Bab 12 ~ Tersenyum Manis

Ternyata apa yang ada dalam benak Michele juga sama. Seperti saat kemarin sore ia membayangkan sedang bercumbu dengan Ken di bawah guyuran air shower. Bahkan saat ini Michele menutup matanya seolah meminta lebih dari ini. misalnya saja Ken mulai memasukkan lidahnya dan mengeksplor setiap rongga mulutnya.

Satu detik hingga dua menit mereka masih berada di posisi yang sama. Keduanya sama-sama menginginkan hal yang lebih. Tapi otaknya tidak terkoneksi dengan baik. Lagi pula Ken sadar dengan statusnya. Sedangkan Michele tidak berani jika harus memulai lebih dulu.

“Nona!” ucap Ken setelah berhasil memalingkan mukanya sedikit memberi jarak dengan wajah Michele.

Michele tampak kecewa. Namun ia berusaha tetap tenang. Setelah itu ia lebih dulu bangun, dengan pura-pura mengibaskan bajunya yang seolah kotor kena baju Ken.

“Maafkan saya. apakah baju anda kotor?” tanya Ken dengan hati-hati.

“Oh tidak. Silakan lanjutkan pekerjaan kamu saja. aku akan keluar sebentar.” Jawab Michele tanpa berani menatap mata Ken.

“Tapi, teh anda Nona?” ucap Ken menghentikan langkah Michele.

“Buat kamu saja. aku lupa ada janji dengan kekasihku pagi ini.” jawab Michele spontan lalu keluar dari ruangannya begitu saja.

Ada rasa yang tak bisa diartikan dalam hati Ken setelah mendengar jawaban Michele yang akan menemui kekasihnya. Setelah itu Ken kembali melanjutkan pekerjaannya. Dia pun akhirnya meminum teh hijau buatannya sendiri tadi. setidaknya bisa menormalkan degupan jantungnya saat ini.

Nyatanya saat ini Michele justru sedang berada di apartemen sahabatnya. bukan bertemu dengan kekasihnya. Karena sudah beberapa bulan ini status Michele jomlo, setelah putus dengan kekasihnya gara-gara meminta Michele untuk melakukan hubungan badan.

Sementara itu Jessie yang tengah asyik bermimpi terlihat sangat kesal saat didatangi sahabatnya yang menurutnya selalu mengganggu orang tidur.

“Ini itu sudah hampir jam delapan, Jes! Bagaimana mungkin anak perawan masih molor.” Ucap Michele.

“Biarin. Bodo amat. Sekalian aja biar dipecat sama boss.” Jawab Jessie dan kembali memeluk gulingnya.

Jessie bekerja di perusahaan milik Papanya sendiri. Jadi dia hampir mirip dengan Michele yang kadang seenaknya sendiri datang ke kantor. Namun semalam ia memang baru saja pulang dari luar kota untuk menemani sang Papa meninjau proyek pembangunan Mall. Jadilah hari ini ia sengaja berangkat siang, karena badannya sangat lelah. Tak tahunya malah ada pengacau.

“Ih, nyebelin banget sih kamu Jess! Aku kesini malah ditinggal molor.” Ucap Michele tak terima diabaikan oleh sahabatnya.

“Aku capek. Semalam baru pulang dari luar kota. Dah kalau kamu mau buat apa-apa, buat aja sendiri. Aku masih ngantuk. Nanti saja kalau mau cerita tentang gebetan baru kamu.” Sahut Jessie lalu menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.

Michele hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan. Dia juga melihat wajah kelelahan sahabatnya. akhirnya ia menuju dapur Jessie untuk membuat teh hangat. Setidaknya bisa mencairkan suasana hatinya yang tak menentu setelah terjadi insiden bersama OB-nya.

Michele menikmati tehnya sambil duduk di balkon apartemen Jessie. Hujan sudah mulai turun. Hingga ia merasakan hawa dingin menembus kulitnya. Setelah itu dia masuk kembali dan memutuskan untuk kembali ke kantor. dia melirik Jessie yang masih pulas dalam tidurnya tidak tega hendak membangunkan sahabatnya itu. jadi Michele keluar begitu saja tanpa berpamitan.

Sesampainya di basement apartemen, Michele tanpa sengaja bertemu dengan seorang perempuan cantik yang ia temui tempo hari bersma Ken. Perempuan itu baru saja keluar dari mobil soprt mewah. Seperti baru saja selesai berbelanja, karena tampak beberapa paper bag yang sedang dibawanya.

Bruk

Michele berpura-pura berjalan tidak melihat hingga menabrak perempuan itu. alhasil barang belanjaan perempuan itu jatuh berceceran.

“Maaf.. maafkan saya, Nona.” Ucap Michele sambil membantu memunguti barang belanjaan perempuan itu.

“Oh tidak apa-apa.” Jawab perempuan dengan tubuh sedikit menggigil.

“Anda baik-baik saja, Nona?” tanya Michele khawatir saat tak sengaja menyentuh tangan perempuan itu terasa panas.

“Tidak. Mungkin karena saya baru adaptasi dengan cuaca di negara ini.” jawabnya dan sudah berhasil membawa kantong belanjaannya.

Michele memang tahu kalau nada bicara perempuan itu tidak begitu lancar menggunakan Bahasa Indonesia. Dan memang sepertinya dia lama tinggal di luar negeri, atau memang asalnya dari luar negeri.

“Oh, jadi Nona ini baru tinggal di sini?” tanya Michele basa-basi.

“Iya. Karena ada pekerjaan penting dengan bos saya. jadi saya harus tinggal di sini sementara. Ya sudah, saya permisi dulu, Nona.” Pamit perempuan itu kemudian.

Michele hanya mengangguk dan tersenyum. Setelah itu ia masuk ke dalam mobilnya dan segera pergi ke kantor. Michele mencerna ucapan perempuan tadi yang katanya sedang ada pekerjaan penting dengan bosnya. Bukankah tempo hari yang bersama perempuan itu adalah Ken. Apa mungkin Ken juga bekerja dengan perempuan tadi karena bos mereka tinggal di kota ini.

“Memangnya pekerjaan penting seperti apa sampai melibatkan Ian yang hanya seorang OB?” gumam Michele yang dipenuhi tanda tanya.

Sesampainya di kantor, Michele segera menuju lantai enam dimana ruangannya berada. Saat hendak memasuki ruangannya, ia berpapasan dengan Ken yang sedang membawa nampan berisi kopi. Mungkin itu permintaan Xander. Namun Michele berusaha cuek saat Ken menunduk hormat sambil tersenyum manis seperti biasanya.

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

Sri Fauziahanwar

Sri Fauziahanwar

jangan bilang michele cemburu wkwkkwk...

2022-10-07

1

sherly chelfy

sherly chelfy

Michele marah gak diapa2in sama Ken😂😂😂

2022-10-05

1

DiNa Yuliana

DiNa Yuliana

tambaaah seruuuu.....ke spertinya bukan anak sembarangan dan menyamar jdi OB😍

2022-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1~ Ken
2 Bab 2 ~ Dengan Tulus
3 Bab 3 ~ Ian
4 Bab 4 ~ OB Baru
5 Bab 5 ~ Calon Mantu
6 Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7 Bab 7 ~ Noah
8 Bab 8 ~ Linglung
9 Bab 9 ~ Curiga
10 Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11 Bab 11 ~ Kenyal
12 Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13 Bab 13 ~ Tak Percaya
14 Bab 14 ~ Memperdalam
15 Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16 Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17 Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18 Bab 18 ~ Bersama Ken
19 Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20 Bab 20 ~ Melarikan Diri
21 Bab 21 ~ Lebih Liar
22 Bab 22 ~ Kado
23 Bab 23 ~ Bayangan Ken
24 Bab 24 ~ Sangat Sulit
25 Bab 25 ~ Mengabaikannya
26 Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27 Bab 27 ~ Ketakutan
28 Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29 Bab 29 ~ Dituduh
30 Bab 30 ~ Penyadap Suara
31 Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32 Bab 32 ~ Selamat Tidur
33 Bab 33 ~ Blazer
34 Bab 34 ~ Magnet
35 Bab 35 ~ Mata Suci
36 Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37 Bab 37 ~ Romantis
38 Bab 38 ~ Menakutkan
39 Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40 Bab 40 ~ Aiden
41 Bab 41 ~ Ivan
42 Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43 Bab 43 ~ Kartu Undangan
44 Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45 Bab 45 Sangat Terkejut
46 Bab 46 ~ Tatoo
47 Bab 47 ~ Mencari Cara
48 Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49 Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50 Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51 Bab 51 ~ OB Gadungan
52 Bab 52 ~ Kabar Buruk
53 Bab 53 Melamar
54 Bab 54 ~ Kopi Hitam
55 Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56 Bab 56 ~ Menentang
57 Bab 57 ~ Tidak Merestui
58 Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59 Bab 59 ~ Bukti
60 Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61 Bab 61 ~ Hiro
62 Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63 Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64 Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65 Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66 Bab 66 ~ Permintaan Xander
67 Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68 Bab 68 ~ Masalah Hati
69 Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70 Bab 70 ~ Gagal Move On
71 Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72 Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73 Bab 73 ~ Cucu Papa
74 Bab 74 ~ Terealisasi
75 Bab 75 ~ Pulang
76 Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77 Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78 Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79 Bab 79 ~ Gagal
80 Bab 80 ~ Sangat Malu
81 Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82 Bab 82 ~ Seperti Tristan
83 Bab 83 ~ Track Record
84 Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85 Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86 Bab 86 ~ Di Sofa
87 Bab 87 ~ OMG!!
88 PROMO NOVEL BARU
89 Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90 Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91 Bab 90 ~ Merelakan
92 Bab 91~ Memberi Nasehat
93 Bab 92 ~ Berjanji
94 Bab 93 ~ Menuntut
95 Bab 94 ~ Kesal
96 Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97 Bab 96 ~ Rencana Lain
98 Bab 97 Bonus Khusus
99 Bab 98 ~ Babak Belur
100 Bab 99 ~ Anak Kedua
101 Bab 100 ~ Terima Kasih
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1~ Ken
2
Bab 2 ~ Dengan Tulus
3
Bab 3 ~ Ian
4
Bab 4 ~ OB Baru
5
Bab 5 ~ Calon Mantu
6
Bab 6 ~ Mengikuti Ken
7
Bab 7 ~ Noah
8
Bab 8 ~ Linglung
9
Bab 9 ~ Curiga
10
Bab 10 ~ Tidak Mungkin
11
Bab 11 ~ Kenyal
12
Bab 12 ~ Tersenyum Manis
13
Bab 13 ~ Tak Percaya
14
Bab 14 ~ Memperdalam
15
Bab 15 ~ Tidak Diragukan Lagi
16
Bab 16 ~ Sangat Menikmati
17
Bab 17 ~ Merasa Nyaman
18
Bab 18 ~ Bersama Ken
19
Bab 19 ~ Pangeran Tampan
20
Bab 20 ~ Melarikan Diri
21
Bab 21 ~ Lebih Liar
22
Bab 22 ~ Kado
23
Bab 23 ~ Bayangan Ken
24
Bab 24 ~ Sangat Sulit
25
Bab 25 ~ Mengabaikannya
26
Bab 26 ~ Jangan Mencintaiku
27
Bab 27 ~ Ketakutan
28
Bab 28 ~ Mengambil Resiko
29
Bab 29 ~ Dituduh
30
Bab 30 ~ Penyadap Suara
31
Bab 31 ~ Mobil Sport Mewah
32
Bab 32 ~ Selamat Tidur
33
Bab 33 ~ Blazer
34
Bab 34 ~ Magnet
35
Bab 35 ~ Mata Suci
36
Bab 36 ~ Dikenai Biaya
37
Bab 37 ~ Romantis
38
Bab 38 ~ Menakutkan
39
Bab 39 ~ Memberi Kesempatan
40
Bab 40 ~ Aiden
41
Bab 41 ~ Ivan
42
Bab 42 ~ Terbawa Suasana
43
Bab 43 ~ Kartu Undangan
44
Bab 44 ~ Untuk Seseorang
45
Bab 45 Sangat Terkejut
46
Bab 46 ~ Tatoo
47
Bab 47 ~ Mencari Cara
48
Bab 48 ~ Tempat Sembunyi
49
Bab 49 ~ Menjaga Rahasia
50
Bab 50 ~ Memalingkan Muka
51
Bab 51 ~ OB Gadungan
52
Bab 52 ~ Kabar Buruk
53
Bab 53 Melamar
54
Bab 54 ~ Kopi Hitam
55
Bab 55 ~ Sangat Memalukan
56
Bab 56 ~ Menentang
57
Bab 57 ~ Tidak Merestui
58
Bab 58 ~ Tidak Bisa Menemukannya
59
Bab 59 ~ Bukti
60
Bab 60 ~ Jangan Minta Maaf
61
Bab 61 ~ Hiro
62
Bab 62 ~ Memutus Perjanjian
63
Bab 63 ~ Keberadaan Ken
64
Bab 64 ~ Bertemu Alfred
65
Bab 65 ~ Tidak Bernyawa
66
Bab 66 ~ Permintaan Xander
67
Bab 67 ~ Benar-benar Terkejut
68
Bab 68 ~ Masalah Hati
69
Bab 69 ~ Jatuh Pingsan
70
Bab 70 ~ Gagal Move On
71
Bab 71 ~ Memberi Kejutan
72
Bab 72 ~ Sangat Merindukanmu
73
Bab 73 ~ Cucu Papa
74
Bab 74 ~ Terealisasi
75
Bab 75 ~ Pulang
76
Bab 76 ~ Menikahi Anakku
77
Bab 77 ~ Ingin Memelukmu
78
Bab 78 ~ Menyinggung Masa Lalu
79
Bab 79 ~ Gagal
80
Bab 80 ~ Sangat Malu
81
Bab 81 ~ Tempat Dan Posisi
82
Bab 82 ~ Seperti Tristan
83
Bab 83 ~ Track Record
84
Bab 84 ~ Celine Untuk Aiden
85
Bab 85 ~ Takdir Tuhan
86
Bab 86 ~ Di Sofa
87
Bab 87 ~ OMG!!
88
PROMO NOVEL BARU
89
Bab 88 ~ Memberikan Kejutan
90
Bab 89 ~ Lemah Tak Berdaya
91
Bab 90 ~ Merelakan
92
Bab 91~ Memberi Nasehat
93
Bab 92 ~ Berjanji
94
Bab 93 ~ Menuntut
95
Bab 94 ~ Kesal
96
Bab 95 ~ Semakin Khawatir
97
Bab 96 ~ Rencana Lain
98
Bab 97 Bonus Khusus
99
Bab 98 ~ Babak Belur
100
Bab 99 ~ Anak Kedua
101
Bab 100 ~ Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!