permintaan Sesa

"Hay sa"

Sesa hafal betul suara itu milik siapa, Sesa menarik nafasnya untuk menguatkan dirinya.

"Hay Della, udah lama?" Sesa menyapa Della seramah mungkin.

"Yah lumayan, loe pulang sama siapa?"

"Oh itu aku naik taksi online" Sesa tak pernah melepaskan senyum lembutnya.

Yuga datang dari arah kamar dengan pakaian santai dan rambut basahnya. Tanpa Sesa bertanya juga sudah tau jika pria itu telah selesai mandi.

Della mendekat ke arah Yuga, memeluk pinggang pria itu dari samping. Sesa membuang pandangannya ke arah lain.

"Maaf ya Sa, kita ngga jemput kamu padahal kan kita sama-sama kesini" wajah Della terlihat menyesal.

Bukannya Sesa berpikir negatif tapi apa benar ucapan Della itu tulus atau hanya sekedar mengejeknya yang pulang sendirian sementara suaminya dengan wanita lain.

"Gapapa kok Della" lagi-lagi Sesa tersenyum membalas kata-kata Della yang mungkin menyakiti hatinya.

"Ya udah aku bersih-bersih dulu ya" Pamit Sesa tak mau lagi melihat kemesraan keduanya.

Setibanya di kamar Sesa bersandar di balik pintu. Hanya diam tak menangis seperti biasanya, batinnya mengatakan Sesa harus lebih kuat jangan terlihat lemah, apalagi menangis dihadapan mereka.

Sementara di luar kamar, Yuga dan Della sedang menikmati makan malamnya. Mereka memesan dari jasa pengantar makanan, mana mungkin Della yang memasak, tau sendiri jika Della tidak pandai memasak. Menurut wanita karier itu kalau ada yang lebih praktis kenapa harus repot-repot memasak, membuang-buang waktu saja.

"Sayang, mau coba punya aku ngga? Aku suapin ya?" Della mengarahkan sendok ke mulut Yuga.

Tanpa menjawab Yuga menerima suapan dari kekasihnya. Tepat saat itu Sesa keluar dari kamarnya dengan kondisi yang sudah bersih dan wangi. Cacing di perut Sesa sudah mulai protes untuk diberi asupan. Sebenarnya Sesa malas karena harus melihat kemesraan mereka, namun Sesa tak mau pingsan menahan lapar. Sesa berjalan ke dapur tak menghiraukan kedua pasangan yang sedang suap-suapan itu.

"Oh ada Sesa, mau makan malam sa?" Della menarik perhatian Sesa.

"Iya Della" Jawab Sesa singkat. Sesa sudah berdiam tak peduli malah Della memulai obrolan.

"Yah maaf ya Sa, gue tadi pesan makan cuma dua doang kirain loe udah makan" ucapan maaf keluar lagi dari mulut Della.

Sesa melirik meja makan yang terdapat makanan siap saji tapi sudah setengah habis.

"Gapapa kok Dell, aku memang mau masak" Sesa mulai mencari bahan untuknya memasak.

"Ya udah deh kalau gitu aku kan jadi ngga merasa bersalah banget" Ucap Della degan wajah sok sendunya. Jangan tanyakan Yuga, seperti biasa pria itu hanya diam tanpa berekspresi, tak ada sedikitpun pembelaan keluar dari mulutnya untuk Sesa.

Sesa tersenyum kecut di baliknya.

Sesa mulai memasukkan bahan-bahan ke dalam frying pan. Memasak capcay sayur dan telur dadar saja yang cepat dan mudah menurut Sesa. Bau harum masakan Sesa membaur ke penjuru ruangan. Dari baunya saja semua sudah tau jika masakan itu akan sangat enak, Yuga menolehkan kepalanya ke arah Sesa karena sedikit tertarik dengan apa yang di masak istrinya. Namun tak lama ia kembali melanjutkan makannya. Makanan siap saji yang sebenarnya Yuga tidak begitu suka.

Sesa menikmati makannya di sofa depan televisi tak mau bergabung dengan kedua sejoli itu. Sesa pun tak menawarkan masakannya kepada mereka. Untu apa?? Pikir Sesa.

Saat ini sudah jam sepuluh malam, Sesa sudah berada dikamar. Sementara Della entahlah sudah pulang apa belum Sesa tidak tau, karena tadi Sesa masuk ke kamar setelah selesai makan malamnya.

Ceklek..

Sesa yang bersandar di sofa memainkan ponselnya sudah tau siapa yang masuk ke dalam kamar tanpa melihatnya. Sesa berpikir bahwa Della sudah pulang karena suaminya kini menaiki ranjangnya. Sesa berjalan ke ranjang untuk mengambil bantal ia akan tidur di sofa lagi.

"Tidurlah di sini saja, saya tidak pernah memintamu tidur di sofa" Yuga seolah tau maksud kenapa Sesa mengambil bantal.

Malas menjawab ucapan suaminya itu Sesa dengan pasrah membaringkan badannya ke ranjang yang empuk itu.

"kau tidak keberatan kan saya membawa Della kesini?" Yuga berkata lagi.

"Pertanyaan macam apa itu? Aku keberatan pun Della juga tadi sudah di sini" tentu saja hanya Tuhan yang tau gerutuan Sesa ini.

"Tak apa mas, ini apartemen mas Yuga jadi itu semua hak mas Yuga ingin membawa siapa saja kesini. Bukankah kalian melarang ku untuk ikut campur urusan kalian" Sesa berkata tanpa membalikkan badannya menghadap Yuga.

Yuga sedikit membenarkan perkataan Sesa bahwa Della sudah melarang Sesa ikut campur urusan mereka. Tapi sebenarnya ada sedikit rasa bersalah di hatinya karena Sesa harus terjebak di situasi seperti ini.

"Tapi mas, bolehkah Sesa meminta satu hal sama mas Yuga" Kini Sesa berbalik menatap Yuga.

"Katakan" Yuga juga menatap mata jernih Sesa.

"Maaf sebelumnya, Sesa tak keberatan mas Yuga membawa Della kesini tapi sesa mohon untuk jangan pernah membawa Della masuk ke kamar ini mas. Maukah mas Yuga menuruti satu permintaan Sesa kali ini?" Suara Sesa yang lembut saat bertutur kata membuat Yuga sedikit terbuai.

Yuga sedikit mengerjakan matanya mengurai keterpukauannya.

"Hemmm" Yuga mengangguk menyetujuinya.

"Terimakasih mas. Sesa tidur dulu, selamat malam" Sesa kembali ke posisi semula, tidur membelakangi suaminya.

***

Hari berganti hingga esok adalah hari pesta pernikahan mereka. Saat hingga hari ini Sesa masih sibuk di cafe untuk membantu karyawannya menyiapkan cake untuk acara besok. Mama mertuanya memang menginginkan cake dari cafe Sesa sebagai salah satu hidangan di pesta. Katanya untuk memperkenalkan cake buatan menantunya kepada semua rekan bisnis suaminya.

Biasanya jika pengantin-pengantin lain akan mempercantik dirinya untuk hari bahagianya, maka berbeda dengan Sesa. Dia lebih memilih menyibukkan diri, karena berusaha secantik apapun Sesa tak akan menarik di mata Yuga.

"Mba Sesa maafkan saya ya mba, karena selama ini saya taunya Pak Yuga itu pacarnya mba Della" Dewi mencoba memberanikan diri karena setelah kedatangan Yuga memarahi Sesa waktu itu membuat semua karyawan bertanya tanya sebenarnya ada hubungan apa antara bosnya dan Yuga. Hingga mereka mengetahui semuanya saat mama mertua Sesa memesan cake untuk acara pesta pernikahan Sesa dan Yuga yang membuat semua karyawan terkejut.

"Gapapa wi, semua memang sempat salah paham karena pernikahan kami. Tapi semua ini memang bukan keinginan saya dan mas Yuga wi, maaf saya belum bisa bercerita lebih dari ini" Sebenarnya sesa memaklumi jika semua orang pasti berpikiran negatif tentang dirinya.

Dewi menatap atasannya dengan tatapan sedih. Merasa kasihan karena hidup dengan kekayaan dan wajah cantik bahkan nyaris sempurna dimata dewi tak menjamin akan mendapat kebahagiaan.

"Semoga mba Sesa mendapat jalan menuju kebahagiaanya ya Allah, karena mba Sesa orang yang baik. Aamin" Dewi berucap dalam hati.

"Jangan menatap seperti itu wi, saya tidak suka. Saya tidak semenyedihkan itu kok" Sesa masih bisa bercanda walau hatinya berkata lain.

"he he maaf mba Sesa" Mereka melanjutkan pekerjaan mereka yang hampir selesai.

-

"Ayo pulang" Suara bariton mengejutkan Sesa.

"Mas Yuga"

-

-

Hay readers, jangan lupa like dan komen yang membangun ya guys. Terima kasih karena sudah menemani sampai episode ini☺☺

Terpopuler

Comments

Mytha🕊

Mytha🕊

asli rasanya pengen ngutuk si yuda iiiih 😠

2024-04-09

0

Andi Fitri

Andi Fitri

yuga ni bagus di kebiri..sesa sdh membatalkan tpi maksa katanya ga suka tpi mau lanjutin pernikahan nya..

2023-11-12

1

@ntique

@ntique

swami durhaka msk neraka

2023-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Sahabat
2 penggetar hati
3 uji nyali
4 pria itu
5 visual
6 janji
7 permainan takdir
8 Amarah Yuga
9 terikat
10 pemilik hati sesungguhnya
11 wanita bodoh
12 ramyun pedas
13 penghianat
14 kesepakatan menyakitkan
15 jatuh sendiri
16 dekat tapi jauh
17 pengakuan
18 permintaan Sesa
19 pesta pernikahan
20 isi hati Yuga
21 tak bisakah berteman
22 soto panas dan pedas
23 nafkah lahir tanpa batin
24 peringatan
25 Pria misterius
26 Tameng
27 pembohong
28 payung
29 Tabrakan bibir
30 sapi perah
31 Teh hijau
32 Ulah Della
33 Mengakhiri ketidak pastian
34 kepergian Della
35 hancur
36 kecurigaan Yuga
37 Gara gara banjir
38 Biar aku tidur di luar
39 Menemukan Della
40 kecelakaan
41 Bubur kacang hijau
42 Bayi besar
43 makan siang di kantor
44 Pergi tanpa pamit
45 insyaallah ikhlas
46 Draft
47 lima menit lagi
48 lagi lagi pelukan
49 Hampir saja
50 jatuh hati?
51 kepergian kakek
52 Cemburu?
53 ragu
54 Della kembali
55 mubasir
56 Rahasia Della
57 lelah
58 cinta mati
59 peringatan Vani
60 aku lebih butuh kamu
61 pengakuan Maya
62 menuntut pertanggungjawaban
63 sadar posisi
64 menghindar
65 Masih diam
66 mari bercerai
67 aku mencintaimu
68 goyah
69 panggilan manis
70 kecurigaan Doni
71 rencana Della
72 rencana Della II
73 kebohongan lagi
74 membingungkan
75 pamit
76 tak bisa bertemu
77 pingsan
78 hamil
79 Pergi
80 Rahasia
81 Rencana
82 menemui maya
83 Bukti
84 ancaman Yuga
85 Bertemu Vino
86 Tumbang
87 petunjuk
88 Kedatangan Maya
89 belum siap bertemu
90 nasehat Maya
91 menemui Sesa
92 mulai goyah
93 periksa kandungan
94 gudeg
95 ngidam
96 ranjang pesakitan
97 Nyaman
98 pengakuan
99 Kembali
100 Rumah baru
101 promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102 orang suruhan surya
103 marah
104 kejutan
105 buka puasa
106 kontraksi
107 Baby Saga
108 bibit unggul
109 bikin lagi
110 END
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Sahabat
2
penggetar hati
3
uji nyali
4
pria itu
5
visual
6
janji
7
permainan takdir
8
Amarah Yuga
9
terikat
10
pemilik hati sesungguhnya
11
wanita bodoh
12
ramyun pedas
13
penghianat
14
kesepakatan menyakitkan
15
jatuh sendiri
16
dekat tapi jauh
17
pengakuan
18
permintaan Sesa
19
pesta pernikahan
20
isi hati Yuga
21
tak bisakah berteman
22
soto panas dan pedas
23
nafkah lahir tanpa batin
24
peringatan
25
Pria misterius
26
Tameng
27
pembohong
28
payung
29
Tabrakan bibir
30
sapi perah
31
Teh hijau
32
Ulah Della
33
Mengakhiri ketidak pastian
34
kepergian Della
35
hancur
36
kecurigaan Yuga
37
Gara gara banjir
38
Biar aku tidur di luar
39
Menemukan Della
40
kecelakaan
41
Bubur kacang hijau
42
Bayi besar
43
makan siang di kantor
44
Pergi tanpa pamit
45
insyaallah ikhlas
46
Draft
47
lima menit lagi
48
lagi lagi pelukan
49
Hampir saja
50
jatuh hati?
51
kepergian kakek
52
Cemburu?
53
ragu
54
Della kembali
55
mubasir
56
Rahasia Della
57
lelah
58
cinta mati
59
peringatan Vani
60
aku lebih butuh kamu
61
pengakuan Maya
62
menuntut pertanggungjawaban
63
sadar posisi
64
menghindar
65
Masih diam
66
mari bercerai
67
aku mencintaimu
68
goyah
69
panggilan manis
70
kecurigaan Doni
71
rencana Della
72
rencana Della II
73
kebohongan lagi
74
membingungkan
75
pamit
76
tak bisa bertemu
77
pingsan
78
hamil
79
Pergi
80
Rahasia
81
Rencana
82
menemui maya
83
Bukti
84
ancaman Yuga
85
Bertemu Vino
86
Tumbang
87
petunjuk
88
Kedatangan Maya
89
belum siap bertemu
90
nasehat Maya
91
menemui Sesa
92
mulai goyah
93
periksa kandungan
94
gudeg
95
ngidam
96
ranjang pesakitan
97
Nyaman
98
pengakuan
99
Kembali
100
Rumah baru
101
promo karya baru ( gadis munafik milik elang )
102
orang suruhan surya
103
marah
104
kejutan
105
buka puasa
106
kontraksi
107
Baby Saga
108
bibit unggul
109
bikin lagi
110
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!