“Mulut mu tidak berubah sama sekali!” ucap Aero.
“Hehe.. kau mau mulut ku berubah seperti apa? Seperti cu phat kai?” lawak Zee meleset.
“Cu Phat Kai itu yang menjadi khas nya adalah hidung babi nya. Bukan mulut nya tuan Zayden Hardata. Mohon lebih fokus lagi.” Dengus Aero yang kadang-kadang berpikir bagaimana jadi nya jika orang -orang yang dari luar melihat Zee sebagai seorang pengusaha handal tapi ternyata di dalam nya masih terdapat sisi dodol nya.
“Hmm... maaf! Soal aku tidak jadi ikut cari kitab ke barat bersama mu!” Lanjut Zee dengan guyon bapak-bapak nya.
“Ya Tuhan, lama kelamaan Zee akan mengeluarkan semua guyonan bapak-bapak nya.” Seru Aero dalam hati.
“ Begini saja Zee, kau ajak Daniel pergi sarapan tapi kau tidak perlu sarapan. Atau kau ajak di ke angkasa juga boleh asalkan dia menjauh dari aku dan Rea. Aku butuh waktu untuk bicara berdua dengan Rea.” ujar Aero yang walaupun kedengaran nya bercanda tapi percaya lah itu serius.
“Baiklah. Karena aku sedang berbaik hati hari ini, dengan senang hati aku akan menjauhkan pria yang bernama Daniel Isa itu dari istri mu, Rea.” ucap Zee pada akhir nya.
*
*
*
*
*
*
“Dia? Apa yang dia lakukan di perusahaan ini?” Nafas Rea terasa sesak, dada nya berdebar tidak karuan, darah nya serasa berhenti mengalir. Semua hal yang membuat Rea mati saat itu juga datang bersamaan menghampiri Rea. Dan tanpa Rea sadari kaki Rea melangkah pelan ke belakang. Mau lari, tapi Rea masih berharap Aero lupa dengan diri nya secara mereka sudah sepuluh tahun tidak bertemu.
“Kalau begitu bagaimana kita pergi sekarang tuan Daniel? Aku udah sangat lapar.” Ucap Zee, yang langsung merangkul Daniel supaya Daniel tidak dapat melihat Rea yang saat ini sedang tidak baik- baik saja di sebelah.
“Eh Naira gimana?” tanya Daniel yang mau melihat Rea ke belakang tapi langsung di alihkan oleh Zee wajah nya untuk melihat lurus ke depan lagi.
“Dia aman bersama teman ku! Kau tidak perlu khawatir.” Ucap Zee.
“Kebetulan ruangan mereka sama. Teman ku itu juga seorang penanggung jawab sama seperti Naira. Sudah! Kau tidak perlu khawatir!” Zee menyeret Daniel untuk turun menggunakan lift khusus di rektur.
Setelah Zee dan Daniel pergi, Rea dan Aero masih berada di tempat mereka berbincang tadi.
Aero menatap Rea tanpa berkata-kata. Lidah nya terasa kelu dan otak nya masih sedang menyaring, apa yang sebaiknya dia ucapkan saat ini pada Rea, secara mereka sudah tidak bertemu selama lebih kurang sepuluh tahun.
“Apa kalimat perdana yang sebaiknya aku katakan pada nya, setelah sepuluh tahun kami tidak bertemu? Harus kah aku menyapa nya dengan menanyakan kabar nya, seperti bertanya apakah kabar Rea?” Pikir Aero dalam.
“ Hmmm bagaimana kalau dia menjawab yang menohok like- menurut mu kabar wanita yang tersakiti dan terzolimi selama sepuluh tahun ini seperti apa? baik-baik saja?” Aero langsung menelan saliva.
“Tidak-tidak!! Aku tidak boleh menanyakan hal itu pada Rea. Cari penyakit sendiri itu nama nya.” Wanti-wanti Aeroa pada dirinya sendiri.
Aero masih menatap Rea. Sedang kan Rea yang di tatap seperti itu oleh Aero semakin tidak tenang hati nya. Dia takut kalau pertemuan nya dengan Aero yang mendadak ini, bisa saja karena Aero telah mengetahui mengenai si kembar. Rea takut Aero datang khusus mengambil putra dan putri nya itu. Secara kan Rea tidak mendengar apa yang di katakan oleh Zee ke Daniel tadi, kalau Aeroj juga ada penanggung jawab proyek rekanan nya Zee.
“Tidak! Aku tidak akan membiarkan dia untuk mengambil hak asuh Jace dan Jazzy!” ujar Rea dalam hati dengan tatapan was-was yang di arahkan ke Aero.
☘️☘️☘️
Ayoo cepetan bicara? Kak Upe capek nih pegang kamera....mana sutradara nya belum bilang cut lagi🤭🤭🤭
Maaf kak Upe mulai ngehalu jadi asisten sutradara.
Ayo akak...bantu tebar kembang dimana-mana🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nia Kurniawati
pura pura gak kenal aja rea
2022-12-06
3
Hany
siap q bantu kak,like,komen,tebar bunga dan vote jg tentunya 🥰🥰🥰
2022-11-26
3
khoyroni Aszriel
gregetannn
2022-11-14
2