11 - serangan fiksi

Meridian baru saja akan terpejam ketika tiba-tiba sekantong kompres terlempar ke dekatnya, diberikan oleh Lucas yang mendadak canggung.

"Aku mendukungmu."

Hah?

"Lagipula aku juga berpikir Pangeran—maksudku, bajingan Andaru itu tidak sesuai denganmu. Dia hanya penggila perang yang tidak bisa membedakan mana manusia mana monster."

"...."

"Jadi batalkan saja jika kamu ingin. Mungkin pria itu akan senang. Sejak dulu dia merendahkanmu."

Begitu, kah?

Plotnya seperti, Meridian menyukai Andaru sementara Andaru tidak menyukai Meridian. Kalau begitu, Herdian kemungkinan memang tokoh yang ada untuk membantu Meridian tapi berakhir bertepuk sebelah tangan.

"Kurasa pendapatku sebagai wanita tidak diperlukan." Meridian tetap bersandiwara meski seharusnya sudah tidak perlu.

Orang ini jinak pada orang lemah ternyata. Daripada dia berteriak hai-hei sana sini, lebih baik dia bersikap baik begini.

"Siapa yang mengatakan hal bodoh itu?! Kamulah yang akan menjalaninya! Jadi tentu saja pendapatmu diutamakan."

"Benarkah? Aku bersyukur."

Meridian meletakkan kantong kompres di wajahnya, pura-pura tidur.

Ia bisa merasakan kehadiran Lucas menghilang. Entah apa yang akan dia katakan di sana, tapi sepertinya akan lumayan membantu.

Selama polanya terbaca, mudah memanfaatkan mereka.

Pada intinya, baik Dion, Raphael, lalu Lucas cuma mengkhawatirkan adik mereka. Jadi kalau ia bersikap seperti korban, tentu mereka akan kasihan.

Sekarang ....

"Apa Nona tertidur?"

Ayo lanjutkan pembicaraan mereka.

...*...

Cepat juga dia lolos. Padahal Meridian berpikir bisa tidur dulu sampai dia diizinkan menemui Meridian berdua saja di kamar.

"Bukankah itu menarik? Saudara-saudara Anda justru terpaksa membuka diri akibat perubahan Nona."

Meridian duduk. Bersandar pada tempat tidur sementara Herdian mengambil kursi untuk duduk di samping tempat tidur.

"Tapi sebelum itu, Nona, bolehkah saya memastikan? Sepertinya Anda agak sedikit—terlalu tajam memandang saya. Apa saya melakukan sesuatu yang salah bagi Nona?"

Dia anak tunggal Duke yang bijaksana. Itu salahnya.

Yah, tentu tidak adil menyalahkan dia juga. Yang menuliskan adalah Laila, jadi Herdian cuma hidup atas kehendak Laila saja.

"Tidak." Meridian mengalihkan pandangan. "Aku hanya sedang banyak pikiran."

"Benarkah? Saya senang mendengarnya."

"Baiklah. Kurasa kamu pun harus berhenti bersikap formal padaku. Kedudukan keluargamu di atas keluargaku."

"Entah kenapa saya merasa Nona akan menjauh jika saya melakukan itu."

Apa?

"Jika tidak keberatan, untuk sementara, bisakah saya tetap berbicara seperti ini? Nona tidak perlu menghiraukan kedudukan. Saya dan saudara Anda pun melakukannya."

Orang ini ... apa dia diciptakan sebagai bucin nomor satunya Meridian?

Apa mungkin jalan cerita aslinya memang seperti ini, alias Meridian sedang bergerak sesuai tulisan Laila?

Tidak, tidak. Jangan cepat menyimpulkan.

"Aku mengerti." Meridian menempelkan kompres ke kepalanya. Jaga-jaga jika harus sakit kepala lagi. "Kalau begitu, aku ingin menanyakan beberapa hal padamu."

"Tentu, Nona. Karena itulah saya datang."

"Sejak kapan aku menyukai putra mahkota?"

"Saya tidak mengetahuinya secara pasti." Herdian tersenyum penuh arti. "Tapi sepertinya Anda sudah menyukai beliau sejak ... kompetisi berburu di usia ke tujuh belas Yang Mulia Andaru. Itu sekitar ... usia Anda yang ke tiga belas."

"Jadi selisih umurku sekitar lima tahun dari orang itu?"

"Apa Nona tidak bisa mengingatnya?"

"Tidak. Tapi satu yang pasti."

Herdian mengangkat alis.

"Dia tampan."

Pria itu langsung tergelak. "Tampan, ya? Setidaknya itu benar. Bagaimana Nona tahu?"

"Mengapa aku harus menyukai pria jelek?"

Karena dia pemeran utama dan dia putra mahkota, maka jelas saja dia yang paling tampan.

Klise.

"Bicara soal itu, seperti apa dia? Ciri fisiknya."

"Hmmm." Herdian memiringkan wajah seolah butuh waktu untuk dia mengingat. "Yang Mulia ... memiliki rambut hitam gelap dengan sepasang mata merah unik."

"Mata unik?" Apa lagi yang Laila imajinasikan?

"Iris mata beliau akan berubah vertikal seperti mata reptil jika emosi dalam diri beliau bergejolak. Terkhusus, emosi negatifnya. Beberapa orang menyebutnya mata iblis, tapi juga disebut mata langka dengan kekuatan luar biasa."

Meridian menghela napas. Sudah terlalu lelah untuk bereaksi.

Jelas Laila meniru dojutsu-nya Sasuke.

"Apa kekuatan matanya?"

"Saya tidak mengetahuinya secara pasti, Nonaku. Karena kekuatan mata beliau masuk dalam kelas unik, penelitiannya tidak terbuka untuk umum. Yang bisa saya katakan, sepertinya kekuatan mata beliau bangkit di medan perang beberapa tahun silam. Pada perang pertama yang beliau pimpin, lebih dari setengah pasukan elit kekaisaran dimusnahkan. Kekalahan dalam mengatur strategi memicu ledakan mana dalam tubuh Yang Mulia, lalu kekuatan matanya bangkit bersama berita kemenangan yang mengorbankan tujuh puluh persen pasukan tersebut."

Terdengar membosankan.

Dia disuruh pergi ke peperangan, lalu melihat bawahannya musnah cuma untuk kekuatan mata itu bangkit.

Memang Laila sinting.

Tapi okelah, dia memberi latar cukup baik pada kekuatan mata itu.

Sejujurnya, Nona, ada rumor yang mengatakan bahwa mata Pangeran berfungsi sebagai penangkal sihir. Itu hanya rumor, jadi saya tidak bisa memastikannya. Hanya saja, jika benar, kekuatan sihir Anda yang meluap-luap akan bertentangan dengan matanya.

Plot twist macam apa ini?

Kenapa kamu bicara di kepalaku?

Ini sedikit rahasia, Nona. Kemampuan deteksi sihir yang Dion miliki jauh berbeda dari kemampuan mata Yang Mulia. Pada dasarnya, Dion hanya bisa merasakan kehadiran sihir dalam diri seseorang seperti yang dia lakukan terakhir kali. Anggap saja itu perasaan seperti merasakan angin. Angin di sekitar penyihir berbeda-beda bagi Dion.

Lalu Andaru?

Herdian menatapnya saat Meridian kelepasan menyebut nama tanpa embel-embel Yang Mulia Pangeran.

Jika rumor itu benar, kekuatan mata Yang Mulia hanya mendeteksi agresifitas sihir seseorang. Nona mungkin tidak menyadarinya tapi arus mana dan aliran sihir di sekitar Nona terasa tajam setiap kali membicarakan pangeran.

Meridian menatap datar.

Saya menyadarinya sejak awal.

Herdian tersenyum.

Dion juga pasti menyadarinya. Tentu, saya tidak bisa mendeteksi. Jadi saya menyebar angin di sekitar Anda tanpa Anda sadari. Raphael juga menyebar embun di sekitaran Anda. Sihir Nona menolak angin saya tapi mengabaikan embun Raphael. Saya mengartikan Nona marah pada saya.

Cih.

Tapi, terlepas dari itu, Dion pasti lebih menyadari. Arus mana milik Nona sangat agresif. Nona hanya menolak angin saya, namun saat membicarakan pangeran, sihir saya dan Raphael seperti tercabik-cabik. Karena itu Nona pasti sangat marah pada Yang Mulia.

Kalau begitu, bertemu Andaru saja pasti berbahaya.

Jika sihir di sekitar Meridian bergerak tanpa kendali meski tidak merugikan seseorang, mata ajaib si Pangeran akan menyadarinya?

Apa yang akan dia lakukan kalau dia menyadarinya?

*Bukan perihal beliau menyadari atau tidak. Kekuatan mata beliau sesensitif sihir Nona. Begitu merasakan aliran tidak teratur di sekitar Nona, sihir Nona akan dideteksi sebagai sihir musuh. Sekali lagi, jika kekuatan mata beliau benar-benar penangkal, maka aliran agresif itu akan dihempaskan pada Nona kembali.

....

Pada dasarnya sihir Nona tidak akan melukai Nona. Tapi jika sihir itu dipantulkan dari kekuatan lain, besar kemungkinan kekuatan sihir Nona akan lepas kendali. Nona mungkin tidak akan terluka, tapi orang di sekitar Nona akan terluka. Tentu saja, itu juga merugikan*.

Sialan.

OP-nya kenapa sampah begini?

Lalu bagaimana Meridian dan Andaru bisa berjodoh kalau sihir mereka malah saling bertengkar?

Dion tidak mengetahui kemungkinan seperti itu bisa terjadi. Rumor kekuatan mata Yang Mulia terlalu banyak untuk dipastikan. Sepertinya Dion lebih mengira kekuatan mata Yang Mulia bisa dikendalikan dan hanya untuk tindakan ofensif.

Katakan saja langsung.

Dion menganggap kekuatan mata Yang Mulia hanya digunakan di medan peperangan. Di sisi lain, deteksi sihir Dion hanya sebatas mendeteksi keberadaan dan agresifitas sihir seseorang. Artinya, dia tidak bisa mendeteksi apa Nona mengendalikan sihir itu atau tidak. Jika Nona bertemu Pangeran, Dion mungkin berpikir bahwa Pangeran hanya akan mendeteksi keberadaan sihir dari Anda, tidak lebih. Terlebih lagi, mendeteksi jumlah sihir seseorang itu sebenarnya tidak sederhana. Yang bisa dideteksi hanya kesesuaian sihir bagi seseorang. Itu tergantung dari mereka memanfaatkannya atau tidak.

Dengan kata lain ....

Skenario sempurnanya, Nona bertemu Pangeran dan Pangeran menyadari kesesuaian Nona terhadap mana. Skenario terburuknya, sihir Nona yang meliar memancing kekuatan mata Yang Mulia.

Double sial.

Sudah sial bertemu Pangeran Klise, sekarang ia pun harus beresiko dihempaskan kekuatan sharingan jadi-jadian?

Kenapa tidak sekalian itu rinegan?

Apa yang sebenarnya ingin saya katakan adalah, bagaimana jika Nona berlatih mengendalikannya?

Bukankah ruangan ini dimantrai oleh tiga orang gila itu?

Herdian tertawa tanpa suara. Itu benar, Nona. Ada mantra pengawas yang ketat terpasang di sini. Tapi itu hanya bereaksi pada lonjakan tertentu. Seperti saat Nona menciptakan api.

Jadi begitu.

"Bisakan Nona membuat api kecil untuk saya?"

Meridian tersentak. "Kamu yakin?"

"Ya."

Karena tak mau dibilang meniru gaya dia—padahal memang iya—Meridian menciptakan api di telapak tangannya.

Spontan ia menunggu Lucas datang marah-marah, tapi pemuda itu tak muncul.

"Saya akan menjelaskannya secara sederhana."

Herdian mengelilingi sekitar Meridian dengan angin sejuknya yang bersinar kehijauan.

"Jika mengibaratkan angin ini sebagai mana, maka sampai kapan pun, dari awal Nona menjadi penyihir hingga seluruh mana dalam jiwa Nona habis, mereka akan terus mengelilingi Anda. Karena itu mereka tidak memengaruhi sihir yang diletakkan Dion. Tapi jika Nona mengubah mana itu menjadi sihir," Herdian menjentikkan jari, memadatkan angin di tangannya seperti bola api, "maka sihir pendeteksi akan terangsang."

Hmmmmm. Polanya seperti alat pendeteksi kebakaran?

Berarti ada batas tertentu.

Mudah juga memahaminya. Ada untung kenapa Laila yang menulis ini.

Jadi Nona bisa berlatih mengendalikan arus mana itu agar aliran sihir Nona tidak agresif. Dengan begitu, setidaknya Nona akan terhindar dari masalah jika dugaan mengenai kekuatan preventif Yang Mulia itu benar-benar nyata.

Aku akan mencobanya. Kurasa itu akan—tunggu dulu.

Meridian baru tersadar.

Kenapa kamu bicara seakan aku akan bertemu Pangeran? Bukankah ini pesta perayaan, bukan penyambutan? Yang mengundangku adalah Putri, bukan Pangeran.

Herdian tersenyum polos. Pangeran Andaru dan pasukan telah kembali, Nona. Tepatnya lagi besok. Pesta perayaan juga akan menjadi pesta penyambutan.

Rasanya Meridian mau tepar saja, saking capek menghadapi serangan kenyataan fiksi.

...*...

Terpopuler

Comments

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

bahasa dan plot nya agak membingungkan..
nalar q yg gk nyampe mgkn

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 1 - dunia fantasi
2 2 - harus kembali
3 3 - lupa ingatan
4 4 - terlalu dingin
5 5 - bimsalabim
6 6 - herdian
7 7 - second male lead
8 8 - overpower
9 9 - mati saja
10 10 - bug
11 11 - serangan fiksi
12 12 - dasar tokoh utama
13 13 - terlalu norak
14 14 - sang pemilik surga
15 15 - permata terindah
16 16 - pembatalan dibatalkan
17 17 - dunia membosankan
18 18 - aku minta maaf
19 19 - sejarah kekaisaran
20 20 - hadiah sarung tangan
21 21 - keadilan untuk antagonis
22 22 - ancaman balik
23 23 - tergantung
24 24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25 25 - dasar karakter novel
26 26 - keturunan iblis
27 27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28 28 - kamu menyukaiku?
29 29 - urus jodohmu sendiri
30 30 - aku punya hadiah
31 31 - kemampuan tidak berguna
32 32 - aku ingin memilikinya
33 33 - skandal cinta terlarang
34 34 - analisis perang
35 35 - penjahat tampan
36 36 - kekuatan tokoh utama
37 37 - dari sandera jadi mitra
38 38 - tamparan pertama
39 39 - ayo akhiri sandiwara ini
40 40 - korban menyedihkan
41 41 - dia pelakunya
42 42 - aku lelah
43 43 - rayuan agar menikah
44 44 - ingin seenaknya
45 45 - kencan di dungeon
46 46 - tokoh utama overpower
47 47 - rasa muak
48 48 - cara untuk menyiksa
49 49 - menyukaimu yang sekarang
50 50 - tuhan kaleng-kaleng
51 51 - aku mengandalkanmu
52 52 - informasi mengenai kuil
53 53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54 54 - permainan
55 55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56 56 - kedatangan pendeta
57 57 - seorang penjahat selanjutnya
58 58 - kemarahan
59 59 - propaganda
60 60 - diskusi panjang
61 61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62 62 - sampai jumpa
63 63 - tempat seharusnya
64 64 - dunia khayalan
65 65 - tertolak
66 66 - hutan kegelapan
67 67 - di sini, yang mulia
68 68 - menjadi raja iblis
69 69 - menikah denganku
70 70 - aku tidak sabar
71 71 - karena mereka rakyatmu
72 72 - mereka terbunuh
73 73 - bunuh penjahat
74 74 - putus asa
75 75 - kemenangan sesungguhnya
76 76 - harus mati
77 77 - ini milik orang lain
78 78 - apa pun itu [End Of Season 1]
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1 - dunia fantasi
2
2 - harus kembali
3
3 - lupa ingatan
4
4 - terlalu dingin
5
5 - bimsalabim
6
6 - herdian
7
7 - second male lead
8
8 - overpower
9
9 - mati saja
10
10 - bug
11
11 - serangan fiksi
12
12 - dasar tokoh utama
13
13 - terlalu norak
14
14 - sang pemilik surga
15
15 - permata terindah
16
16 - pembatalan dibatalkan
17
17 - dunia membosankan
18
18 - aku minta maaf
19
19 - sejarah kekaisaran
20
20 - hadiah sarung tangan
21
21 - keadilan untuk antagonis
22
22 - ancaman balik
23
23 - tergantung
24
24 - kepada yang tercinta, dari cintamu
25
25 - dasar karakter novel
26
26 - keturunan iblis
27
27 - aku ingin jadi rakyat biasa
28
28 - kamu menyukaiku?
29
29 - urus jodohmu sendiri
30
30 - aku punya hadiah
31
31 - kemampuan tidak berguna
32
32 - aku ingin memilikinya
33
33 - skandal cinta terlarang
34
34 - analisis perang
35
35 - penjahat tampan
36
36 - kekuatan tokoh utama
37
37 - dari sandera jadi mitra
38
38 - tamparan pertama
39
39 - ayo akhiri sandiwara ini
40
40 - korban menyedihkan
41
41 - dia pelakunya
42
42 - aku lelah
43
43 - rayuan agar menikah
44
44 - ingin seenaknya
45
45 - kencan di dungeon
46
46 - tokoh utama overpower
47
47 - rasa muak
48
48 - cara untuk menyiksa
49
49 - menyukaimu yang sekarang
50
50 - tuhan kaleng-kaleng
51
51 - aku mengandalkanmu
52
52 - informasi mengenai kuil
53
53 - hanya itu yang bisa dilakukan
54
54 - permainan
55
55 - ingin menjadi dirinya sendiri
56
56 - kedatangan pendeta
57
57 - seorang penjahat selanjutnya
58
58 - kemarahan
59
59 - propaganda
60
60 - diskusi panjang
61
61 - ayo pergi ke hutan kegelapan
62
62 - sampai jumpa
63
63 - tempat seharusnya
64
64 - dunia khayalan
65
65 - tertolak
66
66 - hutan kegelapan
67
67 - di sini, yang mulia
68
68 - menjadi raja iblis
69
69 - menikah denganku
70
70 - aku tidak sabar
71
71 - karena mereka rakyatmu
72
72 - mereka terbunuh
73
73 - bunuh penjahat
74
74 - putus asa
75
75 - kemenangan sesungguhnya
76
76 - harus mati
77
77 - ini milik orang lain
78
78 - apa pun itu [End Of Season 1]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!