Sebelum Kejadian
Seorang gadis cantik saat ini sedang terbuka matanya, padahal malam telah larut. Namun saat ini ia belum bisa memejamkan matanya
"Kenapa ini, kenapa aku tidak bisa memejamkan mata ku, apa yang sebenarnya aku pikirkan" ucapnya sambil duduk di alas tempat tidurnya
"Kenapa aku sangat gelisah" sambil beranjak menuju luar kamar dan saat hendak keluar menuju pintu tiba-tiba terdengar sebuah suara
"Cucuku, kau hendak kemana malam malam begini?"
Na Na pun terkejut saat mendengar suara perempuan tua itu. Ia pun menoleh
"Eh nenek, kau belum tidur? Na Na malah berbalik bertanya
Sang nenek mengerutkan keningnya "Aku tadi memang sudah tidur, tapi aku mendengar suara pintu yang terbuka. Dan aku melihat mu hendak keluar. Cucuku memang nya kau mau kemana?" tanyanya sekali lagi.
"Oh itu nek, Na Na tidak bisa tidur, jadi aku ingin keluar sebentar mencari udara segar" ucapnya sedikit kikuk
"Malam malam begini?"
Na Na pun menjawab sambil tersenyum canggung
"I ya nek hehehe. Tapi cuma sebentar kok, Na Na janji nggak lama" ucapnya penuh harap
"Boleh kan nek"
Sang nenek pun menatap sang cucu, lalu ia berpikir sejenak "Tapi benarkan Na Na, cuma sebentar? Nggak lama?" tanya sang nenek setengah tidak percaya dengan tidak percaya.
"Iya nek, aku janji cuma sebentar" ucap gadis itu yakin agar nenek kesayangan nya itu.
Akhirnya sang nenek mau mengizinkan keluar
"Baik lah kau boleh keluar. Tapi hanya sebentar"
"Iya nek aku cuma sebentar kok, nggak lama" ucapnya menyakinkan sang nenek
"Baiklah berhati hati lah dan lekas lah pulang jika kau sudah puas berjalan jalannya" ucap sang nenek
"Iya nenek ku sayang. Aku akan segera kembali. Ya sudah aku keluar dulu" setelah mengatakan itu Na Na pun pergi keluar.
***
Ditempat lain tepatnya ditengah hutan Yu Lan dan Harda terus berjalan menyusuri hutan itu mungkin saja ada sebuah tempat untuk menginap malam ini.
Namun tiba tiba langkah Yu Lan terhenti dan otomatis membuat Harda pun ikut berhenti
"Ada apa yang mulia?"
Yu Lan "Seperti ada yang mengikuti kita"
Mendengar itu membuat Harda terkejut
"Apa, siapa yang mengikuti kita yang mulia?" tanyanya sambil menatap sekitar dengan pandangan waspada
"Hn, aku tidak tahu. Tapi yang jelas yang mengikuti kita lebih dari dua orang" ucapnya datar
Dan benar saja tidak jauh dari tempat Yu Lan dan Harda berada segerombolan orang sedang bersembunyi dibalik pohon dan setengah dari mereka bersembunyi dibalik semak semak.
"Tuan seperti nya yang mulia pangeran Yu Lan menyadari keberadaan kita" ucap salah satu dari orang itu
Mendengar itu pemimpin dari orang yang memata matai Yu Lan diam dan terus menatap gerak gerik Yu Lan dan Harda
Sedangkan ditempat Yu Lan dan Harda "Tetap lah berpura-pura tidak tahu, kita harus terus jalan. sampai mereka sendiri keluar" ucap Yu Lan
Namun saat itu segerombolan itu terus mengikuti Yu Lan.
"KELUAR LAH KALIAN!" teriak sang pangeran
Mendengar suara lantang itu segerombolan orang itu pun keluar
"Mau apa kalian mengikuti kami?" tanya Harda
Salah satu dari mereka pun maju dan berkata
"Insting anda memang tajam yang mulia" puji orang itu
Mendengar pujian itu Yu Lan pun tidak peduli
"Apa mau mu paman Darui?"
Mendengar itu Darui pun membungkuk hormat sambil berkata "Pangeran saya mohon anda untuk kembali ke istana"
"Hn aku tidak akan kembali"
Darui sangat mengerti, namun karena ini perintah sang raja ia pun harus memaksa tapi
"Yang mulia, saya mohon anda harus kembali. Saya tidak ingin menyakiti anda. Saya mohon dengan sangat anda mau kembali dengan kami dengan sukarela"
Mendengar itu Yu Lan pun menatap remeh kearah Darui dan berkata "Siapa kau berani sekali memerintah ku!"
Darui pun menunduk "Maafkan aku yang mulia pangeran, hamba tidak ingin melakukan ini, saya juga ingin anda bisa berbahagia dengan apa yang anda inginkan tapi" Darui menjeda ucapannya
Bruukk!
"Maafkan aku, aku tidak bisa melakukan nya yang mulia, mohon maafkan hamba" ucap Darui sambil berlutut
Melihat sang paman seperti ini membuat Yu Lan pun tidak tega ia pun membungkuk dan membantu sang paman untuk berdiri
"Bangun lah paman" ucapnya
Akhirnya Darui pun berdiri "Yang mulia, saya mohon anda mau ikut dengan ku pulang ke istana"
"Maafkan aku paman, aku sudah tidak ada hubungan dengan kerajaan itu lagi. Jika ayahanda mau menobatkan Incaru sebagai raja silahkan saja. Tapi aku tidak akan kembali ke tempat itu, yang mana tempat itu membuat ku tidak bebas"
Mendengar itu Darui sangat memahami berapa tertekannya Yu Lan di istana dimana sang ayah yang harusnya melindungi nya tapi apa yang didapatkan penghinaan dari sang ayah.
Mendengar itu Darui menggeleng "Tidak yang mulia! Anda tetap bagian dari istana. Anda adalah pangeran negeri ini" ucap Darui.
Yu Lan yang mendengar itu pun menggeleng
"Itu mulai sekarang dan selamanya tidak lagi paman, aku sudah melepaskan gelar pangeran ini, aku ingin menjalani hidup yang sederhana saja"
Mendengar itu Darui menggeleng "Yang mulia tapi ayah anda ingin kembali"
Mendengar sang ayah yang memerintah sang paman Yu Lan pun menatap datar
"Oh, yang meminta paman adalah Furkada itu. Yang mulia yang sangat bijak itu"
Darui mengangguk "Mohon maafkan paman pangeran"
Flashback
Furkada saat ini sedang duduk di ruang kerjanya, matanya menatap langit gelap sambil menerawang jauh, sebenarnya ia memikirkan prilaku sang anak yang sudah mulai berubah saat kejadian ia menghukumnya waktu itu
Apa kau sangat membenciku ku putraku Yu Lan? Apakah tidak ada kesempatan untuk ayah mu ini memperbaiki nya?
Saat sang raja sedang memikirkan putra bungsu nya tiba tiba terdengar suara dobrakan sebuah pintu yang sangat keras
BRAAKK!!
Dan itu membuyarkan lamunan Furkada
"Ayahanda!"
Mendengar suara sang putra yang setengah berteriak. membuat Furkada mengerinyit
"Ada apa putra mahkota, bisa kah kau tidak berteriak, kau itu adalah calon negeri ini, bersikap lah mencerminkan seorang putra mahkota"
Incaru yang mendengar nasehat itu pun langsung menyela
"Ayahanda ini bukan saatnya membicarakan soal tata krama. ini soal Yu Lan" ucap sang anak
Mendengar itu Furkada pun berusaha untuk bersikap acuh "Ada apa lagi dengannya"
Melihat ekspresi sang ayah tidak peduli membuat Incaru pun menggeleng dan berkata
"Pantas saja Yu Lan membenci mu ayahanda"
Mendengar itu Furkada menatap sang anak tidak mengerti "Apa yang ingin kau katakan putraku?"
"Ayahanda tahu , Yu Lan tidak ada di istana ini lagi"
JEDER!!
Bak tersambar petir Furkada terkejut mendengar putra bungsu nya tidak ada di istana
Furkada menghampiri incaru dan bertanya
"Apa yang kau katakan Incar, bukankah Yu Lan ada di kamarnya saat ini"
Hatinya kini berkecamuk rasa cemas pun melanda hati sang raja.
Saat itu Ming Xi yang mendengar putra kesayangannya menghilang pun terkejut bukan main
TIDAK! YU LAN! TIDAK MUNGKIN MENGHILANG!" teriaknya mendengar itu Furkada pun langsung memeluk sang permaisuri
"Yang mulia hiks~ dimana putra ku. Dimana dia hiks" tanya nya pada sang suami sambil mengguncang tubuh Furkada
Furkada yang ditanya pun bingung harus jawab apa namun ia berusaha menenangkan sang istri
"Tenang lah Ming Xi, aku mohon jangan seperti ini' ucapnya sedih
Mendengar ucapan dari furkada Ming Xi pun melepas pelukan sang suami
Apa kau bilang, tenang. Kau memintaku tenang disaat putra ku pergi entah kemana. Apakah dia baik baik saja diluar sana"
Mendengar ucapan Ming Xi Furkada menggeleng
"Bukan begitu permaisuri aku...." ucapnya terputus saat
"Apa kau tidak ingin mencarinya hiks~ Kau hiks ~ memang bukan. manusia Furkada hiks ~ Kau ayah yang jahat! JAHAT!" teriak wanita itu sambil memukul dada suaminya itu
Furkada yang melihat sang istri begitu membenci nya membuat hatinya hancur seketika Ming Xi pun pergi dan Incaru mengikuti sang ibu yang kini berlari
"Ibunda, tunggu dulu Ibunda!" panggil Incaru
greepp!!
Incaru pun memegang tubuh sang ibu dan memeluknya dengan erat
"Aku tahu Ibunda sangat khawatir tapi kau jangan gegabah"
Ming Xi pun hanya bisa menangis di pelukan sang putra pertama
"Yu Lan ku yang malang hiks dimana kamu nak"
Sedangkan saat ini Furkada memerintahkan seluruh pasukan istana "PENGAWAL!"
Sang pengawal Darui pun datang dan membungkuk dihadapan Furkada
"Yang mulia, anda memanggil hamba "
"Darui aku perintahkan kau mencari keberadaan Mong Lan. Dan cari tahu juga dengan siapa dia pergi " ucap nya tegas
"Baik yang mulia " ucap sang pengawal sambil membungkuk hormat
Setelah itu ia pun pergi bersama dengan setengah pasukannya "Ada apa tuan Darui, sepertinya istana sedang heboh"
"Kalian tahu pangeran Yu Lan saat ini kabur"
Mendengar ucapan dari sang jendral seluruh prajurit terkejut
Haah?" ucap mereka serempak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
Nah ayo cari tahu!
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
2023-02-15
0
⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ
Yu Lan itu trlalu kuat mungkin ,makanya bpk nya gk terlali memikirkan, klo yu lan di puji atau apa , pasti kk nya nnti gk bisa jadi putra mhkota, Begitu kh? 🤭🤭🤭
2022-12-20
1
Araknya Fan Luojia 🍷🍷 hiatus
aku udah mampir nih, jgn lupa like jg karya² ku🙏🙏😊😃
2022-11-21
1