pengakuan

"Gue mau dengar penjelasan versi loe!!" Ucap maya sudah tidak bersahabat.

"Duduk dulu May" Sesa kebingungan harus memulai dari mana.

"Kenapa loe ngga cerita sama gue?" Maya masih berdiri berkacak pinggang.

"Maaf May, mas Yuga melarang aku buat cerita sama siapapun. Lagipula saat itu aku masih ragu tentang keputusanku May"

"Loe benar-benar udah ngga anggap gue sahabat kayanya!" Maya melempar tasnya ke sofa sebagai bentuk kekecewaannya.

"Bukan gitu May" Sesa menghampiri Maya.

"Lalu!!" Tantang Maya.

"Oke aku cerita, tapi kita duduk dulu" Maya mulai menuruti Sesa untuk duduk di sofa.

"May aku tau kamu sudah dengar sebagian dari Della. Tapi Semua diluar kendaliku May, Kamu ingat waktu terakhir kita ketemu dia apartemen kamu. Kamu dengar sendiri kan tentang harapan Della? Mana tega aku menghancurkan mimpi sahabatku sendiri. Lalu paginya aku menemui keluarga Mas Yuga dan membatalkan perjodohan kita. Tapi apa kamu tau May apa yang terjadi? Sore harinya kakek dilarikan ke rumah sakit karena Serangan jantung. Aku menerima amarah mas Yuga karena bertindak gegabah. Jadilah pernikahan dadakan di rumah sakit malam itu" Maya menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut saat kakek sampai mendapat serangan jantung akibat ulah Sesa.

"Maaf May bukan aku tak mau cerita. Tapi aku dalam posisi yang sulit . Sekarang aku serahkan semuanya ke kamu, masih mau menjadi sahabatku atau menyebutku penghianat seperti Della"

"emang gie sejahat itu apa? Gue bala-belain masuk kerja setengah hari cuma buat dengar versi loe biar ngga salah ambil keputusan tau!! Maya menggerutu.

" Jadi kamu masih mau jadi sahabat aku?" Sesa tampak berbinar.

"Hemm" Maya dengan gaya sok cuek.

"Makasih Maya sayang" Sesa tiba-tiba memeluk Maya membuat badan Maya terhuyung kebelakang.

"Bentar, tapi gue mau tanya sama loe" Nada bicara Maya berubah serius.

"apa?" Sesa melihat Maya.

"Sejak kapan loe suka sama si kulkas itu?"

Degg..

"Bagaimana Maya bisa tau?" batin Sesa.

"Maksud kamu apa may?" Sesa gugup tek berani memandang Maya.

"Lihat gue! Gue yakin loe tau apa yang gue maksud!" Jiwa kepekaan Maya memang tingkat dewa.

"Aku benar-benar ngga ngerti May" Sesa masih mengelak.

"Cerita sama gue Sa atau gue bakal salah paham sama loe yang diam-diam mencintai kekasih sahabatnya sendiri" ancam Maya.

Sesa beralih menatap Maya.

"Sejak kapan?" ulang Maya lagi.

Dengan ragu Sesa mau tak mau harus jujur.

"Sejak.. sejak 10 tahun yang lalu" Sesa meremas jarinya.

"Apa?" Teriak Maya menggema.

Sesa bangkit dari sofa menuju meja kerjanya. Diambilnya selembar foto yang terlihat sedikit usang.

"Ini waktu aku di ajak papa ke pesta anniversary pernikahan rekan kerja papa" Sesa menunjukkan foto berisi 6 orang didalamnya.

"Ini kan loe masih SMA Sa"Maya masih bingung dengan dua fakta mengejutkan dari sahabatnya ini.

"Iya aku masih 16 tahun, itu pertama kali aku bertemu mas Yuga. Dari situ aku mulai menyukainya, sampai saat tiba-tiba Della datang menggandeng tangan mas Yuga dihadapan kita waktu itu" Sesa tak mampu menahan air matanya lagi.

"kenapa loe kuat banget simpan perasaan loe sendiri sa?? Maya memeluk sahabatnya.

" Lalu aku harus bagaimana May, aku tidak mau menghancurkan persahabatan kita hanya demi cinta. Aku juga sudah mencoba mengubur perasaan ini, tapi takdir selalu berkata lain May" Akhirnya meluncur sudah isi hati Sesa setelah selama ini mampu memendamnya sendiri.

Maya diam tak bisa menjawab perkataan Sesa.

"Tapi aku mohon sama kamu ya May, jangan katakan apapun tentang ini kepada siapapun"

"Tapi giman..."

"Maya aku mohon" Sesa memohon sambil menakupkan tangannya.

Maya mengangguk pasrah. Sebenarnya ia kasihan melihat sahabatnya seperti ini, Yuga memang kekasih Della namun kini suami Sesa. Bukankah seharusnya Sesa lebih berhak? Tapi Maya juga tidak bisa membantu banyak untuk urusan rumah tangga mereka, di sisi lain Della juga sahabatnya.

"Tunggu May, kenapa kamu bisa tau tentang ini? Tanya Sesa menyelidik.

"Loe lupa jiwa kepekaan gue yang di atas rata-rata? Setiap loe ketemu dia sikap loe berubah, dari yang sebelumnya ramah jadi diam seribu bahasa. Loe ngga berani bicara sama dia, l

oe gugup saat ada dia dan mata loe, tatapan mata loe menjelaskan semuanya!! Maya sungguh seperti pakar ekspresi.

"Kamu udah tau sejak kapan May?" Sesa jadi gugup, apa terlalu kentara sikapnya selama ini.

"Yang jelas sudah lama, apalagi saat kita makan ramyun waktu itu, gue tau loe hancur kan karena dengar mereka mau nikah? Kalo ngga karena itu ngapain loe makan ramyun sampai banjir air mata gitu?" Maya setengah mengejek sahabatnya itu.

Sesa terdiam menahan malu karena ketahuan menangis Maya si super peka.

"Emang keliatan banget ya May?"

"Ya kalo gue sih bisa liat perasaan orang dari matanya, entah kalo Della gimana. Berdoa aja biar dia kaga tau hahaha"

"Udah ah May aku malu!!" Sesa mencubit gemas pinggang Maya.

"Awwww sakit tauk!!!"

"Maya tapi benar ya kamu bisa jaga rahasia kan?" Wajah Sesa mulai serius lagi.

"Hemmm dengan satu syarat"

"Apapun itu May" Sesa mengangguk semangat.

"Gue bisa makan gratis disini selamanya" Ucap Maya dengan senyuman liciknya.

"Oke deal, itu syarat yang mudah" Sesa mengulurkan tangan tanda persetujuan.

"Gue bercanda kali neng" Maya menyentil dahi sahabatnya.

"aduh" Sesa mengusap keningnya.

"Gue bakal tetap diam Sa, tapi setelah ini gue minta loe terbuka sama gue, jangan tutupin masalah apapun dari gue. Kita sabahat Sa gue bakal selalu ada buat loe. Gampang kan syarat gue?"

"Maya kamu memang sahabat terbaikku" Sesa terharu kembali memeluk Maya.

"udah dong nangis-nangisnya, sekarang temenin gue makan siang yuk, laper nih gara-gara nungguin loe kelamaan jadi lupa makan siang"

"Siap bos aku juga belum makan, mau makan dimana?" Sesa beranjak untuk mengambil tasnya.

"Pesan aja ya, kita makan di sini. Gue udah males kemana-mana" Maya menyandarkan tubuhnya ke sofa.

Makan siang mereka diwarnai canda tawa karena banyolan Maya. Gadis itu sepertinya memang bakat jadi pelawak. Untuk sejenak Sesa bisa melupakan semua masalahnya. Dalam benaknya Sesa berterimakasih karena Maya tidak membencinya seperti Della. Sesa tidak sanggup untuk kehilangan dua sahabatnya sekaligus.

"Loe tau nggak Sa? Gara-gara gue ijin kerja setengah hari si Bayu minta makan siang bareng sama gue, kalo gue nolak dia ngancem nggak bakalan tanda tangan surat ijin gue. Kurang asem ngga tuh?" Maya bercerita dengan menahan emosinya.

"Demi loe ni besok gue makan siang sama dia"

"Gapapa kali may, itung-itung PDKT"

"Cih males gue" Maya masih saja menolak pesona Bayu.

"Jangan gitu May, cinta beneran baru tau rasa kamu" Sesa penasaran kenapa Maya sangat membenci teman kantornya itu.

"Apaan sih, stop deh. Udah sore nih gue mau pulang. Mau barengan ngga? Gue ngga kiat mobil loe didepan"

"Aku ngga bawa mobil, nanti naik taksi online aja" Sesa memang masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya.

"Ya udah, aku duluan ya" Maya memeluk Sesa sekilas.

"iya, kamu hati-hati ya. Bye"

"Bye" balas Maya.

***

Pip pip pip

Sesa memasukkan password pintu apartemennya. Sekarang sudah pukul 7 malam, Sesa berdoa dalam hati semoga suaminya itu belum pulang, karena Sesa sedikit terlambat pulang dan belum memasak makan malam. Tapi setelah sesa melangkahkan kakinya memasuki apartemen terlihat lampu di dalam sudah menyala. Pertanda sudah ada kehidupan di dalam sana.

"Hai sa" suara seseorang yang sangat Sesa kenal.

-

-

Episode baru lagi teman-teman😘

maaf jika bertebaran typo dimana-mana ya, selamat membaca☺☺☺☺

Terpopuler

Comments

Mytha🕊

Mytha🕊

suami si*l*n makin jadi aja nih... huuuuh udah tinggalain aja sa... 🤬

2024-04-09

0

Muhammad Zaki

Muhammad Zaki

makin kurang ajar aja nih si suami lucnut...

2023-11-07

0

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

waah berani bawa Della ke apartemen niih..

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Sahabat
2 penggetar hati
3 uji nyali
4 pria itu
5 visual
6 janji
7 permainan takdir
8 Amarah Yuga
9 terikat
10 pemilik hati sesungguhnya
11 wanita bodoh
12 ramyun pedas
13 penghianat
14 kesepakatan menyakitkan
15 jatuh sendiri
16 dekat tapi jauh
17 pengakuan
18 permintaan Sesa
19 pesta pernikahan
20 isi hati Yuga
21 tak bisakah berteman
22 soto panas dan pedas
23 nafkah lahir tanpa batin
24 peringatan
25 Pria misterius
26 Tameng
27 pembohong
28 payung
29 Tabrakan bibir
30 sapi perah
31 Teh hijau
32 Ulah Della
33 Mengakhiri ketidak pastian
34 kepergian Della
35 hancur
36 kecurigaan Yuga
37 Gara gara banjir
38 Biar aku tidur di luar
39 Menemukan Della
40 kecelakaan
41 Bubur kacang hijau
42 Bayi besar
43 makan siang di kantor
44 Pergi tanpa pamit
45 insyaallah ikhlas
46 Draft
47 lima menit lagi
48 lagi lagi pelukan
49 Hampir saja
50 jatuh hati?
51 kepergian kakek
52 Cemburu?
53 ragu
54 Della kembali
55 mubasir
56 Rahasia Della
57 lelah
58 cinta mati
59 peringatan Vani
60 aku lebih butuh kamu
61 pengakuan Maya
62 menuntut pertanggungjawaban
63 sadar posisi
64 menghindar
65 Masih diam
66 mari bercerai
67 aku mencintaimu
68 goyah
69 panggilan manis
70 kecurigaan Doni
71 rencana Della
72 rencana Della II
73 kebohongan lagi
74 membingungkan
75 pamit
76 tak bisa bertemu
77 pingsan
78 hamil
79 Pergi
80 Rahasia
81 Rencana
82 menemui maya
83 Bukti
84 ancaman Yuga
85 Bertemu Vino
86 Tumbang
87 petunjuk
88 Kedatangan Maya
89 belum siap bertemu
90 nasehat Maya
91 menemui Sesa
92 mulai goyah
93 periksa kandungan
94 gudeg
95 ngidam
96 ranjang pesakitan
97 Nyaman
98 pengakuan
99 Kembali
100 Rumah baru
101 promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102 orang suruhan surya
103 marah
104 kejutan
105 buka puasa
106 kontraksi
107 Baby Saga
108 bibit unggul
109 bikin lagi
110 END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Sahabat
2
penggetar hati
3
uji nyali
4
pria itu
5
visual
6
janji
7
permainan takdir
8
Amarah Yuga
9
terikat
10
pemilik hati sesungguhnya
11
wanita bodoh
12
ramyun pedas
13
penghianat
14
kesepakatan menyakitkan
15
jatuh sendiri
16
dekat tapi jauh
17
pengakuan
18
permintaan Sesa
19
pesta pernikahan
20
isi hati Yuga
21
tak bisakah berteman
22
soto panas dan pedas
23
nafkah lahir tanpa batin
24
peringatan
25
Pria misterius
26
Tameng
27
pembohong
28
payung
29
Tabrakan bibir
30
sapi perah
31
Teh hijau
32
Ulah Della
33
Mengakhiri ketidak pastian
34
kepergian Della
35
hancur
36
kecurigaan Yuga
37
Gara gara banjir
38
Biar aku tidur di luar
39
Menemukan Della
40
kecelakaan
41
Bubur kacang hijau
42
Bayi besar
43
makan siang di kantor
44
Pergi tanpa pamit
45
insyaallah ikhlas
46
Draft
47
lima menit lagi
48
lagi lagi pelukan
49
Hampir saja
50
jatuh hati?
51
kepergian kakek
52
Cemburu?
53
ragu
54
Della kembali
55
mubasir
56
Rahasia Della
57
lelah
58
cinta mati
59
peringatan Vani
60
aku lebih butuh kamu
61
pengakuan Maya
62
menuntut pertanggungjawaban
63
sadar posisi
64
menghindar
65
Masih diam
66
mari bercerai
67
aku mencintaimu
68
goyah
69
panggilan manis
70
kecurigaan Doni
71
rencana Della
72
rencana Della II
73
kebohongan lagi
74
membingungkan
75
pamit
76
tak bisa bertemu
77
pingsan
78
hamil
79
Pergi
80
Rahasia
81
Rencana
82
menemui maya
83
Bukti
84
ancaman Yuga
85
Bertemu Vino
86
Tumbang
87
petunjuk
88
Kedatangan Maya
89
belum siap bertemu
90
nasehat Maya
91
menemui Sesa
92
mulai goyah
93
periksa kandungan
94
gudeg
95
ngidam
96
ranjang pesakitan
97
Nyaman
98
pengakuan
99
Kembali
100
Rumah baru
101
promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102
orang suruhan surya
103
marah
104
kejutan
105
buka puasa
106
kontraksi
107
Baby Saga
108
bibit unggul
109
bikin lagi
110
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!