Sebuah kerajaan yang sangat indah telah berdiri. Kerajaan itu di pimpin oleh seorang raja siluman rubah berekor sembilan
Raja itu bernama Gou seorang raja yang sangat tampan dari kalangan siluman rubah, beliau juga memiliki seorang permaisuri bernama Shin Tang seorang wanita yang sangat cantik dan berasal dari bangsa yang sama
Sang raja memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita, namun juga pemalu
Kenapa di sebut pemalu? Karena saat itu ia bertemu dengan seorang pria, saat pria itu hendak berkenalan dengan sang putri. Sang putri pun kabur entah kemana . Dan saat itu pertemuan yang di adakan pun membuat sang raja rubah malu dan sang raja pun meminta maaf pada keluarga bangsawan tersebut.
Flashback
"Nak kenapa kau lari saat Fu Ka mengajak mu kenalan?" tanya sang ayah
Ia menunduk lalu berkata "Maafkan aku ayah, aku sudah mempermalukan ayahanda dan ibunda"
Permaisuri Shin Tang menggeleng "Nak Ibunda mengerti kau baru pertama kali bertemu seorang pria asing"
Sang ayah pun bertanya "Nak ayah hanya heran kenapa kau langsung lari. Ada apa"
"Maafkan aku ayah, Tea Na rasa jika laki laki itu bukan jodohku yang sesungguhnya"
Mendengar itu keduanya terdiam, dan saat itu mereka tidak menjodohkan Tea Na
Flashback end
Saat ini sang raja duduk bersama sang istri sambil menikmati malam bulan purnama
"Suamiku bolehkah aku bertanya?'
Mendengar itu Gou menatap perempuan yang kini dalam dekapannya sambil berkata "Silahkan isteri ku"
Shin Tang terdiam sambil mencari kata-kata yang pas untuk mengutarakan maksud tanpa menyinggung sang suami.
Lama menunggu Gou pun tersenyum "Ada apa, apakah ada yang mengganggu pikiran mu sayang?"
"Maaf suamiku, sebenarnya aku ingin menanyakan jodoh putri kita, apakah ada yang bisa membuat putri kita jatuh cinta. Kau tahu kan setiap putri Tea Na bertemu seorang pria bangsawan dia langsung lari ketakutan dan saat ditanya jika pria itu bukan jodoh Tea Na" Gou yang melihat kekhawatiran sang permaisuri pun juga berpikiran sama.
"Aku tahu khawatir mu istri ku. Aku juga memikirkan hal itu" sambil menatap sang istri
"Kau tahu sebenarnya aku tahu siapa jodoh putri kita" ucap Gou. Mendengar itu Shin Tang terkejut dan langsung menatap Gou
"Benarkah? Benarkah suamiku" tanyanya penuh harap
Gou mengangguk sebagai jawaban nya
"Kalau boleh aku tahu, siapa kah orang yang berjodoh dengan putri kita suamiku"
"Permaisuri ku sebenarnya putri kita tidak akan berjodoh dengan bangsa siluman rubah melainkan bangsa manusia"
"A- a - a apa yang mulia i- i -ini pasti bercanda kan. Tidak mungkin putri kita berjodoh dengan manusia"
Sambil menatap sang suami tidak percaya
"Bukankah ini menyalahi aturan yang sudah anda buat yang mulia"
"Kau benar istri ku, tetapi apalah dayaku jika itu sudah takdir dari sang pencipta"
Mendengar ucapan dari sang suami permaisuri Shin Tang tidak bisa berbuat apa-apa jika itu menyangkut sebuah takdir.
Sedangkan disebuah kamar yang indah seorang gadis cantik sedang berdiri menatap langit, namun tatapan sendu entah apa yang gadis itu pikirkan
Tidak lama terdengar sebuah ketukan
Tok tok
"Sayang, putriku bolehkah Ibunda masuk" tanya Shin Tang
Mendengar suara sang ibu Tea Na menatap pintu kamar sambil berkata "Masuk lah Ibunda"
"Sayang, apa yang sedang kau lakukan"
"Tidak ada Ibunda. Aku hanya sedang menatap langit malam"
Shin Tang tahu jika sang anak sedang memikirkan sesuatu "Nak Ibunda tahu kalau kau sebenarnya sedang memikirkan sesuatu sayang"
Tea Na pun tersenyum lalu berkata
"Ibunda tahu semalam Tea Na bermimpi bertemu seorang pria tampan dan Ibunda tahu untuk pertama kalinya Tea Na tidak takut pada pemuda itu" jelasnya
Shin Tang terus mendengarkan apa yang putri nya itu katakan hingga sebuah pertanyaan yang membuat Shin Tang gelagapan
"Ibunda apa benar jika pemuda itu jodohnya Tea Na?"
"A- apa yang kau tanyakan sayang, jodoh? bukankah kau belum tahu siapa dia kenapa kau bertanya seperti itu"
Namun dari arah luar "Jika kau penasaran tentang pemuda itu putri ku, kenapa kau tidak melihatnya dengan mata batin mu"
Mendengar itu Tea Na dan juga sang ibunya langsung menunduk hormat
"Ayahanda / Yang mulia suami ku" ucap keduanya
Raja Gou pun menghampiri kedua wanita yang paling berharga itu dan mengangguk pada sang permaisuri
"Putri ku, gunakanlah mata batin mu untuk melihatnya jika kau ingin tahu siapa dia sesungguhnya"
Tea Na mengangguk sambil berkata "Baik lah akan aku coba ayahanda"
Tea Na pun memejamkan matanya dan memusatkan pikirannya pada pemuda yang ia temui dalam mimpi itu.
Tidak lama Tea Na melihat pemuda itu
Didunia manusia seorang pemuda tampan nan gagah, saat ini sedang berlatih menggunakan pedang dan kini ia sedang beradu dengan salah satu prajurit .
Dan tanpa sengaja prajurit yang menjadi lawannya itu saat menangkis pedang pemuda itu malah terkena wajah sang pemuda.
"Maaf maafkan hamba yang mulia h- hamba t- tidak sengaja"" ucap sang prajurit ketakutan
Sedangkan pemuda itu yang tidak lain adalah seorang pangeran dari kerajaan Api, Yu Lan namanya itu pun menatap datar tanpa ekspresi
"Hn, sudahlah aku tidak apa "
Prajurit itu pun masih menunduk. Tiba tiba seseorang langsung menghampiri pangeran Li Yan
"Tapi yang mulia anda terluka akibat dari dia"
Mendengar ucapan dari sang tangan kanan Yu Lan menggeleng sambil berkata "Tenang lah paman, luka ini tidak seberapa, daripada luka di hati ku"
Kang Fa pun miris ia sangat tahu bagaimana menderita nya pangeran Yu Lan
Setelah mengatakan itu Yu Lan menghentikan latihan hari ini.
"Untuk latihan hari ini, cukup sampai disini. Kalian semua boleh istirahat"
Semua yang ikut dalam latihan yang dilakukan pangeran Yu Lan pun mengangguk patuh.
"Baik yang mulia. Selamat istirahat yang mulia"
Yu Lan pun mengangguk dan segera menuju ke sebuah ruangan untuk membersihkan luka yang ada diwajahnya.
Namun seorang wanita menghampiri nya
"Yu Lan kau pulang nak" tanyanya
Namun wanita itu terkejut saat melihat wajah sang anak terluka "Yu Lan, nak kau terluka! Siapa yang melakukan ini putra ku" tanya sang ibu khawatir.
Sedangkan Yu Lan yang ditanyai pun tidak menggubris bahkan tidak peduli namun sang anak menatap datar wanita yang ternyata adalah seorang permaisuri dari kerajaan api itu. Yu Lan pun berucap
"Sudah selesai kah bertanya Ibu suri? Jika sudah ibu suri Ming Xi keluar. Aku sangat lelah hari ini" pintanya dengan nada mengusir
Ming Xi yang mendengar nada mengusir dari sang putra bungsu pun terdiam ia merasa jika tidak ada lagi bisa meraih hati sang anak.
Hati Ming Xi pun berdenyut sakit "Maafkan Ibunda mu nak" ucapnya lirih.
Sedangkan ditempat yang jauh Tea Na yang melihat itu tersenyum getir melihat pemuda yang ia impikan ternyata memiliki kehidupan yang sangat rumit dan penuh penderitaan
"Aku akan membantu mu pangeran" ucap Tea Na yakin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
karim Ok
rubah itu apa y...lupa
2023-01-27
0
⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ
asiik bisa liat jodoh dngn mata batin, 😌😌😌😌
2022-12-01
1
@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥
maaf kak nama aslinya li yan apa yu lan si pangeran tuh
2022-11-30
1