permainan takdir

Diruang keluarga sebuah rumah mewah keluarga Gunawan pamungkas. Sesa duduk di sofa empuk sambil memainkan ponselnya. Sementara papa dan mama sesa asik menyaksikan siaran televisi yang menyiarkan berita politik di Indonesia.

"sesa, sekarang kamu sudah 26 tahun nak, sudah waktunya kamu untuk menikah. Apa kamu sudah punya kekasih??" tanya papa gunawan

"kenapa papa tiba-tiba tanya kaya gitu??"

"papa sama mama ini sudah tua sayang, sudah waktunya untukmu membina rumah tangga. Jika saat papa dan mama tiada kami sudah tenang karena sudah ada yang menjagamu" papa menjelaskan kekhawatirannya

"papa kok ngomongnya kaya gitu, Sesa akan menikah kok bila saatnya tiba. Dan mama papa tetap akan sama Sesa sampai kapanpun"

"sayang, sebenarnya kami punya satu permintaan untukmu" kini mama Diana bersuara

"apa itu ma??"

"papa aja deh yang bilang" mama diana melirik suaminya

"ada apa sih pa sebenarnya??" Sesa kebingungan

"Dulu almarhum kakung mu membuat janji dengan sahabatnya untuk menikahkan mu dengan cucunya"

sesa terkejut dengan ucapan papanya, tak pernah menyangka bahwa keluarganya mempunyai rencana tentang pernikahannya

"karena sudah sama-sama dewasa dan sangat pas untuk menikah, juga mengingat sahabat kakung yang sudah sepuh, makanya kami sepakat untuk segera menunaikan perjanjian itu sayang" papa gunawan kembali menjelaskan

"gimana sa, kamu mau kan?? bukanya kamu juga tidak punya pacar?? ini juga permintaan kakung mu" mama Diana menambahi

Sesa diam tanpa kata. Suasana diruang keluarga itu hening hanya terdengar suara reporter dari televisi yang sedang mewawancarai narasumbernya

"Apa ini petunjuk Mu ya Allah?? Apa ini jalan yang engkau tunjukkan kepadaku agar aku melupakan laki-laki itu?? Apa aku akan bahagia jika aku mengambil jalam ini?? lali bolehkah aku berharap" batinnya bergejolak

"hemmm" sesa berdehem pelan membasahi kerongkongannya

"sesa mau pa" sesa menjawab dengan pelan

"apa sa?? benar kamu mau nak??"

"iya, Sesa mau menikah dengan cucu sahabat kakung pa" yakin Sesa

"Alhamdulillah pa, mama akhirnya mantu juga" mam Diana bahagia sambil memeluk suaminya

"tapi benar kamu tidak apa-apa menuruti keinginan kakung kan nak??"

"gapapa kok pa, mungkin ini waktunya Sesa bertemu jodoh Sesa" Sesa tersenyum tipis

"ya sudah, besok malam keluarga mereka akan datang berkunjung untuk mengenal mu sekaligus untuk melamar mu" jelas papa Gunawan

Sesa sempat terkejut karena ia tak menyangka akan secepat ini. Besok malam bukankan terlalu terburu-buru?? Bahkan papa dan mamanya sudah mengatur pertemuan sebelumnya

***

Hari ini Yuga benar-benar berselimut kabut tebal. Nanti malam keluarganya akan melamar seorang gadis untuknya. Gadis yang entah itu siapa Yuga sama sekali tak tahu. Yuga tak fokus bekerja, penampilannya pun sangat mencerminkan hatinya saat ini dengan kemeja yang digulung asal sampai siku, dasi ia longgarkan dan rambut yang tan tertata rapi sungguh berantakan. Tak mencerminkan sosok Yuga selama ini yang terkenal sangat perfeksionis. Yuga juga beberapa kali mengabaikan panggilan dari Della, ia tak sanggup menghadapi kekasihnya itu.

"bos yakin akan menuruti keinginan pak Adiguna??"

"apa menurutmu ada cara lain Don??"Yuga mendelik mendengar pertanyaan konyol asistennya

" kau buang dimana otak encer mu itu?? apa kau mau melihat kakek jantungan??"

Doni hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"buatkan aku kopi" ucap Yuga sambil mengacak rambutnya kesal

"baik bos" Doni langsung melesat takut diterkam harimau ngamuk

***

Keluarga Adiguna tiba di depan rumah mewah berpagar tinggi di kawasan perumahan elit tempat konglomerat biasa tinggal.

Yuga mengerutkan keningnya, Yuga ingat Ia pernah kesini mengantar seseorang.

"apa jangan-jangan?? ah tidak, semoga bukan dia" batin Yuga

Yuga turun dari mobil mewahnya sepatunya mahalnya menjajakan diri di teras rumah mewah itu. Penampilan Yuga terlihat rapi dibandingkan dengan tadi pagi saat di kantor. Dengan berkemeja batik panjang dipadu celana bahan berwarna hitam yang di setrika rapih juga sepatunya yang kinclong membuat Yuga semakin tampan.

Kakek Adiguna sangat bersemangat bahkan beliau berjalan mendahului yang lain.

"Assalamualaikum" salam kakek dan kedua orang tua Yuga

"walaikumsallam, bagaimana kabar om" sambut Gunawan seraya memeluk Adiguna

"om sehat, lihatlah begitu bahagia kita akan menjadi besan ha ha ha" kakek terlihat bahagia

"mari-mari silahkan masuk, ayo sur ajak anak istrimu masuk" Gunawan sampai melupakan surya

setelah itu mereka duduk di ruang tamu yang sudah ditata sedemikian rupa dan juga sudah tersaji beberapa makanan ringan untuk menyambut tamu spesial ini.

"ini nak Yuga ya, pengusaha muda dan sukses. tampan sekali kamu nak" kini mama Diana yang menyapa calon mantunya

"iya om tante, saya Yuga"

" nggak nyangka kan mah kita dapat calon mantu seperti nak Yuga" goda papa gunawan yang membuat semua ikut tertawa, kecuali yuga yang hanya diam dengan wajah dinginnya

"oh iya dimana calon mantuku yang cantik itu??" mama Vani penasaran

"sebentar jeng, saya panggil dulu" mama Diana kemudian naik ke lantai atas menuju kamar Sesa

tok.. tok.. tok..

"sa kamu udah siap belum tamunya sudah datang"

"iya mah Sesa keluar sekarang" jantung Sesa berdegup kencang, ia gugup akan bertemu calon suaminya. Dalam hatinya bertanya-tanya, siapa c,alon suaminya itu

Sesa keluar menuju ruang tamu. Suara heels Sesa membuat semua mata tertuju padanya kecuali pria yang mengenakan kemeja batik berwarna coklat masih membelakanginya.

Degggg....

Sesa semakin gugup bahkan lututnya terasa tak mampu melangkah saat melihat keluarga itu. Sesa tau betul siapa mereka, lalu kenapa mereka ada disini. Jangan katakan jika pria yang membelakanginya itu adalah Yuga hanan wiratama, pria yang dicintainya.

"wah calon pengantinnya cantik sekali" puji mama Vani

Sesa mendekat menyalami mama Vani kemudian kakek Adiguna dan papa surya, tak lupa juga Naya.

Deg deg deg..

"jantung Sesa tak bisa dikendalikan saat mata sesa bertemu dengan tatapan dingin Yuga" benar sekali pria itu adalah Yuga

Sesa sungguh tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya saat ini. Permainan takdir apa lagi ini Tuhan. Disaat aku coba mengubur perasaanku kenapa Engkau malah menaikkannya kepermukaan.

"Yuga kamu sudah kenal kan dengan Sesa, mama sering minta kamu beli cheesecake ke bakery cafe milik Sesa kan??"

"Yuga tidak kenal ma" jawab Yuga dingin tanpa memperhatikan Surya yang menatap anaknya tajam

"tak apa, kalian masih banyak waktu untuk mengenal. iyakan besan??" papa Gunawan kemudian mencairkan suasana yang sejenak hening karena ucapan Yuga

"ah bagaimana kalau kita bahas kelanjutan hubungan mereka dulu, apa perlu mengadakan lamaran resmi atau langsung menikah saja??" kakek Adiguna menawarkan kepada Gunawan

"menurut saya om, lamaran resmi dengan pesta mewah itu tak terlalu penting, yang penting adalah ijab qabulnya" ucap Gunawan tersenyum

perbincangan para orang tua terus berlanjut hingga kesepakatan pernikahan akan dilaksanakan satu bulan lagi pun sudah didapatkan. Yuga dan Sesa tak ada yang bersuara dan membantah.

"maaf om tante apa saya boleh bicara berdua dengan Sesa" tanya yuga tiba-tiba

"tentu saja, supaya kalian semakin dekat. Sesa ajak Yuga ke taman belakang"

"i iya ma" Sesa takut dengan apa yang akan Yuga bicarakan

di taman...

"kenapa kau menerima perjodohan ini??" tanya Yuga tanpa basa basi bahkan Sesa masih beberapa langah dibelakang Yuga

"maksudnya??" Sesa kebingungan

"apa kau mau menghancurkan hubunganku dengan Della?? sahabatmu sendiri??"

Sesa kaget dengan ucapan Yuga

"bagaimana aku berniat menghancurkan Della, sedangkan aku juga baru tau jika pria yang dijodohkan denganku adalah kak Yuga" Sesa menjada ucapannya, menarik nafas kemudian melanjutkan perkataannya

"sedangkan aku menerima perjodohan ini karena permintaan kakek dan memang umurku sudah cukup untu menikah, jika aku tau calon suamiku adalah kekasih sahabatku tentu saja aku menolak dari awal" ucap Sesa panjang lebar menahan emosinya

"lalu apa kau akan melanjutkan pernikahan ini saat kau tau calon suamimu adalah saya??" tanya Yuga lagi dengan tatapan mengintimidasi

"kita batalkan saja, toh ini hanya acara lamaran bukan pernikahan" ucap sesa yakin

"jangan gila kamu, apa kamu mau melihat kakek terkena serangan jantung?? jujur tadi saat tiba disini saya terkejut dan berpikir semoga kau punya saudara perempuan lain, sehingga saya tidak menikah denganmu"

jlebbb...

Hati sesa teriris mendengar penolakan secara tidak langsung untuknya.

"lalu aku harus bagaimana??"

"sementara ini turuti saja permintaan mereka, dan jangan beri tau Della tentang ini" putus Yuga

acara makan malam pun selesai keluarga Adiguna sudah pamit sekitar 1 jam yang lalu. Sesa duduk terdiam di balkon kamarnya. Kehidupannya sungguh rumit setelah mengenal cinta. Pikirannya tertuju kepada orang-orang yang dicintainya. Jika ia menerima pernikahan ini maka ia akan menyakiti Della dan dibenci kedua sahabatnya iu. JIka ia menolak Sesa tak sanggup menerima kekecewaan kakek Adiguna dan kedua orangtuanya. Hati Sesa sungguh risau.

***

BRAAAKKKK

Sesa terkejut melihat Yuga membuka pintu dengan keras

"apa maksudmu membatalkan pernikahan ini??" desis Yuga tajam

ada apalagi antara Yuga dan Sesa ya?? kalian penasaran??

terimakasih buat kalian yang setia menanti episode terbaru "kekasih sahabtaku" nantikan episode2 selanjutnya yaaa 😘😘

Terpopuler

Comments

Muhammad Zaki

Muhammad Zaki

pasti Sesa dilema banget, Krn aku pernah ada di posisi Sesa, meski kejadiannya tidak sama persis.

2023-11-07

0

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

Sesa membatalkan perjodohan itu

2023-10-11

0

galaxi

galaxi

sumpah jd zesa plg g nyaman bgt pasti...hatinya,perasaanya....semuanya...

2023-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Sahabat
2 penggetar hati
3 uji nyali
4 pria itu
5 visual
6 janji
7 permainan takdir
8 Amarah Yuga
9 terikat
10 pemilik hati sesungguhnya
11 wanita bodoh
12 ramyun pedas
13 penghianat
14 kesepakatan menyakitkan
15 jatuh sendiri
16 dekat tapi jauh
17 pengakuan
18 permintaan Sesa
19 pesta pernikahan
20 isi hati Yuga
21 tak bisakah berteman
22 soto panas dan pedas
23 nafkah lahir tanpa batin
24 peringatan
25 Pria misterius
26 Tameng
27 pembohong
28 payung
29 Tabrakan bibir
30 sapi perah
31 Teh hijau
32 Ulah Della
33 Mengakhiri ketidak pastian
34 kepergian Della
35 hancur
36 kecurigaan Yuga
37 Gara gara banjir
38 Biar aku tidur di luar
39 Menemukan Della
40 kecelakaan
41 Bubur kacang hijau
42 Bayi besar
43 makan siang di kantor
44 Pergi tanpa pamit
45 insyaallah ikhlas
46 Draft
47 lima menit lagi
48 lagi lagi pelukan
49 Hampir saja
50 jatuh hati?
51 kepergian kakek
52 Cemburu?
53 ragu
54 Della kembali
55 mubasir
56 Rahasia Della
57 lelah
58 cinta mati
59 peringatan Vani
60 aku lebih butuh kamu
61 pengakuan Maya
62 menuntut pertanggungjawaban
63 sadar posisi
64 menghindar
65 Masih diam
66 mari bercerai
67 aku mencintaimu
68 goyah
69 panggilan manis
70 kecurigaan Doni
71 rencana Della
72 rencana Della II
73 kebohongan lagi
74 membingungkan
75 pamit
76 tak bisa bertemu
77 pingsan
78 hamil
79 Pergi
80 Rahasia
81 Rencana
82 menemui maya
83 Bukti
84 ancaman Yuga
85 Bertemu Vino
86 Tumbang
87 petunjuk
88 Kedatangan Maya
89 belum siap bertemu
90 nasehat Maya
91 menemui Sesa
92 mulai goyah
93 periksa kandungan
94 gudeg
95 ngidam
96 ranjang pesakitan
97 Nyaman
98 pengakuan
99 Kembali
100 Rumah baru
101 promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102 orang suruhan surya
103 marah
104 kejutan
105 buka puasa
106 kontraksi
107 Baby Saga
108 bibit unggul
109 bikin lagi
110 END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Sahabat
2
penggetar hati
3
uji nyali
4
pria itu
5
visual
6
janji
7
permainan takdir
8
Amarah Yuga
9
terikat
10
pemilik hati sesungguhnya
11
wanita bodoh
12
ramyun pedas
13
penghianat
14
kesepakatan menyakitkan
15
jatuh sendiri
16
dekat tapi jauh
17
pengakuan
18
permintaan Sesa
19
pesta pernikahan
20
isi hati Yuga
21
tak bisakah berteman
22
soto panas dan pedas
23
nafkah lahir tanpa batin
24
peringatan
25
Pria misterius
26
Tameng
27
pembohong
28
payung
29
Tabrakan bibir
30
sapi perah
31
Teh hijau
32
Ulah Della
33
Mengakhiri ketidak pastian
34
kepergian Della
35
hancur
36
kecurigaan Yuga
37
Gara gara banjir
38
Biar aku tidur di luar
39
Menemukan Della
40
kecelakaan
41
Bubur kacang hijau
42
Bayi besar
43
makan siang di kantor
44
Pergi tanpa pamit
45
insyaallah ikhlas
46
Draft
47
lima menit lagi
48
lagi lagi pelukan
49
Hampir saja
50
jatuh hati?
51
kepergian kakek
52
Cemburu?
53
ragu
54
Della kembali
55
mubasir
56
Rahasia Della
57
lelah
58
cinta mati
59
peringatan Vani
60
aku lebih butuh kamu
61
pengakuan Maya
62
menuntut pertanggungjawaban
63
sadar posisi
64
menghindar
65
Masih diam
66
mari bercerai
67
aku mencintaimu
68
goyah
69
panggilan manis
70
kecurigaan Doni
71
rencana Della
72
rencana Della II
73
kebohongan lagi
74
membingungkan
75
pamit
76
tak bisa bertemu
77
pingsan
78
hamil
79
Pergi
80
Rahasia
81
Rencana
82
menemui maya
83
Bukti
84
ancaman Yuga
85
Bertemu Vino
86
Tumbang
87
petunjuk
88
Kedatangan Maya
89
belum siap bertemu
90
nasehat Maya
91
menemui Sesa
92
mulai goyah
93
periksa kandungan
94
gudeg
95
ngidam
96
ranjang pesakitan
97
Nyaman
98
pengakuan
99
Kembali
100
Rumah baru
101
promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102
orang suruhan surya
103
marah
104
kejutan
105
buka puasa
106
kontraksi
107
Baby Saga
108
bibit unggul
109
bikin lagi
110
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!