan nada mengejek.
"Cih!! Dasar bocah nakal! Berani sekali kau merendahkan selera ku!" Dengus Aero, kesal karena baru sekali ini selera berpakaian nya di olok-olok oleh orang lain. Dan itu adalah bocah yang sama yang berani berebut dasi dengannya
"Besar juga nyali mu!" Lanjut Aero, menatap tajam pada bocah itu.
"Maaf, tolong paman berhenti memanggil kakak ku bocah. Nama nya Jace dan nama ku Jazzy! Jadi jangan memanggil dia atau pun aku, bocah or kid! Kau menyakiti harga diri kami sebagai anak yang mandiri." Jazzy menatap mata Aero. Bak mendapat sebuah jacpot hari ini Aero langsung mendaparkan dua orang musuh.
Vicky melihat Aero dan bocah yang bernama Jazzy itu saling menatap, hanya bisa menghela nafas panjang. "Sebenarnya siapa yang sebenarnya yang anak-anak, dan siapa yang sebenarnya telah dewasa.” Vicky jadi bingung sendiri.
" Tuan..!" Panggil Vicky pada tuannya yang mulai serius menanggapi bocah kecil itu
"Diam, Vicky! Ini urusan antara dua laki-laki dewasa dan seorang wanita dewasa!" Bentaknya pada sang sekretaris.
Jazzy masih tetap menatap ke arah Aero. Tatapan penuh keangkuhan. Jace pun tidak mau kalah. Entah mengapa Jace empet aja melihat laki-laki yang berebut dasi dengan nya ini. Padahal sebelum nya Jace adalah bocah sembilan tahun yang sangat dewasa yang sangat jarang adu urat dengan orang lain. Tidak sama dengan Jazzy yang kerja nya memang suka mencari keributan.
Aero melihat ke arah dasi itu, dan melihat nominal yang melekat di dasai tersebut. Aero tersenyum dan berkata, "Baiklah, kalau kau sanggup membayar baju ini dua kali lipat dari harga ini, maka baju ini milik mu! "Tantang Aero pada Jazzy.
" Hei, kamu kemari!" Panggil Jazzy, sombong, pada salah seorang pelayan toko.
"Aku ambil dasi ini. Dan aku bayar lima kali lipat dari harga aslinya!" Ucap Jazzy dengan menekankan kata lima kali lipat pada pelayan ini sambil melihat remeh pada Aero dan menyerahkan kartu tanpa batas pemberian kakeknya pada si pelayan.
Vicky menelan salivanya melihat kesombongan bocah itu, yang sudah menyebabkan tuan Aero harus menanggung malu karena salah perhitungan terhadap lawan barunya ini. "Seperti nya rivalmu telah lahir, tuan! Dan sayang nya bukan hanya satu! Tapi dua! Dimasa lalu kau pasti banyak sekali berbuat salah sampai berhadapan dengan dua setan cilik ini." Gumam Vicky, dalam hati.
Aero melihat lekat bocah yang sedang tersenyum sombong pada nya saat ini. Tidak ada kata-kata lagi yang keluar dari mulut Aero untuk bocah ini.
"Vicky, ayo kita pergi."Ucap Aero, kesal dan meninggalkan bocah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Puspita Sari
wkwkwk.....emang enak dipermaluin sama anak sendiri hahhaha
2023-11-16
0
Gini Antika
😄😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣
2023-11-13
0
𝖒𝖔𝖓🆁🅰🅹🅰❀∂я💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
,🤣🤪🤪🤪🤣
2023-06-30
0