15 - permata terindah

Andaru menyuruhnya memejamkan mata saat berpindah, jadi Meridian tak tahu bagaimana sampai pinggangnya dibebaskan dari tangan besar itu.

Mereka berpindah ke sebuah kamar luas. Besar dan mewah namun tanpa keberadaan jendela.

Pria itu bergerak ke sofa lebih dulu. Meridian pikir dia ingin melakukan sesuatu, tapi ternyata cuma duduk, menyilangkan kaki, lalu bertanya, "Jadi, apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan padaku, Nona?"

Pergilah operasi wajah agar tidak memakai wujud crush Meridian padahal sifatnya klise!

"Apa ledakan mana tidak berdampak di sini, Yang Mulia?"

"Hm? Aku belum melepas bariernya. Aku tidak pernah bilang aku meminimalisir dampaknya."

Lalu buat apa mereka pindah?!

"Aku tidak menyangka tunanganku memiliki kapasitas sihir sebesar ini. Aku menggunakan mataku terakhir kali padamu. Hanya ada sihir yang hampir tidak terasa. Apa yang terjadi, Nona?"

Meridian sulit fokus.

"Sangat menarik." Andaru tersenyum lebar, menakutkan, tapi seksi, tapi menyeballakn dan juga eksotis. "Sihirmu tajam sekali. Mereka bergerak-gerak seperti segerombolan lebah. Mereka ingin menyerangku lagi. Apa itu? Apa kamu marah padaku?"

Mati saja sana!

"Ah, asal kamu tahu, Nona, jika ledakan mana terjadi, cara tercepat menyelesaikannya adalah membiarkan ledakan terjadi di tempat yang luas dan sepi. Setelah itu, Nona yang kehabisan mana hanya perlu beristirahat agar mana kembali berkumpul mengisi kekosongan dari ledakan itu. Ledakan juga memperbesar ukuran gelas yang menampung mana milik penggunanya."

Terima kasih atas kuliahnya tapi serius Meridian tidak butuh.

"Lalu kenapa? Wajahmu terlihat mengatakan itu. Sebenarnya bukan hal penting, seperti yang kamu pikirkan, Nona. Barierku hanya menahan manamu tetap di sekelilingmu."

Satu.

Dua.

Tiga.

Meridian melotot begitu sadar maksudnya apa.

"Selama aku menahannya, ledakan tidak akan terjadi, tapi penguraian pun tidak terjadi."

Berhenti berbuat menyebalkan dengan wajah itu! Demi Tuhan! Meridian bingung ingin bersujud atau meraung-raung sekarang!

"Aku akan melepaskannya jika kamu mau. Tentu, dengan syarat. Begitu kulepaskan, Lucas mungkin akan langsung menemukanmu."

"Apa yang Anda mau?" Bersama Lucas atau Dion memang menjengkelkan, tapi setidaknya Meridian lebih waras daripada sekarang.

"Tentu saja hal pertama adalah jawaban. Mengapa Nona yang awalnya memiliki kapasitas sihir sekecil nyamuk tiba-tiba memiliki sihir sebanyak ini?"

Mata sialan indah itu bergerak lagi, seperti memantau.

"Dan manamu berubah. Aku masih ingat melihatnya berwarna silver. Kenapa manamu berwarna biru?"

Kenapa dia harus menanyakan pertanyaan yang Meridian juga mau ajukan? Ia bahkan baru tahu kalau ternyata Meridian Palsu tidak bisa sihir.

Kalau begitu, yang bisa sihir Meridian sendiri? Tapi di dunianya tidak ada sihir.

"Bukan hanya warna, sensitifitas mereka berbeda. Perilaku mereka berbeda. Mereka seperti," Andaru mendorong sesuatu ke arah Meridian, seperti angin kencang sekilas melewatinya, "mereka tidak mengenaliku."

Jangan bilang mata itu bisa melihat jiwa?

"Ada sesuatu yang berbeda darimu, Nonaku. Apa selama aku pergi mengais prestasi untukmu, kamu mengalami sesuatu?"

"Untuk saya?" Apa itu? Sarkasme? Atau sesuatu yang benar?

Lucas bilang Andaru tidak menyukai Meridian, tapi sebenarnya mempercayai anak bau kencur seperti Lucas juga perbuatan sesat.

Pertanyaannya, kalau plot yang Laila buat adalah saling jatuh cinta sejak masa kecil, maka konflik macam apa yang dia buat?

Musuh jadi cinta sudah jelas. Yang tidak jelas adalah mencintai dari kecil.

Lagi-lagi plot yang sulit bagi Meridian.

"Untukmu." Andaru tersenyum misterius. "Bukankah istriku akan sangat bangga jika suaminya adalah pembunuh andal di medan perang?"

Ah, sarkas.

Hufh, melegakan. Berarti plot masih sesuai dugaan.

Biasanya di cerita-cerita begini, pahlawan perang digambarkan punya trauma yang dibawa dari medan perang. Sesuatu seperti perasaan takut, bersalah dan apa pun itu yang membuat mereka mengalami gangguan tidur, makan atau bersosialisasi.

Makanya Meridian benci plot klise pahlawan perang buatan fiksi.

Pahlawan perang sesungguhnya di buku sejarah pergi berperang untuk sebuah alasan mendasar dan keyakinan. Seseorang yang kembali membawa trauma sama juga berarti dia pergi tanpa keyakinan hingga takut melihat kenyataan.

Meridian menemukan kembali kewarasannya begitu ia merasa infil.

Membanggakan sesungguhnya adalah dia memenangkan peperangan yang dia lakukan karena alasan yakin. Tentu saja dia membunuh, tapi seluruh musuh keluar dari rumah mereka juga untuk membunuh.

Hati lembut dan pengecut seringkali dibuat sama padahal berbeda.

"Anda benar." Meridian tersenyum manis. "Istri Anda nanti, siapa pun dia yang saya jelas tidak akan pernah mengenalnya, pasti akan bangga, Yang Mulia."

Mata merah itu, pola lingkarannya seperti komputer sensitif. Dia terus bergerak-gerak merespons perkataan dan mana di sekitar Meridian.

Akan sulit membohonginya.

Tapi tenang saja, karena Meridian pemeran utama. Mau ia melempar gelas ke muka tampan itu pun pasti dimaafkan entah alasannya apa.

"Untuk apa mengenalnya lagi? Kamu sudah mengenalnya sejak dalam kandungan Nyonya Marchioness."

Cih. Dasar iblis tampan. "Benarkah? Siapa itu, Yang Mulia? Litea dan Litae?"

Andaru diam sejenak. Telunjuknya bergerak menunjuk Meridian, lalu tubuhnya tahu-tahu melesat ke arah pria itu.

Meski dia menariknya secara cepat, Meridian diletakkan dengan lembut di pangkuannya. Mau tak mau ia kembali terbius pada keindahan paras pria bermata merah itu.

Kenapa matanya terlihat seperti permata paling berharga di dunia? Bukankah harusnya yang punya mata paling berharga itu tokoh utama wanita!

"Aku mengerti sekarang. Kamu membenciku tanpa alasan."

Dia meletakkan telapak tangannya di pipi Meridian. Benar-benar sengaja mendekatkan wajah mereka hingga Meridian harus luar biasa menahan diri.

Jangan mencium iblis. Dia akan berpikir Meridian menawarkan jiwa.

Tapi kenapa wajahnya sangat tampan, sih?

Hiks.

Ketika mata kristal Meridian bertemu pandang dari dekat dengan mata itu, rasanya seperti diselami.

Untuk sesaat saja ia merasa takut pikirannya dibaca secara rinci. Dan saat Andaru menyeringai, Meridian tahu dia setidaknya membaca satu hal.

Dia tahu Meridian terpesona.

"Jika dipikir ulang, hari ini kamu tidak gugup atau ketakutan menatapku. Terakhir kali kamu pingsan melihat mataku ini. Sekarang ... kurasa kamu menikmatinya."

"Karena itu indah." Meridian tidak tsundere. Jadi ia memuji karena memang demikian.

"Apa?"

"Mata Anda, mereka indah."

Duh, nyaman juga duduk di pangkuannya.

"Tapi bicara soal membenci, Yang Mulia, bolehkah saya mengajukan sesuatu?"

"Aku akan mengabulkannya sebagai hadiah. Apa itu?"

"Tolong batalkan pertunangan saya dan Anda."

Lucu juga melihat wajahnya terkejut. Sudah pasti dengan wajah itu, bahkan kalau dia brengsek dan meniduri gadis seperti memakai tisu pagi-siang-malam, tidak ada satupun orang bisa menolaknya.

Perang mungkin terjadi karena wajah itu.

"Apa kamu mengajakku bercanda, Nona?"

"Apa wajah saya terlihat bercanda, Yang Mulia?" Meridian membalas ceria.

Tapi bergegas bangkit daripada ia terlena.

Memalingkan wajah dingin, Meridian berjalan menjauhi Andaru. Duduk di sebuah sofa lain, mengarah padanya.

Andaru menetapkan semakin intens. Gerakan mata itu ternyata sangat jujur. Polanya menjadi semakin rumit, bergerak-gerak semakin cepat seolah bekerja keras memahami Meridian.

"Apa maksudmu, Nona?"

"Apa kata 'batalkan' sedikit sulit dicerna, Yang Mulia?"

"Kurasa begitu. Aku masih mengingat ayahku berkata aku harus cepat kembali karena pernikahanku denganmu dipercepat, atas permintaanmu. Seharusnya aku menikahimu tahun depan, tapi permintaan itu datang sebab kamu tidak ingin orang-orang membicarakanmu."

Ah, benar juga.

Bangsawan wanita pada dasarnya harus cepat menikah setelah debut. Makin terlambat pernikahan, makin keras gosip mengenai mereka.

Hah. Kenapa pula Meridian harus menanggung perbuatan si Meridian palsu? Bukankah dia gadis peragu? Kenapa dia malah merengek dinikahi cepat-cepat?

"Apa Anda membenci saya, Yang Mulia?"

Gerakan mata Andaru sedikit melambat oleh pertanyaan itu. "Mungkin saja. Aku mungkin senang jika harus menikahi kakakmu, namun sayang sekali dia menikahi putra Count."

Ohiya, siapa nama kakak perempuan Meridian? Orang seperti apa dia? Sepertinya cuma figuran sih, karena sejak awal tidak ambil bagian dalam apa pun.

"Maka semakin besar alasan membatalkan."

"Kurasa itu sulit."

"Bukankah Anda Yang Mulia?" Meridian berusaha keras tidak membuat ekspresi mengejek.

Ia harus membuat wajahnya melas. Mungkin saja kejantanan orang ini terpancing. Masa dia membiarkan seorang wanita memelas agar putus?

Pangeran Mahkota kan pahlawan perang.

"Anda adalah Matahari Cerah Kekaisaran. Siapa yang berani menentang keinginan Anda?" Meridian menggeleng-geleng penuh penghayatan. "Putri Marquis tidak tahu diri ini berani memaksa sang Pahlawan menikahinya. Sungguh perbuatan rendah. Anda seharusnya memberi saya hukuman cambuk atau penjara. Anda baik hati sekali, Yang Mulia."

"Orang memang menyebutku begitu." Dia tersenyum.

Oke, nampaknya dia gampangan juga. Kalau begitu—

"Makanya aku berpikir menikahimu untuk bisa mencambukimu setiap malam."

Sudut bibir Meridian berkedut-kedut.

Sialan! Kenapa dia tidak gampangan?! Meridian kan tokoh utama!

Oh, benar. Ceritanya kan benci jadi cinta.

Kalau begitu ....

"Jika saya dan Anda menikah, kemungkinan setiap waktu saya akan mengganggu Anda." Meridian menggigit ujung jemarinya dengan ekspresi nakal. "Apa Anda mau memiliki istri obsesif seperti saya? Saya sangat ingin, Yang Mulia. Tapi atas nama cinta saya, saya tidak ingin menyusahkan Anda."

Andaru tertawa. "Apa saat kamu mengikutiku itu, sihirmu akan bergerak mencabik-cabikku? Cintamu sangat berwarna, Nona."

"Baiklah, cukup." Meridian menyerah.

Ekspresinya kembali datar seperti biasa, karena ia mulai malas berhadapan dengan ini.

"Tolong batalkan saja. Saya tidak menyukai Anda."

"Akhirnya kamu berterus terang. Mataku sakit mengikuti arus manamu untuk tahu kamu berbohong atau berdusta."

Dua-duanya sama saja!

"Anda juga sepertinya tidak menyukai saya. Ayo batalkan dan hubungan tidak penting ini berakhir. Carilah cinta Anda yang menggairahkan, dan saya mencari cinta saya yang menggairahkan."

"Hmmm. Sebelum itu, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu."

"Sesuatu?"

"Aku memiliki adik perempuan yang belum menikah, kamu tahu. Andheria juga sedang berusaha menemukan calon suami yang tepat. Berkat adikku, aku mengetahui sesuatu yang sangat luar biasa, bagiku."

Meridian memicing. Entah kenapa yang akan dia ucapkan terasa salah.

Apa ada sesuatu—

"Mengapa gadis yang belum menikah sepertimu mahir berciuman dan membicarakan sesuatu yang vulgar seolah-olah terbiasa?"

Meridian tertohok.

...*...

Terpopuler

Comments

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

sebenarnya gimana sifat Meridian disini..

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 1 - dunia fantasi
2 2 - harus kembali
3 3 - lupa ingatan
4 4 - terlalu dingin
5 5 - bimsalabim
6 6 - herdian
7 7 - second male lead
8 8 - overpower
9 9 - mati saja
10 10 - bug
11 11 - serangan fiksi
12 12 - dasar tokoh utama
13 13 - terlalu norak
14 14 - sang pemilik surga
15 15 - permata terindah
16 16 - pembatalan dibatalkan
17 17 - dunia membosankan
18 18 - aku minta maaf
19 19 - sejarah kekaisaran
20 20 - hadiah sarung tangan
21 21 - keadilan untuk antagonis
22 22 - ancaman balik
23 23 - tergantung
24 24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25 25 - dasar karakter novel
26 26 - keturunan iblis
27 27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28 28 - kamu menyukaiku?
29 29 - urus jodohmu sendiri
30 30 - aku punya hadiah
31 31 - kemampuan tidak berguna
32 32 - aku ingin memilikinya
33 33 - skandal cinta terlarang
34 34 - analisis perang
35 35 - penjahat tampan
36 36 - kekuatan tokoh utama
37 37 - dari sandera jadi mitra
38 38 - tamparan pertama
39 39 - ayo akhiri sandiwara ini
40 40 - korban menyedihkan
41 41 - dia pelakunya
42 42 - aku lelah
43 43 - rayuan agar menikah
44 44 - ingin seenaknya
45 45 - kencan di dungeon
46 46 - tokoh utama overpower
47 47 - rasa muak
48 48 - cara untuk menyiksa
49 49 - menyukaimu yang sekarang
50 50 - tuhan kaleng-kaleng
51 51 - aku mengandalkanmu
52 52 - informasi mengenai kuil
53 53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54 54 - permainan
55 55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56 56 - kedatangan pendeta
57 57 - seorang penjahat selanjutnya
58 58 - kemarahan
59 59 - propaganda
60 60 - diskusi panjang
61 61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62 62 - sampai jumpa
63 63 - tempat seharusnya
64 64 - dunia khayalan
65 65 - tertolak
66 66 - hutan kegelapan
67 67 - di sini, yang mulia
68 68 - menjadi raja iblis
69 69 - menikah denganku
70 70 - aku tidak sabar
71 71 - karena mereka rakyatmu
72 72 - mereka terbunuh
73 73 - bunuh penjahat
74 74 - putus asa
75 75 - kemenangan sesungguhnya
76 76 - harus mati
77 77 - ini milik orang lain
78 78 - apa pun itu [End Of Season 1]
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1 - dunia fantasi
2
2 - harus kembali
3
3 - lupa ingatan
4
4 - terlalu dingin
5
5 - bimsalabim
6
6 - herdian
7
7 - second male lead
8
8 - overpower
9
9 - mati saja
10
10 - bug
11
11 - serangan fiksi
12
12 - dasar tokoh utama
13
13 - terlalu norak
14
14 - sang pemilik surga
15
15 - permata terindah
16
16 - pembatalan dibatalkan
17
17 - dunia membosankan
18
18 - aku minta maaf
19
19 - sejarah kekaisaran
20
20 - hadiah sarung tangan
21
21 - keadilan untuk antagonis
22
22 - ancaman balik
23
23 - tergantung
24
24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25
25 - dasar karakter novel
26
26 - keturunan iblis
27
27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28
28 - kamu menyukaiku?
29
29 - urus jodohmu sendiri
30
30 - aku punya hadiah
31
31 - kemampuan tidak berguna
32
32 - aku ingin memilikinya
33
33 - skandal cinta terlarang
34
34 - analisis perang
35
35 - penjahat tampan
36
36 - kekuatan tokoh utama
37
37 - dari sandera jadi mitra
38
38 - tamparan pertama
39
39 - ayo akhiri sandiwara ini
40
40 - korban menyedihkan
41
41 - dia pelakunya
42
42 - aku lelah
43
43 - rayuan agar menikah
44
44 - ingin seenaknya
45
45 - kencan di dungeon
46
46 - tokoh utama overpower
47
47 - rasa muak
48
48 - cara untuk menyiksa
49
49 - menyukaimu yang sekarang
50
50 - tuhan kaleng-kaleng
51
51 - aku mengandalkanmu
52
52 - informasi mengenai kuil
53
53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54
54 - permainan
55
55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56
56 - kedatangan pendeta
57
57 - seorang penjahat selanjutnya
58
58 - kemarahan
59
59 - propaganda
60
60 - diskusi panjang
61
61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62
62 - sampai jumpa
63
63 - tempat seharusnya
64
64 - dunia khayalan
65
65 - tertolak
66
66 - hutan kegelapan
67
67 - di sini, yang mulia
68
68 - menjadi raja iblis
69
69 - menikah denganku
70
70 - aku tidak sabar
71
71 - karena mereka rakyatmu
72
72 - mereka terbunuh
73
73 - bunuh penjahat
74
74 - putus asa
75
75 - kemenangan sesungguhnya
76
76 - harus mati
77
77 - ini milik orang lain
78
78 - apa pun itu [End Of Season 1]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!