Tanpa Na Na sadari jika Yu Lan membuka matanya sedikit dan terlihat seorang gadis cantik sedang mengobati lukanya.
Apakah dia gadis yang waktu itu ucapnya dalam hati
Yu Lan pun mencoba menggerakkan sedikit tubuhnya walaupun sangat sulit
"Eugh~"
Terdengar rintihan dan itu membuat Na Na terkejut dan langsung menatap dan menghentikan nya mengobati
"Haah, syukur lah" ucapnya bernafas lega Anda sudah sadar tuan"
Yu Lan yang mendengar itu pun menatap ke arah gadis itu dan kemudian menatap sekitar
Yu Lan berusaha untuk bangun
"Aku a ada di mana?" ucapnya sambil sedikit mengerutkan dahi karena rasa sakit akibat lukanya yang masih basah.
"Anda berada dirumah saya tuan, dan saya mohon anda jangan banyak bergerak karena luka anda belum sepenuhnya kering" ucap gadis itu sambil membantu Yu Lan untuk bersandar di tempat tidur.
Melihat betapa perhatiannya gadis tersebut terhadapnya membuat Yu Lan sangat bahagia
"Terima kasih nona"
Sambil mengangguk Na Na pun menjawab
"Sama sama tuan, sebaiknya anda istirahat terlebih dahulu"
Yu Lan mengangguk, setelah mengatakan itu Na Na pun pergi meninggalkan Yu Lan yang kini mulai memejamkan matanya
Sepeninggal Na Na, Yu Lan pun membuka matanya ia teringat gadis yang ia lihat waktu itu.
"Ternyata kau adalah gadis yang waktu itu' gumamnya
Keesokan paginya istana yang semula ramai, sekarang bagaikan kuburan, karena kenapa, suasana bak berduka.
Biasanya para dayang akan bersemangat dalam melakukan tugasnya, namun kini seakan tidak memiliki semangat maupun gairah untuk malakukan pekerjaan hilang seketika
Mereka kehilangan pangeran yang sangat mereka cintai dan mereka kagumi
Bahkan hampir seluruh dayang menangis saat mengetahui pangeran Yu Lan menghilang.
"Sebenarnya hiks~ kenapa pangeran Yu Lan pergi hiks~ Apa kita melakukan suatu kesalahan?" tanya salah satu dayang
Mendengar pertanyaan itu para dayang yang lain pun menggeleng pelan karena tidak tahu harus jawab apa
Sedangkan sang ibu suri Ming Xi sedang menangis didalam kamarnya dengan menyebut nama sang putra berharap sang putra datang tepat dihadapannya.
"Hiks~ dimana kamu anak ku hiks~ Apa Ibunda memiliki kesalahan terhadap mu? Sehingga kau memilih pergi hiks~ dari ibu mu nak" ratap nya
Seorang dayang yang mendengar ucapan dari permaisuri pun ikut merasa sedih. Ia pun berusaha menenangkan Ming Xi dengan berkata
"Hamba mohon yang mulia, jangan bersedih terus menerus . Anda nanti bisa sakit" ucap sang dayang
"Dayang, kau tahu tubuh ini tidak sakit. Tapi hati ku begitu sakit, bahkan aku merasa tidak ingin hidup lagi"
"Yang. mulia, anda tidak boleh berkata seperti itu" ucap sang dayang yang tadi sempat terkejut mendengar ucapan sang permaisuri yang ingin tidak ingin hidup lagi.
"Viana, kau tahu putra ku Yu Lan sampai saat ini belum juga ditemukan dan kau juga tahu kalau dia adalah kesayangan ku hiks~ jika dia tidak kembali aku takut kalau hiks ~" Ming xi tidak sanggup berkata kata
"Saya tahu perasaan anda, yang mulia tetapi saya yakin jika pangeran baik baik saja dan anda harus bertahan demi beliau" ucap Viana
"Viana, apakah Yu Lan pergi karena aku yang tidak bisa membelanya saat dia disalahkan oleh yang mulia raja?"
Viana menggeleng "Tidak yang mulia, saya yakin bukan itu masalah nya yang menyebabkan yang mulia pangeran pergi"
Mendengar itu membuat Ming Xi menatap gadis yang sudah 4 tahun menjadi dayang kesayangan nya itu dengan pandangan bertanya
"Apa yang kau bilang Vian? Apakah kau mengetahui kenapa putra ku pergi dari istana ini?"
Vian pun langsung menunduk kemudian menggeleng. "Maaf yang mulia, hamba tidak tahu, tetapi saya yakin ini semua bukan salah anda yang mulia"
Ming Xi pun terdiam namun didalam hatinya
Apakah ini semua ulah Furkada
Tanpa Ming Xi tahu jika putra mahkota Incaru mendengar Ibunda nya sedang menangisi adiknya. Ia pun tertunduk dan berlalu pergi.
Incaru berniat ingin menemui sang ayah untuk meminta pertanggung jawabkan atas perbuatan sang ayahandanya itu
Kembali lagi ketempat sang ibu suri yang kini sedang berbicara dengan Viana
"Apakah ini karena suami ku yang arogan itu Viana?" tanya Ming Xi pada sang dayang
"Karena aku tahu suami ku itu sangat membenci Yu Lan ku" ucapnya dengan nada benci yang ditujukan pada Furkada
"Hamba tidak tahu yang mulia, mungkin saja pangeran sedang menenangkan diri diluar sana. Dan mungkin beliau hanya ingin tidak mau diganggu saja. Yang pasti ini bukan salah anda maupun yang mulia raja" jelas Viana.
Ming Xi yang mendengar itu pun terdiam matanya menatap kosong keluar
"Semoga kau baik baik saja di luar sana putra ku" gumamnya
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Di tempat lain tepatnya di tempat Yu Lan berada seorang gadis yang tidak lain adalah Na Na sedang membersihkan gubuk yang ditinggali nya selama bertahun-tahun bersama dengan sang nenek.
Melihat betapa rajin sang cucu nenek pun menghampiri
"Na Na bagaimana keadaan pemuda itu?"
Na Na pun menaruh tempat air tempat untuk menyiram tanaman itu di lantai dan berkata
"Tadi malam, beliau sudah sadar nek, tapi karena beliau lukanya belum kering jadi beliau belum hisa banyak bergerak"
"Oh iya nek aku mau menyiapkan makanan dahulu ya" Setelah mengatakan itu Na Na pun menuju dapur.
Saat itu ia melihat bahan makanan yang sudah hampir habis "Ya ampun, beras nya hanya segini, mana cukup untuk makan kita bertiga. Mana tuan muda itu pasti belum bisa makan yang keras keras" ucapnya pelan
Saat itu sang nenek kebetulan mendengar ucapan Na Na, ia pun menghampiri sang cucu dan berkata
"Na Na, kamu masak saja beras itu, buat lah bunur untuk pemuda itu sedang kita" ucapan sang nenek terhenti sejenak
"Na Na" panggil sang nenek
"iya"
"Bukankah kita memiliki tanaman ubi di belakang gubuk ini. Kita akan makan itu dulu"
Mendengar itu Na Na pun bergegas kebelakang gubuk untuk mencabut beberapa ubi untuk direbus
Tidak lama kemudian Na Na pun datang membawa beberapa ubi mentah lalu dia pun merebusnya
Menunggu ubi itu matang, Na Na oun bergegas membuat bubur untuk Yu Lan
Melihat betapa seriusnya sang cucu membuatkan bubur untuk seorang pemuda asing membuat sang nenek mengerinyit heran .
"Cucuku, baru kali ini aku melihat mu seserius itu membuat sesuatu"
Mendengar itu, Na Na pun menatap sang nenek tidak mengerti
"Maksud nenek apa, Na Na tidak mengerti"
Sebenarnya sang nenek mengetahui jika cucunya ini sangat kesepian, apa lagi mereka hanya tinggal berdua dihutan ini.
"Na Na apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan pemuda itu?" tanya sang nenek
"Aneh, aneh bagaimana nek?"
"Pemuda itu, sepertinya bukan dari kalangan biasa cucuku""
Degh!
Mendengar ucapan sang nenek membuat Na Na terkejut. Benar ia tidak menyadari jika pemuda yang ia tolong menggunakan pakaian tak biasa.
"Benarkah nek?" tanya gadis itu memastikan ucapan sang nenek
"Apa kau tidak lihat pakaian yang ia gunakan saat kau membawa nya ke gubuk kita, pakaian itu seperti pakaian bangsawan" jelasnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ
ahhh ikut sedih jg aku, pdhl aku udah tau klo You lan selamat, tapi ttp aja pen mewk🤧🤧🤧
2022-12-20
1
@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡
baru sadar setelah di tolong, lagi fokus nolong orang gak terlalu memperhatikan ya 😁😁😁
2022-10-18
1