Incaru masih berusaha untuk melembutkan hati. sang adik, namun sepertinya percuma sang ayah sudah terlalu melukai hati Yu Mong Lan
Flashback
Saat ini kakak adik itu masih berada di taman belakang istana
"Yu Lan itu semua tidak benar, ayahanda dan ibunda sangat menyayangi mu" ucap Incaru
Dengan tatapan sinis pun Yu Lan berkata
"Bela saja terus! Kau itu memang kesayangan nya. Dan aku hanyalah pajangan untuk keluarga ini"
Setelah itu Yu Lan pun pergi meninggalkan Incaru yang menatap nya sendu.
Dilain tempat Raja Furkada sedang duduk di sebuah ruangan matanya menatap menerawang jauh seperti ada yang pria itu pikirkan.
Tiba tiba terdengar sebuah ketukan di depan pintu
Tok Tok
"Yang mulia bolehkah hamba masuk?" tanya orang itu dari luar
"Hn, masuklah"
Kreaatt
Orang itu pun masuk dan membungkuk hormat pada pria itu.
"Hormat hamba yang mulia"
Furkada mengangguk pelan
"Ada perlu apa kau kemari Darui" tanya sang raja datar.
Orang yang bernama Darui pun memberikan sebuah gulungan kepada Furkada
Furkada pun menerima gulungan itu sambil bertanya "Apa ini?"
"Itu adalah surat pengaduan rakyat yang ada di desa . Dikabarkan di landa kekeringan, yang mulia" jelas Darui.
Furkada pun membuka gulungan itu dan membacanya dengan teliti, setelah mengetahui isi dari surat gulungan itu. Ia pun ingin menugaskan seseorang untuk mengecek keadaan desa tersebut, tetapi sebelum ia menunjuk siapa yang cocok dalam melakukan tugas ini tiba tiba terdengar suara
Braakk!!
Suara dobrakan pintu terdengar keras dan pelakunya adalah
"Pangeran Yu Lan, apa yang kau lakukan di sini" tanya Furkada dengan setengah terkejut.
"Tanpa menjawab pertanyaan sebelum nya Yu Lan langsung berkata "Biar aku yang pergi!"
Mendengar itu Furkada terkejut, tahu dari mana anak itu masalah ini?
"Apa yang kau katakan pangeran, dari mana kau tahu masalah tersebut?" tanyanya lagi
Mendengar pertanyaan sang ayah yang menurut nya tidak penting Yu Lan pun berkata
"Biar aku saja yang memeriksa desa itu!" ucapnya tegas.
Karena sikap Yu Lan yang tidak ingin dibantah Furkada pun sebenarnya khawatir dengan terjun nya pangeran Yu Lan. Ia ingin putra mahkota lah yang menangani desa itu. Namun tanpa diduga ternyata Yu Lan lah yang mau terjun kesana.
"Tapi dia heran, kenapa putranya ingin terjun langsung untuk ikut ke sana?"
Sambil membuang muka Yu Lan pun menjawab "Bukan urusan mu. Di izinkan atau tidak?" tanyanya lagi.
Furkada pun menatap sang anak dengan tatapan sulit di artikan "Jika aku tidak mengijinkan mu. Apa kau mau mendengarkan ku? Tidak kan?" tanya sang ayah balik.
Yu Lan membuang muka lalu menjawab
"Kalau kau sudah tahu jawabannya mengapa kau tanya lagi"
Sang raja Furkada pun tidak bisa menghentikan kemauan sang bungsu
"Hn, baiklah kau ku izinkan. Tetapi kau harus di dampingi dengan beberapa pengawal" ucap sang raja tegas
"Terserah!" tanpa peduli dan memberi hormat pada sang ayah Yu Lan pun pergi meninggalkan tempat itu.
Sedangkan Furkada yang menatap kepergian Yu Lan dalam diam
Keesokan harinya istana sedang ramai ramainya karena hari ini adalah hari pelepasan pangeran Yu Lan untuk pertama kali.
Namun yang sangat terlihat sedih adalah sang ibu suri Ming Xi "Putra ku, ibu mohon jangan tinggalkan ibu nak hiks~"
Mendengar itu Yu Lan hanya diam sang ibu pun melanjutkan ucapannya
"Apakah ayahmu yang meminta mu pergi? hiks jika iya ibu akan mengajukan protes padanya" Ming Xi hendak pergi namun
"Tunggu Ibunda" suara Yu Lan pun terdengar dan langkah perempuan itu terhenti
"Bukan ayahanda yang meminta ku ibu, tapi aku sendiri lah yang ingin pergi!" Sambil menghampiri sang ibu
"Lagi pula aku hanya ingin mengunjungi rakyat saja jangan terlalu berlebihan begitu" ucapnya mencoba memberi pengertian
Sedangkan tidak jauh Incaru Lan tersenyum melihat sang ibu betapa menyayangi sang adik. Dia pun menghampiri Yu Lan
"Berhati hati lah adikku, karena di luar sana sangat berbahaya" ucap sang kakak
"Hn" itulah respon yang diberikan Yu Lan pada sang kakak yang menasehati nya
Furkada pun ikut melepaskan sang putra bungsu untuk pertama kali ke kepergiannya
"Berhati hatilah putra ku, ingat tugas mu hanya berkunjung didesa itu tidak lebih"
Diangguki oleh Incaru sedangkan Yu Lan mengangguk pelan dan kini mata sang raja beralih pada seorang pengawal yang dipercaya
"Dan kau jagalah putra ku, jangan sampai dia terluka sedikitpun!" pinta sang raja pada pengawal aka Kang Fa
"Baik lah yang mulia"
Setelah itu rombongan pangeran Yu Lan berangkat dengan mengendari kereta kuda dan Kang Fa menaiki kuda berwarna hitam
Tidak lama rombongan pun sampai di sebuah desa banyak orang menyambut ke datangan pangeran Yu Lan
"Wah, kita tidak menyangka kalau kerajaan mengutus putera nya untuk melihat kita rakyatnya
Yu Lan pun keluar dari kereta kuda, ia pun berjalan menyusuri rumah rumah warga dengan menunggangi kuda yang di pakai oleh Kang Fa
Namun tidak lama seseorang jatuh tepat dihadapan sang pangeran
Bruukk!!
"Aahh! ma ma af tu..." kata kata orang itu terhenti saat "Hei! Pengemis tua! Kau tahu dia adalah yang mulia pangeran" ucap salah satu prajurit yang ada disana dengan sinis.
Sedangkan Yu Lan menatap perempuan itu dengan pandangan sulit di artikan
Tiba tiba prajurit yang tadi berkata sinis itu hendak menyeret perempuan itu, akan tetapi seseorang mencegahnya
"Hei, perempuan tua! menyingkir lah dari hadapan yang mulia pangeran!" ucapnya namun
"Tunggu!" orang yang mencegah itu adalah Yu Lan
Prajurit itu terkejut "Y yang mu lia"
Yu Lan pun sedikit mensejajarkan tubuhnya dengan perempuan tua itu "Anda tidak apa apa nek, apa kau terluka?" tanyanya khawatir
Perempuan tua itu yang tadinya menunduk kini mulai memberanikan diri menatap Yu Lan
"S sa ya t ti dak apa y yang m mulia" ucapnya dengan terbata bata sambil berusaha untuk berdiri.
Melihat kesusahan perempuan itu Yu Lan pun membantu wanita itu dan juga hendak mengantar nya pulang
"Nek aku akan mengantarmu pulang, dimana rumah mu nek" tanya sang pangeran
"T ti dak per lu ya yang mu lia, ru mah s sa ya sangat ja uh s se kali" sang nenek mencoba menolak secara halus, karena ia tidak ingin merepotkan orang lain, terutama orang yang baru dikenal nya .
"Tidak apa nek, aku juga ingin berjalan jalan" ucapnya terkesan datar.
Tiba tiba seseorang menyela Mohon maaf yang mulia, sudah waktunya anda kembali ke istana" ucap Kang Fa
Mendengar itu Yu Lan nampak berfikir, sedangkan sang nenek menatap pemuda itu lalu tersenyum
"Tidak apa yang mulia, aku sangat berterima kasih anda orang yang sangat perhatian, anda juga orang yang sangat baik pada ku yang rakyat kecil ini. Turuti lah pengawal anda .kita pasti akan bertemu lagi jika kita itu menang takdir" ucap sang nenek
Yu Lan terdiam mendengar ucapan sang nenek
"Mari yang mulia" ucap salah satu ajudan tanpa sadar sang nenek pun menghilang dalam sekejap mata
Para prajurit yang sadar akan hilangnya si nenek pun terkejut
"Loh kemana nenek itu?" ucap salah satu dari prajurit
"Mana ku tahu tadi kan ada di belakang kita"
Namun tidak lama terdengar sebuah suara
"Kita akan bertemu lagi yang mulia"
Mendengar suara itu para prajurit pun semakin terkejut dan bertanya tanya siapa nenek itu
"Suara itu, bukankah suara itu suara nenek yang kita temui tadi"
Lain halnya dengan Yu Lan untuk pertama kalinya ia tersenyum ia tahu kalau sang nenek tersebut sedang mengawasi nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
☀️𝕱 ⃝⃟ ₳ɹɹɐ
kayaknya enak banget lah jadi putra mahkota😭
2022-12-31
1
⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ
Sabar yh pangeran Yu Lan🤗🤗🤗
2022-12-03
1
@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥
emang sih paling sakit kalau sudah dibanding banding kan,, makanya aku belajar adil terhadap anak2 karna emang sakit kalau pilih kasih itu
2022-12-01
1