Bab 2 ~ Dengan Tulus

Pagi ini Ken bangun sangat pagi sekali. Kebetulan hari ini hari minggu, ia akan menyempatkan waktunya beberapa menit untuk jogging di sebuah taman yang tak jauh dari rumah kontrakannya.

Ken menempati rumah kontrakan itu baru dua bulan yang lalu. Jadi ia masih tampak asing dengan keadaan sekitarnya. Namun itu tidak menjadi masalah baginya. Selama ini juga hidupnya tak banyak berinteraksi dengan orang-orang sekelilingnya.

Pria berusia tiga puluh dua tahun itu sudah siap dengan baju santainya dan tak lupa pula dengan sepatu olahraga yang akan ia gunakan untuk jogging.

Setibanya di taman, Ken melihat suasana taman tampak beberapa orang melakukan hal yang sama seperti dirinya. Lalu ia segera berlari memutari taman itu.

Sepuluh menit kemudian Ken sudah selesai jogging. Karena lupa tadi tidak membawa minuman, ia pun membeli air mineral di kios tak jauh dari taman.

“Terima kasih, Pak!” ucap Ken setelah menerima minuman itu.

“Hei!” tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya dan mendekatinya.

Ken yang hendak minum pun akhirnya ia urungkan. Lalu menatap seseorang yang baru saja memanggilnya. Dia sama sekali tidak kenal dengan perempuan itu. Lalu kenapa perempuan itu memanggilnya. Apalagi melihat baju yang dikenakannya. Rasanya Ken selama ini tidak pernah mempunyai kenalan seorang perempuan seksii seperti itu.

“Anda kenal dengan saya?” tanya Ken sambil menunjuk dirinya sendiri.

“Astaga! Apa kamu lupa denganku?” Michele sedikit kesal. Pasalnya dia selalu merasa tak seorang pria pun yang melupakan pesonanya. Meskipun hanya bertemu satu kali.

Ken juga tampak memalingkan muka. Entah dia alergi dengan perempuan atau memang sangat terganggu dengan penampilan seksii Michele yang memakai baju olahraga yang sangat ketat.

“Maaf, saya memang tidak mengenal anda.” Jawabnya lalu segera meninggalkan kios dan juga Michele.

Michele semakin kesal. Padahal sebelumnya ia sangat senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan sosok pria yang tanpa sengaja ia temui di restaurant beberapa hari yang lalu. Niat Michele hanya ingin minta maaf sekaligus berterima kasih karena pria itu telah membantunya bangun saat mereka tak sengaja bertabrakan. Akhirnya Michele pun mengejar Ken.

“Hei, tunggu!” Michele berjalan ngos-ngosan mengejar Ken. Dan Ken pun berhenti, meski tidak menatap Michele.

“Aku yang tempo hari bertabrakan dengan kamu saat keluar dari restaurant. Apa kamu ingat?” ucap Michele.

“Oh. Memangnya ada apa?” Ken tampak bingung.

“Maaf, kemarin aku belum sempat mengucapkan terima kasih karena kamu telah membantuku bangun karena Pa-“

“Lupakan saja, Nona! Lagi pula itu juga kesalahan saya yang berjalan tidak fokus. Saya juga minta maaf. Saya pergi dulu.” Ken dengan cepat memotong kalimat Michele saat dia mengingat kejadian malam itu dimana Michele bersama kekasihnya yang seorang pria paruh baya.

Ken kemudian berjalan meninggalkan Michele yang masih diam mematung di tempatnya. Dia sangat heran dan baru pertama kali ini menjumpai sosok pria seperti Ken, yang sama sekali tidak tertarik dengannya. Kemudian senyum tipis terbit dari bibir Michele sambil mentap punggung Ken yang berjalan semakin menjauh.

“Sangat menarik!” gumamnya setelah itu ia memilih kembali ke mobilnya dan hendak mengikuti kemana Ken pergi.

***

Sementara itu Ken yang sudah sampai rumahnya, ia bergegas membersihkan tubuhnya. Karena hari ini ia akan keluar untuk mencari pekerjaan.

Ken keluar dari rumah saat jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tanpa sepengetahuannya, ternyata sejak tadi ada seseorang yang terus mengawasinya dari dalam mobil.

“Kemana dia? Kenapa dia berjalan kaki? Apa dia tidak memiliki kendaraan?” gumam Michele saat melihat Ken menyebrang jalan lalu entah pergi kemana.

Michele sendiri juga heran, kenapa ia merasa sangat tertarik dengan Ken. Padahal wajah pria itu biasa-biasa saja. masih jauh lebih tampan dari para mantan kekasihnya. Setelah itu ia memutuskan untuk pulang.

***

Saat ini Ken sedang duduk di sebuah warung kopi di pinggir jalan. Ia memang sengaja nongkrong di tempat seperti itu. Dan itu yang membuatnya nyaman dibandingkan nongkrong di café mewah seperti kebanyakan orang.

Ken memesan segelas kopi sambil membaca koran yang yang tersedia di warung kopi itu. Ia membaca halaman tentang lowongan pekerjaan. Lalu ia menemukan lowongan pekerjaan sebagai Office Boy di sebuah perusahaan yang cukup terkenal di kota ini. Ken segera mencatat alamat perusahaan itu di ponselnya.

Tak lama setelah ken memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya, ia mendengar notif pesan masuk. Ken menghela nafasnya pelan saat membaca pesan itu. Hanya membaca tanpa membalas.

***

Hari ini Michele sedang bersiap untuk pergi ke kantor. Seperti biasa, pakaian yang ia kenakan selalu menunjukkan lekuk tubuhnya. Mama dan Papanya yang melihatnya seperti sudah terbiasa. Karena percuma juga kalau Xander ataupun Silvia mengingatkan, ujung-ujungnya Michele mengancam tidak mau membantu Papanya di kantor.

Sejak dulu Michele ingin sekali menjadi seorang model seperti kakak sepupunya yaitu Abigail. Namun sayangnya keinginannya itu ditentang oleh kedua orang tuanya. Dan Michele dipaksa terjun ke dunia bisnis. Akhirnya Michele mau bekerja di kantor Papanya asal kedua orang tuanya tidak melarangnya untuk berpakaian sesuka hatinya.

“Ma, Pa, Michele berangkat dulu!” pamit Michele setelah menyelesaikan sarapannya.

Silvia tersenyum pada putri sulungnya lalu meninggalkan kecupan singkat di kening. Begitu juga dengan Xander.

Meskipun Michele dan Xander bekerja satu lokasi, namun Michele selalu berangkat ke kantor menggunakan mobilnya sendiri.

“Sepertinya Michele seperti kamu. Dia akan berubah kalau ada pria yang mencintainya dengan tulus dan mampu mengubah penampilannya.” Ucap Xander setelah kepergian Michele.

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

kenn dia itu PP nya Michelle bukan sugar dady nya

2024-06-24

0

Mping 🌸

Mping 🌸

dikira sugar daddy, padahal bapany 🤣

2022-11-03

1

ikoh zia

ikoh zia

iya kelakuan maknya sifat bapaknya banget dingin kaya es tp kalau ada yang di suka terus aja mepet

2022-10-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ Ken
2 Bab 2 ~ Dengan Tulus
3 Bab 3 ~ Ian
4 Bab 4 ~ OB Baru
5 Bab 5 ~ Calon Mantu
6 Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7 Bab 7 ~ Noah
8 Bab 8 ~ Linglung
9 Bab 9 ~ Curiga
10 Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11 Bab 11 ~ Kenyal
12 Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13 Bab 13 ~ Tak Percaya
14 Bab 14 ~ Memperdalam
15 Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16 Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17 Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18 Bab 18 ~ Bersama Ken
19 Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20 Bab 20 ~ Melarikan Diri
21 Bab 21 ~ Lebih Liar
22 Bab 22 ~ Kado
23 Bab 23 ~ Bayangan Ken
24 Bab 24 ~ Sangat Sulit
25 Bab 25 ~ Mengabaikannya
26 Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27 Bab 27 ~ Ketakutan
28 Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29 Bab 29 ~ Dituduh
30 Bab 30 ~ Penyadap Suara
31 Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32 Bab 32 ~ Selamat Tidur
33 Bab 33 ~ Blazer
34 Bab 34 ~ Magnet
35 Bab 35 ~ Mata Suci
36 Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37 Bab 37 ~ Romantis
38 Bab 38 ~ Menakutkan
39 Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40 Bab 40 ~ Aiden
41 Bab 41 ~ Ivan
42 Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43 Bab 43 ~ Kartu Undangan
44 Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45 Bab 45 Sangat Terkejut
46 Bab 46 ~ Tatoo
47 Bab 47 ~ Mencari Cara
48 Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49 Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50 Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51 Bab 51 ~ OB Gadungan
52 Bab 52 ~ Kabar Buruk
53 Bab 53 Melamar
54 Bab 54 ~ Kopi Hitam
55 Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56 Bab 56 ~ Menentang
57 Bab 57 ~ Tidak Merestui
58 Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59 Bab 59 ~ Bukti
60 Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61 Bab 61 ~ Hiro
62 Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63 Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64 Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65 Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66 Bab 66 ~ Permintaan Xander
67 Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68 Bab 68 ~ Masalah Hati
69 Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70 Bab 70 ~ Gagal Move On
71 Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72 Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73 Bab 73 ~ Cucu Papa
74 Bab 74 ~ Terealisasi
75 Bab 75 ~ Pulang
76 Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77 Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78 Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79 Bab 79 ~ Gagal
80 Bab 80 ~ Sangat Malu
81 Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82 Bab 82 ~ Seperti Tristan
83 Bab 83 ~ Track Record
84 Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85 Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86 Bab 86 ~ Di Sofa
87 Bab 87 ~ OMG!!
88 PROMO NOVEL BARU
89 Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90 Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91 Bab 90 ~ Merelakan
92 Bab 91~ Memberi Nasehat
93 Bab 92 ~ Berjanji
94 Bab 93 ~ Menuntut
95 Bab 94 ~ Kesal
96 Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97 Bab 96 ~ Rencana Lain
98 Bab 97 Bonus Khusus
99 Bab 98 ~ Babak Belur
100 Bab 99 ~ Anak Kedua
101 Bab 100 ~ Terima Kasih
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1~ Ken
2
Bab 2 ~ Dengan Tulus
3
Bab 3 ~ Ian
4
Bab 4 ~ OB Baru
5
Bab 5 ~ Calon Mantu
6
Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7
Bab 7 ~ Noah
8
Bab 8 ~ Linglung
9
Bab 9 ~ Curiga
10
Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11
Bab 11 ~ Kenyal
12
Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13
Bab 13 ~ Tak Percaya
14
Bab 14 ~ Memperdalam
15
Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16
Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17
Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18
Bab 18 ~ Bersama Ken
19
Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20
Bab 20 ~ Melarikan Diri
21
Bab 21 ~ Lebih Liar
22
Bab 22 ~ Kado
23
Bab 23 ~ Bayangan Ken
24
Bab 24 ~ Sangat Sulit
25
Bab 25 ~ Mengabaikannya
26
Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27
Bab 27 ~ Ketakutan
28
Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29
Bab 29 ~ Dituduh
30
Bab 30 ~ Penyadap Suara
31
Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32
Bab 32 ~ Selamat Tidur
33
Bab 33 ~ Blazer
34
Bab 34 ~ Magnet
35
Bab 35 ~ Mata Suci
36
Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37
Bab 37 ~ Romantis
38
Bab 38 ~ Menakutkan
39
Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40
Bab 40 ~ Aiden
41
Bab 41 ~ Ivan
42
Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43
Bab 43 ~ Kartu Undangan
44
Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45
Bab 45 Sangat Terkejut
46
Bab 46 ~ Tatoo
47
Bab 47 ~ Mencari Cara
48
Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49
Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50
Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51
Bab 51 ~ OB Gadungan
52
Bab 52 ~ Kabar Buruk
53
Bab 53 Melamar
54
Bab 54 ~ Kopi Hitam
55
Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56
Bab 56 ~ Menentang
57
Bab 57 ~ Tidak Merestui
58
Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59
Bab 59 ~ Bukti
60
Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61
Bab 61 ~ Hiro
62
Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63
Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64
Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65
Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66
Bab 66 ~ Permintaan Xander
67
Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68
Bab 68 ~ Masalah Hati
69
Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70
Bab 70 ~ Gagal Move On
71
Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72
Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73
Bab 73 ~ Cucu Papa
74
Bab 74 ~ Terealisasi
75
Bab 75 ~ Pulang
76
Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77
Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78
Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79
Bab 79 ~ Gagal
80
Bab 80 ~ Sangat Malu
81
Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82
Bab 82 ~ Seperti Tristan
83
Bab 83 ~ Track Record
84
Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85
Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86
Bab 86 ~ Di Sofa
87
Bab 87 ~ OMG!!
88
PROMO NOVEL BARU
89
Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90
Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91
Bab 90 ~ Merelakan
92
Bab 91~ Memberi Nasehat
93
Bab 92 ~ Berjanji
94
Bab 93 ~ Menuntut
95
Bab 94 ~ Kesal
96
Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97
Bab 96 ~ Rencana Lain
98
Bab 97 Bonus Khusus
99
Bab 98 ~ Babak Belur
100
Bab 99 ~ Anak Kedua
101
Bab 100 ~ Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!