Bab 13 ~ Tak Percaya

Ken mengetuk pintu ruangan presdir dimana saat ini Xander tengah sibuk dengan pekerjaannya. Ternyata di dalam ruangan itu ada tamu yang sepertinya sedang berbicara penting dengan Xander.

“Permisi, Tuan! Ini kopinya.” Ucap Ken lalu meletakkan kopi buatannya di atas meja kerja Xander.

“Oh iya, terima kasih. Buatkan lagi buat tamu saya ya, Ian.” Ucap Xander.

Ken hanya mengangguk patuh. Lalu melirik sebentar ke arah tamu Tuannya yang sedang duduk tepat di hadapan Xander. Setelah itu Ken keluar untuk membuatkan kopi lagi.

Entahlah saat Ken melirik pria yang menjadi tamu atasannya tadi seperti merasakan ada hal yang tidak beres dengan pria itu. Tapi ia juga tidak ingin berburuk sangka terlebih dulu. Lagi pula ia sama sekali tidak memeliki kepentingan yang berhubungan dengan perusahaan. Karena statusnya hanya seorang OB.

Ken selesai membuat kopi, lalu mengantarnya masuk ke ruangan presdir. Saat ia masuk, terlihat Xander sedang berbicara lewat sambungan telepon dengan seseorang. Sedangkan si tamu itu sedang berdiri sambil melihat-lihat lukisan yang ada di ruangan Xander. Bahkan pria itu tidak tahu kedatangaan Ken.

Ken masih melihat pria itu. ia memperlambat langkahnya saat akan meletakkan kopi di atas meja. Namun tiba-tiba saja mata Ken melihat pria itu sedang menyelipkan sesuatu di balik vas Bunga.

“Permisi, Tuan! Ini kopinya.” Ucap Ken membuat pria itu terkesiap.

Sedangkan Xander yang masih sibuk bicara lewat panggilan telepon memberi isyarat pada Ken agar meletakkan kopi itu di atas meja. Setelah itu Ken keluar.

Kini Ken sedang berada di pantry. Dia sedang mencari cara bagaimana mengambil benda kecil yang diselipkan di vas Bungan oleh pria tadi. Ken sangat tahu kalau bend aitu adalah alat penyadap suara atau mini camera. Jadi memang pria itu mempunyai niat buruk terhadap Xander.

“Apa sebaiknya aku bilang pada Nona Michele?” gumam Ken tidak yakin.

Dia masih ingat jelas saat tadi berpapasan dengan Michele, perempuan itu terlihat acuh padanya. Ken juga tidak tahu penyebabnya. Apa mungkin Michele marah karena bajunya mengotori baju Michele?.

“Tapi hal ini harus segera diatasi.” Gumam Ken sekali lagi.

Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan Michele untuk memberitahukan hal tadi.

Tok tok tok

Ken segera membuka pintu setelah mendapat ijin dari si pemilik ruangan. Sedangkan Michele yang sejak tadi berdiam diri membayangkan kejadian tadi bersama Ken dibuat terkejut saat tahu pria itu yang masuk ke ruangannya.

“Ada apa? Aku tidak meminta kamu masuk.” Tanya Michele dengan nada ketus.

“Maafkan saya, Nona. Ada hal penting yang harus saya katakan.” Jawab Ken.

“Kamu hanya OB. Kita tidak ada urusan apapun selain aku yang meminta kamu untuk membuatkan aku minuman atau kegiatan yang lain sesuai pekerjaan kamu.”

Ken terdiam. Dia sangat tahu posisinya. Tapi kenapa perempuan itu tiba-tiba berbicara ketus padanya. Apalagi sampai mengingatkan posisinya saat ini.

“Maaf, Nona. Saya juga tahu kalau saya hanya seorang OB di sini. saya hanya akan menyampaikan hal penting. Tolong dengarkan dulu. Setelah ini saya tidak akan ikut campur lagi dengan urusan anda ataupun perusahaan.” Ucap Ken dengan suara tegas. Dan hal membuat Michele kaget. Dia merasa Ken bukan orang sembarangan. Apalagi jika dihubungkan dengan ucapan perempuan yang tadi ia temui di apartemen Jessie.

“Katakan!” ucap Michele akhirnya. Walau nada suaranya masih ketus.

Akhirnya Ken menjelaskan tentang seorang pria yang kini sedang berada di ruangan Xander. Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu menyelipkan sesuatu di balik vas bunga. Ken meminta Michele agar lebih berhati-hati dan segera mengeceknya langsung.

“Apa kamu yakin dengan yang kamu lihat?” tanya Ken memastikan.

“Iya, Nona. Tapi saya harap anda mengeceknya saat tidak ada Tuan Xander.” Jawab Ken.

Michele tidak mengerti alasan Ken meminta untuk mengecek kebenaran itu saat tidak ada Papanya. Namun ia menurut saja dengan saran Ken.

“Baiklah, kamu boleh keluar. Nanti aku akan memanggil kamu untuk mengeceknya secara langsung saat Papa keluar.” Ucap Michele.

Ken mengangguk. Setelah itu ia keluar dari ruangan Michele. Namun ia berhenti sejenak dan menatap Michele dengan tatapan yang sangat dalam.

“Ada apa lagi?” tanya Michele gelagapan saat ditatap seperti itu oleh Ken.

“Untuk tadi pagi, saya benar-benar minta maaf karena-“

“Tidak perlu dibahas lagi! anggap saja tidak kejadian itu tidak pernah ada.” Sahut Michele dengan cepat.

Ken mengangguk saja, walau dia tidak mengerti dengan ucaapan Michele. Padahal ia hanya ingin meminta maaf tentang baju Michele yang telah ia kotori akibat bersentuhan dengan bajunya. Namun sayangnya anggapan Michele adalah tentang kejadian kedua bibir yang saling menempel.

Michele menghembuskan nafasnya pelan setelah Ken keluar dari ruangannya. Tak lama kemudian Michele masuk ke ruangan Papanya untuk melihat langsung siapa sebenarnya tamu yang sedang berada di ruangan presdir.

Cklek

“Eh, ada Om Barrack.” Ucap Michele sambil tersenyum pada pria yang menjadi teman baik Papanya itu.

“Wah, tambah cantik saja kamu Michele.” Sahut Barrack dengan tersenyum hangat.

“Apa benar orang dimaksud ian adalah Om Barrack? Tidak mungkin juga Om Barrack mempunyai niat buruk pada Papa yang sudah lama berteman baik.” Batin Michele tak percaya. Setelah itu ia ikut duduk bergabung dengan Papanya dan juga Barrack.

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

Sri Fauziahanwar

Sri Fauziahanwar

lebih baik berhati2 michele karena musuh terbesar kita adalah orang terdekat kita...waspada lebih baik drpd kecolongan

2022-10-07

1

Ana

Ana

ada baiknya berhati-hati meskipun itu teman lama papa Xander Michelle

2022-10-06

1

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Ah Michelle anggap enteng Ken pdhl Ken jujur 😘

2022-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ Ken
2 Bab 2 ~ Dengan Tulus
3 Bab 3 ~ Ian
4 Bab 4 ~ OB Baru
5 Bab 5 ~ Calon Mantu
6 Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7 Bab 7 ~ Noah
8 Bab 8 ~ Linglung
9 Bab 9 ~ Curiga
10 Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11 Bab 11 ~ Kenyal
12 Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13 Bab 13 ~ Tak Percaya
14 Bab 14 ~ Memperdalam
15 Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16 Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17 Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18 Bab 18 ~ Bersama Ken
19 Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20 Bab 20 ~ Melarikan Diri
21 Bab 21 ~ Lebih Liar
22 Bab 22 ~ Kado
23 Bab 23 ~ Bayangan Ken
24 Bab 24 ~ Sangat Sulit
25 Bab 25 ~ Mengabaikannya
26 Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27 Bab 27 ~ Ketakutan
28 Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29 Bab 29 ~ Dituduh
30 Bab 30 ~ Penyadap Suara
31 Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32 Bab 32 ~ Selamat Tidur
33 Bab 33 ~ Blazer
34 Bab 34 ~ Magnet
35 Bab 35 ~ Mata Suci
36 Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37 Bab 37 ~ Romantis
38 Bab 38 ~ Menakutkan
39 Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40 Bab 40 ~ Aiden
41 Bab 41 ~ Ivan
42 Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43 Bab 43 ~ Kartu Undangan
44 Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45 Bab 45 Sangat Terkejut
46 Bab 46 ~ Tatoo
47 Bab 47 ~ Mencari Cara
48 Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49 Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50 Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51 Bab 51 ~ OB Gadungan
52 Bab 52 ~ Kabar Buruk
53 Bab 53 Melamar
54 Bab 54 ~ Kopi Hitam
55 Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56 Bab 56 ~ Menentang
57 Bab 57 ~ Tidak Merestui
58 Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59 Bab 59 ~ Bukti
60 Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61 Bab 61 ~ Hiro
62 Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63 Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64 Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65 Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66 Bab 66 ~ Permintaan Xander
67 Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68 Bab 68 ~ Masalah Hati
69 Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70 Bab 70 ~ Gagal Move On
71 Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72 Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73 Bab 73 ~ Cucu Papa
74 Bab 74 ~ Terealisasi
75 Bab 75 ~ Pulang
76 Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77 Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78 Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79 Bab 79 ~ Gagal
80 Bab 80 ~ Sangat Malu
81 Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82 Bab 82 ~ Seperti Tristan
83 Bab 83 ~ Track Record
84 Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85 Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86 Bab 86 ~ Di Sofa
87 Bab 87 ~ OMG!!
88 PROMO NOVEL BARU
89 Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90 Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91 Bab 90 ~ Merelakan
92 Bab 91~ Memberi Nasehat
93 Bab 92 ~ Berjanji
94 Bab 93 ~ Menuntut
95 Bab 94 ~ Kesal
96 Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97 Bab 96 ~ Rencana Lain
98 Bab 97 Bonus Khusus
99 Bab 98 ~ Babak Belur
100 Bab 99 ~ Anak Kedua
101 Bab 100 ~ Terima Kasih
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1~ Ken
2
Bab 2 ~ Dengan Tulus
3
Bab 3 ~ Ian
4
Bab 4 ~ OB Baru
5
Bab 5 ~ Calon Mantu
6
Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7
Bab 7 ~ Noah
8
Bab 8 ~ Linglung
9
Bab 9 ~ Curiga
10
Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11
Bab 11 ~ Kenyal
12
Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13
Bab 13 ~ Tak Percaya
14
Bab 14 ~ Memperdalam
15
Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16
Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17
Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18
Bab 18 ~ Bersama Ken
19
Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20
Bab 20 ~ Melarikan Diri
21
Bab 21 ~ Lebih Liar
22
Bab 22 ~ Kado
23
Bab 23 ~ Bayangan Ken
24
Bab 24 ~ Sangat Sulit
25
Bab 25 ~ Mengabaikannya
26
Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27
Bab 27 ~ Ketakutan
28
Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29
Bab 29 ~ Dituduh
30
Bab 30 ~ Penyadap Suara
31
Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32
Bab 32 ~ Selamat Tidur
33
Bab 33 ~ Blazer
34
Bab 34 ~ Magnet
35
Bab 35 ~ Mata Suci
36
Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37
Bab 37 ~ Romantis
38
Bab 38 ~ Menakutkan
39
Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40
Bab 40 ~ Aiden
41
Bab 41 ~ Ivan
42
Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43
Bab 43 ~ Kartu Undangan
44
Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45
Bab 45 Sangat Terkejut
46
Bab 46 ~ Tatoo
47
Bab 47 ~ Mencari Cara
48
Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49
Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50
Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51
Bab 51 ~ OB Gadungan
52
Bab 52 ~ Kabar Buruk
53
Bab 53 Melamar
54
Bab 54 ~ Kopi Hitam
55
Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56
Bab 56 ~ Menentang
57
Bab 57 ~ Tidak Merestui
58
Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59
Bab 59 ~ Bukti
60
Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61
Bab 61 ~ Hiro
62
Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63
Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64
Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65
Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66
Bab 66 ~ Permintaan Xander
67
Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68
Bab 68 ~ Masalah Hati
69
Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70
Bab 70 ~ Gagal Move On
71
Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72
Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73
Bab 73 ~ Cucu Papa
74
Bab 74 ~ Terealisasi
75
Bab 75 ~ Pulang
76
Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77
Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78
Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79
Bab 79 ~ Gagal
80
Bab 80 ~ Sangat Malu
81
Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82
Bab 82 ~ Seperti Tristan
83
Bab 83 ~ Track Record
84
Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85
Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86
Bab 86 ~ Di Sofa
87
Bab 87 ~ OMG!!
88
PROMO NOVEL BARU
89
Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90
Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91
Bab 90 ~ Merelakan
92
Bab 91~ Memberi Nasehat
93
Bab 92 ~ Berjanji
94
Bab 93 ~ Menuntut
95
Bab 94 ~ Kesal
96
Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97
Bab 96 ~ Rencana Lain
98
Bab 97 Bonus Khusus
99
Bab 98 ~ Babak Belur
100
Bab 99 ~ Anak Kedua
101
Bab 100 ~ Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!