Xander bertanya pada Michele alasannya datang ke ruangannya. Karena tidak ingin terlihat mencurigakan, akhirnya Michele berpura-pura untuk meminta salinan data hasil meeting kemarin. Dan tidak menunggu lama, Xander menyalinnya, lalu memberikannya pada Michele.
“Kalau begitu Michele balik dulu, Pa. Mari, Om Barrack.” Pamit Michele.
“Kapan-kapan mainlah ke rumah Om, Chel! Aiden juga kemarin baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya.” Ucap Barrack dan hanya diangguki oleh Michele.
Aiden adalah putra Baarrack. Walaupun sejak dulu ingin menjodokannya dengan Michele, namun baik Xander maupun Silvia kurang setuju, karena mereka tahu kalau Aiden adalah pria yang gemar berganti-ganti wanita. Akan tetapi Xander tetap meminta Michele agar tetaap berhubungan baik. Mengingat dirinya juga sudah berteman baik dengan Barrack.
“Oh iya, Chel. Sebentar lagi Papa ada urusan sama Om Barrack di luar. Nanti tolong sampaikan pada Ivan untuk secepatnya menyelesaikan laporan yang sudah Papa perintahkan. Sekarang dia masih ada di luar.” Ucap Xander.
“Baik, Pa.” setelah itu Michele keluar dari ruangan Papanya.
Kini Michele sudah masuk ke ruang kerjanya sendiri. Ia menunggu sejenak sampai Papanya keluar bersama Barrack. Setelah itu barulah masuk ke dalam ruangan presdir.
Michele pura-pura keluar lagi dari ruangannya. Dan ternyata baru saja Papanya keluar bersama Barrack. Setelah itu ia menuju pantry untuk menemui Ken sekaligus mengajak pria itu memasuki ruangan Papanya untuk melihat apa yang dikatakan oleh Ken tadi.
Cklek
Michele membuka pintu pantry. Dia sangat terkejut saat melihat penampilan Ken yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu sepertinya habis mencuci mukanya dan membasahi rambutnya juga. hingga membuat Michele menelan ludahnya karena menurutnya Ken terlihat sangat cool.
“Nona?” Ken sepertinya juga terkejut melihat atasannya masuk ke dalam pantry.
Michele masih diam tak menyahut ucapan Ken. Ia justru masih asyik memandangi wajah Ken. Kenapa pria itu selalu membuatnya terpesona? Ada apa dengan dirinya. Bahkan ia sering merasakan degupan jantungnya yang menggila saat berdekatan dengan OB-nya itu. tanpa sadar Michele memegangi dadanya. Dan hal itu tak luput dari penglihatan Ken.
“Nona baik-baik saja?” tanya Ken yang kini posisinya sudah tepat di hadapan Michele.
“Ah tidak apa-apa.” Jawab Michele lalu memalingkan mukanya.
“Ehm, aku kesini hanya untuk mengajak kamu masuk ke ruangan Papa dan mencari sesuatu yang kamu katakan tadi.” ucap Michele.
Ken mengangguk. Lalu ia mengikuti Michele yang berjalan lebih dulu untuk masuk ke dalam ruangan presdir.
Sebelumnya Michele sudah memastikan kalau tidak akan ada orang yang masukke dalam ruangan Papanya. Karena Ivan juga sedang berada di luar. Dia pun segera masuk bersama Ken. Dia meminta Ken menunjukkan langsung dimana benda tadi diselipkan oleh Barrack.
Michele mengikuti kemana Ken berjalan. Yaitu menuju sebuah rak buku dimana di sana ada beberapa lukisan yang menggantung di tembok samping rak. Dan di rak itu ada sebuah vas bunga. Namun saat Ken hendak memeriksa dan mengambil bend aitu, tiba-tiba terdengar suara handle pintu seperti sedang membuka pintu.
Shrreek
Ken segera menarik Michele untuk bersembunyi di balik rak buku itu. Ia yakin tempat itu sangat aman. Walau ia sendiri tidak tahu siapakah orang yang masuk.
Posisi Ken dan Michele saling berhadapan dan sama sekali tak berjarak. Kedua tubuh itu saling menempel erat. Ken menutup mulut Michele agar tidak mengeluarkan suara. Melalui sorot mata Ken, Michele menganggukkan kepala seolah mengerti dengan perintah Ken.
Terddengar suara langkah kaki seseorang. Namun tidak terdengar suaranya. Ken mengintip sebentar untuk melihat siapakah orang yang masuk itu. ternyata pria itu memakai seragam yang sama dengannya. Setelah itu Ken kembali ke posisinya. Tak lama kemudian tedengar suara deringan ponsel yang bisa dipastikan ponsel pria yang juga seorang OB itu.
“Dimana bos meletakkannya?”
“…..”
“Apa vas bunga yang ada di rak buku ini?” tanya pria itu dengan berjalan mendekati rak dimana di baliknya ada Ken dan Michele yang sedang bersembunyi.
“…..”
“Oh iya. Saya menemukannya bos. Dijamin aman.” Ucap pria itu lagi.
“…..”
“Baiklah saya segera keluar. Dan pastikan anda sudah meretas cctv yang menangkap gerak-gerik saya.” ucap pria itu sebelum akhirnya menutup panggilannya. Lalu keluar dari ruangan Xander.
Michele mendengar dengan jelas percakapan pria itu. nafasnya memburu sangat marah ternyata pria yang dianggap baik selama ini mempunyai niat buruk terhadap Papanya.
Setelah memastikan pria tadi keluar, Ken melepas tangannya yang sejak tadi membungkam mulut Michele. Terlihat wajah Michele yang memerah. Posisi mereka juga masih sama. Namun entah kenapa di saat sedang emosi seperti ini, Michele malah fokus dengan pria yang sedang berdiri tepat di depan matanya. kedua netra itu saling menatap dalam. Bahkan kini Michele menatap bibir Ken. Lalu tiba-tiba saja Michele mendekatkan wajahnya dengan wajah Ken. Kemudian ia mendaratkan bibirnya tepat di bibir Ken. Michele tidak peduli jika Ken akan mendorongnya kuat dan menolak ciumannya itu.
Sedangkan Ken yang masih dibuat terkejut, ia tidak bisa berpikiran jernih. Dia benar-benar merasa seperti mimpi. Bagaimana mungkin perempuan cantik ini menciumnya.
Ken masih diam. dia juga bingung harus bagaimana. Namun melihat sorot mata Michele seperti sedang kecewa dan hendak melepas ciuman itu, dengan cepat Ken menekan kepala Michele lalu memperdalam ciumannya.
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Mrs.Riozelino Fernandez
gayung bersambut nih chel... 😆😆😆
2023-01-26
1
Okto Mulya D.
Ken pikir daripada nanti ngambek, lanjutkan saja..
2023-01-24
0
Sri Fauziahanwar
rasanya gmn ken bibir michele ada manis2ny gitu gak kayak lemineral😂😂😂😂
2022-10-08
0