Mobil Michele terus mengikuti taksi yang ditumpangi oleh Ken. Setelah beberapa menit, taksi itu berhenti di depan sebuah apartemen elit. Tentu saja Michele sangat tahu apartemen itu. karena salah satu temannya juga tinggal di sana. Namun saat ini yang menjadi pertanyaannya adalah, kenapa Ken bisa ke tempat itu.
Michele masih diam di dalam mobilnya. Ia melihat Ken baru saja keluar dari taksi. Dan saat Ken akan masuk ke apartemen itu, tiba-tiba saja ada sebuah mobil sport keluar dan berhenti tepat di hadapan Ken.
Pengendara mobil itu keluar. Yaitu seorang perempuan cantik dengan pakaian casual. Perempuan itu tampak tersenyum pada Ken lalu mengajak Ken masuk ke dalam mobil, dengan Ken yang duduk di bangku kemudi.
Michele megucek matanya tidak percaya melihat itu semua. Bagaimana mungkin seorang OB bisa menaiki mobil sport mewah. Lalu siapa perempuan cantik itu. Michele hendak mengikuti mobil yang dikendarain oleh Ken itu tapi gagal, karena terdengar suara deringan ponselnya.
“Iya, Ma?”
“…..”
“Iya. Ini Michele sedang di jalan. Sebentar lagi sampai rumah.” jawab Michele setelah itu menutup panggilannya.
**
Sementara itu saat ini Ken baru saja keluar dari mobil yang ia kendarai tadi. begitu juga dengan perempuan yang satu mobil dengannya juga ikut turun.
Ken masuk ke sebuah restaurant dan memesan ruangan VVIP agar bisa bicara dengan nyaman dengan perempuan yang diajaknya itu.
Kini mereka berdua sudah duduk sambil memilih menu makanan. Tak lupa ada seorang pelayan restaurant yang berdiri di sebelah Ken untuk mencatat pesanan makanannya.
“Terima kasih. Mohon ditunggu, Tuan Noa. Pesanan anda akan segera saya siapkan.” Ucap pelayan itu sebelum keluar dari ruangan dimana Ken berada.
Setelah pelayan itu keluar, Ken menatap perempuan yang sedang duduk di hadapannya itu tampak menundukkan kepalanya. Tak lama kemudian Adel memberikan ponselnya pada Ken. Ken menerimanya lalu membaca dengan detail tulisan dan angka-angka yang tertera dalam laopran itu.
“Berapa lama kamu akan tinggal di sini, Del?” tanya Ken.
“Sampai pekerjaanku selesai.” Jawab Del.
“Ya sudah. Kalau begitu, aku akan datang ke apartemen kamu setiap selesai jam kerjaku. Jadi sebelum jam itu, kamu bebas pergi kemana pun.”
“Memangnya kamu bekerja dimana, Ken?” tanya Adel penasaran.
“Cukup, Del! Itu bukan urusan kamu mau aku bekerja dimana. Kamu hanya melakukan pekerjaanmu sendiri tanpa ikut campur dengan urusanku yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan urusan kantor.”
Mendengar suara tegas Ken, akhirnya Adel hany mengangguk patuh. Meskipun mereka sudah seperti saudara, Adel tetap harus menjaga privasi masing-masing.
Tak lama kemudian seorang pelayan datang dengan membawa pesanan makanan mereka. Setelah itu Ken dan Adel menikmati makan malamnya dengan khidmat tanpa ada pembicaraan lagi.
***
Sementara itu di kediaman Xander tampak ramai. Sepertinya sedang ada tamu yang berkunjung di rumah itu. dan benar saja, ternyata yang datang adalah rekan bisnis Xander yakni Tuan Aldo.
Tuan Aldo sengaja datang diundang oleh Xander untuk makan malam di rumahnya. Tidak hanya itu, ternyata Tuan Aldo datang bersama anak dan istrinya. Yang pastinya sudah bisa ditebak kalau Tuan Aldo berniat menjodohkan putra tunggalnya yang bernama Noah itu dengan Michele.
“Terima kasih banyak loh Jeng Silvia atas undangan makan malamnya. Aku sangat senang. Semoga hubungan keluarga kita tetap terjalin baik selain hubungan kerja antara Mas Aldo dan Xander.” Ucap Daisy yang tak lain adalah istri Tuan Aldo.
“Sama-sama, Jeng. Ayo silakan dinikmati!” ucap Silvia mempersilakan.
Sementara itu pria berkacamata yang duduk di sebelah Daisy sejak tadi makan sambil menundukkan kepalanya. Dia adalah Noah, putra tunggal Tuan Aldo dan Daisy.
Daisy menyenggol lengan putranya agar tidak diam saja dan mengajak bicara Michele. Namun sayangnya pria berusia dua puluh delapan tahun itu tampak gugup dan tidak berani menatap Michele.
“Michele kan sekarang menjabat sebagai wakil presdir, kenapa belum menikah juga?” tanya Daisy tiba-tiba.
Michele yang sedang mengunyah makanannya berhenti sejenak. Dia meresapi ucapan wanita seusia mamanya yang sama sekali tidak nyambung menurutnya. Apa coba hubungannya antara jabatan dan menikah. namun Michele berusaha untuk tetap tenang dan ramah pada Daisy.
“Michele ingin fokus berkarir dulu, Tante. Untuk masalah menikah, nanti saja gampang.” Jawab Michele.
“Ya juga sih. Apalagi Michele punya jabatan tinggi di kantor. pastinya akan mudah mendaatkan jodoh. Ini Noah juga nantinya akan menggantikan Papanya. Sekarang posisinya juga sama dengan kamu. Tidak ada salahnya bukan jika kalian saling mengenal dulu.” Lagi-lagi Daisy yang berbicara.
“Benar yang dikatakan oleh Tante Daisy. Tidak ada salahnya juga kalian saling mengenal dulu.” Kini giliran Tuan Aldo yang memperkuat argument istrinya.
Michele hanya tersenyum kaku sambil menatap pria yang bernama Noah. Pria yang sejak tadi hanya menundukkan kepalanya. Entah apa yang ada dalam pikiran Michele tentang Noah, tiba-tiba saja ia menggelengkan kepalanya sambil bergidig ngeri.
“Ya tidak ada salahnya kok. Tapi kalau untuk masalah jodoh, kami sebagai orang tua Michele sama sekali tidak pernah memaksakan kehendaknya. Apapun pilihan Michele asal dia bahagia, pasti kami akan bahagia.” Jawab Silvia mewakili isi hati Michele.
.
.
.
*TBC
Happy Reading‼️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Okto Mulya D.
Waduuhhh ini koq banyak nama pemuda ya, Ken, Ian, Noah, Nia dan Zian serta Ivan.
Ken sepertinya anak boss yang menyamar ya Thor?
2023-01-24
0
Ana
apa ken itu sebenarnya orang kaya 🙄🤔tapi kenapa dia mau bekerja jadi OB ya🤔, Michelle pasti ga maulah dijodohkan sama noah 😁ya sifatnya juga kan keras kepala, Michelle lebih tertarik pada ken
2022-10-04
1
DiNa Yuliana
sepertinya ken orang kaya🙄🤔🤔
2022-10-03
1