Sungguh berat, kehidupan mu pangeran, hidup yang selalu dibanding bandingkan seperti itu oleh orang tua sendiri
Melihat gadis itu terdiam, Yu Lan pun memegang pundaknya "Apa yang sedang kau pikirkan Na Na?"
Dan itu membuat Na Na tersentak kaget
"Ti- tidak tuan, aku hanya berpikir jika hidup di istana sangat enak" sambil menatap Yu Lan
"Kau tahu, kata orang hidup di istana adalah sebuah impian, walaupun hanya seorang pelayan saja"
"Begitu kah?"
Na Na mengangguk "Benar tuan, meskipun aku berada di sini, tapi aku terkadang aku juga pergi ke desa untuk membeli bahan makanan. Nah saat itu aku mendengar pembicaraan para gadis gadis disana kalau mereka ingin hidup di istana"
Flashback
Saat itu kebetulan nenek Kwan meminta Na Na untuk membeli bahan makanan ke desa.
"Na Na, apa kau tidak ingin sesekali makan yang enak, nenek saja bosan setiap hari kita harus memakan makanan ubi ubian, kalau pun ada beras cuma sedikit"
Mendengar itu, Na Na tersenyum "Aku sih biasa saja nek, nama nya juga hidup sederhana ya memang harus begini nek"
Nenek Kwan pun cemberut namun tidak lama tiba-tiba berubah menjadi sosok wanita yang sangat cantik.
...Permaisuri Shin Tang...
"Tapi Tea Na, Ibunda sudah lama tidak makan makanan enak". Sambil menghampiri Tea Na
Ya nenek Kwan adalah nenek Na Na yang ternyata adalah permaisuri Shin Tang yang menyamar dan Na Na adalah Tea Na putri mahkota kerajaan Rubah.
"Astaga Ibunda, kita bisa saja melakukan sihir, tapi itu menyalahi aturan dunia manusia, apa kau ingat apa yang dikatakan oleh ayahanda
Flashback ( Sebelum ke dunia manusia )
"Aku ingin turun ke dunia manusia, dan ingin membantunya ayahanda" ucap Tea Na tiba tiba
Mendengar ucapan sang anak sang raja Gou pun terkejut
"Nak kau tahu apa yang kau katakan, jika kau merubah diri mu menjadi manusia, maka kau akan di larang menggunakan kekuatan sihir, sayang"
"Aku tahu ayahanda, tapi dengan begitu aku akan lebih mudah membantu pangeran Yu Lan" ucap sang putri
"Tapi nak hidup sebagai manusia sangat lah sulit dan juga sangat berbahaya, Ibunda dengar kalau kita sampai ketahuan oleh manusia jika kita adalah siluman rubah, maka..." ucapan Shin Tang terhenti karena tidak sanggup membayangkan harus kehilangan putri satu satunya yang paling ia sayangi.
"Ibunda kita bukan hanya siluman, tapi kita adalah dewa rubah, ya memang benar siluman sangat di benci oleh manusia, tapi Ibunda jika kita berbuat baik pada mereka. Aku yakin mereka tidak akan membenci kita"
Mendengar itu sang Shin Tang masih khawatir dengan sang putri
Tea Na pun menghampiri sang ayah dan ia pun berlutut
"Ayahanda, aku mohon izinkan aku turun ke bumi, aku janji jika aku tidak bisa membuat pemuda itu tersenyum maka aku akan kembali dan siap menerima laki laki yang ayah dan ibu pilih. Tetapi jika aku mampu membuat nya tersenyum dan kami saling mencintai jangan pernah halangi kami untuk bersatu"
Melihat keyakinan sang putri, raja Gou pun mengizinkannya
"Baiklah, jika kau yakin bisa membuat pemuda manusia itu tersenyum, apa lagi bisa menyukai mu dengan penampilan mu yang sangat berbeda"
"Maksud ayahanda?" tanya gadis itu tidak mengerti
Raja Gou tersenyum "Nak, kau tahu di dunia ini entah itu manusia, siluman maupun dewa menyukai sesamanya pasti melihat dari penampilan paras kan?"
Tea Na mengangguk sebagai jawabannya
Sang raja melanjutkan ucapannya
"Aku ingin kau menilai pemuda yang kau sukai itu dari dia menatap mu, bagaimana jika pemuda itu, bila saat bertemu dengan penampilan sederhana. Apakah dia jatuh hati pada mu atau dia malah menghinamu. Kita bisa nilai dari sana" jelas sang ayah.
Benar apa yang dikatakan oleh ayahanda aku harus bisa, melihat jika pemuda itu menyukai ku atau tidak, dan jika ia memang benar menyukai karena aku cantik atau dia memang tulus mencintai ku
Tidak lama kemudian
"Baiklah ayahanda aku akan turun ke dunia manusia dengan wujud yang sangat sederhana, sesuai dengan saran mu"
"Ibunda, ayahanda Tea Na mohon pamit, doa kan Tea Na baik baik saja di dunia. manusia"
Shin Tang melepaskan sang anak dengan setengah hati karena kenapa, ia dan Tea Na belum pernah terpisahkan.
"Nak jaga diri mu baik baik, ingat ini kau tidak boleh menggunakan kekuatan mu saat berada di dunia manusia" ucap sang ayah
Tea Na mengangguk "Aku mengerti ayahanda"
"Namun, kau bisa menggunakan kekuatan mu saat dalam keadaan darurat. Apa kau mengerti?"
"Yaa ayahanda aku mengerti"
Setelah mengatakan itu Tea Na pun menghilang
Shin Tang pun menatap sedih kepergian sang putri
dan itu membuat sang raja pun menepuk pundak sang permaisuri
"istri ku, jangan bersedih, putri kita sudah mengambil keputusannya untuk mencoba berada di dunia manusia, lagi pula ia menyukai pemuda itu, apa kau tidak ingin merestui nya?"
"Bukan begitu yang mulia, aku" sang permaisuri menjeda ucapannya
Sambil menatap mata sang raja Shin Tang pun mengutarakan perasaannya
"Kau tahu aku tidak pernah berpisah dengan Tea Na, apa kau tega memisahkan seorang ibu dari anaknya"
Raja Gou pun menggeleng "Aku tidak berniat, memisahkan mu dengan anak kita permaisuri, aku hanya memberikan kebebasan pada anak kita untuk memilih laki laki yang ia inginkan"
"Tapi suamiku, kau tahu pemuda yang dipilih Tea Na adalah manusia, aku takut jika pemuda itu hanya..." ucapnya terputus.
"Ya aku tahu kekhawatiran mu permaisuri ku, maka dari itu aku meminta Tea Na untuk menyamar sebagai wanita sederhana agar saat mereka bertemu kita bisa melihat pemuda itu tulus atau tidak"
sambil memeluk sang istri raja Gou pun berkata
"Kau tidak perlu khawatir sayang"
Tea Na pun akhirnya sampai di dunia manusia, ia pun berjalan sambil memandang takjub tempat ia pijaki sekarang
"Wah, ini ya dunia manusia" sambil berjalan jalan ia pun berpapasan dengan seorang manusia yang menatapnya aneh
Tea Na pun bingung saat ditatap seperti itu, ia pun berinisiatif bertanya pada manusia itu
"Hei, kenapa kau menatap ku begitu?"
Orang itu menjawab "Kau, apakah kau putri bangsawan? Jika kau putri bangsawan, kalangan bangsawan mana? Kenapa aku baru melihat mu nona?" tanya nya beruntun
Tea Na pun menatap penampilan nya dan sambil tertawa canggung "Ah, aku bukan putri bangsawan, aku hanyalah rakyat jelata tuan"
Orang itu tertawa mendengar penjelasan Tea Na
"Hahaha, mana mungkin dengan penampilan seperti ini kau bukan putri bangsawan nona, kau jangan bercanda" ucapnya tidak percaya
Tea Na yang mendengar itu menggeleng pelan ternyata benar apa yang dikatakan oleh ayahanda kebanyakan manusia memang menilai dari penampilan
"Jika anda tidak percaya tak apa, aku juga tidak akan memaksa, yang jelas aku bukan putri bangsawan, aku tadi habis dari pesta hahaha ya pesta" ucap gadis itu berbohong.
"Ya sudah aku mau pulang dulu tuan, selamat tinggal" setelah mengatakan itu Tea Na pun. pergi.
Memang benar saat Tea Na turun ke dunia manusia ia menggunakan pakaian yang sangat indah pakaian khas kerajaan tentu saja orang orang melihatnya di kira puteri bangsawan
...
...
...Pakaian yang dikenakan Tea Na...
Saat ini Tea Na pun berjalan cepat untuk menghindari manusia manusia yang menatapnya. aneh
"Astaga kenapa aku lupa merubah penampilan ku, pantas saja manusia manusia itu menatap ku aneh, tapi tak apa setidaknya aku tidak berubah menjadi rubah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Next kk
2022-11-10
5
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
lanjuttttyynnn 😁😁😁
2022-10-30
1
𝗩⃝🌟❥一℘ґїcїℓℓ_ Off🍇🍆
tetap semangat thoR
2022-10-30
0