07

Lanjutan Flashback

Furkada menatap mata sang putra entah apa yang ia cari

"Ayahanda, kenapa diam, bukankah kau ingin menghukum ku?"

Furkada pun menjawab "Ya! Ayahanda akan menghukum mu. Dan hukuman untuk mu yang telah melukai seorang putra mahkota negeri ini adalah" jedanya

"Pangeran Mong Yu Lan dilarang menyentuh senjata apapun itu selama 1 tahun penuh"

Mendengar itu Yu Lan hanya diam bahkan tidak berkomentar apapun

Furkada pun melanjutkan ucapannya

"Aku meminta jendral Kang Fa dan Hao Ran untuk mengawasi pangeran Mong Yu Lan. Jangan sampai dia senjata bahkan pedang".

Selesai mengatakan itu Pangeran Yu Lan pun pergi begitu saja.

Sepeninggalan Yu Lan, Incaru menatap sang ayah dengan pandangan tajam

"Hukuman macam apa ini ayahanda! Kau tahu ini sangat tidak adil bagi adikku!" ucapnya tidak terima

Furkada menatap sang anak dengan pandangan sulit "Apa maksud mu putraku, apanya yang tidak adil?"

Sambil membuang muka Incaru pun

"Heh, kau tidak mungkin bodoh kan ayah? Hanya karena dia tidak sengaja melukai ku. Kau menghukum nya sampel seperti itu" Ia tidak habis pikir ayahnya akan melakukan sekejam ini"

Furkada. "Putra mahkota, kenapa kau membela orang yang hampir melukai mu!"

"Ayah! Dia bukan orang lain! Tapi dia adikku! Kalau begini kenapa aku tidak minta Yu Lan untuk membunuhku saja" habis sudah kesabaran seorang Incaru menanggapi sang ayah yang keras kepala ini

"PUTRA MAHKOTA!!"

"Kenapa ayahanda, bukankah kau ingin membunuh melenyapkan adikku. Kau berpikir jika Yu Lan akan merebut tahta ini?" tanya sang anak

Furkada terdiam ia tidak menyangka jika putra yang ia banggakan berani melawan nya

"Ayahanda, jangan salahkan jika suatu saat nanti kau akan kehilangan Yu Lan untuk selamanya, apa kau tahu saat kau menghukumnya, disaat itu dia sudah membenci mu. Dan jangan harap Yu Lan yang dahulu akan kembali seperti semula"

Setelah mengatakan itu Incaru pun pergi.

Benar saja apa yang dikatakan Incaru pun benar benar terjadi Yu Lan yang dulu begitu menghormati sang ayah, kini sangat membencinya. Meskipun seperti itu Yu Lan masih menghormati Furkada, namun Yu Lan memperlakukan sang ayah bagai orang asing seperti seorang raja dan bawahan saja.

Flashback end

Incaru yang mengingat kejadian itu pun miris, ia sebenarnya sudah lelah menghadapi sikap arogan sang aya. Tapi ia tidak mungkin bisa menentang kemauan sang ayah dia hanya bisa berharap agar sang adik mau bersabar

"Semoga kelak kau mau memaafkan ayah kita Yu Lan" ucapnya lirih

Sedangkan saat ini Yu Lan sangat marah akibat perdebatan tadi. "Jika kau sudah tidak menginginkan aku lagi. Lebih baik aku lebih baik pergi dari sini saja"

Setelah mengatakan itu Yu Lan pun ingin menjernihkan pikiran nya dengan berjalan jalan. Ia pun mengajak beberapa orang kepercayaan nya untuk menemani nya berjalan jalan memasuki hutan

Tidak lama ia dan para pengawal sampai di sebuah hutan dan disana terlihat sebuah gubuk tua dan seorang wanita yang sangat cantik memasuki gubuk itu dengan membawa sebuah keranjang yang berisi buah buahan.

"Aku pulang nek" ucap nya

Mendengar suara indah dari wanita itu, seorang perempuan tua pun menghampiri dengan jalan yang tertatih tatih

"Akhirnya kau pulang Na Na uhuk! uhuk!" ucapnya sambil terbatuk batuk

Sambil menaruh keranjang buah Na Na pun menjawab "Iya nek Na Na membawakan sedikit buah buahan sebelum Na Na bekerja"

Buah buahan itu ia petik dari hutan tidak jauh dari tempat sang nenek dan dirinya tinggal.

Sedangkan tidak jauh dari gubuk itu Yu Lan terus memandangi gubuk dimana gadis itu berada

Siapa gadis manis itu, kenapa, ada gadis secantik itu di hutan belantara ini ucapnya dalam hati

Para pengawal yang melihat pangeran Yu Lan terdiam sambil menatap gubuk itu pun heran dan salah satu dari mereka berinisiatif

"Yang mulia" panggil nya

Namun pangeran Yu Lan tidak merespon panggilan dari orang itu.

Harda si pemanggil pun menatap ke arah yang lain dan yang lain hanya menggeleng

"Harda, coba deh kau panggil lagi yang mulia mungkin beliau sedang memikirkan sesuatu, jadi tidak mendengar panggilan kita"

Harda pun mengangguk dan mencoba memanggil Yu Lan untuk kedua kalinya

"Yang mulia pangeran" panggil nya dengan suara yang lebih keras

Yu Lan yang mendengar itu tersentak kaget dan menatap kearah Harada

Dengan pandangan datar Yu Lan pun berkata

"Hn"

"Maaf yang mulia, kalau suara ku terlalu keras. Sebab anda sudah saya panggil tidak ada respon" ucapnya sambil membungkuk

Yu Lan pun menggeleng "Hn tidak apa" sambil mengalihkan pandangannya pada gubuk itu.

Harada "Maaf yang mulia, bolehkah hamba bertanya?" Yu Lan mengangguk dan menunggu apa yang ditanyakan oleh Harada

"Yang mulia, apakah anda sedang memikirkan sesuatu, mengapa dari tadi hamba lihat anda terus menatap gubuk tua itu"

Yu Lan tidak menjawab namun tatapannya kembali ke gubuk itu seakan tempat itu lebih menarik ketimbang yang lain.

Yu Lan sebenarnya sangat penasaran siapa gadis yang di lihatnya digubuk itu tadi

Cukup lama ia memandang gubuk itu Yu Lan pun memutuskan untuk kembali ke istana

"Kita kembali ke istana sekarang" ucap Yu Lan

Mendengar perintah dari sang pangeran ke tiga pengawal pun bergegas "Baik yang mulia!" ucap mereka serempak

Mereka berempat menaiki kuda masing masing menuju istana, ditengah perjalanan Yu Lan kembali termenung, karena ia sangat penasaran dengan gadis itu

"Yang mulia, ada apa?" tanya Harda

Yang ditanya menggeleng sambil memacu kudanya dan yang lain pun mengikuti sang pangeran

Tidak lama mereka berempat sampai di gerbang istana dan sang pangeran dan ke tiga pengawal itu pun langsung disambut oleh sang prajurit penjaga gerbang

"Yang mulia, akhirnya anda kembali"

Pangeran Yu Lan mengangguk sebagai jawaban ia pun. memasuki aula istana dan di sana sang ibu yang melihat kedatangan putra kesayangannya pun langsung menghampiri dan memeluknya

"Putra ku, nak dari mana saja kau sayang?" tanyanya khawatir

Mendengar pertanyaan itu Yu Lan hanya diam dan langsung pergi menuju kamar nya

"Mong Lan, kapan kau kembali seperti dahulu, Ibunda kangen saat kau selalu perhatian pada ibunda" ucapnya lirih

saat itu Ming Xi berpapasan dengan sang raja dan sang putra Incaru

"Ibunda, ada apa dengan mu? Mengapa kau begitu sedih. Bukankah Yu Lan sudah kembali?"

Mendengar pertanyaan beruntun dari Incaru Ming Xi tersenyum getir "Aku tidak apa apa putra ku. Adik mu sudah kembali" ucapnya lembut

Mendengar itu Incaru tersenyum lega, ia sempat panik saat mengetahui sang adik tiba tiba tidak ada dan saat mendengar kabar jika adiknya pergi tanpa memberi tahu pada siapa pun.

"Hn, ternyata anak itu masih ingat pulang juga, dasar liar" ucapnya agak sinis

Incaru yang mendengar itu menatap tajam sang ayah "Jika kau tidak peduli dengan nya, jangan mengucapkan kata kata yang menyakitkan ayah!" Incaru sudah jengah atas sikap Furkada yang selalu membedakan pada sang adik

"Kau tahu ayahanda, kata kata mu itu sangat melukai ibunda dan juga aku!" setelah mengatakan itu . ia pun pergi

Dan kini tinggal lah sepasang suami istri

"Kau tidak perlu pura pura peduli! Bukankah kau tidak menganggap Yu Lan putramu kan yang mulia"

Degh!

Mendengar itu Furkada terkejut ia tidak menyangka jika sang istri akan berkata demikian

Incaru saat ini berada di depan pintu kamar sang adik

Tok tok

"Mong La, bolehkah kakak masuk?'

Saat itu kebetulan kamar itu pintu nya terbuka dan saat itu Yu Lan sedang berada di sebuah jendela

"Hn"

Incaru pun masuk kedalam kamar itu dan terlihat Yu Lan sedang termenung sambil menatap langit malam

"Yu Lan" panggil sang kakak

"Hn" jawabannya tanpa mengalihkan pandangannya

"Yu Lan, aku tahu kau sangat menderita, karena perlakuan ayahanda padamu saat itu. Bahkan kau juga sangat membenciku" ucap nya lirih

Mendengar itu Yu Lan pun tidak ada niat untuk menjawab nya bahkan menggubris ucapan sang kakak.

"Yu Lan, aku tahu sikap ayahanda sangat keterlaluan, tapi adikku. Aku mohon untuk bersabarlah mungkin suatu saat nanti ayahanda kita akan berubah. Kau mau kan mengerti sikap ayahanda kita"

Mendengar itu Yu Lan pun berbalik dan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***