Mendengar ucapan itu Yu Lan pun berbalik dan menatap Incaru "Lalu, aku harus apa haah? Apa aku diam saja saat dia memperlakukan aku seperti itu! Heeh putra mahkota! Asal kau tahu saja aku sudah muak dengan sikapnya dan aku juga sudah muak dengan mu! Kau itu hanya berpura pura baik kan putra mahkota"
Mendengar itu Incaru terkejut "YU LAN!
"Apa!!, lihat, kau juga sama seperti nya kan, sama sama suka membentak ku!" ucapnya yang masih mempertahankan intonasi bicaranya
"Yu Lan, aku tidak bermaksud membentak mu adikku, aku hanya memohon padamu untuk..." ucapnya terputus saat
"Lebih baik anda keluar, yang mulia putra mahkota, aku tidak ingin ingin di ganggu oleh mu dan oleh siapapun" ucapnya datar
"Tapi Yu Lan" namun sang adik "Keluar lah!" ucapnya sekali lagi
Mau tidak mau Incaru pun beranjak dari kamar Yu Lan dan meninggalkan sang adik seorang diri
Sepeninggalan Incaru Yu Lan pun mengingat apa yang diucapkan sang kakak padanya
Mengerti dia bilang, siapa yang harus dimengerti di sini Incaru? Jelas jelas ayahanda sangat menyayangi mu, dibandingkan aku yang juga putra nya. Kau meminta ku untuk mengerti, sedangkan dia tidak mau mengerti perasaan ku. Bilang saja kau ingin membela nya kan. Kau berpura pura sedih agar aku bersimpati hih! Aku malah semakin muak melihat kalian! ucapnya dalam hati.
Sambil menatap pintu kamar yang dimana Incaru keluar ia pun berkata "Jangan salahkan aku sangat membenci pria yang kau panggil ayah itu Incaru! Dan aku juga sangat membenci mu kakak"
Malam pun mulai larut Yu Lan pun kini masih termenung di depan jendela. Rasa sakit dihatinya semakin menjadi dikala tidak ada satu orang pun di istana ini yang membelanya.
Karena rasa sakit hatinya kepada sang ayahanda maupun sang kakak yang sudah tidak termaafkan.
Ia pun berniat untuk menyudahi semua dengan meninggalkan istana yang selama ini sudah menjadi neraka untuk nya.
Yu Lan pun bersiap siap sambil berkata
"Untuk apa aku di sini jika aku hanya di sia siakan oleh ayah yang hanya menyayangi kakak ku saja" sambil menatap foto kedua orang tuanya dengan getir.
Yu Lan pun bergegas menuju luar istana namun seseorang memergoki nya
Yang mulia anda mau kemana?" tanya orang itu
"Aku harus pergi" ucap sang pangeran datar
Mendengar itu orang yang tidak lain adalah Harda pun terkejut "Malam malam seperti ini yang mulia?"
Tanpa menjawab Yu Lan pun bergegas. namun
"Yang mulia, boleh kah hamba menemani anda?" ucapnya tiba tiba
Mendengar itu Yu Lan terkejut "Apa yang kau katakan Harda? Kau tidak bisa ikut dengan ku!" ucap sang pangeran.
"Saya mohon yang mulia, saya ingin menemani anda" pintanya lagi sambil berlutut
Yu Lan yang tadinya ingin pergi sendiri kini harus berdua dengan dengan Harda yang notabene adalah seorang pengawal.dan juga sudah menjadi sahabat pada akhirnya Yu Lan pun mengangguk
"Baiklah"
Mendengar itu Harda pun tersenyum "Terima kasih yang mulia terima kasih" ucapnya
Yu Lan pun meminta Harda untuk berdiri
"Berdirilah"
Harda pun berdiri sambil menatap Yu Lan
"Ayo kita pergi". sambil berjalan dengan agak cepat
Harda mengangguk
Mereka berdua langsung pergi dari istana saat itu mereka saling mengawasi sekitar kalau kalau ada yang mengawasi mereka berdua kabur.
Saat dirasa sepi dan tidak ada siapapun merasa berdua lari menuju gerbang istana. Tanpa mereka tahu ada beberapa mata mata mengikut mereka.
Saat merasa sudah jauh Yu Lan dan Harda pun memelankan langkah mereka
"Seperti nya sudah aman yang mulia"
"Hn, semoga saja" tidak lama Yu Lan merasakan ada yang mengikuti nya
"Ada apa yang mulia" tanya Harda
"Seperti ada yang mengikuti kita"
Harda terkejut sambil menatap sekitar
"Siapa yang mengikuti kita yang mulia?"
Yu Lan menjawab dengan suara yang pelan
"Hn, aku tidak tahu. Yang pasti yang mengikuti kita lebih dari satu orang"
Memang benar tidak jauh dari mereka berdua pangeran Yu Lan dan pengawal Harda ada segerombolan orang
Namun tidak lama "KELUAR LAH!!"
Mendengar suara lantang dari sang pangeran segerombolan orang yang tadi berada dibalik pohon pohon pun keluar
"Apa mau kalian" tanya sang pangeran to the point.
Mendengar suara lantang dari sang pangeran segerombolan orang yang tadi berada dibalik pohon pohon pun keluar
"Apa mau kalian" tanya sang pangeran to the point
Ketua dari gerombolan itu pun menyeringai
"Insting anda memang sangat tajam yang mulia pangeran" pujinya
Mendengar pujian itu Yu Lan diam saja dengan tatapan tajam seseorang pun maju sambil berkata
"Pangeran, anda mau pergi kemana?"
Mendengar itu Yu Lan membuang muka "Bukan urusan mu!"
Orang itu tersenyum lalu berkata "Pangeran lebih baik anda kembali ke istana"
Mendengar itu Yu Lan "Aku tidak mau. Kau mau apa haah! Menangkap ku, atau membunuh ku" tanyanya berani
Mendengar itu Darui pun menunduk "Hamba tidak akan melakukan itu yang mulia. Tapi pikiran lah ibu suri dan baginda raja. beliau sangat khawatir" jelasnya
Mendengar penjelasan sang jendral Yu Lan pun malah. tertawa
"Hahaha hahaha mereka, khawatir heh! itu tidak mungkin paman. Bukankah yang mereka khawatir adalah putra mahkota Incaru. Yang selalu di bangga kan nya itu heh!"
sambil menatap kearah sang paman ia berkata dengan tegas "Katakan pada raja mu. aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di istana mu lagi"
Setelah mengatakan itu Yu Lan pun pergi bersama Harda namun anak buah Darui langsung mengepung Yu Lan dan juga Harda
"Jadi kau mau menangkap ku?"
Sambil membungkuk Darui pun berkata
"Maafkan kami yang mulia kami terpaksa melakukan nya" setelah mengatakan itu terjadi lah pertarungan antara prajurit dengan Yu Lan.
Hampir setengah dari para gerombolan itu tumbang
saat itu Darui pun maju
"Yang mulia hamba mohon kembali lah" bujuknya
"Tidak! Katakan pada rajamu aku tidak mau!" saat itu Yu Lan pun mengarahkan pedangnya namun ternyata Harda lah yang maju pertempuran pun kembali terjadi.
Yu Lan mulai kuwalahan menghadapi pasukan yang dibawa Darui saat itu sebuah sabetan pedang mengenai dada Yu Lan dan membuat nya hampir tumbang
"Aakkkhh!!" pekik Yu Lan saat sebuah pedang mengenai dadanya. Darah mengucur deras dan untuk saja pakaian yang digunakan nya warna hitam jadi noda darah tidak terlalu kentara.
Harda yang melihat sang pangeran terluka parah pun langsung menghampiri dan sambil melawan para gerombolan itu ia pun berkata
"Yang mulia! anda harus lari dari sini!"
Mendengar itu Yu Lan langsung menatap Harda
"Lalu bagaimana dengan mu Harda" tanyanya sambil menghadapi musuh dengan pedangnya .
"Jangan pedulikan aku yang mulia!! Cepat! anda lari!"
Yu Lan pun berlari tunggang langgang dengan dada bersimbah darah
Ditempat lain seorang gadis sedang duduk santai disebuah dahan pohon gadis itu adalah seorang siluman rubah berwarna putih .
Sedangkan tidak jauh tempat siluman berada Yu Lan berjalan dengan sempoyongan dan akibat dari luka yang kini bersarang di dadanya maka ia pun tumbang disebuah semak semak dimana disana lah gadis itu berada
sreekk!!
bruukk!!
Gadis itu terkejut "Siapa itu. Apakah ada yang berani memasuki hutan ini" ucapnya pelan.
"To long to long a aku" ucapnya seseorang
Gadis siluman yang mendengar itu pun mencari asl muasal. Tidak lama gadis itu pun terkejut melihat seseorang bersimbah darah
"Astaga! apa yang terjadi! Tuan! Tuan! A apa yang terjadi pada mu" tanyanya
Yu Lan pun membuka matanya dan dilihatnya sesosok gadis cantik walaupun yang dilihatnya samar samar
"A a ku haah di kejar haah se se orang haaah" ucapnya dengan nafas terputus putus
Mendengar penuturan Yu Lan, gadis itu langsung memapah Yu Lan
"Bertahan lah tuan aku akan membawamu ke tempat ku"
Gadis itu pun mencoba memapah sang pangeran saat itu ia terkejut melihat pemuda yang ia temukan. pingsan tidak sadarkan diri
"Astaga! Tuan, tuan! anda tidak boleh mati!" ucapnya dengan suara yang agak keras namun Yu Lan tidak merespon panggilan gadis itu
"Tidak ada cara lain aku harus membawanya ke tempat nenek dengan cepat"
Setelah mengatakan itu gadis cantik berekor sembilan itu pun menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ
benar kt pepatah jodoh gk akan kemana🤭
2022-12-19
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
sip lah mantap di tolongin
2022-10-18
1