Usai menutup pintu kamar itu Aero menarik nafas nya dalam-dalam. Menenangkan diri nya dari semua kekacauan yang terjadi. Aero menoleh ke arah telapak tangan nya yang telah menampar wajah Rea. Telapak tangan itu terlihat gemetar seolah menyesal dengan apa yang telah Aero lakukan.”Seharusnya aku bisa menahan diri ku! Kenapa aku jadi menampar Rea! Sia*al! Padahal aku yang bersalah!” ucap Aero penuh sesal.
Aero mungkin memang tidak mencintai Rea sebab hati Aero masih di kuasai oleh rasa cinta tak berkesudahan nya pada mantan pacar nya yang meninggalkannya demi menikahi pria lain.
Tapi Aero juga tidak membenci Rea. Aero pun sudah berjanji pada mendiang kakek nya kalau apapun yang terjadi Aero tidak akan menceraikan Rea. Aero cinta atau tidak cinta pada Rea, Aero akan tetap bersama Rea.
"Apa dia sedang berada di kamar tamu sekarang?"
Aero kemudian menatap kamar tamu yang berada depan kamar nya.
"Rea pasti sedang menangis di sana." Aero menatap lurus ke arah kamar itu. Sejujurnya, hati nya ingin sekali mengetuk pintu kamar itu.
Hanya saja saat ini keadaan mereka berdua sedang sama-sama kacau.
Aero kacau karena dijebak oleh ibu kandung nya sendiri dan tadi sempat lepas kendali menampar Rea karena memang kedatangan Rea membuat pelepasan Aero pada Risa tidak sempurna. Sehingga meninggalkan rasa sakit di kepala Aero. Bagaimana pun Aero sedang menuju puncak kenikmatan nya, dan ritual itu terganggung oleh teriakan Rea.
Mungkin terdengar sangat tidak berOTAk tapi memang begitu lah cara kerja hormon dalam tubuh manusia.
Disaat kenikmatan puncak nya tidak berhasil dia dapatkan dan Rea mengata- ngatai nya, menampar nya serta mengata-ngatai Risa- yang saat itu di mata Aero adalah korban sama seperti diri nya- membuat Aero gelap mata dan akhirnya menampar Rea dengan tangan nya. Tangan yang seharus nya membelai wajah Rea.
Aero mengusap kasar wajah nya lalu berjalan menuju ruang kerja nya.
"Percuma ku mendatangi nya sekarang. Suasana hati nya pasti sedang tidak menentu. Aku akan menemui Rea besok pagi. Aku meminta maaf pada Rea dan menjelaskan semua nya pada Rea.”
Aero pun masuk ke ruang kerja nya dan mengunci diri di dalam sana.
Keesokan pagi nya..
“Kau sudah bangun sayang? Bagaimana tidur mu, nyenyak?” tanya Lidia cuek saat Aero keluar dari ruang kerja nya.
"Rea mana ma?" Tanya Aero dengan nada datar berusaha menekan amarah nya pada sang ibu.
Tapi bukan nya menjawab pertanyaan Aero, Lidia malah celingak celinguk melihat ke arah belakang Aero.
“Lho kok kamu dari ruang kerja? Risa mana? Mama sudah bersusah payah membuat kalian satu kamar kok kamu malah keluar dari ruang kerja mu.” lanjut wanita yang sudah bau tanah itu pada Putra nya, seolah dia tidak peduli kalau apa yang telah dia lakukan itu telah menghancurkan rumah tangga sang Putra.
"Jangan bilang kalau tadi malam kamu tidur di ruang kerja mu!" Lidia menatap tajam pada Aero. "Kamu dan Risa tidak bercinta semalam Aero?!! astaga! Mama sudah bersusah payah loh merencanakan semua itu!! jangan bilan kamu sudah buat usaha mama sia-sia!!" Bentak nya marah pada sang putra.
“Jadi benar mama yang sudah mengatur semua ini?” Sentak Aero geram dengan ucapan yang ibu yang secara tidak langsung otomatis terdengar sebagai pengakuan di telinga Aero.
Lidia melihat ke arah putra nya sebentar lalu lanjut menata sarapan di atas meja makan. “ Kenapa kamu menatap mama seperti itu Aero?! Memang nya salah ya apa yang mama lakukan itu? Mama itu hanya ingin punya cucu Aero! cucu!!!!! Dan istri mu yang itu mandul itu, dia tidak bisa memberikan mama cucu. Jadi apa salah nya kalau mama mengatur agar kau tidur dengan Risa." Lidia melirik pada putra nya sebentar.
"Ya...siapa tahu setelah ini Risa hamil anak mu!!" Lanjut nya sama sekali tidak merasa bersalah.
"Aero! dengarkan mama! Risa itu wanita baik-baik. Dia cantik dan yang paling penting, rahim nya subur! tidak karatan seperti rahim istri mu! Lagi pula kau kan menikah dengan si Rea – Rea itu karena surat wasiat kakek mu! Jadi kalau ada yang bersalah dalam hal ini maka itu adalah kakek mu yang sudah menjadi hantu. Sudah jadi hantu pun dia masih menyusahkan keluarga kita!!” gerutu Lidia sembari sibuk meletakkan ini itu di atas meja.
“Aku mencintai Rea ataupun tidak itu adalah urusan ku Ma! Mama seharus nya tidak perlu ikut campur ! dan untuk urusan anak, aku dan Rea sudah ke dokter! Dokter mengatakan tidak ada yang salah dengan rahim Rea! Rahim nya sehat. Ini semua hanya masalah waktu!” bentak Aero geram
Dahi Lidia langsung mengerut. Di hentakkan nya kotak tisu yang sedang dia pegang dengan sangat keras. Lidia menatap tajam putra kesayangan nya itu dengan wajah yang terlihat sangat marah.
“Masalah waktu kata mu! Kau itu sudah menikah hampir 2 tahun dengan wanita yatim piatu itu! Dua tahun Aero! Dan itu bukan waktu yang singkat! Anak teman-teman mama, sebulan nikah saja langsung hamil. Tapi istri sampai saat ini tidak juga hamil. Kalau bukan mandul apa lagi coba nama nya.” Dengus Lidia.
“Pagi tante,” Sapa Risa dengan suara lembut nya pada calon ibu mertua nya.
Wajah Lidia yang tadi nya mengeras seketika itu juga langsung berubah melunak saat Risa menyapa nya. “Loh..loh..loh! kok sudah bangun. Apa itu mu tidak sakit sayang? Seingat mama, Rea sampai tidak bangun dua hari dari atas tempat tidur setelah gituan sama Aero.” Lidia langsung menarikan kursi untuk calon menantu kesayangan nya.
“Sakit sih tante tapi aku tahan-tahanin aja. Gak enak kalau aku tiduuran lama di atas ranjang mas Aero dan Rea.” Ucap nya bak wanita baik-baik.
Lidia mengelus rambut Risa yang masih basah itu, lalu berkata,” itu kelak akan menjadi kamar mu dan Aero, kamu yang perlu canggung seperti itu. Seharusnya kamu tetap di kamar saja, mama baru saja akan mengirimkan sarapan untuk kamu-
“MA! Please!” seru Aero yang sudah tidak tahan dengan tingkah ibu nya yang dia nilai sudah sangat keterlaluan ini.
“Aero! Kamu sudah berani ya membentak mama??! Kamu lupa? Mama yang sudah mengandung kamu dengan susah payah! Mama ini hampir meninggal Aero saat akan melahirkan kamu! Sekarang hanya karena kamu sudah besar, kamu berani membentak mama!”
Aero langsung berdiri. Lama-lama berdebat dengan sang ibu bisa membuat nya lepas kendali.
“Mau kemana kamu Aero?”
***
Yul bunda.. sama sama yuk bunda.. kita santet ini mamak nya si Aero... Yuk bunda yuk...yuk🔪🔪🔪🪚🪚🪚⚔️⚔️⚔️⚔️⚔️💣💣💣💣💣💣💣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nurjannah Rajja
Mama setan...
2023-12-08
2
Sulati Cus
klu anak mu yg ternyata mandul gmn 😂
2023-10-29
1
Sulati Cus
ternyata rubah berbulu kelinci ttp suami jg mencari pembenaran sendiri.
2023-10-29
1