#20

“Kau kenapa lagi Aero!” Zee melambai-lambaikan tangan nya ke depan wajah Aero yang sedang menatap kosong entah kemana.

Aero tidak menjawab. Hanya hembusan nafas kasar yang keluar dari mulutnya. Tapi bagi Zee hal itu sudah lebih dari cukup menjelaskan apa yang sedang terjadi.

“Sudah ku duga......” imbuh Zee, menepuk pelan pundak Aero. “Tidak mungkin akan semudah itu dia melupakan segala nya dan menerima mu kembali Aero. Sedari awal aku sudah tahu kalau perjuangan mu akan panjang. Bersabar lah dan terus lah berjuang.” Zee memberi semangat pada sahabatnya.

"Apa ini ku tidak semudah yang kau bayangkan Zee." Aero memberikan surat gugatan cerai yang Rea berikan pada nya tadi, usai mereka bicara empat mata.

“Surat gugatan cerai?” Mata Zee sampai terbelalak saat melihat surat cinta yang Rea berikan pada Aero.

Aero langsung menghela nafas berat. Dia sudah kehabisan kata-kata saat ini. Apalagi saat dia teringat apa yang Rea katakan tadi. “Seperti nya sudah tidak ada harapan bagi ku untuk bersama nya lagi Zee.”ucap Aero terlihat sangat putus asa.

“Hei! Sejak kapan seorang Aero Wijaksono yang aku kenal selembek ini? Ini tidak seperti diri mu yang biasa nya Aero.”

Aero menggeleng pelan kemudian berkata, “Aku sudah sangat terlambat Zee. Rasa sakit nya sudah terlalu mengakar pada ku. Selain itu, Rea sudah akan bertunangan dengan pria yang bernama Daniel Isa yang kau ajak pergi tadi.” Aero terlihat sangat putus asa.

“Apa kau tidak akan memperjuangkan nya Aero?”

“Bukan nya aku tidak mau, tapi aku cukup tahu diri untuk tidak menyakiti nya lagi Zee. Kalau memang itu yang akan membuat diri nya bahagia maka aku akan merela kan nya meraih kebahagiannya.” Aero langsung menghela nafas setelah mengatakan hal berat itu.

“Aku tidak menyangka kau akan menyerah secepat ini. Aku kira sepuluh tahun kepergian Rea mampu menyadarkan mu betapa kau mencintai nya. Tapi seperti nya aku salah memahami hati mu sobat.”

“Jangan kan kau, aku pun masih belum dapat memahami hati ku. Aku sakit saat dia menolak ku Zee. Tapi aku pun berpikir, kalau segini saja aku sudah merasa sakit hati apalagi Rea! Dua tahun aku berumah tangga dengan nya tapi tidak ada satu kali pun kata cinta yang keluar dari mulut ku untuk nya. Sepuluh tahun aku membiarkan nya menyembuhkan sendiri luka yang aku berikan pada nya. Kurang egois apa diri ku, harus kah aku tambahkan lagi luka di hati nya?” Aero menatap sahabat nya itu dengan tatapan sejuta sesal, “dia bahkan berkata dia adalah tulang rusuk yang salah untuk ku. Saat aku mendengarkan perkataan nya tentang tulang rusuk itu, disini zee! Disini! Rasa nya sangat hancur.” Ucap Aero sambil memukul-mukul dada nya sendiri.

Aero menarik nafas dalam-dalam sebelum ia melanjutkan lagi kata-kata nya. “Cukup dua belas tahun ini aku menjadi pria paling brengsek dala hidup nya. Aku tidak ingin menorehkan luka lebih dalam lagi.” Aero pun terdiam.

“Apa itu arti nya kau akan menanda tangani surat ini?” Zee melemparkan surat itu ke atas meja.

“Ya. Mungkin ini adalah ha terbaik bagi kami berdua.” Ucap nya dengan wajah pasrah.

“Lemah kau Aero.” Kompor Zee.

"Mungkin kau benar. Aku memang pecundang Zee." Aero mengusap kasar wajah nya.

Terpopuler

Comments

Marlina Palembang

Marlina Palembang

harusny kamu semangat buat dapetin hatinya rea lg.eh tauny kamu nyerah gtu aj.betul kata Zee kamu lemah l..e..m..a..h..

2023-02-09

1

Ketawang

Ketawang

nikmati rasanya sakit hati bang aero

2023-01-09

2

Nia Kurniawati

Nia Kurniawati

dari dulu kamu memang pecundang Aero gak punya pendirian

2022-12-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!