#8

" Mom!!" Panggil Jazzy, pada ibunya yang terlihat cemas menunggu kedatangannya.

"Kenapa lama sekali Jazzy!" Seru Rea, cemas memandangi Jazzy dan Jace yang baru saja datang dengan masing-masing satu bingkisan di tangan mereka.

"Kami sedikit bingung memilihnya tadi mom, ada banyak sekali dasi yang bagus." Jawab Jazzy, bohong. Dia tidak ingin ibu nya tahu kalau tadi dia habis berebut dasi dengan seorang paman yang bersikap kekanak-kanakan.

"Jadi ini pilihan kalian? Sini biar mom bayar." Rea menarik bungkusan di tangan Jazzy dan Jace.

"No, mom! Ini sudah kami bayar. Iya kan Jace?" Jazzy menyikut lengan Jace yang berdiri di samping nya.

“Benar mom! Ini sudah kami bayar.” Timpal Jace.

Rea hanya bisa bengong, lalu pergi ke kasir membayar kemeja pilihannnya. "Dari mana anak – anak itu dapat uang untuk membayar benda-benda yang mereka beli itu." Gumamnya, lalu mengeluarkan kan kartu tanpa batasnya

Rea mengejar Jazzy dan Jace yang telah menunggu nya di pintu toko.

"Dari mana uang untuk membayar semua itu, Jazzy?" Tanya Rea, heren Jazzy dan Jace memiliki uang

"Yang kami beli tidak mahal, mom! Dan uang tabungan ku di tambah dengan uang tabungan Jace cukup kok untuk membayar nya. Bukan nya mommy pernah mengatakan kalau pemberian itu tidak dinilai dari harganya tapi dari niatan si pemberi. Ikhlas gak dia memberi nya. " Jelas Jazzy panjang kali lebar dan terdengar sangat bijak di telingan Rea.

Tapi sesungguh nya hanya dia, Jace dan si paman serta mbak-mbak kasir lah yang tahu betapa mahalnya dasi itu.

Rea menatap penuh kebahagiaan pada putra putri nya. Dia bersyukur, kedua buah hati nya paham akan nilai dari sebuah pemberian.

Syukur lah Rea tidak berada disana tadi ketika putranya dan Aero sedang adu argumen dan saling menunjukan keangkuhan mereka.

Sementara di parkiran mall itu, terlihat Vicky yang sedang mengejar bos nya yang sedang berjalan cepat.

"Tuan?? "Panggil Vicky, pada tuan Aero yang berjalan cepat menuju mobil.

" Kenapa kau marah sekali, tuan!Padahal hanya bocil- bocil saja, kau jadi emosi seperti ini."Ujar Vicky, dalam hati.

"Vicky!! Kenapa jalan mu lambat sekali! Apa kau sedang latihan menjadi siput?!!" Teriak Aero karena merasa jalan nya Vicky sangat lamban hari ini.

"Tuan, kenapa kau sensi sekali? Apakah karena bocah kembaryang bernama Jazzy dan Jace tadi berhasil mengalahkan mu?" Ledek Vicky, tapi tentu saja dengan hati-hati. Walaupun dia senang melihat Aero yang kesal karena bocah kecil tadi tapi dia tidak boleh membiarkan mulut menjadi penghantar diri nya menjadi pengangguran.

"Apa kau berencana mengganti tuan mu, Vicky?" Ancam Aero dengan wajah kesal yang tidak dapat di tutupi nya.

"Kau pasti bercandakan, tuan? Mana ada aku punya niatan seperti itu tuan?!!" Vicky melirik tuannya dan membuka kan pintu mobil untuk tuannya.

"Kalau kau masih membahas soal dua bocil sombong itu lagi, aku akan pastikan kau akan segera membuat surat pengunduran diri mu!” Usai mengatakan itu, Aero masuk dan duduk sambil menyilangkan kakinya.

Vicky pun segera masuk dan menghidupkan mobil itu. Niatnya untuk menggoda tuannya surut, setelah mendengar ancaman Aero. "Kau sungguh galak, tuan Aero!" Sungutnya dalam hati.

"Berhenti mengatai ku,Vicky! Cepat hantarkan aku pulang ke perusahaan ku." Perintah Aero, dan menutup matanya. Dia ingin merilekJazzyn pikirannya sejenak.

"Bagaimana dia tahu aku sedang mengatainya? Ujar Vicky Pelan.

" Aku mendengar pikiran mu berbisik, Vicky!" Seru Aero, dengan wajah cuek nya.

"Oo..Iya,Tuan." Vicky pun mengemudi kan mobil ke perusahaan, tempat dia bekerja selama delapan tahun ini sebagai asisten merangkap sekertaris pribadi nya Aero.

Aero memang sudah lama menjalankan bisnis ini. Tapi ini bukan bisnis turun temurun dari keluarga Aero. Setahu Vicky, keluarga Aero bergerak di bisnis real estet sedangkan saat ini Aero bergerak di bidang fashion busana mengikuti jejak seorang pengusaha sukses sebelumnya yakni Zayden Hardata.

Tapi mungkin hanya karena mengidolakan seorang Zayden Hardata membuat Aero meninggalkan perusahan keluarga nya? Dan membangun sebuah kerajaan bisnis nya sendiri selama sepuluh tahun ini?

Sepengetahuan Vicky, selain meninggalkan perusahaan keluarga nya yang kini di kelola oleh ibu nya Aero langsung, Aero juga meninggalkan mansion milik keluarga nya.

Memang ada desas desus yang berkembang kalau Aero meninggalkan keluarga nya karena dia muak dengan pernikahannya yang memang sedari awal adalah pernikahan yang di paksakan. Dimana sebenarnya Aero telah memiliki seorang pujaan hati sendiri yang berprofesi sebagai seorang model yang bernama Sandra. Dan ini pula lah (menurut desus desus) yang mengakibatkan rumah tangga Aero karam dan Aero sengaja membangun sebuah bisnis fashion untuk menggait sang cinta sejati. INI KATA LAMBE-LAMBE.

.

Sesampainya di perusahaan Aero.

“Kenapa kau tidak menghadiri acara di perusahaan ku tadi, Aero?” tanya Zee pada rekan bisnis nya itu. Zee memang sengaja menyempatkan diri untuk mendatangi perusahaan Aero karena hal ini.

“Aku sedang ada urusan penting, Zee. Maaf.” Jawab Aero, singkat.

“Urusan kecil ngemall dan berbelanja maksud mu?” tembak Zee langsung. Zee menyilangkan kaki nya dan meminum teh yang di sajikan untuk nya.

“Ck.. sejak kapan kau mengikuti ku?”

“Sejak kau sengaja tidak datang ke acara ku untuk menghindari mantan pacar mu. Aku benarkan?”

“Aku sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan wanita yang bernama Sandra itu. Jangan sebut-sebut nama dia lagi.” Ujar Aero yang kini sudah duduk di depan Zee dan ikut menikmati teh bersama Zee.

“Kalau benar begitu kau harus jelaskan ke dia! Kau tahu dia setiap saat menelpon Raya istri ku menanyakan tentang mu! Apa dia kira Raya itu asisten mu sehingga tahu semua nya tentang mu! mantan pacar mu itu sangat terobsesi dengan mu Aero, jadi tegas lah sebagai seorang pria, biar dia menjauh!” nasehat Zee.

“Maafkan aku soal itu Zee. Aku sungguh merasa tidak enak pada Raya yang sedang hamil malah di sibuk kan oleh Sandra. Tapi saat ini aku sedang tidak ingin berurusan dengan wanita mana pun! Mau itu Sandra atau pun Risa. Aku ingin hidup membujang saja.” Tukas Aero dengan wajah jemu nya.

“Termasuk Rea.” Ujar Zee sambil menunggu ekspresi apa yang muncul di wajah Aero saat diri nya menyebutkan nama Rea.

Zee yang notabene adalah rekan kerja yang paling dengan Aero saat ini, tentu saja tahu apa yang sebenarnya Aero sembunyikan jauh di dalam hati Aero.

Sepuluh tahun ini Aero seperti orang gila mencari istri nya yang melarikan diri dari nya pasca insiden ranjang rancangan ibu nya sendiri itu.

Terpopuler

Comments

Gini Antika

Gini Antika

lambe lambe nyeplossss....

2023-11-13

0

tris tanto

tris tanto

emang muka tuch bocah gk ada mirip2nya gtyu m bkpnya atau setidaknya ada getaran aneh gtyu kalo sedarah

2022-12-10

7

Weny Yuniestin

Weny Yuniestin

dasar zeee😄😄

2022-12-01

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!