Bab 9 ~ Curiga

Kini Ken keluar dari ruangan Michele hendak mencari peralatan untuk memperbaiki kran air kamar mandi. Ken keluar dengan memakai hoodie milik Ivan, asisten Xander. Tadi saat Ken hendak menghubungi Zian, namun sayangnya Zian sudah pulang. lalu Michele meminta Ken agar tetap di dalam. Ia keluar menuju ruangan Ivan, asisten Xander untuk meminjam jaketnya. Beruntungnya Ivan juga belum pulang. Walau pria itu sedikit heran karena Michele meminjam jaketnya.

Semua karyawan tampaknya sudah pulang. begitu juga dengan semua OB, karena pekerjaan mereka sudah selesai. Tinggal Ken saja yang masih berada di kantor.

Ken kembali memasuki ruangan Michele dengan membawa beberapa peralatan untuk memperbaiki saluran air itu. tak lupa juga membawa kran baru yang memang sudah tersedia. Dia terkejut ternyata Michele masih ada di sana. Ia kria atasannya itu sudah pulang.

Karena tidak ingin dikira menunggui Ken, Michele pun pura-pura sibuk di depan layar laptopnya. Dia membiarkan Ken masuk ke kamar mandi memperbaiki kran air itu.

Pukul setengah enam Ken baru menyelesaikan pekerjaannya. Termasuk mengepel lantai. Begitu juga dengan Michele. Ia langsung mematikan layar laptopnya dan bersiap untuk pulang.

Ken dan Michele berjalan beriringan turun ke lantai dasar. Bahkan Michele rela menggunakan lift khusus karyawan bersama Ken. Namun Ken justru terlihat tidak nyaman.

“Nona, apa tidak masalah jika anda menggunakan lift khusus karyawan?” tanya Ken.

“Nggak apa-apa. Aku takut jika jika menggunakan lift khusus sendirian.” Jawab Michele benar adanya.

Akhirnya Ken hanya pasrah. Ia tetap bersikap sopan meskipun hanya berdua dengan atasannya di dalam lift. Sedangkan sejak tadi Michele terus memandangi Ken yang sedang menundukkan kepalanya lewat pantulan pintu lift itu.

Ting

Pintu lift terbuka. Mereka keluar bersamaan.

“Saya permisi pulang dulu, Nona. Terima kasih buat jaketnya. Besok akan saya kembalikan.” Ucap Ken.

“Tidak masalah. Santai saja.” jawab Michele.

Ken keluar dari kantor saat langit sudah hampir gelap. Akhir-akhir ini hujan juga sudah mulai turun. Bahkan sekarang saja langit sudah tampak mendung. Ken mempercepat jalannya agar segera sampai rumah sebelum hujan turun. Ia pun sedikit berlari walau gerimis sudah mulai turun.

Perjalanan dari kantor menuju rumah Ken membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Kalau ia berlari mungkin hanya lima sampai tujuh menit sudah sampai. Namun sayangnya hujan turun semakin deras. Ken pun memilih untuk berteduh sebentar.

Tin tin

Tiba-tiba saja ada sebuah mobil berhenti tepat di depan tempat Ken berteduh. Pria itu masih diam di tempatnya karena tidak mengenali mobil siapa itu.

“Masuklah!” ucap seorang perempuan yang baru saja membuka kaca mobilnya.

Ken sangat terkejut, ternyata itu adalah Michele. Dia sungguh tidak menyangka kalau atasannya akan memintanya masuk ke dalam mobil. Rasanya ia yang hanya sebagai OB tidak pantas berada dalam satu mobil dengan Michele yang jabatannya wakil presdir.

“Terima kasih, Nona. Tidak perlu. Sebentar lagi hujannya juga reda.” Tolak Ken dengan sedikit berteriak karena suara hujan yang deras.

“Aku tidak menerima penolakan. Cepat masuklah!” Teriak Michele.

Dengan terpaksa akhirnya Ken masuk ke dalam mobil Michele. Ia duduk di sebelah Michele yang mengemudikan mobilnya. Harusnya posisi ini terbalik. Ken yang mengemudikan mobil, bukan Michele.

“Dimana alamat rumah kamu, Ian?” tanya Michele pura-pura tidak tahu.

“Pertigaan di depan itu belok kiri, Nona.” Jawab Ken.

“Apa kamu bisa mengendarai mobil?” tanya Michele ingin mengetes kejujuran Ken.

“Bisa, Nona. Dulu sebelum bekerja sebagai OB, saya bekerja sebagai sopir pribadi.” Jawab Ken.

Michele merasa lega dengan jawaban jujur Ken. Jadi perempuan yang ia temui bersama Ken saat itu bisa jadi masih ada hubungannya dengan pekerjaan Ken terlebih dulu. Karena Michele sangat tidak percaya jika Ken memiliki mobil soprt mewah. Mengingat pekerjaannya hanya seorang OB.

Beberapa saat kemudian mobil Michele sudah berhenti tepat di depan rumah kontrakan Ken. Pria itu mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya keluar dari mobil Michele.

Sesampainya di rumah, Ken segera membersihkan tubuhnya. Sejak tadi ponselnya terus ada panggilan masuk dan beberapa pesan. Namun Ken mengabaikannya, karena ia tahu itu pasti dari Adel.

Setelah mandi, Ken segera bersiap dan langsung pergi ke apartemen dimana Adel saat ini menunggunya.

***

Sementara itu Michele yang baru saja sampai rumahnya, ia segera masuk ke kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat Mamanya memanggilnya.

“Tumben baru pulang? bukannya tadi Papa bilang kalau kamu selesai meeting sejak tadi?” tanya Silvia sedikit curiga.

“Iya, Ma. Michele tadi menyelesaikan pekerjaan sebentar, daripada harus dibawa pulang. jadilah sekarang pulangnya agak terlambat.” Jawab Michele.

Silvia hanya manggut-manggut. Tak lama kemudian Xander keluar dari ruang kerjanya. Ia juga tampak heran melihat Michele yang baru pulang dengan masih mengenakan pakaian kerjanya.

“Memangnya ada pekerjaan apa, sampai kamu pulang terlambat?” tanya Xander to do poin.

“Oh itu. itu, Pa. tadi Michele hanya menunggui Ian mengganti kran air di kamar mandi ruangan Michele.” Jawab Michele dengan gugup.

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

Sri Fauziahanwar

Sri Fauziahanwar

dag dig dug y michele pas d tanya pa2 xander😁😁😁

2022-10-07

1

Ana

Ana

kalau sama papa Xander mesti jujur 😁

2022-10-04

1

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Siapakah Ken itu?🤔

2022-10-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ Ken
2 Bab 2 ~ Dengan Tulus
3 Bab 3 ~ Ian
4 Bab 4 ~ OB Baru
5 Bab 5 ~ Calon Mantu
6 Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7 Bab 7 ~ Noah
8 Bab 8 ~ Linglung
9 Bab 9 ~ Curiga
10 Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11 Bab 11 ~ Kenyal
12 Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13 Bab 13 ~ Tak Percaya
14 Bab 14 ~ Memperdalam
15 Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16 Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17 Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18 Bab 18 ~ Bersama Ken
19 Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20 Bab 20 ~ Melarikan Diri
21 Bab 21 ~ Lebih Liar
22 Bab 22 ~ Kado
23 Bab 23 ~ Bayangan Ken
24 Bab 24 ~ Sangat Sulit
25 Bab 25 ~ Mengabaikannya
26 Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27 Bab 27 ~ Ketakutan
28 Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29 Bab 29 ~ Dituduh
30 Bab 30 ~ Penyadap Suara
31 Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32 Bab 32 ~ Selamat Tidur
33 Bab 33 ~ Blazer
34 Bab 34 ~ Magnet
35 Bab 35 ~ Mata Suci
36 Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37 Bab 37 ~ Romantis
38 Bab 38 ~ Menakutkan
39 Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40 Bab 40 ~ Aiden
41 Bab 41 ~ Ivan
42 Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43 Bab 43 ~ Kartu Undangan
44 Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45 Bab 45 Sangat Terkejut
46 Bab 46 ~ Tatoo
47 Bab 47 ~ Mencari Cara
48 Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49 Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50 Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51 Bab 51 ~ OB Gadungan
52 Bab 52 ~ Kabar Buruk
53 Bab 53 Melamar
54 Bab 54 ~ Kopi Hitam
55 Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56 Bab 56 ~ Menentang
57 Bab 57 ~ Tidak Merestui
58 Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59 Bab 59 ~ Bukti
60 Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61 Bab 61 ~ Hiro
62 Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63 Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64 Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65 Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66 Bab 66 ~ Permintaan Xander
67 Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68 Bab 68 ~ Masalah Hati
69 Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70 Bab 70 ~ Gagal Move On
71 Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72 Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73 Bab 73 ~ Cucu Papa
74 Bab 74 ~ Terealisasi
75 Bab 75 ~ Pulang
76 Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77 Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78 Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79 Bab 79 ~ Gagal
80 Bab 80 ~ Sangat Malu
81 Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82 Bab 82 ~ Seperti Tristan
83 Bab 83 ~ Track Record
84 Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85 Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86 Bab 86 ~ Di Sofa
87 Bab 87 ~ OMG!!
88 PROMO NOVEL BARU
89 Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90 Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91 Bab 90 ~ Merelakan
92 Bab 91~ Memberi Nasehat
93 Bab 92 ~ Berjanji
94 Bab 93 ~ Menuntut
95 Bab 94 ~ Kesal
96 Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97 Bab 96 ~ Rencana Lain
98 Bab 97 Bonus Khusus
99 Bab 98 ~ Babak Belur
100 Bab 99 ~ Anak Kedua
101 Bab 100 ~ Terima Kasih
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1~ Ken
2
Bab 2 ~ Dengan Tulus
3
Bab 3 ~ Ian
4
Bab 4 ~ OB Baru
5
Bab 5 ~ Calon Mantu
6
Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7
Bab 7 ~ Noah
8
Bab 8 ~ Linglung
9
Bab 9 ~ Curiga
10
Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11
Bab 11 ~ Kenyal
12
Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13
Bab 13 ~ Tak Percaya
14
Bab 14 ~ Memperdalam
15
Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16
Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17
Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18
Bab 18 ~ Bersama Ken
19
Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20
Bab 20 ~ Melarikan Diri
21
Bab 21 ~ Lebih Liar
22
Bab 22 ~ Kado
23
Bab 23 ~ Bayangan Ken
24
Bab 24 ~ Sangat Sulit
25
Bab 25 ~ Mengabaikannya
26
Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27
Bab 27 ~ Ketakutan
28
Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29
Bab 29 ~ Dituduh
30
Bab 30 ~ Penyadap Suara
31
Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32
Bab 32 ~ Selamat Tidur
33
Bab 33 ~ Blazer
34
Bab 34 ~ Magnet
35
Bab 35 ~ Mata Suci
36
Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37
Bab 37 ~ Romantis
38
Bab 38 ~ Menakutkan
39
Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40
Bab 40 ~ Aiden
41
Bab 41 ~ Ivan
42
Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43
Bab 43 ~ Kartu Undangan
44
Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45
Bab 45 Sangat Terkejut
46
Bab 46 ~ Tatoo
47
Bab 47 ~ Mencari Cara
48
Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49
Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50
Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51
Bab 51 ~ OB Gadungan
52
Bab 52 ~ Kabar Buruk
53
Bab 53 Melamar
54
Bab 54 ~ Kopi Hitam
55
Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56
Bab 56 ~ Menentang
57
Bab 57 ~ Tidak Merestui
58
Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59
Bab 59 ~ Bukti
60
Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61
Bab 61 ~ Hiro
62
Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63
Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64
Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65
Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66
Bab 66 ~ Permintaan Xander
67
Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68
Bab 68 ~ Masalah Hati
69
Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70
Bab 70 ~ Gagal Move On
71
Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72
Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73
Bab 73 ~ Cucu Papa
74
Bab 74 ~ Terealisasi
75
Bab 75 ~ Pulang
76
Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77
Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78
Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79
Bab 79 ~ Gagal
80
Bab 80 ~ Sangat Malu
81
Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82
Bab 82 ~ Seperti Tristan
83
Bab 83 ~ Track Record
84
Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85
Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86
Bab 86 ~ Di Sofa
87
Bab 87 ~ OMG!!
88
PROMO NOVEL BARU
89
Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90
Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91
Bab 90 ~ Merelakan
92
Bab 91~ Memberi Nasehat
93
Bab 92 ~ Berjanji
94
Bab 93 ~ Menuntut
95
Bab 94 ~ Kesal
96
Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97
Bab 96 ~ Rencana Lain
98
Bab 97 Bonus Khusus
99
Bab 98 ~ Babak Belur
100
Bab 99 ~ Anak Kedua
101
Bab 100 ~ Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!