Kini Ken keluar dari ruangan Michele hendak mencari peralatan untuk memperbaiki kran air kamar mandi. Ken keluar dengan memakai hoodie milik Ivan, asisten Xander. Tadi saat Ken hendak menghubungi Zian, namun sayangnya Zian sudah pulang. lalu Michele meminta Ken agar tetap di dalam. Ia keluar menuju ruangan Ivan, asisten Xander untuk meminjam jaketnya. Beruntungnya Ivan juga belum pulang. Walau pria itu sedikit heran karena Michele meminjam jaketnya.
Semua karyawan tampaknya sudah pulang. begitu juga dengan semua OB, karena pekerjaan mereka sudah selesai. Tinggal Ken saja yang masih berada di kantor.
Ken kembali memasuki ruangan Michele dengan membawa beberapa peralatan untuk memperbaiki saluran air itu. tak lupa juga membawa kran baru yang memang sudah tersedia. Dia terkejut ternyata Michele masih ada di sana. Ia kria atasannya itu sudah pulang.
Karena tidak ingin dikira menunggui Ken, Michele pun pura-pura sibuk di depan layar laptopnya. Dia membiarkan Ken masuk ke kamar mandi memperbaiki kran air itu.
Pukul setengah enam Ken baru menyelesaikan pekerjaannya. Termasuk mengepel lantai. Begitu juga dengan Michele. Ia langsung mematikan layar laptopnya dan bersiap untuk pulang.
Ken dan Michele berjalan beriringan turun ke lantai dasar. Bahkan Michele rela menggunakan lift khusus karyawan bersama Ken. Namun Ken justru terlihat tidak nyaman.
“Nona, apa tidak masalah jika anda menggunakan lift khusus karyawan?” tanya Ken.
“Nggak apa-apa. Aku takut jika jika menggunakan lift khusus sendirian.” Jawab Michele benar adanya.
Akhirnya Ken hanya pasrah. Ia tetap bersikap sopan meskipun hanya berdua dengan atasannya di dalam lift. Sedangkan sejak tadi Michele terus memandangi Ken yang sedang menundukkan kepalanya lewat pantulan pintu lift itu.
Ting
Pintu lift terbuka. Mereka keluar bersamaan.
“Saya permisi pulang dulu, Nona. Terima kasih buat jaketnya. Besok akan saya kembalikan.” Ucap Ken.
“Tidak masalah. Santai saja.” jawab Michele.
Ken keluar dari kantor saat langit sudah hampir gelap. Akhir-akhir ini hujan juga sudah mulai turun. Bahkan sekarang saja langit sudah tampak mendung. Ken mempercepat jalannya agar segera sampai rumah sebelum hujan turun. Ia pun sedikit berlari walau gerimis sudah mulai turun.
Perjalanan dari kantor menuju rumah Ken membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Kalau ia berlari mungkin hanya lima sampai tujuh menit sudah sampai. Namun sayangnya hujan turun semakin deras. Ken pun memilih untuk berteduh sebentar.
Tin tin
Tiba-tiba saja ada sebuah mobil berhenti tepat di depan tempat Ken berteduh. Pria itu masih diam di tempatnya karena tidak mengenali mobil siapa itu.
“Masuklah!” ucap seorang perempuan yang baru saja membuka kaca mobilnya.
Ken sangat terkejut, ternyata itu adalah Michele. Dia sungguh tidak menyangka kalau atasannya akan memintanya masuk ke dalam mobil. Rasanya ia yang hanya sebagai OB tidak pantas berada dalam satu mobil dengan Michele yang jabatannya wakil presdir.
“Terima kasih, Nona. Tidak perlu. Sebentar lagi hujannya juga reda.” Tolak Ken dengan sedikit berteriak karena suara hujan yang deras.
“Aku tidak menerima penolakan. Cepat masuklah!” Teriak Michele.
Dengan terpaksa akhirnya Ken masuk ke dalam mobil Michele. Ia duduk di sebelah Michele yang mengemudikan mobilnya. Harusnya posisi ini terbalik. Ken yang mengemudikan mobil, bukan Michele.
“Dimana alamat rumah kamu, Ian?” tanya Michele pura-pura tidak tahu.
“Pertigaan di depan itu belok kiri, Nona.” Jawab Ken.
“Apa kamu bisa mengendarai mobil?” tanya Michele ingin mengetes kejujuran Ken.
“Bisa, Nona. Dulu sebelum bekerja sebagai OB, saya bekerja sebagai sopir pribadi.” Jawab Ken.
Michele merasa lega dengan jawaban jujur Ken. Jadi perempuan yang ia temui bersama Ken saat itu bisa jadi masih ada hubungannya dengan pekerjaan Ken terlebih dulu. Karena Michele sangat tidak percaya jika Ken memiliki mobil soprt mewah. Mengingat pekerjaannya hanya seorang OB.
Beberapa saat kemudian mobil Michele sudah berhenti tepat di depan rumah kontrakan Ken. Pria itu mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya keluar dari mobil Michele.
Sesampainya di rumah, Ken segera membersihkan tubuhnya. Sejak tadi ponselnya terus ada panggilan masuk dan beberapa pesan. Namun Ken mengabaikannya, karena ia tahu itu pasti dari Adel.
Setelah mandi, Ken segera bersiap dan langsung pergi ke apartemen dimana Adel saat ini menunggunya.
***
Sementara itu Michele yang baru saja sampai rumahnya, ia segera masuk ke kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat Mamanya memanggilnya.
“Tumben baru pulang? bukannya tadi Papa bilang kalau kamu selesai meeting sejak tadi?” tanya Silvia sedikit curiga.
“Iya, Ma. Michele tadi menyelesaikan pekerjaan sebentar, daripada harus dibawa pulang. jadilah sekarang pulangnya agak terlambat.” Jawab Michele.
Silvia hanya manggut-manggut. Tak lama kemudian Xander keluar dari ruang kerjanya. Ia juga tampak heran melihat Michele yang baru pulang dengan masih mengenakan pakaian kerjanya.
“Memangnya ada pekerjaan apa, sampai kamu pulang terlambat?” tanya Xander to do poin.
“Oh itu. itu, Pa. tadi Michele hanya menunggui Ian mengganti kran air di kamar mandi ruangan Michele.” Jawab Michele dengan gugup.
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Sri Fauziahanwar
dag dig dug y michele pas d tanya pa2 xander😁😁😁
2022-10-07
1
Ana
kalau sama papa Xander mesti jujur 😁
2022-10-04
1
❤ Nadia Sari ❤
Siapakah Ken itu?🤔
2022-10-04
2