ramyun pedas

Suasana makan siang pun jadi terasa canggung, tentu saja canggung bagi Sesa sendiri. Niat hati ingin menikmati makan siang bersama ke dua sahabatnya setelah beberapa hari tak bertemu kini sirna sudah. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan manusia dingin yang telah memporak porandakan jeroan Sesa, yaitu suami sirinya sendiri. Untuk apa pria itu ikut kesini, jika hanya diam seperti pintu tak bersuara jika tak diketuk.

"kemana aja loe sa beberapa hari ini??" Della memulai obrolan

"aku" Sesa berpikir sejenak "aku di rumah kok, lagi ngga enak badan" Sesa mencoba mencari alasan

Yuga yang menatap Sesa tampak tersenyum miring mendengar kebohongan Sesa.

"tapi masa loe sakit Dewi ngga bilang apa-apa" maya menyelidik

"aku emang ngga kasih tau Dewi kok"

"terus loe juga ngga kasih tau kita" Della mendelik

"iya aku minta maaf, aku tau pasti kalian sibuk jadi ngga mau ngerepotin" ucap Sesa lembut

"halah alasan" imbuh Della

"silahkan pesanannya" Seorang pelayan datang membawa pesanan mereka

"tumben loe Sa ngga pesan yang ekstra pedas kaya si Maya, biasanya juga ahlinya pedas"

"ini aja dulu Dell, perutku masih ngga enak rasanya" Sesa memang sedang tidak berselera makan, karena sedari tadi berhadapan dengan mata setajam silet.

"sayang kamu yakin mau makan pedas kaya gini?? Tapi ngga terlalu pedas banget kok" tanya Della pada kekasihnya yang notabennya bukan pencinta makanan pedas.

"iya gapapa" jawab singkat Yuga

"btw kapan kalian nikahnya??" Maya tiba-tiba menyinggung soal pernikahan

"huk huk huk " Sesa tersedak karena terkejut dengan ucapan Maya

"loe gapapa sa??" maya menyodorkan air minum kepada Sesa tangan satunya mengusap punggung Sesa

"udah gapapa kok May"

"sebenarnya kita akan menikah secepatnya, tinggal nunggu dikenalin aja sama keluarga aja. Iya kan sayang??" Della bergelayut manja di lengan kekar Yuga

Jleebb.....

Hati Sesa terasa perih seperti tergores benda tajam. Benarkah yang ia dengar?? Memang benar pernikahan ini bukan keinginan mereka berdua tapi haruskah secepat ini berakhir?? Oh Sesa lupa jika ini hanya pernikahan siri, jadi kapanpun Yuga mau Yuga bisa meninggalkan Sesa. Kelopak mata Sesa mulai berembun, satu kedipan mata bisa membuat kristal beningnya jatuh. Tapi membayangkan perpisahannya dengan pria yang ia cintai membuat pertahanannya jatuh.

"kenapa loe sa??" tanya Maya melihat air mata di pipi Sesa

"hah?? apa may??" Sesa buru-buru mengusap air matanya

"kenapa loe bombay gitu??" tanya Maya lagi

Yuga dan Della sontak melihat ke arah Sesa. Manik mata Sesa bertemu dengan Yuga. Karena Sesa duduk berhadapan dengan Yuga sementara Maya di depan Della

"oh ini pedes banget, aku ngga tahan. Aku ke toilet dulu ya" Sesa beranjak sebelum mendapat jawaban mereka

"aneh banget, dia kan doyan pedes kaya loe May, ini aja dia pesan sama kaya gue ngga pedes-pedes amat" Della bingung, sementara Maya hanya mengedikan bahunya

Didalam toilet Sesa menumpahkan tangisnya. Sekuat apapun Sesa mencoba menahan perasaanya selama ini ada kalanya Sesa begitu lemah. Selama ini Sesa berusaha biasa saja saat melihat kemesraan Della dan Yuga walau hatinya merasa cemburu. Lagi pula dapat hak sebagai apa Sesa untuk cemburu. Tapi untuk posisinya saat ini walaupun Sesa berusaha tak peduli dan menutup matanya tapi hatinya tetap menolak. Apa sekarang Sesa mulai egois??

Tanpa Sesa sadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya.

"lama banget sayang" tanya della pada kekasihnya

"tadi antri dulu" Yuga menjawab seadanya

"Sesa juga mana lagi, apa antri juga kok lama banget" keluh Maya

"tuh orangnya" Della menunjuk Sesa yang berjalan mendekat

"lama banget sih sa, keburu ngga enak nih ramyun nya" omel Maya

"tadi sakit perut May, udah gapapa aku juga udah kenyang kok"

"cih pembohong" suara Yuga dalam hati

"udahan yuk, jam makan siang udah habis nih" ajak Maya

Sesa tak menjawab tapi mulai merapikan barangnya.

"gue balik ya, ayo sa" Maya meninggalkan Della

"aku duluan ya Dell" pamit Sesa tanpa menatap Yuga. Sementara laki-laki itu melihat Sesa dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

Tiba di basemen kantor Maya, karyawan sudah banyak yang kembali. Terlihat dari banyaknya mobil yang terparkir setelah tadi hanya tinggal beberapa saat Maya pergi.

"hay bu Maya cantik" Siapa lagi kalau bukan laki-laki s*nting alias kepala HRD di kantor Maya. Maya memang menjulukinya laki-laki sinting karena setiap hari mengganggu Maya dengan tingkah konyolnya.

Pria itu masih mengikuti Maya hingga memasuki lift, tak gentar walau setiap hari di acuhkan Maya.

"bu Maya habis makan dimana?? tau gitu tadi barengan aja, Saya juga makan sendiri loh" ucapnya sok akrab

"nggak nanya" seru Maya dalam hati. Sementara Maya hanya tersenyum menanggapi celotehan laki-laki s*nting itu tanpa berniat menanggapinya.

"bu Maya kalo diem begini tambah cantik loh" godanya membuat Maya mendelik.

"pak Bayu, maaf saya terganggu banget loh kalau pak Bayu kaya gini. Saya nggak mau jadi gosip di luar sana" tegas Maya

"gimana kalo kita buat gosip itu jadi beneran aja bu??" tawar Bayu sambil mengedipkan matanya

"hah, apa maksudnya??"

"kita pacaran bu, apa langsung nikah aja gimana??" ucap Bayu tanpa rasa malu

"dasar s*nting" ucap maya jengkel

Tepat saat pintu lift terbuka Sesa meninggalkan Bayu sendiri.

"ngga waras tu orang. Walaupun gue ngga suka, tapi man ada lamar orang kaya gitu" gerutu Maya

"jadi maunya dilamar kaya gimana bu Maya yang cantik" Maya kaget tiba-tiba Bayu sudah berada di belakangnya.

"ihh ngga sudi" Maya memasang ekspresi jijik

"jangan gitu nanti sayang loh" Bayu memang suka sekali menggoda Maya

"Bodo amat" maya cuek melangkah keruangannya

***

Sesa tiba di apartemen saat hari mulai gelap. Sesa segera membersihkan tubuhnya dan pergi shalat maghrib. Walaupun Sesa belum menutup auratnya tapi Sesa cukup taat 5 waktunya.

Sesa menuju ke dapur untuk menyiapkan makam malam. Dia berharap kali ini Yuga mau memakan masakannya. Sesa menyiapkan makanan sederhana, walau berasal dari keluarga konglomerat tapi lidah Sesa termasuk merakyat.

Sudah jam 9 malam tapi Yuga belum memperlihatkan batang hidungnya. Sesa menunggu suaminya si depan televisi sambil menonton sinetron yang berepisode hingga ribuan.

"kok jam segini belum pulang ya?? Apa kalo lembur sampai jam segini?? Sesa bertanya tanya dalam hati

***

Pip.. Pip..Pip .. Klik

Yuga masuk kedalam apartemen saat jam menunjukkan pukul 11 malam.

" mas Yuga baru pulang??" Sesa menyambut suaminya

Yuga hanya diam dan terus berjalan melewati Sesa menuju kamarnya. Sesa hanya menghela napasnya kemudian menuju ke meja makan untuk menghangatkan makanan yang sudah dingin.

Yuga selesai dengan acara bersih-bersihnya terkejut melihat Sesa sudah menunggunya di dalam kamar.

"mas Yuga ayo makan dulu, Sesa udah masak ayam goreng kesukaan mas Yuga" tentu saja Sesa tau apa saja makanan kesukaan Yuga dari Della.

"saya sudah makan" singkat Yuga

Sesa menatap punggung suaminya, ia merasa sedih masakannya berakhir sia-sia.

"mana ponsel mu??" Sesa bingung namun menurut

"ini mas" Sesa menyerahkan ponselnya

Yuga mengotak atik ponsel Sesa.

"itu nomor ponsel saya, tadi mama telpon besok akan menjemputmu untuk fitting baju dan mencari cincin, pergilah dengan mama besok saya menyusul" jelas Yuga

"iya mas" Sesa mengangguk patuh

"ah panggilan itu kenapa selalu menggelitik telingaku" keluh yuga dalam hati.

kita ketemu lagi readers😘

Terimakasih bayak buat dukungan kalian di karya pertama aku ya🤗🤗😘😘

Terpopuler

Comments

@ntique

@ntique

gmn merhatiinnya..kan msk toilet wanita

2023-11-05

0

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

yuga2...kamu sendiri yang memaksa menikah tp cuek gitu sama istrinya

2023-10-12

0

Sri Yanti

Sri Yanti

harusnya Sesa cuekin.aja

biarin ksn terpaksa jg nikahnya

2023-03-19

3

lihat semua
Episodes
1 Sahabat
2 penggetar hati
3 uji nyali
4 pria itu
5 visual
6 janji
7 permainan takdir
8 Amarah Yuga
9 terikat
10 pemilik hati sesungguhnya
11 wanita bodoh
12 ramyun pedas
13 penghianat
14 kesepakatan menyakitkan
15 jatuh sendiri
16 dekat tapi jauh
17 pengakuan
18 permintaan Sesa
19 pesta pernikahan
20 isi hati Yuga
21 tak bisakah berteman
22 soto panas dan pedas
23 nafkah lahir tanpa batin
24 peringatan
25 Pria misterius
26 Tameng
27 pembohong
28 payung
29 Tabrakan bibir
30 sapi perah
31 Teh hijau
32 Ulah Della
33 Mengakhiri ketidak pastian
34 kepergian Della
35 hancur
36 kecurigaan Yuga
37 Gara gara banjir
38 Biar aku tidur di luar
39 Menemukan Della
40 kecelakaan
41 Bubur kacang hijau
42 Bayi besar
43 makan siang di kantor
44 Pergi tanpa pamit
45 insyaallah ikhlas
46 Draft
47 lima menit lagi
48 lagi lagi pelukan
49 Hampir saja
50 jatuh hati?
51 kepergian kakek
52 Cemburu?
53 ragu
54 Della kembali
55 mubasir
56 Rahasia Della
57 lelah
58 cinta mati
59 peringatan Vani
60 aku lebih butuh kamu
61 pengakuan Maya
62 menuntut pertanggungjawaban
63 sadar posisi
64 menghindar
65 Masih diam
66 mari bercerai
67 aku mencintaimu
68 goyah
69 panggilan manis
70 kecurigaan Doni
71 rencana Della
72 rencana Della II
73 kebohongan lagi
74 membingungkan
75 pamit
76 tak bisa bertemu
77 pingsan
78 hamil
79 Pergi
80 Rahasia
81 Rencana
82 menemui maya
83 Bukti
84 ancaman Yuga
85 Bertemu Vino
86 Tumbang
87 petunjuk
88 Kedatangan Maya
89 belum siap bertemu
90 nasehat Maya
91 menemui Sesa
92 mulai goyah
93 periksa kandungan
94 gudeg
95 ngidam
96 ranjang pesakitan
97 Nyaman
98 pengakuan
99 Kembali
100 Rumah baru
101 promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102 orang suruhan surya
103 marah
104 kejutan
105 buka puasa
106 kontraksi
107 Baby Saga
108 bibit unggul
109 bikin lagi
110 END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Sahabat
2
penggetar hati
3
uji nyali
4
pria itu
5
visual
6
janji
7
permainan takdir
8
Amarah Yuga
9
terikat
10
pemilik hati sesungguhnya
11
wanita bodoh
12
ramyun pedas
13
penghianat
14
kesepakatan menyakitkan
15
jatuh sendiri
16
dekat tapi jauh
17
pengakuan
18
permintaan Sesa
19
pesta pernikahan
20
isi hati Yuga
21
tak bisakah berteman
22
soto panas dan pedas
23
nafkah lahir tanpa batin
24
peringatan
25
Pria misterius
26
Tameng
27
pembohong
28
payung
29
Tabrakan bibir
30
sapi perah
31
Teh hijau
32
Ulah Della
33
Mengakhiri ketidak pastian
34
kepergian Della
35
hancur
36
kecurigaan Yuga
37
Gara gara banjir
38
Biar aku tidur di luar
39
Menemukan Della
40
kecelakaan
41
Bubur kacang hijau
42
Bayi besar
43
makan siang di kantor
44
Pergi tanpa pamit
45
insyaallah ikhlas
46
Draft
47
lima menit lagi
48
lagi lagi pelukan
49
Hampir saja
50
jatuh hati?
51
kepergian kakek
52
Cemburu?
53
ragu
54
Della kembali
55
mubasir
56
Rahasia Della
57
lelah
58
cinta mati
59
peringatan Vani
60
aku lebih butuh kamu
61
pengakuan Maya
62
menuntut pertanggungjawaban
63
sadar posisi
64
menghindar
65
Masih diam
66
mari bercerai
67
aku mencintaimu
68
goyah
69
panggilan manis
70
kecurigaan Doni
71
rencana Della
72
rencana Della II
73
kebohongan lagi
74
membingungkan
75
pamit
76
tak bisa bertemu
77
pingsan
78
hamil
79
Pergi
80
Rahasia
81
Rencana
82
menemui maya
83
Bukti
84
ancaman Yuga
85
Bertemu Vino
86
Tumbang
87
petunjuk
88
Kedatangan Maya
89
belum siap bertemu
90
nasehat Maya
91
menemui Sesa
92
mulai goyah
93
periksa kandungan
94
gudeg
95
ngidam
96
ranjang pesakitan
97
Nyaman
98
pengakuan
99
Kembali
100
Rumah baru
101
promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102
orang suruhan surya
103
marah
104
kejutan
105
buka puasa
106
kontraksi
107
Baby Saga
108
bibit unggul
109
bikin lagi
110
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!