Malam ini Ken baru saja pulang, di saat waktu sudah menujukkan pukul satu dini hari. Pria itu melepas jaket dan seluruh bajunya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong kresek. Setelah itu ia masuk ke kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Setelah cukup lama di dalam kamar mandi, ia segera keluar dan berganti pakaian.
Ken merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Tubuhnya sangat lelah malam ini. dan masih ada beberapa jam lagi untuk beristirahat sebelum bekerja di hari pertama.
**
Tepat pukul tujuh pagi Ken sudah sampai Gedung bertingkat menjulang tinggi dimana akan menjadi tempatnya bekerja. Pria itu segera menuju ruangan HRD untuk bertemu langsung dengan Kepala HRD itu.
Pak Liam sepertinya sudah menunggu kedatangan Ken sejak tadi. pria itu juga sangat sopan terhadap Ken.
“Maaf, apakah saya datang terlambat Pak?” tanya Ken setelah dipersilakan duduk.
“Tidak, Ian. Saya yang kepagian. Dan saya sangat salut pada kamu karena datang tepat waktu.” Jawab Pak Liam.
Setelah itu Pak Liam menjelaskan tentang pekerjaan baru Ken. Jam kerja kantor dimulai pukul delapan sampai pukul empat sore. Dan Ken ditugaskan bekerja di lantai enam.
“Sebenarya pekerjaan kamu tidak sulit. Kamu hanya menggantikan salah satu OB yang hari ini resign. Dan pekerjaan kamu hanya membersihkan ruangan wakil presdir, beserta menuruti semua perintahnya. Selama ini wakil presdir sudah sangat cocok dengan OB yang resign itu. Saya harap kamu bisa bekerja dengan baik dan mau menuruti semua perintah wakil presdir.” Ucap Pak Liam.
“Dan satu lagi, aku peringatkan pada kamu.” Ucap Pak Liam sambil tersenyum samar.
“Wakil presdir itu sangat cerewet tapi orangnya sangat cantik dan seksii.” Bisik Pak Liam sambil mengedipkan matanya pada Ken.
Ken hanya menggelengkan kepalanya. Dia sama sekali tidak peduli. Mau cerewet ataupun seksii, yang penting ia akan bekerja dengan benar. Setelah itu Ken pamit keluar dan segera menuju lantai enam untuk memulai pekerjaannya.
Sepertinya Ken sudah terbiasa melakukan pekerjaan itu. Karena ini juga bukan pengalaman pertamanya ia bekerja sebagai seorang OB.
Ken memasuki ruangan presdir yang masih tampak sepi sambil membawa alat kebersihan. Ia mulai membuka tirai jendela, lalu membersihkan kacanya. Setelah itu menyapu dan mengepel keseluruhan lantai ruangan itu. Ken sama sekali tidak memperhatikan seluk beluk ruangan itu. Dia hanya fokus dengan kegiatan bersih-bersihnya.
Tidak membutuhkan waktu lama, ruangan itu tampak sangat bersih dan harum. Sebelum si pemilik ruangan datang. Sesuai perintah kepala HRD tadi kalau setelah membersihkan ruangan wakil presdir, Ken diminta standby di pantry untuk menunggu perintah atasannya.
Di pantry juga hanya ada Ken saja. karena OB lainnya yang bertugas membersihkan ruangan di lantai enam langsung turun. Mereka akan naik saat jam makan siang atau diminta untuk membuatkan minuman oleh atasan mereka.
Tepat pukul delapan, Michele memasuki ruangannya. Seperti biasa, pakaian perempuan itu sangat stylish dan juga seksii.
Michele memasuki ruangannya merasakan ada hawa yang berbeda dari biasanya. Aroma ruangannya itu sangat harum dan menenangkan. Dan juga sangat bersih.
Memang biasanya Pak Adnan juga biasa melakukan hal itu. Tapi tidak pernah membuat ruangannya sampai harum seperti ini.
Michele segera duduk di kursi kerjanya. Dia menyalakan layar monitor di depannya. Perempuan itu masih dibuat nyaman dengan wangi aroma terapi dalam ruangannya.
“Siapa sih OB baru yang menggantikan Pak Adnan?” gumam Michele penasaran.
Akhirnya ia menghubungi OB itu yang pastinya saat ini sedang stanby di pantry.
“Halo!” ucap Michele.
“Iya, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?” jawab seseorang di balik sambungan telepon itu.
Michele terdiam. Dia sangat kesal OB barunya itu memanggilnya dengan sebutan Nyonya. Tapi tunggu dulu, sepertinya Michele tidak asing dengan suara itu.
“Halo, Nyonya?” panggil pria itu lagi saat tak mendapat sahutan dari Michele.
“Tolong buatkan saya teh hijau. Lima menit sudah sampai ruangan saya.” jawab Michele dengan kesal, lalu menutup panggilannya.
Ken sudah mulai merasakan kecerewetan atasannya itu. Dia tahu nama wakil presdir itu adalah Michele. Namun ia sama sekali belum pernah melihatnya.
Ken menghembuskan nafasnya dalam sebelum membuat teh hijau. Sebenarnya dia paling anti berurusan dengan wanita. Tapi bagaimana lagi, ini sudah menjadi pekerjaannya.
Belum sampai lima menit Ken sudah selesai membuat teh hijau, dan segera membawanya ke ruangan wakil presdir. Ia mengetuk pintu terlebih dulu sebagai adat kesopanan. Tak lama kemudian ia dipersilakan masuk oleh si pemilik ruangan.
Ken membawa nampan yang berisi teh hijau itu tanpa melihat seorang yang sedang berkutat di depan layar laptop. Padahal saat ini Michele hanya pura-pura sibuk.
“Silakan, Nyonya!” ucap Ken dengan sopan sambil meletakkan segelas teh hijau di hadapan Michele.
Michele yang sejak tadi pura-pura sibuk semakin yakin saat mendengar suara pria di hadapannya itu. Lalu ia mendongak menatap pria yang sedang berdiri di hadapannya.
Deg
“Kamu?” Michele tampak terkejut saat melihat Ken.
Sementara Ken yang mendengar suara perempuan itu pun ikut menatapnya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Michele. Rasanya ia seperti sedang mimpi buruk saat harus dipertemukan dengan perempuan itu lagi.
“Jadi kamu yang menggantikan Pak Adnan?” tanya Michele dengan raut wajah masih terkejut.
“Iya, Nyonya.” Jawab Ken sambil menundukkan kepalanya.
“Siapa nama kamu?” tanya Michele. Entah mengapa dia mendadak gugup. Padahal di baju seragam ken sudah tertera namanya yaitu “Ian”.
“Saya Ian, Nyonya.” Jawab Ken sambil memegang nama dadanya seolah menunjukkan pada Michele.
Betapa malunya Michele. Akhirnya ia meminta Ken untuk segera keluar dari ruangannya.
“Ingat, jangan panggil aku Nyonya! Memangnya wajahku sudah tua apa?” protes Michele sebelum Ken keluar.
“Maaf. Saya hanya bersikap sopan. Dan itu memang panggilan untuk anda yang sudah berkeluarga.” Jawab Ken.
“Siapa yang bilang? Apa kamu tidak diberitahu sama Pak Liam kalau aku ini masih single?” tanya Michele tak terima.
“Sudah, sudah! keluar sekarang juga dari ruanganku!” usir Michele dengan kesal. Dia masih tidak terima dengan panggilan Nyonya yang dilontarkan oleh OB barunya itu.
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Febrianti Ningrum
ngomong donk minta dipanggil nona
2023-03-04
0
ikoh zia
pagie dah ketemu eh kena sempot basah gak ken😁😁
2022-10-19
0
Sri Fauziahanwar
cie cie cie michele😂😂😂
2022-10-06
0